Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang..............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Anorectum.....................................................................................
2.1.1.
Anatomi dan Fisiologi...................................................................
2.1.2.
Sistem Arteri.................................................................................
2.1.3.
Sistem Vena..................................................................................
2.1.4.
Sistem Limfe.................................................................................
2.1.5.
Inervasi..........................................................................................
2.1.6.
Kontinensia...................................................................................
2.1.7.
Defekasi........................................................................................
2.2.
Hemoroid......................................................................................
2.2.1.
Definisi..........................................................................................
2.2.2.
Klasifikasi.....................................................................................
2.2.3.
Faktor Risiko.................................................................................
2.2.4.
Patofisiologi..................................................................................
2.2.5.
Gejala dan Tanda..........................................................................
2.2.6.
Diagnosis.......................................................................................
2.2.7.
Pemeriksaan Tambahan................................................................
2.2.8.
Diagnosis Banding........................................................................
2.2.9.
Penatalaksanaan...........................................................................
2.2.10.
Komplikasi....................................................................................
2.2.11.
Prognosis.......................................................................................
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
2
3
3
4
5
5
6
7
8
8
8
9
12
13
14
16
19
20
23
37
38
BAB I
PENDAHULUAN
Hemorrhoid adalah pelebaran dari pleksus arteri-vena di saluran anus yang
berfungsi sebagai katup untuk mencegah inkontinensia flatus dan cairan. Penyakit ini
cukup banyak ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari. Di Amerika Serikat lima
ratus ribu orang didiagnosa menderita hemorrhoid per tahunnya. Bahkan 75%
penduduk dunia pernah mengalami hemorrhoid.1
Referat Hemoroid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anorektum
2.1.1. Anatomi dan Fisiologi1,7
Kanalis analis berasal dari proktoderm yang merupakan invaginasi ektoderm,
sedangkan rectum berasal dari entoderm. Karena perbedaan asal anus dan rectum ini,
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 2
Referat Hemoroid
maka perdarahan, persarafan serta penyaliran vena dan limfenya berbeda juga,
demikian pula epitel yang menutupinya. Rektum dilapisi oleh mukosa glanduler usus
sedangkan kanalis analis oleh anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis
gepeng kulit luar.
Daerah batas rektum dan kanalis analis ditandai dengan perubahan jenis epitel.
Kanalis analis dan kulit luar sekitarnya kaya akan persarafan sensoris somatik dan
peka terhadap rangsangan nyeri sedangkan mukosa rektum mempunyai persarafan
autonom dan tidak peka terhadap nyeri. Daerah vena di atas garis anorektum mengalir
melalui sistem porta, sedangkan yang berasal dari anus dialirkan ke sistem kava
melalui cabang vena iliaka. Sistem limf dari rektum mengalirkan isinya melalui
pembuluh limf sepanjang pembuluh hemorrhoidalis superior ke arah kelenjar limf
paraaorta melalui kelenjar limf iliaka interna, sedangkan limf yang berasal dari
kanalis analis mengalir ke arah kelenjar inguinal.
Kanalis analis berukuran panjang kurang lebih 3 cm. Sumbunya mengarah ke
ventrokranial yaitu ke arah umbilikus dan membentuk sudut yang nyata ke dorsal
dengan rektum dalam keadaan istirahat. Pada saat defekasi sudut ini menjadi lebih
besar. Batas atas kanalis anus disebut garis anorektum, garis mukokutan, linea
pektinata atau linea dentata. Di daerah ini terdapat kripta anus dan muara kelenjar
anus antara kolumna rektum. Infeksi yang terjadi disini dapat menimbulkan abses
anorektum yang dapat membentuk fistel. Lekukan antar sfingter sirkuler dapat diraba
di dalam kanalis analis sewaktu melakukan colok dubur, dan menunjukkan batas
antara sfingter interna dan sfingter eksterna (garis Hilton).
Cincin sfingter anus melingkari kanalis analis dan terdiri dari sfingter interna
dan sfingter eksterna. Sisi posterior dan lateral cincin ini terbentuk dari fusi sfingter
interna, otot longitudinal, bagian tengah dari otot levator (puborektalis), dan
komponen m.sfingter eksternus. M.sfingter internus terdiri atas serabut otot polos,
sedangkan m.sfingter eksternus terdiri atas serabut otot lurik.
Page 3
Referat Hemoroid
Gambar Anorektal
2.1.2
Sistem Arteri1,7
Arteri
hemorrhoidalis
superior
merupakan
kelanjutan
langsung
arteri
2.1.3
Sistem Vena1,7
Page 4
Referat Hemoroid
2.1.4
Sistem Limf1,7
Pembuluh limf dari kanalis analis akan menyalurkan isinya menuju kelenjar
2.1.5
Inervasi
Page 5
Referat Hemoroid
Rektum dipersarafi oleh saraf simpatik dan parasimpatik. Otot spincter eksterna
dan levator ani dipersarafi oleh cabang rectalis inferior dari nervus pudenda interna
(S2, S3, S4). Ada 2 tipe saraf pada kanalis ani, yaitu saraf visceral yang terletak
superior dari linea dentata dan saraf somatic yang terletak inferior dari linea dentata.
Inferior dari linea dentate serta sensasi kutaneus terhadap rasa panas, dingin, nyeri dan
perabaan dipersarafi oleh serabut aferens nervus rectum inferior. Superior dari linea
dentate serta senasi tumpul yang lemah, dirasakan saat mukosa ditekan atau saat
hemoroid interna diligasi. Hal ini karena adanya rangsangan pada serabut saraf
parasimpatik. Oleh karena itu, hemoroid interna yang berada superior dari linea
dentate biasanya tanpa rasa sakit (Lindseth G,2006; Lowry, 2005). Sistem inervasi
dari anorektum dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Page 6
Referat Hemoroid
Kontinensia1
Kontinensia anus bergantung pada:
konsistensi feses
Makin encer feses maka makin sulit untuk menahannya di dalam usus.
Page 7
Referat Hemoroid
sudut anorektal
Muskulus puborektal mempertahakan sudut anorektal. Jika sudut antara
rektum dan anus lebih dari 80 derajat, feses sukar dipertahakan.
2.1.7
Defekasi1
Definisi
Hemorrhoid adalah dilatasi varikosus vena pleksus hemorrhoidalis inferior atau
Page 8
Referat Hemoroid
kontinensi anal, maka sering terjadi hemoroid pada daerah tersebut (Riwanto Ign,
2010).
Klasifikasi
Hemorrhoid interna adalah dilatasi varikosus vena pleksus hemorrhoidalis
Page 9
Referat Hemoroid
lebih kecil tedapat di antara ketiga letak primer tersebut dan kadang juga sirkuler.
(Lindseth G,2006; Simadibrata M, 2006)
Secara klinis, hemoroid interna dibagi menjadi 4 derajat yaitu :
Derajat I
- Terdapat perdarahan merah segar pada rectum pasca defekasi
- Tanpa disertai rasa nyeri
- Tidak terdapat prolaps
- Pada pemeriksaan anoskopi terlihat permulaan dari benjolan hemoroid yang
menonjol ke dalam lumen.
Derajat II
- Terdapat perdarahan sesudah defekasi
- Terjadi prolaps hemoroid yang dapat masuk sendiri (reposisi spontan)
Derajat III
- Terdapat perdarahan sesudah defekasi
- Terjadi prolaps hemoroid yang tidak dapat masuk sendiri jadi harus didorong
dengan jari ( reposisi manual )
Derajat IV
- Terdapat perdarahan sesudah defekasi, sering disertai ulkus
- Terjadi prolaps hemoroid yang tidak dapat didorong masuk (meskipun sudah
direposisi akan keluar lagi)
Tabel Derajat Hemoroid Interna
(Sumber: Buku Ajar Ilmu Bedah Ed 3, 2010)
Derajat
I
II
III
IV
Berdarah
+
+
+
+
Prolaps
+
+
Tetap
Reposisi
Spontan
Manual
Irreponibel
Perbedaan gambaran derajat hemoroid dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Page 10
Referat Hemoroid
2.2.3
Page 11
Referat Hemoroid
anus.
Mekanis. Semua keadaan yang mengakibatkan timbulnya tekanan yang
2.2.4
Patofisiologi
Page 12
Referat Hemoroid
Kebiasaan mengedan lama dan berlangsung kronik merupakan salah satu risiko
untuk terjadinya hemorrhoid. Peninggian tekanan saluran anus sewaktu beristirahat
akan menurunkan venous return sehingga vena membesar dan merusak jar. ikat
penunjang. Kejadian hemorrhoid diduga berhubungan dengan faktor endokrin dan
usia. Hubungan terjadinya hemorrhoid dengan seringnya seseorang mengalami
konstipasi, feses yang keras, multipara, riwayat hipertensi dan kondisi yang
menyebabkan vena-vena dilatasi hubungannya dengan kejadian hemmorhoid masih
belum jelas hubungannya. Hemorhoid interna yang merupakan pelebaran cabangcabang v.rectalis superior (v. hemoroidalis superior) dan diliputi oleh mukosa. Cabang
vena yang terletak pada colllum analis posisi jam 3, 7 dan 11 bila dilihat saat pasien
dalam posisi litotomi mudah sekali menjadi varises. Penyebab hemoroid interna
diduga kelemahan kongenital dinding vena karena sering ditemukan pada anggota
keluarga yang sama. Vena rectalis superior merupakan bagian paling bergantung pada
sirkulasi portal dan tidak berkatup. Jadi berat kolom darah vena paling besar pada
vena yang terletak pada paruh atas canalis ani. Disini jaringan ikat longgar submukosa
sedikit memberi penyokong pada dinding vena. Selanjutnya aliran balik darah vena
dihambat oleh kontraksi lapisan otot dinding rectum selama defekasi. Konstipasi
kronik yang dikaitkan dengan mengedan yang lama merupakan faktor predisposisi.
Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat penekanan vena rectalis superior oleh
uterus gravid. Hipertensi portal akibat sirosis hati juga dapat menyebabkan hemoroid.
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 13
Referat Hemoroid
Perdarahan.
Perdarahan umumnya merupakan keluhan tersering dan tanda pertama dari
hemoroid interna akibat trauma oleh faeces yang keras. Darah segar menetes
setelah pengeluaran feses ( tidak bercampur dengan feses ), dapat hanya
berupa garis pada faeces atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang
terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah, tanpa disertai nyeri
dan pruritus. Walaupun berasal dari vena, darah yang keluar berwarna merah
segar karena kaya akan zat asam. Perdarahan massif terjadi bila bantalan
prolaps pecah dan terbendung oleh spincter. Perdarahan dapat juga timbul di
luar defekasi, yaitu pada orang tua dengan bantalan anus yang hanya ditutupi
oleh mukosa yang terletak diluar anus, terjadi akibat tonus spincter yang
melemah. Perdarahan ini berwarna merah segar karena berasal dari lamina
propia yang langsung berada dibawah epitel dan baru terjadi. Perdarahan luas
dan intensif di pleksus hemoroidalis menyebabkan darah di vena tetap
merupakan darah arteri. Kadang perdarahan hemoroid yang berulang dapat
berakibat timbulnya anemia berat.
Benjolan ( prolaps ).
Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol
keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 14
Referat Hemoroid
pada waktu defekasi dan disusul reduksi spontan setelah defekasi. Pada
stadium yang lebih lanjut, hemoroid interna ini perlu didorong kembali setelah
defekasi agar masuk kembali ke dalam anus. Pada akhirnya hemoroid dapat
berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dan tidak bisa
didorong masuk lagi. Keluarnya mukus dan terdapatnya faeces pada pakaian
dalam merupakan ciri hemoroid yang mengalami prolaps menetap. Harus
dapat dibedakan dengan thrombosis perianal, skin tag yang edema, hipertrofi
papilla anus dan polip rektum.
Gejala iritasi.
Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal sebagai
pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan
rangsangan mukus. Sekresi dari mukosa anus disertai perdarahan merupakan
tanda hemoroid interna, yang sering mengotori pakaian dalam, bahkan dapat
menimbulkan maserasi kulit. Skin tags merupakan tanda pernah terjadinya
episode komplikasi thrombosis hemoroid interna. Pruritus ani sebenarnya
bukan akibat dari wasir. Rasa gatal bisa terjadi karena sulit untuk menjaga
kebersihan di daerah yang terasa nyeri. Pruritus ani yang timbul bisa juga
disebabkan karena iritasi kulit perianal oleh karena kelembaban yang terus
menerus dan rangsangan anus. (itching and pruritus)
Nyeri.
Nyeri dan rasa tidak nyaman timbul bila ada komplikasi berupa prolaps,
thrombosis atau akibat penyakit lain yang menyertai seperti fisura ani, abses
dan keganasan. Puncak nyeri biasanya timbul setelah defekasi.
duduk berjam-jam di WC dan dapat disertai rasa nyeri bila terjadi peradangan.
Onset dan durasi dari keluhan, termasuk karakteristik nyeri, perdarahan,
adanya penonjolan dari anus atau perubahan pola defekasi. Perdarahan yang
paling dikeluhkan oleh pasien, dokter harus menyanyakan tentang jumlah,
warna dan durasi perdarahan dari anus. Darah yang lebih gelap atau darah
Page 15
Referat Hemoroid
pembentukan thrombus.
Untuk lebih memudahkan, biasanya keluhan-keluhan ini dapat digolongkan,
yaitu :
Tabel 2.2 Anamnesis pada pasien hemoroid
Jenis Hemoroid
-
Anamnesis
Perdarahan pada waktu defekasi, biasanya tanpa
disertai rasa nyeri, darah yang keluar berwarna
merah segar
BAB kadang kadang bercampur lendir
Prolaps pada saat defekasi, keluar tonjolan dari
anus. Kadang kadang bisa kembali sendiri
setelah defekasi atau perlu didorong kembali
dengan pertolongan jari. Kadang kadang prolaps
Hemoroid
interna
terus-menerus
akibat
rangsangan mucous.
Anemia sekunder, akibat perdarahan yang terjadi.
Rasa tidak enak di anus, seperti ada yang
Hemoroid
eksterna
yang
Page 16
Referat Hemoroid
Page 17
Referat Hemoroid
Adanya benjolan pada tepi anus ( hemoroid externa ), mungkin skin tag
Page 18
Referat Hemoroid
Karsinoma rectum
Adanya gangguan pola defekasi, perdarahan menetes disertai lendir, berat
badan turun. Pada rectal toucher teraba massa yang berbenjol-benjol, keras
dan mengaung..(Abcaria H, 2007).
b.
Prolaps rectum
Page 19
Referat Hemoroid
abdominal. Keluhan biasanya rasa tidak enak saat defekasi, sekresi lendir dan
darah, terdapat masa yang keluar dari anus. Pada rectal toucher terdapat
penonjolan rectum dengan lipatan mukosa yang konsentrik, pinggir anus
beralur dan tonus spinter anus lemah.
c.
Fissura Ani
Merupakan perlukaan pada mukosa anus, memanjang sejajar dengan sumbu
anus, biasanya tunggal dan terletak di garis tengah anus. Keluhan biasanya
konstipasi, nyeri saat BAB, darah segar di permukaan tinja. Pemeriksaan
fisik didapatkan trias, ulkus pada anus, papilla hipertrofik (teraba benjolan)
dan skintag.
d.
Polip rectum
Merupakan perumbuhan jaringan dari dinding rektum yang menonjol ke
dalam lumen (Elliot M, 2013). Biasanya memberikan gejala perdarahan
Page 20
Referat Hemoroid
e.
2.2.9. Penatalaksanaan1,2
Penatalaksanaan
nonfarmakologis,
medis
farmakologis,
hemorrhoid
tindakan
teridiri
minimal
dari
invasive
penatalaksanaan
dan
bedah.
Page 21
Referat Hemoroid
Memperbaiki defekasi merupakan pengobatan yang selalu harus ada dalam setiap
bentuk dan derajat hemorrhoid. Perbaikan defekasi disebut Bowel Management
Program (BMP) yang terdiri dari diet, cairan, dan serat tambahan, pelicin feses dan
perubahan perilaku buang air besar. Untuk memperbaiki defekasi dianjurkan
menggunakan posisi jongkok (squatting) sewaktu defekasi. Pada posisi jongkok
ternyata sudut anorektal pada orang menjadi lurus ke bawah sehingga diperlukan
usaha yang lebih ringan untuk mendorong tinja ke bawah atau ke luar rektum.
Mengedan dan konstipasi akan meningkatkan tekanan vena hemorrhoid dan akan
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 22
Referat Hemoroid
supplement) dan pelincir atau pelicin tinja ( stool softener) . Suplemen serat komersial
yang banyak dipakai antara lain psyllium atau isphagula Husk ( misalnya Vegeta,
Mulax,Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari kulit biji plantago ovata yang
dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Dalam saluran cerna bubuk ini agak
menyerap air dan bersifat sebagai bulk laxative, yang bekerja membesarkan volume
tinja dan meningkatkan peristaltis. Efek samping antara lain buang angin, kembung,
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 23
Referat Hemoroid
konstipasi, alergi, nyeri perut, dll. Untuk mencegah konstipasi atau obstruksi saluran
cerna dianjurkan minum air yang banyak.
Obat kedua yaitu obat laksan atau pencahar antara lain natrium dioktil
sulfosuksinat ( R/laxadine), dulcolax,microlax,dll. Natrium dioktil sulfosuksinat
bekerja sebagai anionic surfactant, merangsang sekresi mukosa usus halus dan
meningkatkan penetrasi cairan ke dalam tinja. Dosis 300mg/hari.
b.
Obat Simtomatik.
Pengobatan simtomatik bertujuan menghilangkan atau mengurangi keluhan
rasa gatal, nyeri atau karena kerusakan kulit di daerah anus. Obat pengurang keluhan
seringkali dicampur pelumas (lubricant), vasokontriktor, dan antiseptik lemah. Untuk
menghilangkan nyeri tersedia sediaan yang mengandung anastesi lokal. Bukti yang
meyakinkan akan anastesi lokal tersebut belum ada. Pemberian anastesi lokal tersebut
dilakukan sesingkat mungkin untuk menghindarkan sensitisasi atau iritasi kulit anus.
Sediaan penenang keluhan yang ada di pasar dalam bentuk ointment atau suppositoria
antara lain anusol, boraginol N/S, dan faktu. Bila perlu dapat digunakkan sediaan
yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi radang daerah hemorrhoid atau
anus antara lain Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct. Sediaan berbentuk supossitoria
digunakan untuk hemorrhoid interna , sedangkan sediaan ointment/krem digunakan
untuk hemorrhoid eksterna.
c.
hemorrhoid yang dindingnya tipis. Pemberian serat komersial misal psyllium pada
penelitian Perez Miranda dkk (1996) setelah 2 minggu pemberian ternyata dapat
mengurangi perdarahan hemorrhoid yang terjadi dibandingkan palsebo.Szent- Gyorgy
memberikan citrus bioflavonoids yang berasal dari jeruk lemon dan paprika pada
pasien hemorrhoid berdarah, ternyata dapat memperbaiki permeabilitas dinding
pembuluh darah. Bioflavonoids yang berasal dari jeruk lemon antara lain diosmin,
heperidin, rutin, naringin,tangeretin, diosmetin, neohesperidin, quercetin. Yang
digunakan untuk pengobatan hemorrhoid yaitu campuran diosmin (90%) dan
hesperidin (10%), dalam bentuk micronized, dengan nama dagang Ardium atau
Daflon.
Bukti-bukti
yang
mendukung
penggunaan
bioflavonoid
untuk
Page 24
Referat Hemoroid
membandingkan ardium dan plasebo, dengan rancangan tersemar ganda dan teracak.
Ardium 500mg dan plasebo diberikan tiga kali 2 tablet selama 4 hari, lalu 2 kali 2
tablet selama 3 hari. Perbaikan menyeluruh keluhan dan gejala terjadi pada kedua
kelompok pengobatan. Tetapi perbaikan lebih nyata pada kelompok ardium 500
(p<0,001). Ardium 500 memberi perbaikan yang nyata terhadap gejala inflamasi,
kongesti, edema dan prolaps.
2.2.9.3. Penatalaksanaan Minimal Invasive
a.
Skleroterapi1,7
Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia (5% fenol dalam minyak nabati) pada
submukosa dalam jaringan areolar yang longgar di bawah hemorrhoid interna. Tujuannya
untuk menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi fibrotik dan meninggalkan
parut. Penyuntikan dilakukan di sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum yang
panjang melalui anoskop. Apabila penyuntikan dilakukan pada tempat yang tepat
maka tidak ada nyeri.
Penyulit penyuntikan antara lain infeksi dan reaksi hipersensitivitas. Skleroterapi dan
edukasi tentang makan merupakan terapi yang efektif untuk hemorrhoid interna grade 1 dan
2. Kontraindikasi : hemoroid eksterna karena menimbulkan nyeri yang hebat.
Page 25
Referat Hemoroid
Gambar Skleroterapi
b.
gelang karet Barron. Tujuan : membuat prolaps menjadi nekrosis dan putus tanpa rasa
sakit karena iskemia yang terjadi dalam beberapa hari. Caranya dengan bantuan
anoskopi atau protoskopi, mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik
atau dihisap kedalam tabung ligator khusus. Gelang karet didorong dari dalam ligator
dan di tempatkan secara rapat disekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut.
Dengan adanya nekrosis maka mukosa yang bersama karet akan lepas sendiri dan
parut akan menjadi pangkal hemoroid tersebut. Pada satu kali terapi hanya diikat satu
kompleks hemoroid, sedangkan ligasi berikutnya dilakukan dalam jarak waktu 2
samapai 4 minggu. Penyulit : timbulnya nyeri karena terkenaanya garis mukokutan.
Untuk menghindari penyulit ini maka gelang tersebut ditempatkan cukup jauh dari
garis mukokutan. Nyeri yang hebat dapat pula disebabkan oleh infeksi. Perdarahan
dapat terjadi pada waktu hemorid mengalami nekrosis, biasanya setelah 7 sampai 10
hari.
Page 26
Referat Hemoroid
c.
pendinginan cepat pada suhu rendah sekali diikuti dengan pencairan cepat.
Dianjurkan untuk terapi hemoroid grade I IV. Tetapi prosedur ini tidak digunakan
lagi, oleh karena destruksi mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya.
Hemoroid dibekukan dengan suhu yang rendah sekali. Jika digunakan dengan
cermat, dan hanya diberikan ke bagian atas hemoroid pada sambungan anus rektum,
maka krioterapi mencapai hasil yang serupa dengan yang terlihat pada ligasi dengan
gelang karet dan tidak ada nyeri. Dingin diinduksi melalui sonde dari mesin kecil
yang dirancang bagi proses ini. Tindakan ini cepat dan mudah dilakukan dalam
tempat praktek atau klinik. Krioterapi ini lebih cocok untuk terapi paliatif pada
karsinoma rektum yang ireponibel.
d.
2007)
Digunakan untuk hemoroid yang tidak mengalami prolaps ( grade I ). Prosedurnya
dengan pemusatan radiasi inframerah oleh sebuah fotokonduktor yang akan
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 27
Referat Hemoroid
Generator galvanis
Jaringan hemoroid dirusak dengan arus listrik searah yang berasal dari baterai kimia.
Cara ini paling efektif digunakan pada hemoroid interna. (de Jong, 2005)
f.
nekrosis jaringan dan akhirnya fibrosis. Namun yang digunakan sebagai penghancur
jaringan yaitu radiasi elektromagnetik berfrekuensi tinggi. Pada terapi dengan
diatermi bipolar, selaput mukosa sekitar hemoroid dipanasi dengan radiasi
elektromagnetik berfrekuensi tinggi sampai akhirnya timbul kerusakan jaringan. Cara
ini efektif untuk hemoroid interna yang mengalami perdarahan. (de Jong, 2005)
2.2.9.4. Penatalaksanaan Bedah
Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional
(menggunakan pisau dan gunting), bedah laser (sinar laser sebagai alat pemotong) dan
bedah stapler (menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler).
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 28
Referat Hemoroid
a.
Hemorrhoidectomy1,7,8
Merupakan metoda pilihan untuk penderita derajat III dan IV atau pada
penderita yang mengalami perdarahan yang berulang yang tidak sembuh dengan cara
lain.Penderita yang mengalami hemorrhoid derajat IV yang mengalami trombosis
dan nyeri yang hebat dapat segera ditolong dengan teknik ini. Prinsip yang harus
diperhatikan pada hemorrhoidectomy adalah eksisi hanya dilakukan pada jaringan
yang benar-benar berlebihan, dengan tidak mengganggu spincter ani.4
Langkah-langkahnya adalah, pertama, anoderm harus dijaga selama operasi dan
hemorrhoidectomy tidak pernah dilakukan sebagai ekstirpasi radikal. Jaringan yang
patologis diangkat. Spincter dengan hati-hati diekspos dan ditinggalkan selama
pengankatan hemorrhoid. Kepastian hemostasis harus benar-benar diperhatikan.4
Di Amerika, teknik tertutup yang digambarkan oleh Ferguson dan Heaton lebih
dikenal karena :
-
lebih nyaman
Open hemorrhoidectomy
2.
Closed hemorrhoidectomy
Perbedaannya tergantung pada apakah mukosa anorectal dan kulit perianal ditutup
atau tidak setelah jaringan hemorrhoid dieksisi dan diligasi5
Open Hemorrhoidectomy
Dikembangkan oleh Milligen- Morgan, dilakukan apabila terdapat hemorrhoid yang
telah mengalami gangrenous atau meliputi seluruh lingkaran ataupun bila terlalu
sempit untuk masuk retractor.2
Teknik Open Hemorrhoid (Miligan-Morgan)
1.
Posisi lithotomy
2.
Page 29
Referat Hemoroid
3.
Kulit diatas tiap jaringan hemorrhoid utama dipegang dengan klem arteri dan
ditarik
4.
5.
6.
7.
8.
Closed Hemorrhoidectomy2
Dikembangkan oleh Ferguson dan Heaton. Ada 3 prinsip pada teknik ini, yaitu:
1.
2.
3.
Mencegah stenosis sebagai komplikasi akibat komplikasi luka terbuka luas yang
diisi jaringan granulasi.
Indikasi :
1.
Perdarahan berlebihan
2.
3.
4.
Posisi LLD
Kulit diatas analverge diincisi sampai anal kanal diatas jaringan hemorrhoid
Page 30
Referat Hemoroid
Ligasi dengan cat gut 2 0 atau 3 0, bias dengan dexon 4-0 atau 5 0 dengan
vicril2
Bedah konvensional
Page 31
Referat Hemoroid
Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang dibuang pada satu
waktu. Striktura rektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi tunika mukosa
rektum yang terlalu banyak. Sehingga lebih baik mengambil terlalu sedikit daripada
mengambil terlalu banyak jaringan. (mansjur, 1999)
3. Teknik Langenbeck
Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier dengan klem.
Lakukan jahitan jelujur di bawah klem dengan cat gut chromic no 2/0. Kemudian
eksisi jaringan diatas klem. Sesudah itu klem dilepas dan jepitan jelujur di bawah
klem diikat. Teknik ini lebih sering digunakan karena caranya mudah dan tidak
Page 32
Referat Hemoroid
Bedah Laser
Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan konvensional, hanya alat
pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong, pembuluh jaringan terpatri
sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak banyak luka dan dengan nyeri yang
minimal.
Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa nyeri ikut terpatri. Di
anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional, saat post operasi akan terasa
nyeri sekali karena pada saat memotong jaringan, serabut syaraf terbuka akibat
serabut syaraf tidak mengerut sedangkan selubungnya mengerut.
Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung syaraf menempel jadi satu,
seperti terpatri sehingga serabut syaraf tidak terbuka. Untuk hemoroidektomi,
dibutuhkan daya laser 12 14 watt. Setelah jaringan diangkat, luka bekas operasi
direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4 6 minggu, luka akan mengering.
Prosedur ini bisa dilakukan hanya dengan rawat jalan (Linchan,1994)
d.
Bedah Stapler
Teknik
ini
juga
dikenal
dengan
nama Procedure
for
Prolapse
Hemorrhoids (PPH) atau Hemoroid Circular Stapler. Teknik ini mulai diperkenalkan
pada tahun 1993 oleh dokter berkebangsaan Italia yang bernama Longo sehingga
teknik ini juga sering disebut teknik Longo. Di Indonesia sendiri alat ini
diperkenalkan pada tahun 1999. Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja
stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan pendorong di
belakangnya.
Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang terdapat di saluran
anus. Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air besar. Kerjasama jaringan
hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan mengerut menjamin kontrol keluarnya
cairan dan kotoran dari dubur. Teknik PPH ini mengurangi prolaps jaringan hemoroid
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 33
Referat Hemoroid
`[1]
[4]
[2]
[5]
[3]
[6]
Internal/External Hemorrhoids [1] Dilator [2Purse String [3]Closing PPH [4] Mucosa
Pull [5] Staples [6]
Mula-mula jaringan hemoroid yang prolaps didorong ke atas dengan alat yang
dinamakan dilator, kemudian dijahitkan ke tunika mukosa dinding anus. Kemudian
alat stapler dimasukkan ke dalam dilator. Dari stapler dikeluarkan sebuah gelang dari
titanium diselipkan dalam jahitan dan ditanamkan di bagian atas saluran anus untuk
mengokohkan posisi jaringan hemoroid tersebut. Bagian jaringan hemoroid yang
berlebih masuk ke dalam stapler. Dengan memutar sekrup yang terdapat pada ujung
alat , maka alat akan memotong jaringan yang berlebih secara otomatis. Dengan
Page 34
Referat Hemoroid
Jika terlalu banyak jaringan otot yang ikut terbuang, akan mengakibatkan
dilaporkan.
PPH bisa saja gagal pada hemoroid yang terlalu besar karena sulit untuk
memperoleh jalan masuk ke saluran anus dan kalaupun bisa masuk, jaringan
mungkin terlalu tebal untuk masuk ke dalam stapler.
Page 35
Referat Hemoroid
Pada awal timbulnya trombosis, erasa sangat nyeri, kemudian nyeri berkurang dalam
waktu dua sampai tiga hari bersamaan dengan berkurangnya udem akut. Ruptur
spontan dapat terjadi diikuti dengan perdarahan. Resolusi spontan dapat pula terjadi
tanpa terapi setelah dua sampai empat hari (de Jong, 2005
Dilatasi anus
Merupakan salah satu pengobatan pada hemoroid interna yang besar, prolaps,
berwarna biru dan sering berdarah atau yang biasa disebut hemoroid strangulasi. Pada
pasien hemoroid hampir selalu terjadi karena kenaikan tonus sfingter dan cincin otot
sehingga menutup di belakang massa hemoroid menyebabkan strangulasi. Dilatasi
dapat mengatasi sebagian besar pasien hemoroid strangulasi, akan terjadi regresi
sehingga setidak-tidaknya akan terjadi penyembuhan sementara. Dilatasi tidak boleh
dilakukan jika sfingter relaksasi ( jarang pada strangulasi), karena bisa menyebabkan
inkontinensia flatus atau tinja atau kedua-duanya yang mungkin menetap.
Anestesi umum dilakukan dan pasien diletakkan pada posisi lateral kiri atau
posisi litotomi. Dengan hati-hati anus diregangkan cukup luas sehingga dapat dilalui
68 jari. Sangat penting sekali bahwa untuk prosedur ini diperlukan waktu yang
cukup agar tidak merobekkan jaringan. Satu menit untuk sebesar satu jari sudah
cukup ( berarti dibutuhkan waktu 6-8 menit), terutama jika kanalis agak kaku. Selama
prosedur tersebut, sfingter anus dapat terasa memberikan jalan. Namun karena metode
dilatasi menurut Lord ini kadang disertai penyulit inkontinensia sehingga tidak
dianjurkan. (de Jong, 2005)
2.2.10. Komplikasi Hemoroid (Lindseth G,2006; Riwanto Ign, 2010)
- Perdarahan.
Perdarahan pada hemorrhoid dapat terjadi akibat laserasi plexus vena
hemorroidalis oleh fases yang keras. Bila kronis dapat menyebabkan kronis.
- Infeksi.
Apabila hemoroid keluar dan tidak dapat masuk lagi (inkarserata atau terjepit)
akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis. Laserasi yang
terjadi pada plexus hemorroidalis tersebut dapat terinfeksi oleh kuman kuman
yang banyak terdapat dalam kanalis analis tersebut. Infeksi yang berat dapat
menyebabkan sepsis perianal dan bisa mengakibatkan kematian.
- Trombosis.
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Bedah
Rumah Sakit Umum Kabanjahe
Page 36
Referat Hemoroid
Banyak terjadi pada hemoroid eksterna. Dapat juga terjadi pada hemoroid
interna yang mengalami prolaps yang akan menjadi irreponible sehingga tidak
dapat dipulihkan oleh karena kongesti yang mengakibatkan oedema dan
thrombosis. Keadaan ini yang menyebabkan nekrosis mukosa dan kulit yang
menutupinya.
- Emboli septic.
Terjadi melalui system portal dan dapat menyebabkan abses hepar.
2.2.11. Prognosis Hemoroid
Dengan terapi yang tepat dan sesuai indikasi pasien hemoroid yang simptomatik
dapat menjadi asimtomatik. Secara keseluruhan prognosis hemoroid adalah baik.
Prognosis kambuhnya
penyakit
hemoroid
BAB III
KESIMPULAN
Page 37
Referat Hemoroid
DAFTAR PUSTAKA
1.
Page 38
Referat Hemoroid
2.
3.
Pearl
K.
Hemorrhoids.
Hemorrhoids
National
Digestive
Disease
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku Ajar Patologi Vol 2 Ed 7. Jakarta:
EGC. 2007.
5.
Yanuardani MT. Hubungan antara Posisi saat Buang Air Besar dan Faktor
Risiko Lainnya terhadap Terjadinya Hemorrhoid [proposal karya tulis
ilmiah]. Semarang: Universitas Diponegoro. 2007.
6.
7.
8.
Page 39