You are on page 1of 11

Asuransi

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial
(atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari
kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan
tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian
antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang
dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini
biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta. Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan
membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan
kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana.
Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari
pemilik rumah ke perusahaan asuransi.
Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi atau pertanggungan seumurnya,
Bab 9, Pasal 246:[2]
"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
Penanggung menggunakan ilmu aktuaria
Penanggung menggunakan ilmu aktuaria untuk menghitung risiko yang mereka perkirakan. Ilmu aktuaria
menggunakan matematika, terutama statistika danprobabilitas, yang dapat digunakan untuk melindungi risiko untuk
memperkirakan klaim di kemudian hari dengan ketepatan yang dapat diandalkan.

Contohnya, banyak orang membeli kebijakan asuransi kepemilikan rumah dan kemudian mereka membayar premi kepada
perusahaan asuransi. Bila kehilangan yang dilindungi terjadi, penanggung harus membayar klaim. Bagi beberapa
tertanggung, keuntungan asuransi yang mereka terima jauh lebih besar dari uang yang mereka telah bayarkan kepada
penanggung. Lainnya mungkin tidak membuat klaim. Kalau dirata-ratakan dari seluruh kebijakan yang dijual, total klaim yang
dibayar keluar lebih rendah dibanding total premi yang dibayar kepada tertanggung, dengan perbedaannya adalah biaya dan
keuntungan.
keuntungan perusahaan asuransi
Perusahaan asuransi juga mendapatkan keuntungan investasi. Ini diperoleh dari investasi premi yang diterima sampai
mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut "float". Penanggung bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga
perubahan float dan juga suku bunga atau deviden di float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang
tercatat oleh perusahaan asuransi adalah US$142,3 milyar dalam waktu lima tahun yang berakhir pada 2003. Tetapi
keuntungan total di periode yang sama adalah US$68,4 milyar, sebagai hasil dari float.
Prinsip dasar asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :
*Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan
yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
*Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material
fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan
jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus
memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
*Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa
adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
*Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan
tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas
dalam pasal 278).
*Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
*Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Penolakan asuransi
Beberapa orang menganggap asuransi sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode kebijakan. Perusahaan
asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika pembeli membayarkan uangnya. Perbedaan di biaya yang

dibayar kepada perusahaan asuransi melawan dengan jumlah yang dapat mereka terima bila kecelakaan terjadi hampir sama
dengan bila seseorang bertaruh di balap kuda (misalnya, 10 banding 1). Karena alasan ini, beberapa kelompok agama
termasuk Amish menghindari asuransi dan bergantung kepada dukungan yang diterima oleh komunitas mereka
ketika bencana terjadi. Di komunitas yang hubungan erat dan mendukung di mana orang-orangnya dapat saling membantu
untuk membangun kembali properti yang hilang, rencana ini dapat bekerja. Kebanyakan masyarakat tidak dapat secara
efektif mendukung sistem seperti di atas dan sistem ini tidak akan bekerja untuk risiko besar.
Jenis jenis asuransi
Secara garis besar asuransi terdiri dari tiga kategori:
1. Asuransi kerugian
Jenis asuransi ini terdiri dari asuransi untuk harta benda (seperti properti, kendaraan), kepentingan keuangan (pecuniary),
tanggung jawab hukum (liability) dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan).
2. Asuransi jiwa
Ini merupakan bentuk kerja samayang dilakukan antara orang-orang yang menghindari atau meminimalisir resiko yang
diakibatkan oleh resiko kematian, hal ini marupakan hal yang tidak bisa dihindari, akan menimpa siapapun juga,resiko hari
tua , dan resiko kecelakaan. Hal-hal diluar 3 poin diatas yang masuk dalam kategoti ini adalah: asuransi pendidikan, pension,
investasi, tahapan, dan kesehatan.
3. Asuransi sosial
jenis asuransi ini terbilang wajib karena diselenggarakan oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang. Tujuan asuransi
sosial ini adalah memberikan atau menyediakan jaminan dasar pada masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan komersial.
(FileInvestasi) Melindungi aset Anda yang paling berharga adalah langkah penting dalam pembuatan rencana keuangan
pribadi yang solid. Kebijakan asuransi yang tepat akan membantu Anda dalam menjaga daya produktif dan harta benda.
Pada artikel ini, kami akan menunjukkan lima jenis asuransi yang harus anda miliki.
1. Asuransi Cacat Tubuh
Prospek kecacatan jangka panjang sangat menakutkan sehingga beberapa orang hanya memilih untuk mengabaikannya.

Sementara kita semua berharap bahwa, "tidak ada yang akan terjadi pada saya," mengandalkan pada harapan untuk bisa
melindungi kekuatan penghasilan masa depan Anda adalah bukan ide yang cukup baik. Sebaliknya, memilih asuransi cacat
yang menyediakan perlindungan cukup memungkinkan Anda untuk terus melanjutkan gaya hidup Anda saat ini bahkan jika
Anda tidak dapat lagi terus bekerja.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa melindungi orang-orang yang secara finansial tergantung pada Anda. Jika orang tua Anda, pasangan hidup,
anak atau orang-orang terkasih lainnya akan menghadapi kesulitan keuangan jika Anda meninggal dunia, asuransi jiwa harus
menjadi yang tertinggi dalam daftar kebijakan asuransi yang diperlukan. Pikirkan tentang berapa banyak yang anda peroleh
setiap tahun (dan jumlah tahun yang Anda rencanakan untuk tetap aktif bekerja) dan membeli polis asuransi yang akan
menggantikan pendapatan tersebut bahkan dalam hal jika ajal dating lebih cepat karena sesuatu hal. Hitung juga biaya
pemakaman, karena biaya tak terduga juga menjadi beban bagi banyak keluarga.
3. Asuransi Kesehatan
Melonjaknya biaya perawatan medis adalah alasan yang cukup untuk membuat asuransi kesehatan sebagai suatu keharusan.
Bahkan kunjungan rutin ke dokter keluarga dapat menghasilkan tagihan yang cukup besar. Sakit atau cedera yang lebih
serius mengakibatkan rawat inap di rumah sakit dapat menghasilkan tagihan yang jauh lebih besar daripada berlibut satu
minggu di sebuah resor mewah. Sakit yang memerlukan operasi bisa dengan cepat menambah digit tagihan rumah sakit
Anda. Meskipun biaya yang terus meningkat dari asuransi kesehatan merupakan beban keuangan untuk hampir semua
orang, potensi biaya dari tidak memiliki polis kesehatan bisa jauh lebih tinggi.
4. Asuransi Rumah
Mengganti rumah Anda adalah proposisi yang mahal. Memiliki asuransi rumah yang tepat dapat membuat proses sedikit
lebih mudah. Ketika membeli polis asuransi rumah, cari satu polis yang meliputi penggantian struktur dan isi rumah di
samping biaya hidup di tempat lain sementara rumah Anda sedang diperbaiki.
Perlu diingat bahwa biaya pembangunan kembali tidak perlu termasuk biaya tanah, karena Anda sudah memilikinya.
Tergantung pada umur rumah Anda dan fasilitas yang ada didalamnya, biaya untuk menggantinya bisa lebih atau kurang dari
harga yang telah Anda bayar. Untuk mendapatkan perkiraan yang akurat, cari tahu berapa ongkos bangung dari
pengembang lokal per meter persegi dan kalikan jumlah itu dengan luas rumah Anda yang perlu dilindungi polis. Jangan lupa
untuk menghitung biaya upgrade dan fitur khusus. Juga, pastikan polis menyediakan penggantian yang memadai untuk biaya

atas cedera yang terjadi di properti anda.


5. Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan memang bukan sesuatu yang terlihat wajib namun kecelakaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.
Dengan memiliki asuransi kendaraan berarti Anda sedang melindungi aset berharga yang anda miliki, bukan saja nilai
mobilnya yang anda lindungi namun juga keselamatan anda dan pengguna jalan lainnya. Perlu diingat bahwa kecelakan lalu
lintas tidak serta-merta hanya melibatkan kendaraan Anda, bahkan seringkali ada beberapa pihak yang terlibat dan Anda
bisa digugat lalai (jika kecelakaan disebabkan oleh Anda) menurut hukum. Hal ini tentunya akan menghabiskan banyak
biaya, dan jika telah memiliki asuransi kendaraan, setidaknya satu beban resiko telah Anda kurangi.
* Tambahan: Untuk pemilik bisnis
Sebagai tambahan dalam jenis asuransi diatas, pemilik bisnis saat ini telah perlu untuk mengasuransikan bisnisnya.
Perlindungan asuransi ini akan sangat terasa jika bisnis Anda harus melewati masa-masa suram bahkan ketika menuju
kebangkrutan. Resesi ekonomi bisa menyerang kapan saja, dan polis asuransi bisnis bisa menyelamatkan Anda serta pekerjapekerja yang terlibat didalamnya.
Pilih Dengan Seksama
Polis asuransi datang dalam berbagai bentuk dan ukuran dan menampilakn banyak fitur, manfaat dan harga yang berbeda.
Pilihlah dengan hati-hati, membaca klausul polis dan tanyakan dengan tenaga penjual untuk memastikan bahwa Anda telah
mengerti perlindungan dan biaya yang ditawarkan. Pastikan Anda membeli polis yang memadai kebutuhan anda, dan jangan
menandatangani polis tersebut sampai Anda puas dengan penawaran yang diberikan.

Risiko yang Dijamin Asuransi Kendaraan Bermotor


1. Kerugian atau Kerusakan Kendaraan Bermtor
Dalam asuransi kendaraan bermotor ini risiko yang dipertanggungkan disebabkan:
1) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab
lainnya dari kendaraan yang bersangkutan
2) Perbuatan jahat orang lain

3) Pencurian
4) Kebakaran
5) Sambaran petir
2. Tanggung Gugat
Yaitu tanggung jawab hokum tertanggung terhadap pihak ketiga berkaitan dengan penggunaan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
Dalam hal ini penanggung akan menberikan penggantian kepada tertanggung atas :
1) Tanggung gugat tertanggung terhadap suatu kerugian yang didera pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan, baik yang diselesaikan melalui musyawarah maupun melalui pengadilan, yang kedua-duanya harus mendapatkan persetujuan
terlebih dahulu dari penanggung,setinggi-tingginya sejumlah yang tercantum dalam ikhtisar pertanggungan, yang meliputi:
a. Kerusakan atas harta
b. Cedera badan atau kematian
2) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan tanggung gugat tertanggung, yang telah terlebih dahuludisetujui oleh
penanggung secara tertulis.

C. Risiko yang Tidak Dijamin Asuransi Kendaraan Bermotor


1. Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, berkurangnya nilai atau kerugian keungan lainnya yang diderita tertanggung sebagai akibat tidak
dapat dipergunakannya kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, karena suatu kecelakaan atau sebab lain.
2. Kerusakan atau kehilanagn peralatan tambahan yang tidak disebutkan dalam ikhtisar pertanggungan, sebagai akibat suatu kecelakaan atau sebab
lain.
3. Kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik sebagian maupun seluruhnya sebagai akibat penggelapan.
4. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan sebagai akibat perbuatan jahat.
5. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, yang disebabkan oleh :
1) Kendaraan bermotor dipergunakan untuk menarik atau mendorong kendaraan lain, untuk turut serta dalam perlombaan kecakapan atau
kecepatan,dll.
2) Kelebihan muatan ataudijalankan secara paksa.

3) Kendaraan bermotor tersebut dengan sepengetahuan tertanggung dijalankan dalam keadaan rusak, dalam keadaan tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis atau dalam perbaikan.
4) Kendaraan bermotor tersebut dikemudikan oleh seseorang yang pada saatterjadinya kecelakaan tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi.
5) Memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang atau diperuntukan untuk kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
6) Barang-barang yang sedang dimuat, ditumpuk, dibongkar atau diangkut dengan kendaraan bermotor yang dipertanggungakan.
7) Reaksi atau radiasi nuklir, pencemaran radio aktif,dll.
6. Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh :
1) Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan,banjir, badai,dll.
2) Perang, penyerbuan, aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan yang menyerupai suasana perang, pemberontakan,dll.
3) Kerusuhan, pemogokan atau gangguan ketertiban umum lain dan semacamnya.
7. Kehilangan atau kerusakan di bagian atau material kendaraan bermotor yang dipertangungkan karena aus, sifat kekurangan sendiri, pada bagian
itu atau pada mesinnya karena salah penggunaan.
8. Kerugian yang dialami pihak ketiga yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan olehkendaraan bermotor yang dipertanggungkan,
berupa:
1) Kerusakan hartabenda milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut, dimuat, atau dibongkar dari kendaraan bermotor yang
dipertanggungakan.
2) Kerusakan jalan, jembatan, bangunan-bangunan yang terdapat di bawah,dll.
9. Cedera badan/kematian terhadap :
1) Penumpang kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
2) Tertanggung, suami atau istri dan anak tertanggung adalah perorangan.
3) Pemegang saham atau pengurus bila tertanggung merupakan CV atau Firma.
4) Pengurus bila tertanggung adalah badan hukum berbentuk perseroan terbatas, yayasan atau usaha bersama dan bentuk lainnya.
5) Orang yang bekerja pada tertanggung dengan menerima imbalan jasa.
6) Orang yang tinggal bersama tertanggung.
7) Hewan milik atau dalam pengawasan tertanggung, diangkut, dimuat, dibongkar dari kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.

D. Jaminan Tambahan/Perluasan Resiko


Yang dimaksudkan dengan Jaminan tambahan atau jaminan perluasan adalah resiko-resiko/bahaya yang dikecualikan dalam PSKBI, akan
tetapi resiko-resiko tersebut bisa dijamin apabila dinyatakan secara tegas di dalam polis. Akan tetapi tidak semua resiko yang dikecualikan
tersebut dapat dijamin dengan penegasan dalam polis tersebut.
Berikut ini adalah Resiko yang dikecualikan (tidak otomatis dicover/dijamin) di dalam penutupan standard, tetapi bisa dijamin dengan
penegasan khusus berupa endorsemen atau klausul tambahan. Misalnya:
1. Kerusuhan dan Huru-Hara
2. Bencana alam seperti gempa bumi, banjir.
3. Cedera badan/kematian terhadap penumpang
Semua resiko tersebut di atas dikecualikan dari Jaminan Polis Standard Kendaraan Bermotor Indonesia.Dikecualikan berarti bahwa semua
kerugian/kerusakan pada kendaraan yang disebabkan oleh bahaya-bahaya tersebut tidak bisa diganti oleh asuransi.
Contoh Jaminan tambahan/perluasan adalah sebagai berikut:
TJH terhadap Pihak Ketiga (Third Party Liability). Polis tidak secara otomatis menjamin resiko ini, kecuali dinyatakan secara tegas di dalam
polis. Jaminan yang diberikan oleh perluasan ini adalah:
1) Tanggung gugat/jawab Tertanggung terhadap suatu kerugian yang diderita
oleh pihak ketiga yang secara langsung disebabkan oleh
kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, setinggi-tingginya seuai dengan jumlah/limit yang telah ditentukan, meliputi: kerusakan atas harta
benda pihak III (misalnya mobil, rumah, pagar, dll) dan cedera badan atau kematian.
2) Biaya perkara atau biaya bantuan para ahli yang berkaitan dengan tanggung gugat tertanggung.
Jaminan Huru-Hara yang di pasar dikenal dengan RSCC( Riot, Strike, and Civil Commotion), RSMD (Riot, Strike and Malicious Damage).
Resiko Kerusuhan dan Huru-Hara ini dikecualikan dari Jaminan PSKBI pasal 3 ayat (6.2 & 6.3) dan menggunakan Klausul 41.B Dewan
Asuransi Indonesia yang memberikan Jaminan Huru-Hara terluas. Resiko yang dijamin dan pengertiannya dapat dilihat pada
Klausul/Endorsemen Huru-Hara.
Jaminan Kecelakaan Diri terhadap Sopir atau Penumpang Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan. Untuk perluasan ini, pada Polis
dilekatkan "Klausul Kecelakaan Diri terhadap Penumpang Kendaraan Bermotor Beroda Empat". Dengan adanya perluasan ini, maka Jaminan

Polis mencakup juga cedera badan atau kematian terhadap penumpang di dalam kendaraan bermotor yang secara langsung disebabkan oleh
kecelakaan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan tersebut. (bdk. Klausul no.4 terlampir).
Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Banjir (Bencana Alam). Jika Jaminan diperluas di dengan risiko tersebut di atas, maka pada polis
harus dilekatkan dalam klausul.Tanggungjawab Hukum Tertanggung terhadap Penumpang Kendaraan Bermotor yang dipertanggungkan
(Passenger Legal Liabilty). Semua jaminan tambahan tersebut di atas merupakan perluasan dari Kondisi Comprehensive. Pertanggungan Total
Loss (hanya) dapat diperluas dengan Jaminan Huru-Hara. Jaminan tambahan Bencana Alam dan Tanggung Jawab Hukum kepada Penumpang
(Passenger Legal Liability) hampir tidak pernah dijual, dan sebaiknya tidak dijual.

E. Syarat Syarat Pertanggungan


1. Pembayaran Premi
Premi harus dibyar lunas saat persetujuan pertanggungan ditutup, kecuali bila atas persetujun kedua belah pihak ditentukan lain.Jika premi
tidak dibayar dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai tanggal permulaan pertanggungan atau tanggal perpanjangan pertanggungan,
maka berlakunya pertanggungan ini dapat ditunda oleh penanggung tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

2. Pemberitahuan Kecelakaan
Bila terjadi kecelakaan, kerusakan , atau kerugian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, maka tertanggung wajib
memberitahukan kecelakaan atau pencurian yang terjadi selambatnya 3 hari sejak terjadinya kejadian tersebut. Pemberitahuan dilakukan secara
lisan atau tertulis, yang selanjutnya diikuti laporan tertulis kepada penanggung.
3. Tuntutan Pihak ketiga
Apabila tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian atas kerusakan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan maka,
1) Tertanggung wajib memberitahukan kepada penanggung adanya tuntutan dari pihak ketiga tersebut.
2) Tertanggung harus segera menyerahkan dokumen yang ada hubungannya dengan pihak ketiga tersebut

3) Tertanggung tidak boleh memberikan janji, keterangan atau melakukan tindakan yang menimbulkan kesan bahwa ia mengakui tanggung
gugatnya
4) Tertanggung menguasakan kepada penanggung untuk mengurus tuntutan ganti rugi pihak ketiga dan apabila diperlukan tertanggung diwajibkan
memberikan surat kuasa kepada penanggung.
4. Tuntutan Pidana terhadap tertanggung
Apabila tuntutan pihak ketiga yang dirugikan karena kendaraan bermotor yang dipertanggungkan adalah berupa tuntutan pidana terhadap
tertanggung, maka tertanggung diwajibkan memberitahukan tuntutan tersebut kepada penanggung.
5. Ganti Rugi
Penanggung akan memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
berdasar harga sebenarnya sesaat sebelum terjadinya kerusakan atau kehilangan tersebut, bila atas tuntutan pihak ketiga setingi-tingginya sebesar
jumlah yang disetujui dikurangi besarnya risiko sendiri yang tercantum dalam ikhtisar pertanggungannya.
6. Kerugian Total
Ialah kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikannya sama dengan atau lebih dari 75 % dari harga sebenarnya.
7. Ganti Rugi Pertanggungan Rangkap
1) Menyimpang dari pasal 277 ayat I KUHD, maka bila terjadi kerugian atas kendaraan bermotor yang dipertanggungjawabkan kepada lebih dari
satu penanggung, dimana jumlah pertanggungan lebih dari harga kendaraan bermotor yang bersangkutan, maka jumlah yang dipertanggungkan
untuk masing masing penanggung seimbang dengan nilai pertanggungan terhadap harga yang sebenarnya, demikian pula ganti rugi yang
menjadi kewajiban dari masing masing penanggung.
2) Ketentuan tersebut di atas tetap dijalankan, walau segala pertanggungan yang dimaksud dibuat dengan beberapa polis dan pada hari yang
berlainan, yang tanggalnya lebih dahulu dan tidak berisi ketentuan tersebut. Saat terjadi kerusakaan atau kerugian atas kendaraan bermotor yang
dipertanggungkan, maka atas permintaan penanggung, tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis segala perbuatan lain yang berlaku atas
kendaraan bermotor yang sama pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan.
Pertanggungan di Bawah Harga
Jika harga kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pada saat terjadnya kerugian atau kerusakan ternyata lebih besar dari harga
pertanggungan, maka penanggung akan menggantinya menurut hitungan dari bagian yang dianggap dipeetanggungkan saja

Subrogasi
Sesuai pasal 284 KUHD, maka setelah pembayaran ganti rugi kendaraan bermotor yang dipertanggungkan penanggung menggantikan posisi
tertanggung dalam segala hak yang diperolehnya terhadap pihak ketiga sehubungan dengan kerugian tersebut da hak subrogasi ini berlaku
dengan sendirinya tanpa memerlukan surat kuasa dari tertanggung.

1)
2)
3)

1)
2)
3)
4)

Laporan Tidak Benar


Pada saat terjadi kecelakaan atau kerusakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan maka apabila tertanggung dengan sengaja
memberikan laporan tidak sesuai dengan yang sebenarnya maka ia tidak berhak memperoleh ganti rugi.
Hilangnya Hak Mendapat Ganti Rugi
Disebabkan oleh :
Tidak memenuh kewajiban pembayaran polis
Tidak melakukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 bulan sejak terjadinya kerusakan dan kerugian
Tidak mengajukan keberatan atau menempuh penyelesaian melalui hukum dalam waktu 6 bulan sejak penaggung mmberitahukan secara tertulis
bhwa tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi.
Berakhirnya Pertanggungan
Pembatalan Polis
Peralihan hak milik barang
Terjadinya total loss atau penggantian atas dasar kerugian seluruhnya
Berakhirnya jangka waktu pertanggungan

You might also like