You are on page 1of 18

CASE BASED DISCUSSION

SEORANG ANAK LAKI-LAKI DENGAN HEPATITIS A DAN


STATUS GIZI BAIK
Disusun untuk memenuhi sebagian tugas kepaniteraan klinik bagian
Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Disusun oleh:
Ni Putu Diah Natalia D
01.208.5731
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013

HALAMAN PENGESAHAN
Nama
NIM
Fakultas
Universitas
Tingkat
Bagian
Judul

: Ni Putu Diah Natalia D


: 01.208.5731
: Kedokteran
: Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA )
: Program Pendidikan Profesi Dokter
: Ilmu Kesehatan Anak
: Seorang Anak Laki-laki Dengan Hepatitis A, Status Gizi
Baik

Demak, Agustus 2013


Mengetahui dan Menyetujui
Pembimbing Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Sunan Kalijaga Kab. Demak

Pembimbing

dr. Budi Nur Cahyani, Sp. A

I. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku
Alamat

: An. A
: 4 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Jawa
: Tanubayan 5/9 bintoro, Demak

Nama ayah
Umur
Pekerjaan
Pendidikan

: Tn. A
: 33 tahun
: karyawan PT. Saniharto Enggalhardjo
: Sarjana

Nama ibu
: Ny. N
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Pendidikan
: SMA
Bangsal
: Dahlia
No. CM
: 03.46.82
Masuk Ruang Bangsal: 20 Agustus 2013 jam 12.30

II. DATA DASAR


1. ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien pada tanggal 20 Agustus
2013 pukul 12.30 WIB di ruang Bangsal Dahlia serta didukung catatan
medis.
Keluhan utama

: mata kuning

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien demam sejak 1 Minggu, demam naik-turun, pada sore dan
malam hari demam lebih tinggi, tidak disertai dengan menggigil, tidak
disertai dengan bintik-bintik kemerahan di kulit, turun bila di beri obat
penurun panas. Kurang lebih 2 hari yang lau ibu pasien merasa kalau
mata pasien warnanya kuning, Pasien mengeluh rasa tidak nyaman pada
perut kanan atas, Muntah setiap kali makan, tidak berkurang dengan
pengobatan, justru semakin hari semakin bertambah serta nafsu makan
pasien menurun. Selain itu pasien juga mengeluh buang air kecil
berwarna seperti teh pekat, batuk (+), keluhan yang lain pilek (+), nyeri
ulu hati (+), dan buang air besar normal. Riwayat menerima transfusi
disangkal, tidak mengkonsumsi obat-obatan.Pasien lebih sering jajan
3

diluar dari pada makan dirumah. Sebelumnya pasien pernah berobat di


RS-NU tetapi tidak ada perubahan terus oleh keluarga nya d bawah ke
RSUD Sunan Kalijaga.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini
Pernah sakit demam typoid (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah pasien pernah sakit hepatitis kira-kira 10 tahun yang lalu, sudah
dilakukan pengobatan dan dikatakan sembuh
Riwayat Persalinan dan Kehamilan
Anak perempuan lahir dari ibu G1P0A0, usia kehamilan 39 minggu, lahir
secara normal di bidan, langsung menangis, berat badan lahir 3000 gram,
panjang badan saat lahir 48 cm, lingkar kepala dan lingkar dada saat lahir
ibu lupa.
Kesan: neonates aterm, vigorous baby, lahir normal pervaginam.
Riwayat Kehamilan dan Pemeliharaan Prenatal
Ibu mengaku rutin memeriksakan kehamilan di bidan 1x setiap bulan
sampai usia kehamilan 7 bulan. Saat usia kehamilan memasuki 8 bulan,
ibu memeriksakan kehamilan di bidan 2x setiap bulan hingga lahir. Ibu
juga mengaku mendapat suntikan TT 1x. Ibu mengaku tidak pernah
menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan selama
kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal,
riwayat minum obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal. Obatobatan
yang diminum selama masa kehamilan adalah vitamin dan obat
penambah darah.
Kesan: riwayat kehamilan dan pemeliharaan prenatal baik.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Ibu mengaku membawa anaknya ke Posyandu secara rutin dan mendapat
imunisasi dasar lengkap dan dengan bukti kartu KMS.
Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal baik.
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan
- Berat badan lahir
: 3000 gram, Panjang badan : 48 cm
- Berat badan sekarang 16 kg. Tinggi badan 106 cm.
Kesan: Pertumbuhan normal

Perkembangan
- Anak mulai tersenyum spontan umur 1 bulan

- Anak mulai tengkurap umur 4 bulanAnak mulai duduk dengan


bantuan ibu lupa
- Anak mulai merangkak umur 9 bulan
- Anak mulai belajar berjalan umur 13 bulan
- Anak mulai berbicara saat umur 19 bulan
- Anak mulai belajar makan sendiri ibu lupa
- Anak dapat berinteraksi dengan lingkungan ibu lupa
Saat ini anak berusia 4 tahun, anak sudah bersekolah (TK kecil ), mudah
bergaul, bermain dengan teman-teman sebayanya.
Kesan: pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Riwayat Makan dan Pertumbuhan Anak
ASI diberikan sejak lahir sampai usia 9 bulan. Sejak usia 6 bulan pasien
sudah diberikan makanan pendamping. Makan pendamping yang
diberikan adalah bubur susu, kadang diberikan nasi yang dihaluskan serta
pisang yang dihaluskan..
Jenis kelamin
: Laki-laki
Berat badan
: 16 kg
Panjang badan
: 106 cm
Usia
: 4 tahun
Pemeriksaan status gizi ( Z score ) :
WAZ = BB median = 16- 16,4= - 0,2 ( berat badan normal )
SD
1,90
HAZ = TB median = 106 101,7 = 1,02 ( normal )
SD
4,20
WHZ = BB median = 17 23,0 = -0,9( Normal )
SD
12,2
Kesan : baik, perawakan normal, status gizi normal
Kesan status gizi: normal
Riwayat Imunisasi

Hepatitis B : 3x, umur 0, selanjutnya ibu lupa

BCG
: 1x, ibu lupa umur berapa

Polio
: 4x, umur 0, selanjutnya ibu lupa

DPT
: 3x, ibu lupa umur berapa

Campak
: 1x, umur 9 bulan
Kesan : Riwayat imunisasi dasar lengkap ada bukti KMS.
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai karyawan PT. Saniharto Enggalhardjo.
Menanggung 1 istri dan 1 orang anak. Ibu pasien adalah seorang ibu
rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung Jamsostek.
Kesan : sosial ekonomi cukup
Data Keluarga
5

Ayah
1

Ibu
1

33 tahun
Sehat

28 tahun
Sehat

Perkawinan
Umur
Keadaan

2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 20 Agustus 2013, pukul 12.30 WIB
di ruang bangsal dahlia kelas II. Anak laki-laki usia 4 tahun, berat badan
16 kg, panjang badan 106 cm.
keadaan umum
: Composmentis,ikterik,lemah
Tanda vital
Nadi
Pernapasan
Suhu

: 104/menit, isi dan tegangan cukup


: 24x/menit
: 36,8C (Axilla)

Status gizi
BB: 16 kg
TB: 106 cm
Pemeriksaan status gizi ( Z score ) :
WAZ = BB median = 16- 16,4= - 0,2 ( berat badan normal )
SD
1,90
HAZ = TB median = 106 101,7 = 1,02 ( normal )
SD
4,20
WHZ = BB median = 17 23,0 = -0,9( Normal )
SD
12,2
Kesan status gizi: normal

Status Generalis
Kepala
Mesocephal, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata
pupil bulat, isokor, 3 mm, refleks cahaya (+/+) normal, kornea
jernih, sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (-/-)
Hidung
bentuk normal, napas cuping hidung (-/-), sekret (+/+)
Telinga
bentuk normal, bila dilipat cepat membalik, discharge (-/-)
Mulut
6

sianosis (-), trismus (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)


Kulit
Kering (-), ikterik (+), sianosis (-)
Thorax
Paru
Inspeksi

: simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, retraksi


suprasternal dan epigastrial (-), intercostalis (-).
Palpasi
: stem fremitus hemithorax dextra dan sinistra sama
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara nafas tambahan (-/-),ronkhi (-),
wheezing (-/-)
Kesan
: normal
Jantung
Inspeksi
: pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis tidak melebar
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
: bunyi jantung I-II regular, bising (-), murmur (-),
gallop (-)
Kesan
: normal
Abdomen
Inspeksi
: cembung, simetris
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi
:supel, nyeri tekan (+) pada region epigastrium, hepar
teraba 2/3:1/3 blank heart, permukaan rata, tepi tajam, lien
tidak teraba.
Perkusi
: timpani, region kanan atas pekak

Genitalia
Laki-laki, ambigous (-)
Anorektal
Anus (+)
Ekstremitas
Superior

Inferior

Deformitas

- /-

- /-

Akral dingin

- /-

- /-

Akral sianosis

- /-

- /7

Ikterik

-/-

Capillary refill

< 2 detik

3.

-/< 2 detik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Aspek

Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
SGOT
SGPT
Bilirubin
Direk
Indirek
Total
Widal
TYO
TYH

Hasil Lab
(tanggal 20/08/13)
11,8 gr%
35
10.300 u/l
402.000 u/l
220 u/l
107 u/l
0,9
0,1
1,0
1/100
1/200

Kesan : gambaran darah rutin normal, SGOT/SGPT meningkat, widal (-)


Imunologi
IgM Anti HAV

Reaktif indeks: 16,05

III. DAFTAR ABNORMALITAS

i. Data Anamnesis
a. Mata tampak kuning
b. Nyeri perut kanan atas
c. BAK berwarna seperti air teh
d. Badan panas
e. Muntah
f. Ayah pasien pernah yang menderita penyakit kuning
ii. Data Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: tampak lemah, tampak ikterik
b. Mata: sklera ikterik (+/+)
c. Hepatomegali
d. Nyeri tekan epigastrium
8

Non reaktif indeks


<0,80
Grayzone indeks0,801,20
Reaktif indeks >1,20

iii. Data Pemeriksaan Penunjang


e. SGOT 220 U/L
f. SGPT 107 U/L
g. IgM anti HAV Grayzone indeks 0,82
IV. DIAGNOSIS BANDING
1. Ikterik
a. pre hepatik
- infeksi
- inkompatibilitas darah
- kelainan enzim
b. hepatik
- hepatitis
c. post hepatik
- obstruksi duktus koledokus
2. Status gizi baik

V. DIAGNOSIS
1. Hepatitis A
2. Status gizi baik
VI. TERAPI

Medikamentosa
- Inf. RL 18 tpm
- Inj. Cefotaxim 3x400 mg
- Inj. Ondan 3 x Ampul (bila muntah)
- P.O. PCT 3x1 cth
Curcuma syr 3x1 cth
Diet nasi lembek

VII. PROGRAM
Evaluasi keadaan umum dan tanda vital
Program cek DR, SGOT dan SGPT, IgG, IgM, Anti HAV.
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
IX. USUL
9

Pemeriksaan penunjang ulang (DR, SGOT, SGPT, urinalisa,


HbSag, IgM, IgG, Anti HAV

X. EDUKASI
o Istirahat yang cukup
o Mengurangi kebiasaan jajan dan makan di luar rumah
o
o
o
o
o
o

Meningkatkan higiene, sanitasi makanan dan lingkungan rumah


imunisasi
Kontrol ke poli 1 minggu kemudian
Menjelaskan pada orang tua tentang penyakit anaknya
Memberikan informasi kemungkinan cara penularan
Menjelaskan kepada orang tua tentang komplikasi penyakit

XI. FOLLOW UP

20 Agustus 2013
Demam (-)
Mata kuning(+)
Nyeri perut (+)
BAK seperti air teh
Mual (+) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (+)

21 agustus 2013
Demam (-)
Mata kuning (+)
Nyeri perut (-)
BAK seperti air the (-)
Mual (-) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (+)

TTV

T: 36,20C
N: 110 x/menit
RR: 24 x/menit

PF

Ku: CM, lemah,


ikterik
Mata: sklera ikterik +/
+
Abd: hepatomegali,
nyeri tekan
epigastrium (+)

Keluhan

T: 36,80C
N: 72 x/menit
RR: 21 x/menit

22 agustus 2013
Panas (-)
Mata kuning (+)
Nyeri perut (-)
BAK seperti air teh
(-)
Mual (-) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (+)
T: 36,40C
N: 120 x/menit
RR: 24 x/menit

23 agustus 2013
Panas (-)
Mata kuning (+)
Nyeri perut (+)
BAK seperti air teh
(-)
Mual (-) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (-)
T: 36,20C
N: 107 x/menit
RR: 20 x/menit

Ku: CM, lemah


Mata: sklera ikterik +/
+
Abd: hepatomegali
nyeri tekan
epigastrium (-)

Ku: CM, baik


Mata: sklera ikterik
+/+
Abd: hepatomegali
nyeri tekan
epigastrium (-)

Ku: CM, baik


Mata: sklera ikterik
+/+
Abd: hepatomegali

10

PP

Hb: 11,8
Leukosit : 10.300
Trombosit : 402.000
Ht : 35
SGOT: 220
SGPT: 107
Bilirubin direct :0,9
Bilirubin indirect : 0,1
Bilirubin total : 1,0
Widal TYO : 1/100
Widal TYH : 1/200
HbsAg(-)

Diagnosis

Obs. Febris typhoid,


hepatitis

Terapi

Keluhan

Ig M anti HAV 0,82

Hepatitis A dalam
perbaikan
ISPA
Inf. RL 18 tpm
Inf. RL 18 tpm
Inf. RL 18 tpm
(makro)
(makro)
(makro)
Inj. Cefotaxim 3x400 Inj. Cefotaxim 3x400
Inj. Cefotaxim 3x400
mg
mg
mg
Inj. Ondancetron 3x
Inj. Ondancetron 3x
Inj. Ondancetron 3x
amp
amp
amp
Paracetamol syrup 3x1 Paracetamol syrup 3x1 Paracetamol syrup
cth (prn)
cth (prn)
3x1 cth (prn)
Curcuma syr 3x1 C
Curcuma syr 3x1 C
Curcuma syr 3x1 C
Ambroxol 3 x cth
Ambroxol 3 x cth
Urdafalk 2x200 mg
Urdafalk 2x200 mg

24 agustus 2013
Demam (-)
Mata kuning(+)
Nyeri perut (-)
BAK seperti air teh(-)
Mual (-) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (-)

Suspek Hepatits A
ISPA

25 agustus 2013
Demam (-)
Mata kuning (+)
Nyeri perut (-)
BAK seperti air teh(-)
Mual (-) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (-)

11

26 agustus 2013
Demam (-)
Mata kuning (+)
Nyeri perut (-)
BAK seperti air teh
(-)
Mual (-) Muntah (-)
Batuk (+)
Pilek (-)

Hepatitis A dalam
perbaikan
Inf. RL 18 tpm
(makro)
Inj. Cefotaxim
3x400 mg
Inj. Ondancetron
3x amp
Paracetamol syrup
3x1 cth (prn)
Curcuma syr 3x1 C
Ambroxol 3 x
cth
Urdafalk 2x200 mg

TTV
PF

T: 36,80C
N: 102 x/menit
RR: 26 x/menit
Ku: CM, lemah,
ikterik
Mata: sklera ikterik +/
+
Abd: hepatomegali

T: 36,20C
N: 107 x/menit
RR: 26 x/menit
Ku: CM, lemah
Mata: sklera ikterik +/
+
Abd: hepatomegali

T: 36,40C
N: 100 x/menit
RR: 24 x/menit
Ku: CM, baik
Mata: sklera ikterik
-/Abd: hepatomegali

Hepatits A dalam
perbaikan
Inf. RL 18 tpm
(makro)
Inj. Cefotaxim 3x400
mg
Inj. Ondancetron 3x
amp
Paracetamol syrup
3x1 cth (prn)
Curcuma syr 3x1 C
Ambroxol 3 x cth
Urdafalk 2x200 mg

SGOT: 41
SGPT: 78
Hepatitis A dalam
perbaikan
Inf. RL 18 tpm
(makro)
Inj. Cefotaxim 3x400
mg
Inj. Ondancetron 3x
amp
Paracetamol syrup
3x1 cth (prn)
Curcuma syr 3x1 C
Ambroxol 3 x cth
Urdafalk 2x200 mg

PP
Diangnosis
Terapi

Hepatitis A dalam
perbaikan
Inf. RL 18 tpm
(makro)
Inj. Cefotaxim 3x400
mg
Inj. Ondancetron 3x
amp
Paracetamol syrup
3x1 cth (prn)
Curcuma syr 3x1 C
Ambroxol 3 x cth
Urdafalk 2x200 mg

12

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

HEPATITIS A
A. Definisi
Hepatitis adalah proses peradangan difus jaringan hepar yang disebabkan
oleh infeksi virus dan oleh toksin obat-obatan maupun bahan kimia.
Dikatakan akut apabila inflamasi hepar yang berlangsung selama kurang
dari 6 bulan, dan kronis apabila hepatitis yang tetap bertahan selama lebih
dari 6 bulan. Keadaan kronis pada anak-anak lebih sukar dirumuskan
karena perjalanan penyakitnya lebih ringan daripada orang dewasa.(1)
Hepatitis A adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus HAV

B. Epidemiologi
Karakteristik epidemiologi infeksi terbagi atas (2)
a. Variasi musim dan geografi
Didaerah dengan 4 musim, infeksi VHA terjadi secara epidemic
musimanyang puncaknyabiasanya terjadi pada akhir musim semi dan
awal musim dingin. Di daerah tropis, puncak insidenyang pernah
dilaporkan cenderung untuk terjadi selama musim hujan dan pola
epidemiksiklikberulang setiap 5-10 tahun sekali.
b. Usia insiden
Semua kelompok umur secara umum rawan terhadap infeksi VHA tetapi
di banyak Negara EropaUtara dan Amerika Utara ternyata sebagian kasus
terjadi pada orang dewasa. Disini,higienitaslingkungan juga sangat
berpengarus terhadap terpaparnya seseorang dengan VHA, sehinggalebih
dari 75 % anak dari berbagai Negara di benua Asia, Afrika, India,
beberapa Negaramediterania dan Afrika Selatan menunjukan sudah
memiliki antibody anti-HAV pada usia 5tahun.
c. Kelompok resiko tinggi
13

Kelompok resiko tinggi disini mengarah kepada pekerja kesehatan,


pedagang makanan, pekerjasanitasi, penyalahgunaan obat, kelompok
homoseksual, mereka yang bepergian ke tempatdengan endemisitas
rendah ke tinggi, tempat penitipan bayi, institusi kejiwaan dan
beberaparumah tahanan.

C. Etiologi
Secara umum agen penyebab hepatitis virus terbagi dalam dua grup yaitu
hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi melalui darah.
Agen penyebab hepatitis A (HAV) inidapat bertransmisi secara enterik
dengan virus tanpa selubung, tahan terhadap cairan empedu,ditemukan
ditinja, tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronik, dan tidak terjadi
viremiayang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.
AV digolongkan dalam picornavirus, subklasifikasi sebagai hepatovirus
dengan diameter27-28 nm bentuk kubus simetrik. Terdapat RNA untai
tunggal linier: 7,5 kb. Pada manusiaterdiri atas satu serotipe, tiga atau
lebih genotipe. Mengandung lokasi netralisasiimunodominan tunggal,
mengandung tiga atau empat polipeptida virion di kapsomer,replikasinya
di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi, tidak terdapat bukti nyata adanya
infeksidi usus. Virus ini juga menyebar pada primata non manusia dan
galur sel manusia.(3)

14

D. Masa inkubasi dan transmisi


Masa inkubasi hepatitis A akut bervariasi antara 14 hari sampai 49 hari,
dengan rata-rata 30 hari. Penularan yang paling dominan adalah melalui
fecal-oral, yaitu melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh virus
hepatitis A.(4)

E. Gejala klinis
Pada fase akut hepatitis A umumnya 90% asimtomatik atau bentuk ringan
dan hanya sekitar 1% yang timbul ikterus. Pada anak seringkali
asimtomatik dan anikterik.(5)
Perjalanan klinik hepatitis virus akut dapat dibedakan dalam 4 stadium:
(2)

a. Masa tunas
Lama viremia pada hepatitis A 2-4 minggu
b. Fase pre-ikterik
Keluhan umumnya tidak spesifik, dapat berlangsung 2-7 hari
c. Fase ikterik
15

Fase ini pada awalnya disadari oleh penderita, biasanya setelah demam
turun penderita menyadari bahwa urinenya berwarna kuning pekat seperti
air teh, ataupun tanda disadari orang lain yang melihat sklera dan kulitnya
berwarna kekuning-kuningan. Pada fase ini kuningnya akan meningkat,
menetap, kemudian menurun secara perlahan-lahan, hal ini bisa
berlangsung 10-14 hari.
d. Fase penyembuhan
Dimulai dengan menghilangnya gejala diatas, ikterik mulai menghilang,
penderita merasa segar kembali walau mungkin merasa cepat lelah.
Umumnya masa penyembuhan sempurna secara klinis dan biokimia
memerlukan waktu sekitar 6 bulan.
Gejala

Kuning

40-80

Urine bewarna gelap

68-94

Lelah/ lemah

52-91

Hilang nafsu makan

42-90

Nyeri & rasa tidak enak


di perut

37-68

Tinja berwarna pucat

52-58

Mual dan muntah

32-73

Demam

28-73

Sakit kepala

26-73

Nyeri pada sendi

11-40

Nyeri otot

15-52

Diare

16-25

Rasa
tidak
ditenggorokan

nyaman

0-20

F. Diagnosis (2)
1. Anamnesis: gejala prodormal, riwayat kontak
2. Pemeriksaa fisik
-

Ikterik
16

Pada kasus fulminant didapatkan foetor hepaticum

Hepatomegali

3. Pemeriksaan penunjang
-tes fungsi hati (bilirubin, SGOT, SGPT, GGT, fosfarase alkali
- tes serologi anti-HAV

H. Penatalaksanaan
Pada dasarnya pentalaksanaan infeksi virus hepatitis A sama dengan
hepatitis lainnya yaitu bersifat suportif, tidak ada yang spesifik.(2)
1. Tirah baring
Terutama pada fase awal dari penyakitnya
2. Diet
Makanan tinggi protein dan karbohidrat, rendah lemak untuk pasien
dengan anorexia dana nausea
3. Simptomatik
Pemberian obat-obatan terutama untuk mengurangi keluhan
Misalnya tablet antipiretik parcetamol untuk demam, sakit kepala, nyeri
otot, nyeri sendi
Food suplement
4. Perawatan di rumah sakit
Terutama pada pasien dengan sakit berat, muntah yang terus menerus
sehingga memerlukan pemberian cairan parenteral.(6)
17

DAFTAR PUSTAKA

(1). Behram R E, Vaughan V C. Ilmu Kesehatan Anak-Nelson, Edisi ke-15,


bagian 17, Nelson W E, Ed, EGC, Jakarta, 2000; 256-65, 499-518.
(2). Julitasari AS, Virus Hepatitis A sampai E di Indonesia, Yayasan
Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, 3-11
(3). Price Sylvia A. Patofisiologi, Edisi ke-4, Buku I, EGC, Jakarta, 2000;
523-34
(4). Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak. Rumah Sakit Umum Pusat
Mohammad Hoesin Palembang. FK Unsri. Palembang. 1999; 91-3, 169-73
(5).Noer Syaifullah. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi ke-3, Jilid I, FKUI,
Jakarta, 1998; 251-70.
(6). Anthony E. Fiore, "Hepatitis A Transmitted by Food", Clinical
Infectious Diseases 2004;38:705-715

18

You might also like