You are on page 1of 2

ABSTRAK

Terkelin T. Tarigan. Kajian Pemanfaatan Bambu Di Kecamatan Sibolangit


Kabupaten Deli Serdang. Di bawah bimbingan Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si dan
Irawati Azhar, S.Hut.

Bambu merupakan tanaman yang memiliki manfaat yang sangat penting bagi
kehidupan. Bambu yang kita dikenal memiliki sifat-sifat yang baik untuk
dimanfaatkan antara lain : batangnya kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah,
mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta mudah diangkut. Selain itu bambu
juga relatif murah dibanding bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di
sekitar pemukiman pedesaan. Bambu menjadi tanaman serba guna bagi
masyarakat pada saat ini. Di seluruh dunia terdapat 75 genus dan 1.500 spesies
bambu. Di Indonesia sendiri dikenal ada 10 genus bambu, antara lain:
Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Dinochloa, Gigantochloa, Melocanna,
Nastus, Phyllostachys, Schizostachyum, dan Thyrsostachys. Salah satu jenis
bambu yang sudah banyak dikenal dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat
adalah bambu tali atau bambu apus. Bambu ini termasuk dalam genus
Gigantochloa. Tanaman bambu yang sering kita kenal umumnya berbentuk
rumpun. Padahal dapat pula bambu tumbuh sebagai batang soliter atau perdu.
Tanaman bambu menpunyai dua tipe pertumbuhan rumpun, yaitu simpodial
(clump type) dan monopodial (running type). Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam membudidayakan bambu anata adalah syarat-syarat tumbuh,
perbanyakan tanaman, persiapan tanaman, cara penanaman, dan pemilihan
tanaman. Pertumbuhan setiap tanaman bambu tidak terlepas dari pengaruh kondisi
lingkungannya. Bambu dapat tumbuh pada tanah yang bereaksi masam dengan pH
3,5, dan umumnya menghendaki tanah yang PH nya 5,0 sampai 6,5. Pada tanah
yang subur tanaman bambu akan tumbuh dengan baik karena kebutuhan makanan
bagi tanaman tersebut akan terpenuhi. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan bambu baik potensi maupun cara
pemanenan dan pengelolaan oleh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi lapangan, kuisioner, wawancara, studi pustaka dan
analisis data. Data-data yang terkumpul dianalisa secara kualitatif untuk memberi
penjelasan yang sesuai dengan hasil di lapangan. Secara umum pengelolaan
tanaman bambu di daerah ini masih lemah dan memerlukan pengelolaan secara
terpadu karena potensi dan produksi belum dapat dioleh secara maksimal.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Terkelin T. Tarigan. Potential Utilization of Bamboo in Residance of
Sibolangit Deli Serdang Rigenci. Under guidance of both Iwan Risnasari, S.Hut,
M.Si and Irawati Azhar, Sut.

Bamboos are plant trat has important utility for life. Good bamboo have several
characteristic : strength stem, straight, feat, easy to be formad, easy to splittled,
easy to be picked up. Besides trat, bamboos relatively cheaper than the other
building material because it is faund around the settlement of villages. Now a
days, bamboo become multifunction plant for human. There are 75 genus and
1500 species of bamboo in the world Indonesia there are 10 genus of bamboo,
among others are ; Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Dinochloa,
Gigantochloa, Melocanna, Nastus, Phyllostachys, Schizostachyum, dan
Thyrsostachys. One of bamboo species that human is used after are bambu tali or
bambu apus. Thes bamboos is included in Gigantochloa genus. Bamboo which
we are popularity know generally is bamboo cluster type. But, there is grow as a
soliter stem as clump. There are two general patterns gor the growth of bamboo ;
Clum type (sympodial), and Runnig type (monopodial). Several things that we
need to be noticed are condition of growth. Multiplication of plant, procedure of
planting and selection of plant. Condition of environment influence the growth of
bamboos. Bamboo can grow well on soil with acid reaction with pH 3,5 and
requices soil with pH 5,0-6,5, On fertile soil, Bamboo will grow well because
necessity of plant will be fulfilled. Purposes of this research were the growtn of
utilization of bamboo neither potential nor harvesting methode and management
by the inhabitants. Data collection with field observation method, kuisioner,
interview, literature study and data analyze. Data which collected were analyzed
with qualitative methode to give the appropriate explaining with result in field
research. Generally, management of bamboos ini this area need integrated
management because the potential and production were maximize manage yet.

Universitas Sumatera Utara

You might also like