Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dan
menurut
ensiklopedia
Britanica,
istilah
para
dokter
terus
mencari
disebut
dengan
anti-hemophilic
globulin.
memperlihatkan
bahwa
darah
dari
seorang
B. Rumusan Masalah
By @odhie07
Page 1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tentang penyakit hemofilia.
2. Untuk mengetahui tentang penyebab dari hemofilia.
3. Untuk mengetahui tentang tanda dan gejala hemofilia.
4. Untuk mengetahui tentang patofisiologi hemofilia.
5. Untuk mengetahui tentang pemeriksaan diagnostik pada
hemofilia.
6. Untuk
mengetahui
tentang
penatalaksanaan
pada
hemofilia.
By @odhie07
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
anaknya
pada
saat
anak
tersebut
dilahirkan
(www.hemofilia.or.id).
Hemofilia
adalah
gangguan
perdarahan
yang
darah
kongenital
yang
disebabkan
karena
komponen
yang
sangat
dibutuhkan
oleh
pada
daerah
trauma
(Hidayat,
2006).
gangguan
koagulasi
herediter
By @odhie07
Page 3
2005).
Hemofilia adalah
penyakit
gangguan
pembekuan
2. ETIOLOGI
(herediter)
Hemofilia A disebabkan kurangnya factor pembekuan
VIII
Hemofilia B disebabkan kurangnya factor pembekuan IX
(Plasma Tromboplastic Antecendent)
3. MANIFESTASI KLINIS
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
dan
IX
(memastikan dianosis)
o Masa pembekuan thrombin (normalnya 10-13
detik)
By @odhie07
Page 4
Biopsi
hati
(kadang-kadang)
digunakan
untuk
kultur.
Uji fungsi faal hati (kadang-kadang) digunakan untuk
mendeteksi adanya penyakit hati (misalnya serum
glutamic-piruvic transaminase
[SPGT], serum glutamicDNA
oxaloacetic transaminase [SGOT], fosfatase alkali,
bilirubin).
X . Mutasi
genetik
5. PENATALAKSANAAN
6. PemberianPenurunan
rekombinan
factor VIII
Hemartrosis
konsentrasi
hb
7. Pada pembedahan (dengan
dosis kg/BB)
darah
Refleks
spasme otot
menurun
Darah sukar
membeku
Kerusakan
Muskuloskeleta
l
Hematom pada
jaringan lunak
hipoksia
Nekrosis Jaringan
Kontraktur
sendi
Keterbatasan
gerak
Ischemik
Aktivitas
Nyeri
Perdarahan
serebral
Perdarahan
berulang
By @odhie07
Gangguan Perfusi
Jaringan
Potensial
Komplikasi
Perdarahan
5
Volume Cairan
Tubuh
Page 5
Kekurangan volume
BAB III
6
By @odhie07
Page 6
Pembentukan
intramuscular).
Hemarthrosis-perdarahan
pada
sendi.
Lihat
terhadap nyeri berat, bengkak, nyeri tekan, dan
kekakuan dari sendi yang terkena.
Hematuria
Epistaksis
hematoma
(subkutan
atau
4. Pemeriksaan diagnostik :
By @odhie07
Page 7
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial komplikasi perdarahan.
2. Perfusi Jaringan tidak efektif berhubungan dengan
penurunan konsentrasi Hb darah.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan volume cairan yang aktif akibat perdarahan.
4. Nyeri berhubungan dengan reflek spasme otot sekunder.
5. Gangguan
mobilitas
fisik
berhubungan
kerusakan musculoskeletal akibat perdarahan.
dengan
By @odhie07
Page 8
a. Kaji
pasien
untuk
menemukan
tanda-tanda
terapi
yang
diberikan
pada
klien
meningkatkan
factor
koagulasi
sehingga
menurunkan perdarahan
2. Perfusi Jaringan tidak efektif berhubungan dengan
penurunan konsentrasi Hb darah.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama
3 X 24 jam, diharapkan perfusi jaringan perifer kembali
efektif.
Kriteria hasil :
Kulit membrane mukosa tidak pucat
By @odhie07
Page 9
Intervensi :
a. Kaji yang mendasari dan banyaknya darah yang keluar.
R/ : dapat memberikan pengobatan yang tepat
b. Kaji TTV.
R/ : membantu menentukan intervensi selanjutnya
c. Bantu pasien untuk meninggikan posisi kepala lebih tinggi
daripada badan.
R/ : dapat mempertahankan masukan O2 yang adekuat
d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian O2
sesuai indikasi.
R/ : dapat memenuhi kebutuhan O2 pasien
3. Kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
By @odhie07
Page 10
By @odhie07
Page 11
10
Intervensi :
a. Lakukan
termasuk
pengkajian
lokasi,
nyeri
secara
karakteristik,
komprehensif
durasi,
frekuensi,
teknik
komunikasi
terapeutik
dalam
komunikasi
terapeutik
dapat
menigkatkan
meningkatkan
vasokonstriksi,
penumpukan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
By @odhie07
Page 12
Intervensi :
a. Pantau tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.
R/ : Tingkat aktivitas atau latihan tergantung dari
proses inflamasi
b. Bantu dengan cara latihan aktif pasif.
R/ : meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan
stamina umum
c. Ubah posisi pasien setiap 4-6 jam.
12
D.EVALUASI
By @odhie07
Page 13
BAB IV
13
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hemofilia adalah penyakit gangguan pembekuan
darah yang diturunkan melalui kromosom X. Penyakit ini
lebih banyak menyerang laki-laki karena hanya mempunyai
kromosom X, sedangkan wanita hanya sebagai pembawa
atau
karier.
Hemofilia
dibedakan
menjadi
2,
yaitu
By @odhie07
Page 14
B. SARAN
1. Sebagai perawat dituntut untuk dapat mengetahui
secara detail teknik pencegahan terjadinya perdarahan
ataupun meminimalkan terjadinya trauma.
2. Jika ada tanda-tanda perdarahan pada pasien segera
lakukan RICE, yaitu :
R : Rest (istirahatkan)
I : Ice (kompres dengan memakai es)
C : Compress (tekan dan ikat pada daerah yang
mengalami perdarahan)
E : Elevation (letakkan posisi yang mengalami
perdarahan lebih tinggi dari posisi dada atau
yang lain)
14
By @odhie07
Page 15
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marillyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.
15
Jakarta : EGC
Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan MedikalBedah. Jakarta: EGC
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Ovedoff, David. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta :
Binarupa Aksara
Sodeman. 1995. Patofisiologi Edisi 7 Jilid 2. Jakarta : Hipokrates
By @odhie07
Page 16
16