Mampu mengukur nilai kekerasan spesimen dengan metode Brinell
Mengetahui beberapa metode pengukuran kekerasan
Mampu menginterpretasikan hasil uji keras
1.2. Teori Dasar
Kekerasan suatu material mempunyai banyak arti tergantung pihak-pihak yang telah berpengalaman dan mencoba mendefinisikan kekerasan. Definisi kekerasan secara umum adalah ketahanan material terhadap deformasi akibat penetrasi di permukaan. Beberapa definisi yang dipakai untuk menyatakan kekerasan bahan adalah: Ketahanan terhadap goresan, merupakan cara yang lama dalam usaha mengukur kekerasan suatu material. Pengukuran dilakukan dengan cara menggoreskan material yang lebih keras, dalam hal ini digunakan intan. Kekerasan material diurut dalam sepuluh skala yang pertama dikemukakan oleh Mohs. Ketahanan terhadap deformasi plastis terhadap lekukan (cara penekanan), yaitu kekerasan diukur dengan pemberian beban lokal melalui sebuah penakan (identor). Cara yang sering digunakan adalah cara penekanan
Brinell, Meyer, Vicker
Rockwell dan lain-lain.
Besarnya energi yang diserap pada pembebanan dinamik, misalnya cara Scleroscope. Perbandingan beberapa metoda pengujian kekerasan dengan cara penekanan adalah seperti Gambar 1. Metode Kekerasan Brinell Yaitu berupa pembentukan lekukan pada permukaan dengan menggunakan bola baja sebagai penetrator. Beban diletakkan selama beberapa saat, lekukan diameter diukur dengan teropong. Setelah beban dihilangkan kemudian dicari rata-rata dari 2 buah pengukuran diameter pada jejak yang berarah tegak lurus
1.3. Prosedur Pengujian
Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas
Uji Keras
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Siapkan spesimen (Alumunium, Baja, dan Tembaga)
Pasang indentor pada pencekam Keraskan pengunci indentor Atur tuas pembebanan pada pembebanan 100kgf Letakkan bahan uji pada landasan pem Naikkan landasan pembebanan hingga benda uji menempel pada landasan Putar tuas pembebanan menuju angka 2, kemudian menuju ke angka 4 selama 20 detik 8. Kembalikan posisi tuas pada angka 2 9. Geser masaing masing bahan dan uji kembali sebanyak 5x tiap bahan 10. Amati bentuk cekungan dengan teropong 11. Posisikan cekungan hasil pengujian hingga memperoleh gambar yang jelas 12. Putar lensa pembesar hingga mendapat pembesaran 50x. 13. Ukur diameter cekungan dengan mistar ukur pembesaran 50x dengan arah X dan Y 14. Catat hasil pengamatan dengan tepat dan cermat. 15. Lakukan dengan spesimen lainnya.
Gambar 1.1 Perbandingan skala pengujian uji keras
Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas
Uji Keras
1.4. Data Pengujian
1.4.1. Metoda Brinell : Angka Kekerasan Brinell (BHN)
D D D2 d 2
1/ 2
Tabel data Hasil Praktikum (terlampir)
1.6 Tugas Sebelum Praktikum : 1. Mengapa kekerasan suatu bahan menurun jika bahan tersebut dipanaskan. 2. Bagaimana metode pengukuran kekerasan menurut Brinell, Rockwell, Vickers dan Meyer. 3. Mengapa pada umumnya kekerasan suatu bahan berbanding lurus dengan kekuatan tarik. 4. Gambarkan grafik perbandingan kekerasan metoda Brinell, Rockwell, Vickers dan Meyer.
1.6. Tugas setelah praktikum :
1. Buktikan syarat teoritis bahwa kekerasan sebanding dengan kekuatan . 2. Jelaskan sumber-sumber kesalahan yang mungkin timbul dalam pengujian kekerasan. 3. Sebutkan sumber-sumber kesalahan hasil pengujian dari masing-masing pengujian yang anda lakukan. 4. Tentukan standar deviasi dari data percobaan yang anda lakukan. 1.7. Literatur 1. David,H.E, et al, The Testing and Inspection of Engineering Materials, Mc Graw-Hill Book Co. 2. Dieter,G.E, Mechanical Metalurgy, Mc. Graw-Hill Book Co. 3.
Callister,W.D, Material Science & Engineerig An Introduction, Jhon
Willey & Sons,1991.
Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas