Professional Documents
Culture Documents
ESOFAGUS
Dosen Pengampu:Easy Royhanati.Ssi.T
Disusun oleh:
1.
2.
2008
BAB I
A. ATRESIA SOFAGUS
Atresia esophagus adalah kelainan congenital dimana
segmen atas esophagus berakhir dalam pounch buntu.
Sebagian hasil dari pelipatan mudigah ke arah
sefalokaudal dan lateral, Sebagian dari rongga kantong
kantung kuning telur yang dilapisi endoderm bergabung
ke dalam mudigah membentuk usus primitive.
Perkembanganusus primitive dan turunnya di bagi
menjadi empat bagian yaitu:
1. Usus feringeal
2. Usus depan
3. Usus tengah
4. Usus belakang
Sumber:
(www.Google.com;Ksuheimi.blogspot.com/2008/07/atres
ia)
(Dasar-dasar keperawatan maternitas,Persisi Mary
hamiton).
B. ETIOLOGI
Sampai saat ini belum di ketahui zat
teratogen apa yang bias menyebabkan
terjadinya kelainan atresia esophagus, hanya
di laporkan angka rekuren sekitar 2% jika
salah satu dari saudara kandung yang
terkena.Atresia Esofagus lebih berhungan
dengan sindroma trisomi 21,13 dan 18
dengan dugaan penyebab genetic.
C. EPIDEMIOLOGI
Atresia esophagus pertama kali di
temukan oleh Hiscprung seorang ahli anak
dari canpenhagen pada abad 17 tepatnya
pad tahun 1862 dengan adanya lebih
kurang 14 kasus atresia
esophagus,Kelainan ini sudah diduga
sebagai salah satu malformasidari traktus
Gastrointestinal.
Pada tahan 1941 seorang ahli bedah
camero height dri Michigan telah berhasil
melakukan operasipada atresia esophagus
dan sejak itu pulalah bahea atresia
D. KLASIFIKASI
Klasfikasi asli oleh Vogt than 1912
masih di gunakan sampai saat ini.Bahkan
para ilmuan lain seperti Gross 1953 dan
Cluth 1976 menerbitkan Atlas Atresia
Esofagus yang terdiri dari 10 tipe.
Hal ini terlihat leih mudah untuk
menggambarkan kelainan anatomi
dibandingkan member label yang sulit
untuk dikenali.
Atresia Esofagus dengan
fistulatrakeosophageal distal(86% Vot
III.Gross C).
Merupakan gambaran yang sering
pada proksimal esophagus , terjadi
dilatsi dan penebalan dinding otot
E. PATOLOGI
Atresia esofagus diuraikan dengan
farmasi esofagus yang tidak lengkap.
Ini sering dihubungkan dengan fistula
diantara trachea dan esofagus. Banyak
variasi anatomi atresia esofagus
dengan atau tanpa fitsel trakeo
esofagus telah digambarkan.
Kantong esofagus proksimal sering
hipertropi dan dilatasi akibat usaha janin
menelan cairan amnion, otot pada
kantong esofagus juga bisa menekan
trakea, dan penekanan ini berperan
terhadapterjadinya trakeomalasia.
Kelainan bentuk kedua (8%) yang sering
ditemukan adalah atresia tanpa fistula
trakheoesofagus, keadaan ini dikaitkan
dengan
gangguan perkembangan distal
esofagus sehingga proses
a.
Kardiovaskular 29%
b.
Kelaian Anerektal 14%
c.Genitourinaria 14%
d.
Gastrointestinal13%
e.
Vetebra/ Sketal 10%
f. Respiratorius 6%
g.
Genetik 4%
h.
Dll 11%
Sumber:
(www.Google.com;Ksuhemi.blogs
pot.com/2008/07/atresia).
(Embriologi Kedokteran Lagman).
G. PENATALAKSANAAN
Sekali diagnose atresia Esofagus
dibuat, persiapan harus dibuat koneksi
pembedahan:
a.
Orafaring dibersihkan, dan
frenc tube dipasang untuk suction
kontinus dari kantong atas
H. KOMPLIKASI
Komlikasi-komlikasi yang bisa timbul
stelah operasi perbaikan pada atresia
esofagus dan fistula trachea esofagus
adalah sbb:
a.
Dismotilitas Esofagus.
Terjadi karena kelemahan otot dinding
esofagus
b.
Gastroesofagus Refluk.
terjadi pada saat kana-kanak atau
dewasa sesaat setelah operasi.Dimana
asam lambung naik atau refluk ke
esofagus.dapat diperbaiki dengan obat
atau pembedahan.
c.
Trakheo Esofagus Fistula
Berulang
Pembedahan
berulang
adalah terapi untuk keadaan seperti
ini.
d.
Disfagia atau Kesulitan Menelan
Yaitu
tertahannya
pada
tempat
esofagus yang diperbaiki.Keadaan ini
dapat diatasi dengan menelan air
untuk tertelannya makanan dan
mencegah terjadinya ulkus.
e.Kesulitan bernafas dngan tersedak
Komplikasi ini berhubungan dengan
proses menelan makanan.
f.Batuk Kronis
Batuk merupakan gejala yang umum
setelah operasi perbaikan Atresia
Esofagus karena hal ini disebabkan
kelemahan dari trachea.
g.
Meningkatnya
Pernafasan
Infeksi
Saluran
BAB III
KESIMPULAN
Atresia Esofagus adalah kelainan
congenital dari traktus digestivus yang
sudah dapat dideteksi pada sebelum
kelahiran (Prenatal).Penangan yang
komperhensif dapat memperbaiki angka
harapan hiduppenderita Atresia Esofagus
dan Pronosa dari Atresi Esofagus adalah
DAFTAR PUSTAKA
Hassan.dr. Rusepno, dkk.1985.Ilmu
Kesehatan Anak.Jakarta: Infomedia
Ilmu Bedah, Sjamsuhidajat dkk
Langmans Madical Embroilogi
Dasar-dasar Keperawatan
Maternitas,Persisi Mary Hamiton.
www.INDONESIA.Com/+/12798/
WWW.Google.com;Ksuheni.blogspot.co
m/2008/07/Atresia.
www.Goole.com;www.medicastrore.co
m/cybermed/detail.
DAFTAR ISI
Halaman judul
i
Kata pengantar
...ii
Daftar pustaka
iii
BAB I PENDAHULUAN
.1
A. Atresia Esofagus
2
BAB II ISI
A. Definisi
B. Etiologi
C. Epidemiologi
D. Klasifikasi
..
E. Manifestasi Klinik dan Diagnosa
F. Patologi
.
G. Kelaian Konginetal lain yang
berhubungan Atresia Esofagus
.
H. Penatalaksanaan
.
I. Komplikasai
.
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA