Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian menunjukkan bahwa, 50% kematian bayi terjadi dalam
periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya
penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainankelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Salah
satu kondisi bayi tersebut adalah hipotermi, karena hipotermi akan
menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya dapat terjadi kerusakan otak.
Pencegahan merupakan hal terbaik yang harus dilakukan dalam
penanganan neonatal sehingga neonatus harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterin kekehidupan ekstrauterin agar
dapat bertahan
dengan baik.
Periode neonatal merupakan yang paling kritis dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Proses adaptasi fisiologis yang
dilakukan bayi baru lahir perlu diketahui dengan baik oleh tenaga
kesehatan khususnya bidan, yang selalu memberikan pelayanan kesehatan.
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012 menunjukan bahwa Angka Kematian Bayi di Yogyakarta
mempunyai angka yang relatif tinggi, yaitu sebesar 25 per 1.000 kelahiran
hidup (target MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
2015). Apabila melihat angka hasil SDKI 2012 tersebut, maka masalah
kematian bayi merupakan hal yang serius yang harus diupayakan
penurunannya agar target MDGs dapat dicapai (Profil kesehatan
Yogyakarta tahun 2012).
Angka kematian bayi pada tahun 2013 sebanyak 9,38/1.000
kelahiran hidup sejumlah 126 kasus, mengalami peningkatan dibanding
tahun 2012 sebanyak 8,6/1.000 kelahiran hidup sejumlah 116 kasus.
Penyebab kematian bayi terbesar adalah karena asfiksia yaitu sebanyak 29
kasus, sedangkan sebanyak 18 kasus disebabkan oleh BBLR.(Profil
kesehatan Bantul tahun 2014)
1
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau Low Birth Weigh Infant
(LBWI) adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram. Berdasarkan kongres European Perinatal Medicine II di London
(1970), menurut masa kehamilannya dapat dikategorikan menjadi tiga,
yaitu bayi kurang bulan yaitu bayi dengan masa kahamilan kurang dari 37
minggu, bayi cukup bulan yaitu bayi dengan masa kehamilan mulai 37
minggu sampai dengan 42 minggu, bayi lebih bulan yaitu bayi dengan
masa kehamilan lebih dari 42 minggu.(Wafi Nur Muslihatun,2010)
Mengetahui hal tersebut, penyusun melakukan studi kasus melalui
pendekatan asuhan kebidanan dengan manajemen SOAP pada bayi Ny.
H umur 0 hari dalam masa stabilitas dengan BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah di Rumah Sakit Panembahan Senopati, Bantul.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By. Ny. H umur 0
hari dalam masa stabilitas dengan BBLR?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir dengan Bayi Berat Lahir Rendah yang benar.
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian data subjektif pada By. Ny. H umur 0
hari dalam masa stabilitas dengan BBLR.
b. Melakukan pengkajian data objektif pada By. Ny. H umur 0
hari dalam masa stabilitas dengan BBLR.
c. Melakukan analisa pada By. Ny. H umur 0 hari dalam masa
stabilitas dengan BBLR.
d. Melakukan penatalaksanaan pada By. Ny. H umur 0 hari
dalam masa stabilitas dengan BBLR.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian BBLR
Menurut
WHO
(1961)
mengganti
istilah
bayi
Bayi
kematian
berat
mental
bayi
lahir
dan
fisik
khususnya
rendah
pada
pada
dapat
masa
mengalami
tumbuh
kembang
untuk
masa
gestasi
atau
biasa
disebut
(NKB SMK).
Dismaturitas yaitu bayi lahir dengan berat badan
kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
gestasi itu. Bayi mengalami retardasi pertumbuhan
intrauteri dan merupakan bayi kecil untuk masa
kehamilannya (KMK)
a. Penyakit
1) Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia,
perdarahan
antepartum,
preeklamsi
malaria,
berat,
infeksi
oleh
hidramnion,
tinggi,
terkena
radiasi,
serta
terpapar
zat
beracun.
C. Diagnosa dan Gejala Klinik
1. Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat
abortus, partus prematurus dan lahir mati.
b. Pembesaram uterus
tidak
sesuai
dengan
tunya
kehamilan.
c. Pergerakan janin pertama (quickening) terjadi lebih
lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut.
d. trasparan
e. Sering dijumpai kehamilan dengan olihidramnion,
hidramnion, hiperemesis gravidarum dan perdarahan
antepartum.
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan
retardasi
pertumbuhan
intrauteri.
tengkorak
lunak
mudah
bergerak,
muka
D. Penanganan
Penanganan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) menurut
Sarwono (2006) antara lain:
1. Mempertahankan suhu dengan ketat
5
sebab
itu
penimbangan
berat
badan
harus
bertahap
sesuai
kemampuan
bayi
untuk
KRITERIA
KATEGORI
rendah (BBLR)
(BBLSR)
PENILAIAN
gram
2500 gram
PENANGANAN
PUSKESMAS 1. Keringkan secepatnya dengan handuk hangat
2. Kain yang basah secepatnya diganti dengan yang
kering dan hangat. Pertahankan tetap hangat
3. Berikan lingkungan yang hangat dengan cara
dari bayi
Kepala bayi ditutup topi
Beri oksigen
Tali pusat dalam keadaan bersih
Beri ASI bila dapat 1. Beri ASI,
menelan.
dapat
Bila
tidak
menelan
bila
tidak
tetesi
langsung rujuk
langsung dari puting
2. Rujuk
ke
rumah 2. Bila
tidak
dapat
sakit
menelan,
langsung
rujuk
Rumah Sakit
tanda
hipotermi
berat,
terangkan
khusus
karena
menambah
produksi
panas
sangat
luas
permukaan
tubuh
relatif
lebih
besar
dan
menelan
dapat
mengakibatkan
resiko
terjadinya aspirasi.
3. Imaturitas imunilogi
Pada bayi kurang bulan tidak mengalami transfer
IgG maternal melalui plasenta selama trimester ketiga
kehamilan karena pemindahan subtansi kekebalan dari
ibu
kejanin
terjadi
pada
minggu
terakhir
masa
dan
menelan,
besi
dalam
tubuh,
meningkatnya
resiko
NEC
menyebabkan
vitamin
timbulnya
sehingga
hiperbilirubin,
mudah
terjadi
dan
janin
menyebabkan
terhentinya
darah
metabolisme
berkurang.
glukosa
dan
Hal
ini
menghambat
menimbulkan
glikolisis
Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir By. Ny. H Umur 0 Hari dalam
Masa Stabilitas dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD
Panembahan Senopati Bantul
No Register
: 546966
Tanggal Masuk
: 31 Desember 2014
Jam
: 23.00 WIB
Ruang
: Teratai
: Ny. H
: 28 tahun
: SMA
: Islam
: IRT
: Hawungan II,
Selopamioro,
Nama Ayah
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Tn. D
: 31 tahun
: Islam
: SMA
: Swasta
: Hawungan II,
Selopamioro,
Imogiri, Bantul
Imogiri, Bantul
B. SUBJEKTIF (Tanggal 01 Januari 2015 jam 08.00 WIB)
1. Ny.H datang ke rumah sakit, rujukan dari BPS Purwati dengan kala 1
fase laten memanjang.
2. Bayi baru lahir dalam masa stabilitas membutuhkan perawatan khusus,
G1 P0 A0, ANC teratur 14 kali, tidak ada komplikasi atau penyulit selama
kehamilan, umur kehamilan 39 minggu 2 hari. Riwayat persalinan ini:
a. Lahir tanggal 31 Desember 2014
10
1 menit
2
2
1
1
1
7
5 menit
2
2
2
1
2
9
10 menit
2
2
2
2
2
10
2. Pemeriksaan Fisik
11
Kepala
Rambut
Wajah
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
ikterik
: Tidak ada nafas cuping hidung
: Tidak ada palatoskisis dan labiopalatoskisis, tidak
sianosis
: Bentuknya simetris, tidak ada sekret dari lubang
Dada
Abdomen
Ekstremitas
Genetalia
Anus
Reflek
telinga
: Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid maupun
vena jugularis
: Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada
: Tidak ada masa
: Simetris, jari-jari tangan dan kaki lengkap
: Skrotum sudah turun
: Tidak atresia ani
: Moro positif, rooting positif, sucking positif, grasping
positif, tonic neck positif
D. ANALISA
Bayi Ny. H umur 0 hari spontan, laki laki cukup bulan kecil masa
kehamilan dalam masa stabilitas dengan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
E. PENATALAKSANAAN
Tanggal/Jam
1 Januari 2015
/08.10 WIB
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu tentang keadaan umum bayi dan
tanda-tanda vital bayi, Ku : Sedang, tanda-tanda
vital : S: 36,5oC R: 45 x/mnt N: 125 x/mnt BB:
08.12 WIB
08.15 WIB
2200gr.
2. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya
saat ini, Ibu mengerti dengan kondisi bayinya.
3. Memposisikan kepala bayi sedikit ekstensi agar
12
saluran
08.16 WIB
08.17 WIB
nafas
terbuka,
Kepala
bayi
telah
08.20 WIB
pemeriksaan
lebih
lanjut,
Kolaborasi
telah
08.25 WIB
08.30 WIB
08.32 WIB
08.35 WIB
08.38 WIB
08.40 WIB
12.00 WIB
dengan
penjelasan
dari
petugas
kesehatan.
13. Memberi KIE tentang cara perawatan pada bayi,
Ibu mengerti penjelasan dari petugas tenaga
kesehatan.
14. Memantau GDS (Gula Darah Sewaktu) pada bayi
kembali, Cek GDS (Gula Darah Sewaktu) sudah
13
Catatan Perkembangan
S : Bayi Ny. H umur 1 hari, lahir spontan dari ibu G 1 P0 A0
UK 39 minggu 2 hari KPD 34 jam Air Ketuban Hijau
O : KU: baik, R: 46x/mnt, S: 36,5oC, N: 109x/mnt, BB: 2200
gr, menangis kuat, gerak aktif, tidak ada sekret mata, tidak
ada nafas cuping hidung, tidak ada retraksi dada, akral tidak
kebiruan.
A : Bayi Ny. H umur 1 hari spontan laki laki cukup bulan
15.05 WIB
15.06 WIB
15.10 WIB
kebutuhan
3. Menjaga kehangatan bayi, Bayi telah dibedong dan
diselimuti kemudian ditempatkan di tempat tidur yang
15.12 WIB
15.15 WIB
15.18 WIB
14
15.20 WIB
bayinya.
15.22 WIB
3 Januari 2015/
09.00 WIB
09.02 WIB
09.05 WIB
09.06 WIB
09.10 WIB
kebutuhan
3. Menjaga kehangatan bayi, Bayi telah dibedong dan
diselimuti kemudian ditempatkan di tempat tidur yang
15
09.12 WIB
09.14 WIB
09.20 WIB
09.23 WIB
4 Januari 2015/
09.00 WIB
09.02 WIB
09.05 WIB
09.07 WIB
16
kebutuhan
3. Menjaga kehangatan bayi, Bayi telah dibedong dan
diselimuti kemudian ditempatkan di tempat tidur yang
disinari lampu, Bayi telah dijaga kehangatannya.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak
09.12 WIB
09.15 WIB
gr/dl.
6. Memantau intake dan eliminasi serta mengganti popok
jika basah, Intake dan eliminasi telah dicatat dalam
09.17 WIB
09.20 WIB
bayinya.
09.22 WIB
5 Januari 2015/
08.15 WIB
08.17 WIB
08.20 WIB
08.22 WIB
08.25 WIB
kebutuhan
3. Menjaga kehangatan bayi, Bayi telah dibedong dan
diselimuti kemudian ditempatkan di tempat tidur yang
disinari lampu, Bayi telah dijaga kehangatanya
4. Memantau intake dan eliminasi serta mengganti popok
08.27 WIB
08.29 WIB
08.30 WIB
08.33 WIB
09.35 WIB
09.40 WIB
bersedia melakukan
12. Menganjurkan untuk melakukan kontrol bayi pada hari
kamis, 8 Januari 2015 di poliklinik tumbang dan
09.44 WIB
09.47 WIB
18
09.50 WIB
10.00 WIB
14.00 WIB
BAB IV
PEMBAHASAN
Bayi
kematian
berat
mental
dan
bayi
lahir
fisik
khususnya
rendah
pada
pada
dapat
tumbuh
masa
mengalami
kembang
19
reflek
20
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam pemeriksaan asuhan kebidanan ini mahasiswa
dapat:
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subjektif pada By. Ny.
H umur 0 hari dalam masa stabilitas dengan BBLR.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data objektif pada By. Ny.
H umur 0 hari dalam masa stabilitas dengan BBLR.
c. Mahasiswa mampu melakukan analisa pada By. Ny. H umur 0 hari
dalam masa stabilitas dengan BBLR.
d. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan pada By. Ny. H
umur 0 hari dalam masa stabilitas dengan BBLR.
B. Saran
1. Rumah sakit
21
mempertahankan
dan
meningkatkan
asuhan
DAFTAR PUSTAKA
diakses
tanggal
22