You are on page 1of 24

RANGKUMAN

BAKTERI PELARUT FOSFAT


Acetobacter, Aspergilus, Bacillus, Flavobacterium,
Micrococcus, Pseudomonas, Staphylococcus,
Escherichia, dan Paracoccus
Fermentasi Acetobacter-Saccharomyces
(FAS)/kombucha
bakteri tanah yang dapat melarutkan fosfat
sehingga dapat diserap oleh tanaman;
mengubah fosfat tidak larut dengan cara
mensekresikan asam organik seperti asam
format, asetat, propianate, laktat, glikolat,
fumarat, dan suksinat.

PERAN BAKTERI PELARUT


FOSFAT
metabolisme vitamin D;
memperbaiki pertumbuhan akar tanaman
dan meningkatkan serapan hara;
mampu mensekresi asam organik sehingga
akan menurunkan pH tanah;
memecahkan ikatan pada beberapa
bentuk senyawa fosfat untuk
meningkatkan ketersediaan fosfat dalam
larutan tanah.

AZOTOBACTER
mikroba penambat nitrogen yang menkonversi
nitrogen bebas/N2 menjadi ammonium/NH4+)
melalui reduksi elektron dan protonasi
dinitrogen
Azotobacter chroococcum, Azotobacter agilis,
Azotobacter vinelandii, Azotobacter beijernckii,
Azotobacter nigricans, Azotobacter paspali,
Azotobacter armenicus, Azospirillum irakensi,
serta Azotobacter salinestris.

FUNGSI AZOTOBACTER
memproduksi hormon sekaligus memfiksasi N2 setara dengan
20 - 40 kg N ha-1 sehingga mampu menurunkan kebutuhan
pupuk nitrogen sebesar 25 50%;
memproduksi vitamin B (tiamin, riboflavin), sitokinin,
giberelin, auksin, eksopolisakarida (EPS) dan berbagai macam
asam organik yang mempunyai peran penting dalam
merangsang pertumbuhan bulu-bulu akar
mampu menambat nitrogen dengan jumlah yang cukup tinggi;
membantu meningkatkan perkecambahan biji, tegakan dan
pertumbuhan tanaman;
memproduksi antibiotik yang menghambat perkembangan
beberapa jamur pathogen dalam lapisan tanah yang dapat
menyebabkan kematian persemaian.

Mekanisme kerja Azotobacter


1) fiksasi nitrogen, penyediaan nitrogen
terkombinasi untuk tanaman,
2) produksi zat-mirip-fitohormon yang
mengubah perkembangan dan morfologi
tanaman, serta
3) reduksi bakteri nitrat (meningkatkan
akumulasi nitrogen pada tanaman
normal).

Azotobacter mampu meningkatkan kadar Nitrat


(NO3-) tanah pada tanah inceptisol.
Azotobacter : bakteri non-simbiotik yang resisten
terhadap merkuri (gen mer operon) dan dapat
berperan sebagai bioakumulator merkuri, sehingga
dapat menjadi agen bioremediasi lingkungan yang
tercemar merkuri.
Kelimpahan Azotobacter dalam tanah bergantung
pada pupuk yang diberikan, spesies tanaman yang
ditanam, dan bervariasi selama musim tanam.

Plant Growth Promoting Rhizobacteria =


PGPR atau Rhizobacter
Azotobacter chroococcum
Fungsi :
perangsang pertumbuhan tanaman;
melindungi bagian tanaman di atas tanah terhadap penyakit
virus, jamur dan bakteri dengan resistensi sistemik
terinduksi (ISR);
mempercepat perkecambahan (merangsang pertumbuhan
akar dan tunas),
meningkatkan kadar khlorofil daun,
meningkatkan toleransi tanaman terhadap kekeringan dan
garam,
dapat menunda penuaan daun.

CENDAWAN MIKORIZA
ARBUSKULA (CMA)
Glomus sp,. Gigaspora sp., Acaulospora sp., Entrophospora
dan Scutellospora
Mikoriza Arbuskula merupakan cendawan yang
bersimbiosis dengan akar tanaman.
Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) : cendawan yang
bersimbiosis dengan akar tanaman yang mampu
meningkatkan serapan unsur hara dan meningkatkan
efisiensi penggunaan air tanah sehingga mempunyai laju
pertumbuhan vegetatif yang lebih cepat dan resisten
terhadap serangan pathogen.
Organisme yang mendominasi dan sangat penting di dalam
tanah, berisikan 5-50% dari total biomassa di dalam tanah

Arbuskula : hifa yang masuk ke sel korteks tanaman


inang dan berkembang sampai bercabang-cabang
seperti pohon dengan cabang yang kecil dan
berdiameter satu micron; tempat terjadinya
pertukaran hara antara tanaman inang, akar yang
terinfeksi tidak membesar
Endomikoriza (Zigomicota) : lebih banyak dan memiliki
induk yang luas; melindungi tanah terhadap salinitas.
Ektomikoriza (Basidiomicota, Ascomicota dan
Zigomicota : lebih sedikit dan umumnya pada
tumbuhan hutan; meningkatkan aliran air dengan
membuka pembatas antara tanah dan akar,
meningkatkan penyerapan nutrisi P dan Zn,
membantu mobilisasi dari unsur P dan N dari
lingkungan sekitar menuju akar tanaman.

HIFA EKSTERNAL
Berperan menyerap hara (P) dan air.
Unsur lain yang dapat dipengaruhi serapannya adalah N,
K, Zn, Cl, Fe, Mo dan B.
Peningkatan serapan P terjadi karena mikoriza dapat
menurunkan afinitas titik ambang konsentrasi terendah
untuk serapan fosfor.
Jaringan hifa ekstrenal mengeluarkan enzim fosfatase di
dalam tanah sehingga mampu melepaskan P yang
terfiksasi oleh ion Al dan Fe. P organik dalam tanah dapat
menjadi tersedia bagi tanaman sesudah dihidrolisis oleh
enzim fosfatase.

SIFAT HIDUP MIKORIZA


Biotrof obligat = tidak dapat melestarikan pertumbuhan
dan reproduksinya bila terpisah dari tanaman inang.
Simbiosis mutualisme antara cendawan dan akar
tanaman: cendawan yang membantu proses fotosintesis
dan tanaman akan meningkatakan akses mineral dan
nutrisi.
Simbiosis mutualisme antara mikoriza dan bintil akar :
mikoriza menyediakan P untuk fiksasi N, dan
meningkatkan produksi hormon (auksin dan sitokinin)
yang dapat mendukung pertumbuhan akar sehingga
meningkatkan aktifitas bakteri Rhizobium untuk
membentuk bintil akar. sedangkan bintil akar
menyediakan N untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

Inokulasi mikoriza dapat meningkatkan


jumlah bintil akar.
Tanah dengan kandungan logam yang
tinggi banyak berkoloni dengan mikoriza.

FUNGSI MIKORIZA
mampu meningkatkan serapan unsur hara N, P
dan, K;
meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah;
meningkatkan nilai tegangan osmotik sel-sel
tanaman pada tanah yang kadar airnya cukup
rendah, sehingga tanaman dapat melangsungkan
kehidupannya serta mampu meningkatkan laju
pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman;
meningkatkan penyerapan nutrisi tanaman dan
menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan
seperti auksin dan giberelin.

CMA mampu meningkatkan pH tanah dan


memperbaiki tingkat kesuburan tanah :
aktifitas dan metabolisme CMA
menghasilkan dan melepaskan senyawasenyawa organik yang berperan dalam
mengikat kation-kation logam penyebab
kemasaman tanah sehingga pH meningkat.
Senyawa-senyawa organik mampu mengikat
kation-kation di dalam kompleks jerapan,
sehingga konsentrasi kejenuhan basa
menjadi tinggi, dan pH tanah menjadi naik.

Dapat memantapkan agregat dan struktur


tanah;
akar dan hifa cendawan berfungsi
sebagai jaring yang mengumpulkan
mineral tanah, bahan organik dan lain
sebagainya;
eksudat seperti polisakarida dan glomalin
(glikoprotein yang dihasilkan hifa fungi)
menyediakan perekat bagi partikelpartikel tanah yang terpisah untuk
menjadi terjaring.

Tiga proses pembentukan agregat


tanah oleh cendawan mikoriza
1. hifa CMA secara fisik menjerat partikel tanah
primer;
2. akar tanaman dan hifa cendawan mikoriza
arbuskular menciptakan kondisi yang
memungkinkan terbentuknya mikroagregat di
dalam tanah; dan
3. akar tanaman dan hifa CMA menjerap dan
menangkap mikroagregat dan makroagregat
yang berukuran lebih kecil ke dalam
makroagregat yang lebih besar.

Mekanisme penyerapan P oleh CMA


Kolonisasi mikoriza mengubah morfologi akar dengan menginduksi
hipertrofi akar, sehingga mengakibatkan pembesaran sistem akar,
dengan demikian luas permukaan akar untuk mengabsorpsi P
menjadi lebih besar;
Mikoriza memiliki akses terhadap sumber P-anorganik yang relatif
tidak dapat larut (seperti apatit), yang tidak dimiliki oleh akar yang
tidak bermikoriza;
Kolonisasi mengubah metabolisme tanaman inang sehingga
absorpsi atau pemanfaatan P oleh akar terkolonisasi ditingkatkan,
yaitu peningkatan daya absorpsi individu-individu akar;
Hifa dalam tanah mengarbsopsi P dan mengangkutnya ke akar-akar
yang dikolonisasi, dimana P ditransfer ke inang bermikoriza,
sehingga berakibat meningkatnya volume tanah yang dapat
dijangkau oleh sistem akar tanaman;
Daerah akar bermikoriza tetap aktif dalam mengabsorpsi hara
untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan akar
yang tidak bermikoriza.

RHIZOBIUM
Rhizobium japonicum, Shinorhizobium sp.
membentuk nodul akar yang akan mengikat nitrogen
bebas dari udara sehingga dapat mensuplai kebutuhan
nitrogen pada tanaman (umumnya tanaman legume).
Simbiosis mutualisme : Rhizobium mengikat nitrogen
bebas yang berada di udara menjadi ammonia yang akan
diubah menjadi asam amino dan selanjutnya menjadi
senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk
berkembang, sedangkan tanaman inang memberikan
karbohidrat (glukosa dan sukrosa) sebagai energy kepada
Rhizobium.

Pembentukan nodul akar


tanaman inang mengeluarkan senyawa protein spesifik
(inducer) yang dikenal oleh bakteri;
bakteri mengeluarkan senyawa lipo-oligosakarida (nod
factor),
Bakteri menginfeksi buluh akar; terjadi ketidakcocokan
substrat sehingga bakteri memperbanyak diri
membentuk hypa-hypa (bakteroid) untuk penetrasi
masuk kedalam akar.
Sel akar yang terinfeksi akan membengkak dan terbentuk
bintil-bintil yang di dalamnya terbentuk struktur antara
sel inang dan bakteroid yang dilapisi leghemoglobin
(berfungsi sebagai pengikat oksigen).

PERAN RHIZOBIUM

Rhizobium sp. ditemukan dapat memproduksi IAA.


Nodul efektif mampu menghasilkan enzim fosfatase
dapat terlibat dalam perpindahan nutrien dari tanah;
mensintesis zat pengatur tumbuh tanaman dalam jumlah
banyak;
memproteksi tumbuhan dari bahaya fitopatogen dengan
mencegah atau melakukan pengontrolan;
memperbaiki struktur tanah dan bioremidiasi lahan yang
terkena polusi yang beracun dari logam berat dan
melakukan degradasi senyawa xenobiotic.

Proses fiksasi nitrogen dilakukan dengan konversi enzim dari


molekul nitrogen ke ammonia, yang dikatalisisasi oleh
nitrogenase yang mengandung gugus prostetik dengan
molybdenum, FeMoCo dan protein Fe.
Tiga mekanisme relasi yang fungsinya saling mendukung
sistem regulasi penyerapan nutrisi pada tanaman dengan
adanya Rhizobium, yaitu rhizosphere tanah, rhizoplane, dan
mekanisme akar itu sendiri.
Diperkirakan dalam setahun, Rhizobium mampu menambat N
udara antara 50-600 kg/ha, jika disetarakan dengan pupuk
urea menjadi sekitar 100-1300 kg/ha.
Efektifvitas Rhizobium japonicum bergantung pH tanah dan
daya saing bakteri dengan parasit yang dikenal dengan nama
Rhizobiophage.
Efektifvitas Rhizobium japonicum semakin menurun seiring
dengan lamanya waktu bakteri tersebut ada dalam tanah.

You might also like