Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut data WHO sebanyak 100 juta jiwa di Indonesia masih
mempunyai akses yang rendah terhadap sanitasi dan air bersih. Sebanyak 50 %
penduduk Indonesia masih kesulitan air bersih dan sanitasi. Sebanyak satu miliar
penduduk dunia belum memiliki akses terhadap air bersih dan 2,6 miliar
penduduk dunia belum memiliki sanitasi yang higienis. Akibatnya, buruknya
penyediaan air bersih dan sanitasi ini menyebabkan 23 per 100 ribu penduduk di
dunia meninggal karena penyakit diare dan mayoritas adalah balita, ironisnya
setiap 15 detik ada satu balita yang melayang nyawanya karena diare (Purnami;
2008).
Tujuan Pembangunan Kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan
Nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
terwujud derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum (Depkes RI, 1999).
Menurut Undang-Undang kesehatan No 23 tahun 1992 pasal 10, untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, maka diselenggarakan pelayanan
kesehatan dengan pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (Depkes RI, 2000).
Kebersihan lingkungan merupakan suatu yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan pada umumnya. Banyaknya penyakit-penyakit lingkungan
yang menyerang masyarakat karena kurang bersihnya lingkungan disekitar
ataupun kebiasaan yang buruk yang mencemari lingkungan tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan penyakit yang dibawa oleh kotoran yang ada di lingkungan bebas
tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung yaitu melalui perantara.
(Widjaja, 2001).
mengetahui
gambaran
perilaku
masyarakat
dalam
dalam
Mengetahui gambaran perilaku penyediaan air bersih Ibu rumah tangga dalam hal
penyediaan sanitasi bersih sebagai upaya pencegahan diare di Desa Ie Bintah
2.
3.
4.
2.
3.
penyuluhan kesehatan.
Untuk menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal yang
sama atau yang berkaitan dengan masalah penelitian.