You are on page 1of 27

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruangan Rawat : Jati


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial
Umur
Alamat
Perkawinan
Informan

: Tn. AH (L)
: 26 Tahun
: Banjarmasin
: Duda
: Tn. R

Tanggal Dirawat

: 10 Oktober 2014

Tanggal Pengkajian
No. RM
Pekerjaan
Pendidikan
Suku

: 20 Oktober 2014
: 01.34.25
: Tidak bekerja
: SMA
: Jawa

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS


a. Alasan masuk
Pasien mengamuk, bicara sendiri dan sering melamun.
b. Fakor pencetus
Pasien bercerai pada tahun 2011 dengan istrinya dan terpisah dengan anaknya.
Sejak saat itu pasien mulai bertingkah aneh. Pasien sering mendengar bisikan suara
laki-laki yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu. Sekitar jam 7 pagi
pasien mencoba mengambil mobil warga dengan cara memecahkan kaca mobil,
sehingga pasien dipukuli warga. Selain itu pasien pada tahun 2013 dan Maret 2014
pasien pernah dirawat di RSD Sambang Lihum selama 1 bulan pasien dan
mendapatkan pengobatan setelah keluar tetapi terputus pada bulan Agustus.
c. Data saat pengakjian
Pasien mengatakan mendengar bisikan suara laki-laki yang memerintah untuk sholat
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Ya
2. Pengobatan sebelumnya?
Berhasil
Kurang
berhasil

3.
Perilaku/Usia
Korban/Usia
Aniaya fisik

13

26

25
Aniaya seksual
Penolakan

24

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal

14

Tidak
Tidak berhasil
Saksi/Usia

Jelaskan No. 1, 2, dan 3


1. Pada tahun 2013 pasien pernah dirawat di RSD Sambang Lihum. Sewaktu pasien
di Surabaya juga pernah masuk Rumah Sakit Jiwa Surabaya pada tahun 2013
selama 3 bulan. Maret 2014 yang lalu pasien masuk Rumah Sakit Sambang
Lihum kembali selama 1 bulan dan mendapatkan pengobatan setelah keluar
tetapi terputus berobat pada bulan Agustus.

2. Setelah keluar pada bulan April 2014, pengobatan pasien kurang berhasil karena
pasien masih mendengar bisikan-bisikan dan pasien berhenti pengobatan pada
bulan Agustus 2014.
3. Pasien pada usia 8 tahun pasien pernah dipukuli ibunya. Pada usia 13 tahun
pernah memukul orang. Pada usia 14 tahun pasien pernah dirampok. Pada usia
24 tahun pasien dengan istrinya bercerai. Pada usia 25 tahun pernah memukul
tetangganya serta ingin menusuk tantenya, dan pada usia 26 tahun pernah
dipukuli orang karena pasien mencoba mengambil mobil warga, alasan pasien
mengambil mobil untuk mengantar warga ke mesjid.
Masalah Keperawatan
-

Halusinasi
Harga Diri Rendah
Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Hubungan keluarga

Gejala

Ya

Riwayat
pengobatan/perawatan
..
..
..

Masalah Keperawatan
..
..

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


- Pasien bercerai dengan isterinya pada tahun 2011
- Pasien terpisah dengan anaknya
- Pasien pernah dicopet pada saat berumu 14 tahun
- Pasien sering dipukuli pada umur 8 tahun
- Pasien dijauhi isterinya setelah bercerai
Masalah Keperawatan
..
..

IV. FISIK
1. Tanda vital

: TD: 110/80 mmHg

Tidak

HR: 86x/menit RR: 20x/menit

T:36 C

2. Ukur
: TB: 165 cm
BB: 59 kg
3. Keluhan fisik :
Tidak
Ya
Jelaskan
:
Pasien mengalami kejang pada hari senin tanggal 20 Oktober 2014 saat malam hari.
Tante pasien juga mengatakan pasien kejang sejak dari SMA.

Masalah Keperawatan
Resiko Cidera
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

26

thn

Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Klien
Keluarga yang gangguan jiwa
..

Tinggal serumah
Cerai

Jelaskan
:
Orang tua dari ayah pasien mempunyai 7 orang anak, 3 anak laki-laki dan 4
perempuan. Dari ibu pasien mempunyai 3 orang anak, 1 anak laki-laki dan 2
perempuan. Pasien mengatakan kedua kakek pasien dan kedua nenek pasien
sudah meninggal. Pasien jugs mengatakan kedua orangtuanya bercerai sejak

pasien masih kecil. Pasien anak tunggal. Pasien mempunyai 1 orang anak laki-laki.
Pasien dan istrinya sudah bercerai.
Masalah Keperawatan
..
..

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
: Pasien tidak mengeluhkan tentang keadaan fisiknya. Pasien
mengatakan menyukai bagian tubuh rambut.
b. Identitas
: Pasien dapat menyebutkan nama yaitu AH, alamat dijalan
kelayan dan anak tunggal. Pasien mengatakan puas sebagai lelaki karena
mempunyai seorang anak. Pasien mengatakan bekerja membantu tantenya
diwarung.
c. Peran
: Sebelum sakit, keluarga pasien hidup dengan normal dan cukup
berprestasi saat sekolah. Menurut keluarga pasien pernah menduduki bangku
sekolah hingga SMA.
d. Ideal diri
: Pasien mengatakan mengungkapkan ingin bertemu anaknya.
e. Harga diri
: Pasien pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan .
pasien bercerai dengan istrinya dan terpisah dengan anaknya. Sehingga merasa
gagal dalam membina rumah tangganya.
Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : anak dan istri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien saat dirumah sejak
kecil sampai dewasa merupakan individu yang tidak mengalami gangguan jiwa,
karena itu pasien selalu melibatkan diri dalam kegiatan dimasayarakat. Pasien
masih bisa ikut kegiatan seperti senam pagi dan merapikan tempat tidur juga
kegiatan di rehabilitasi dengan arahan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien tidak tertutup, tidak
pendiam dan berinteraksi dengan baik.
Masalah Keperawatan
..
..

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: pasien beragama islam, keluarga mengatakan bahwa
penyakit yang diderita pasien adalah murni gangguan jiwa.
b. Kegiatan ibadah: sebelum sakit pasien melakukan ibadah dan sesudah sakit
tidak pernah melakukan ibadah.

Masalah Keperawatan
..
..
..

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi

Penggunaan pakaian
tidak sesuai

Cara berpakaian
tidak seperti biasanya

Jelaskan
: Pasien memakai baju rumah sakit ruang jati, semua baju bekancing,
rapi gigi, mulut dan kuku pasien bersih.

Masalah Keperawatan
..
..

2. Pembicaraan
Cepat

Keras

Gagap

Inkoheren

Apatis

Lambat

Membisu

Tidak mampu
memulai pembicaraan

Loghorea

Echolalia

Jelaskan
: Saat diajak bicara dapat merespon dengan baik dan jelas. Pasien
juga dapat memulai pembicaraan dengan perawat.
Masalah Keperawatan
..
..

3. Aktivitas Motorik
Lesu

Tegang

Gelisah

Agitasi

Tik

Grimasen

Tremor

Kompulsif

Jelaskan
: Tn. AH lebih sering menghabiskan waktunya ditempat tidur. Pasien
mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Pada pasien tidak terdapat
tanda agitasi, tremor, Tik dan lain-lain.
Masalah Keperawatan
..
..

..

4. Alam perasaan
Sedih

Ketakutan

Putus asa

Khawatir

Gembira
berlebihan
Jelaskan
: Pasien mengatakan perasaannya biasa-biasa saja. Pasien tidak
merasakan perasaan sedih atau putus asa.
Masalah Keperawatan
..
..
..

5. Afek
Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Jelaskan
: Afek pasien baik dan sesuai. Ada perubahan roman muka tertawa
pada saat pasien menonton tv atau melihat sesuatu yang lucu.

Masalah Keperawatan
Halusinasi

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata (-)

Defensif

Curiga

Jelaskan
: Pasien cukup kooperatif saat diajak berbicara kontak mata (+) pasien
berbicara dengan suara yang jelas. Pasien menjawab pertanyaan yang diajukan
dengan sesuai.

Masalah Keperawatan
..
..

7. Persepsi

Pendengaran

Penglihatan

Pengecapan

Penghidu

Perabaan

Jelaskan
: Pasien memiliki riwayat bicara sendiri, tertawa sendiri, dan sedih
sendiri namun sekarang sudah tidak ada lagi. Pasien sering mendengar bisikan
suara laki-laki yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu.

Masalah Keperawatan
Halusinasi
8. Proses pikir
Sirkumtansial

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of idea

Blocking

Pengulangan
pembicaraan/perseverasi

Neologisme
Jelaskan
: Pasien mampu menjawab pertanyaan wawancara dengan jelas dan
sesuai. Pasien merespon dengan cepat dan jelas.
Masalah Keperawatan
..

.
9. Isi pikir
Obsesi

Fobia

Hipokondria

Depersonalisasi

Ide yang terkait

Pikiran magis

Waham
Agama

Somatik

Nihilistic

Sisip pikir

Kebesaran
Siar pikir

Curiga
Kontrol piker

Jelaskan
: Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara laki-laki yang
sering menyuruhnya untuk beribadah dan pasien mengira itu suara malaikat.

Masalah Keperawatan
Waham
10. Tingkat kesadaran

Bingung

Sedasi

Stupor

Tempat

Orang

Disorientasi
Waktu

Jelaskan
: Tingkat kesadaran compos mentis, orientasi, pasien mampu
berorientasi waktu, tempat, orang baik dan sesuai.
Pasien mampu berorientasi waktu pagi siang malam dan tempat dengan baik serta
pasien masih mengenali perawat dan pasien lain.
Masalah Keperawatan
..
..
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Jelaskan:
-

Pasien masih mampu mengingat dengan baik jangka panjang, ditandai dengan

pasien masih ingat siapa yang meantar pasien ke rumah sakit.


Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek ditandai dengan

pasien masih ingat menu makan siang dari rumah sakit kemarin.
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat saat ini ditandai dengan pasien
kooperatif.

Masalah Keperawatan
..

..

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mulai beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung


sederhana

Jelaskan
: Paisien mampu berkonsentrasi dengan baik terbukti saat diberikan
pertanyaan masih dpat menjawab sesuai topik yang ditanyakan. Pasien mampu
berhitung-hitung sederhana 2x3=6.

Masalah Keperawatan

..

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan
: Pasien tidak mengalami gangguan dalam mengambil keputusan,
pasien dapat memutuskan dengan benar aat ditanya mana yang lebih dulu dipasang
antara kaos kaki atau sepatu.
Masalah Keperawatan
..

..
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan
: Pasien mampu mengungkapkan tentang penyakitnya, Pasien
menceritakan semua tentang penyaktnya. Pasien tidak mengingkari penyakit yang
dideritanya.
Masalah Keperawatan
..

..

VII.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Jelaskan
sehari

Bantuan total

: Pasien mampu makan sendiri, tanpa dengan arahkan. Makan 3 kali

Masalah Keperawatan
..

..

2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Jelaskan

Bantuan total

: Pasien melakukan BAB dan BAK selalu di WC

Masalah Keperawatan
..

..

3. Mandi
Bantuan minimal
Jelaskan

Bantuan total

: Pasien mandi sendiri, namun harus disuruh dulu, 2 kali sehari.

Masalah Keperawatan
..

..
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Jelaskan

Bantuan total

: Pasien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.

Masalah Keperawatan
..

..
5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama

: 1 jam s/d 2 jam

Tidur malam lama

: 7 jam s/d 8 jam

Kegiatan sebelum/sesudah tidur

: . s/d ...

Jelaskan
:
Pasien tidur siang kurang lebih 1-2 jam
Pasien tidur malam kurang lebih 7-8 jam
Masalah Keperawatan
..

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal

Bantuan total

Jelaskan
: Pasien teratur minum obat, namun pasien tidak mengetahui obat apa
yang diminum, warna dan manfaat obat tersebut, pasien tidak menolak minum obat,
karena pasien mengikuti perintah perawat.
Masalah Keperawatan
...
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan

Ya

Tidak

Perawatan pendukung

Ya

Tidak

Jelaskan

: Pasien dirawat dirumah sakit jiwa sejak tanggal 10 Oktober 2014.

Masalah Keperawatan
..

..
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan

Ya

Tidak

Menjaga kerapihan rumah

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

Jelaskan
: Aktivitas didalam rumah bisa beraktivitas dirumah mempersiapkan
makanan, menjaga kerapiaan rumah, dan mencuci pakaian.
Masalah Keperawatan
..

..
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja

Ya

Tidak

Transportasi

Ya

Tidak

Lain-lain

Ya

Tidak

Jelaskan
: Pasien beraktivitas diluar rumah sebagai anggota masyarakat. Sera
membantu tante pasien berjualan.
Masalah Keperawatan
..

VIII.

MEKANISME KOPING
Adaptif

Bicara dengan orang lain

Mampu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi

Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif

Menghindar

Olahraga
Lainnya.

IX.

Maladaptif

Minum alcohol

Mencederai diri
Lainnya

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Menurut keluarga klien ketika home visite, klien bergaul dengan tangga
sekitar, teman sebaya maupun kegiatan dilingkungan.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Keluarga klien mengatakan klien tidak ada masalah dengan teman yang
berada dilingkungan rumah.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Pasien sekolah sampai lulus SLTA namun tidak dapat melanjutkan
keperguruan tinggi karena biaya.
Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik
Pasien membantu tantenya berjualan diwarung makan.
Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik
Pasien tinggal bersama tante pasien.

Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik


Pasien berasal dari keluarga mampu, pasien membantu tantenya
berjualan.

X.

Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik


Dulu pasien pernah masuk RSJD sambang lihum pada tahun 2013.

Masalah lainnya, spesifik .....................................


..................
.................
.
PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Penyakit jiwa

System pendukung

Faktor presipitasi

Penyakit fisik

Koping

Obat-obatan

Lainnya.
..
Jelaskan : Pasien tidak mengetahui fungsi dan efek samping dari obat tersebut serta
tidak mengetahui nama obat tersebut.

Masalah Keperawatan
..
.........................
.........
XI. ASPEK PENUNJANG
Diagnosa Medis :
F.20.5 (Skizofrenia residual).
Hasil Laboratorium :
Tanggal 10-10-2014
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hitung Jenis
Limposit
Mid
Granulosit
Hematokrit

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

13,4
9.300
4,4
201.000

13,5 17,5 (Lk)


4.000 10.000
4,5 6,5 (Lk)
150 450.000

Gr %
/mm
/mm
/mm

24
7
69
40

25 40
38
40 75
40 50 (Lk)

%
%
%
%

MCH
MCV
MCHC
Imunologi
S Typhi O
S Thyphi H
S Paratyphi A
S Paratyohi B
HB S Ag
Kimia Darah
AST / GOT
ALT / GPT
Urea
Kreatinin

30
89
33

27 34
80 95
30 35

Pg
FI
Gram/dl

<38 (Lk)
<43 (Lk)
15 39
0,6 1,1

u/l
u/l
mg/dl
mg/dl

1/160
1/160
1/80
(-)
(+) positive
52
59
30
1,1

Terapi Medik :
Nama Obat
Sizoril

Dosis
25 mg
2x2

Indikasi

Kontra Indikasi

Efek Samping

Rasional

Skizoprenia
resten,
yang tidak memberian
respon tau intoleran
terhadap neuroleptik
klasik.

Hipersensitif
terhadap
clozapine dan komponen
obat ini. Gagal fungsi
ginjal, hati dan jantung
yang berat. Kegagalan
fungsi sumsum tulang.

Lelah, mengantuk, sedasi,


pusing dan sakit kepala, mulut
kering,
pandangan
menjadi
buram,
mual,
muntah,
konstipasi.

Mempunyai aktivitas
antagonis pada reseptor
adrenergok, kolinergik,
histaminergik dan
serotonergik.

THP

2 mg
2x1

Gangguan
ekstrapiramid
yang
disebabkan oleh obat
spp

Kutoin

100mg
3x1

Untuk mengontrol
bangkitan grand mal
dan bangkitan
psikomotor(epilepsy
lobus temporalis).

Proliver

1x1

Membantu menjaga
kesehatan hati

Glukoma sudut sempit,


ileus perditik, hipertropi
prostat

Mulut kering, penglihatan kabur,


pusing, cemas, retensi urin,
takikardi dan sakit kepala.

Penderita yang
hipersensitif terhadap
Phenytoin.

Mual,muntah,konstipasi,keracun
an, hepatitis, kerusakan hati.
Bintik merah seperti
campak,dermatitis,lupus
eritematosus,sindroma Steven
Johnson.

Obat yang mampu


menurunkan penyakit
parkinson

Suatu preparat anti


epilepsi yang berguna
untuk pengobatan
epilepsy.

Zat-zat alamiah untuk


menghasilkan organ hati
yang sehat

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


No

Data Maladaftif

Masalah Keperawatan

.
1

DS : Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara laki-laki


yang sering memerintahnya untuk melakukan sesuatu.

Halusinasi

DO : - Pasien sering terlihat gelisah seperti ada sesuatu yang


ingin dilakukan.
-

Pasien kooperatif

DS : - Pasien mengatakan ingin bertemu anaknya


- Pasien mengatakan merasa dibuang oleh istrinya sejak

Harga diri rendah

bercerai
DO : - Pasien sering melamun
- Pasien jarang berinteraksi
DS : Tante pasien mengatakan sering menyendiri Tn. AH

DO : - Pasien jarang berinteraksi


-

Pasien sering melamun

Isolasi Sosial

DS : - Pasien mengatakan pernah berkelahi dengan warga


-

sebelum dibwa ke RS
Pasien mengatakan pernah memukuli keluarganya sendiri
Tante pasien mengatakan Tn. AH pernah ingin menusuk

tantenya
Tante pasien mengatakan Tn. AH pernah memukul

Resiko Perilaku
Kekerasan

tetangganya
DO : DS : - pasien mengatakan kejang kemarin malam
- Pasien mengatakan tidak bisa mengontrol dirinya saat

kejang.
- Tante pasien mengatakan Tn. AH kejang sejak SMA
DO : Hasil EEG = Epilepsi (+)
Resiko Cedera

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Halusinasi
2. Harga diri rendah

3. Isolasi Sosial
4. Resiko Perilaku Kekerasan
5. Resiko Cedera

XIV. POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

Isolasi sosial : Menarik diri

Gangguan konsep diri : HDR

Banjarmasin, .

(.)
NIM.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN


Nama Klien : Tn. AH
No. RM
:
Tgl No
Dx
.
Keperawat
Dx
an
1
Halusinasi

Dx Medis
Ruangan

: Halusinasi
: Jati
Perencanaan

Tujuan

Kriteria Evaluasi

Intervensi

Rasional

1. Setelah x interaksi,
1. Bina hubungan saling
Kepercayaan dari
pasien menunjukkan
percaya dengan
pasien
tanda-tanda percaya
menggunakan komunisi
merupakan hal
pada perawat :
terapeutik :
yang mutlak serta
- Ekspresi wajah
sapa klien dengan verbal
akan
bersahabat
maupun nonverbal
memudahkan
- Ada kontak mata
perkenalkan nama lengkap,
dalam melakukan
- Mau berjabat tangan
nama panggilan
Tujuan khusus :
pendekatan dan
- Mau menyebutkan
Tanya nama lengkap dan
- Pasien dapat
tindakan
nama
nama panggilan
membina
keperawatan.
- Mau menjawab
Buat kontrak yang jelas
hubungan
salam
Tunjukkan sikap juur dan
saling percaya
- Mau duduk
menepati janji setiap kali
berdampingan
berinteraksi
dengan perawat

Tunjukkan sikap empati


- Bersedia
menerima apa adanya
mengungkapkan

Beri perhatian kepada


masalah yang
pasien dan perhatikan
dihadapi
kebutuhan dasar pasien
Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi
perasaan pasien.
2.1. Setelah x interaksi,
- Pasien dapat
pasien menyebutkan :
Kepercayaan
mengenal
- Isi
2.
Adakan
kontak
yang
sering
pasien kepada
- Waktu
halusinasinya
Tujuan umum :
Pasien dapat
mengontrol atau
mengendalikan
halusinasi yang
dialaminya.

Frekuensi
Situasi dan kondisi
yang menimbulkan
halusinasi

2.2.Setelah x interaksi
pasien menyatakan
perasaan dan respon
saat mengalami
halusinasi :
- Marah
- Takut
- Sedih
- Senang
- Cemas
- Jengkel
3.1.Setelah x interaksi
pasien menyebutkan
tindakan yang biasanya
dilakukan untuk
mengontrol
halusinasinya.

3.

dan singkat secara bertahap.


Observasi tingkah laku pasien
terkait dengan halusinasinya.
Jika menemukan pasien
sedang berhalusinasi :
Tanyakan apakah pasien
mengalami sesuatu
(halusinasi
lihat/raba/dengar/penghidu/
kecap)
Jika pasien menjawab iya
tanyakan apa yang sedang
dialaminya.
Katakan bahwa perawat
percaya pasien mengalami
hal tersebut, tetapi perawat
sendiri tidak mengalaminya
(dengan nada bersahabat,
tanpa menuduh atau
menghakimi)
Katakan kepada pasien
bahwa ada pasien lain yang
mengalami hal yang sama
Katakana bahwa perawat
akan membantu pasien
Jika pasien tidak sedang
berhalusinasi, klarifikasi
tentang adanya
pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan pasien
tentang isi, waktu, dan
frekuensi terjadi halusinasi

perawat dapat
diperoleh dari
kontak yang
sering
Tingkah laku pasien
terkait
halusinasinya
menunjukan isi,
wakti, frekuensi,
serta situasi dan
kondisi yang
menimbulkan
halusinasi
Ungkapan dari
pasien
menunjukkan apa
yang dibutuhkan
dan dirasakan
pasien
Membantu memilih
cara yang tepat
menghadapi
perasaannya
Membantu pasien
dalam mengenal
konsekuensi dari
halusinasi yang
muncul

4.

5.
- Pasien dapat
mengontrol
halusinasinya

6.

3.2. Setelah x interaksi


pasien menyebutkan
cara baru untuk
mengontrol
halusinasinya.
3.3. Setelah x interaksi
pasien dapat memilih
memperagakan cara
mengatasi
halusinasinya.

7.

8.

9.

Diskusikan situasi dan


kondisi yang menimbulkan
atau tidak menimbulkan
halusinasi
Diskusikan dengan pasien
apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi dan beri
kesempatan kepada pasien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
Diskusikan dengan pasien
apa yang akan dilakukan
untuk mengatasi perasaan
tersebut.
Diskusikan tentang dampak
yang akan dialaminya jika
Ungkapan pasien
pasien menikmati
menunjukan
halusinasinya.
seberapa tepat
Identifikasi bersama dengan
dan efektif
cara atau tindakan yang
kemampuan
diharapkan jika halusinasi
pasien untuk
terjadi
mengontrol
Diskusikan cara yang
halusinasi
digunakan pasien :
Jika cara yang digunakan
adaptif berikan pujian
Jika cara tidak adaptif
(maladaptif) diskusikan
kerugiannya
Diskusikan cara baru untuk
memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi :
Katakan kepada diri sendiri

- Pasien dapat
memanfaatkan
obat dengan
baik
4.1.

Setelah x interaksi
pasien menyebutkan:
- Manfaat minum obat

bahwa hal itu tidak nyata


(Saya tidak mau lihat/
raba/ dengar/ menghidu/
kecap saat halusinasi
terjadi)
Menemui orang lain saat
halusinasi untuk
menceritakan
halusinasinya
Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari yang
telah disusun
10. Bantu klien memilih cara
yang telah dianjurkan dan
latih untuk mencobanya.
11. Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang telah
dipilih dan dilatih, beri pujian
jika pasien berhasil
melakukannya.
12. Pantau pelaksanaan cara
yang telah dipilih dan dilatih,
beri pujian jika pasien
berhasil melakukannya.
Memudahakan
13. Anjurkan pasien mengikuti
pemahaman
TAK, orientasi realita, dan
dalam program
stimulasi persepsi.
pengobatan
14. Diskusikam dengan pasien
optimal bagi
tentang manfaat minum obat
pasien.
dan kerugian tidak minum
obat, nama obat, warna
obat, dosis, cara, efek terapi,

Kerugian tidak
minum obat
- Nama, warna, dosis,
efek terapi dan efek
samping.
4.2.
Setelah x interaksi,
pasien
mendemonstrasikan
penggunaan obat
dengan benar.
4.3.
Setelah x interaksi,
pasien menyebutkan
akibat berhenti minum
obat tnap kosultasi
dokter.

dan efek samping.


15. Pantau pasien saat
menggunakan obat
16. Beri pujian jika pasien
menggunakan obat dengan
benar
17. Diskusikan dengan pasien
akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter
18. Anjurkan pasien untuk
kosultasi kepada dokter/
perawat jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP Keluarga)


Inisial : Tn. A
Umur : 26 tahun

Hari / Tanggal : Jumat, 31 Oktober 2014


Pertemuan Ke : 1

Kondisi Klien
DS : -

DO : Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
Tujuan
-

Keluarga mampu mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat px

Keluarga mampu menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala serta proses terjadinya
halusinasi

Keluarga mampu menjelaskan cara merawat px dengan halusinasi

Keluarga mampu melatih keluarga mempraktekkan cara merawat px dengan halusinasi

Keluarga mampu melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada px dengan
halusinasi
- Keluarga mampu membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat (discharge planning)
- Keluarga mampu menjelaskan follow up px setelah pulang
Tindakan Keperawatan
SP 1

Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat px

Menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala serta proses terjadinya halusinasi

Menjelaskan cara merawat px dengan halusinasi


SP 2

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat px dengan halusinasi

Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada px dengan halusinasi

SP 3
- Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
- Menjelaskan follow up px setelah pulang
Proses Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Assalamualaikum bapak/ ibu. Kami perawat dari STIKES Sari Mulia ,kami yang merawat
anggota keluarga bapak dan Ibu yang bernama Tn. A. Perkenalkan nama kami Ahmad
Fauzi, Ayu Karina, Cynthia Eka F T, Efprado Bernando, Jami Hariadi Saputra, dan Uji
Hayadi. Nama bapak/ ibu siapa? Apa hubungannya bapak/ ibu dengan Tn. A?
2. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Apa pendapat ibu tentang anak bapak/ Ibu? Jadi
anak bapak/ ibu halusinasinya belum terkontrol ya pak/bu? Kami akan berusaha membantu
untuk kesembuhan anak bapak/ ibu
3. Kontrak : Topik, Waktu, Tempat
Topik
: Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah apa yang anggota keluarga
bapak dan ibu alami dan bantuan apa yang bapak dan ibu bisa berikan
Waktu

: Berapa lama waktu bapak dan ibu untuk berdiskusi? Bagaimana kalau 20
menit

Tempat

: Kita mau berdiskusi dimana pak/ bu? Bagaimamna kalau diruang disini?

KERJA
Apa yang bapak /ibu rasakan menjadi maslah dalam merawat Tn. A? Apa yang ibu / bapak
lakukan? Ya , gejala yang dialami oleh anak bapak/ibu itu itu dinamakan halusinsi pendengaran,
yaitu mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada yang berbicara.tanda tandanya bicara dan
tertawa sendiri atau marah - marah tanpa sebab.jadi kalau anak bapak /ibu mendengar suarasuara,sebenarnya suara itu tidak ada.
Penyebabnya harga diri rendah bu. Tn. A merasa harga dirinya rendah sehingga menarik diri
kemudian timbul halusinasi. Ada beberapa cara untuk membantu anggota Bapak/ibu agar bisa
mengendalikan halusinasi. Cara-caranya tersebut antara lain :

Pertama,

dihadapan

anak

bapak/ibu,

jangan

membantah

halusinasi

atau

mendukungnya. Katakan saja bapak/ibu percaya bahwa anak tersebut memang mendengar
suara, tetapi bapak/ibu sendiri tidak mendengar suara apa-apa.
Kedua, jangan biarkan Tn. A melamun dan sendiri, karena kalu melamun halusinasi
akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan
keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sam. Tentang kegiatan, kami telah melatih
anak bapak/ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong bapak/ibu pantau
pelaksanaannya. Yaadan berikan pujian jika dia lakukan! Apakah ibu mengerti?
Cara yang ketiga yaitu bantu anggota keluarga bapak/ibu minum obat secara teratur.
Jadi bapak/ibu dapat mengingatkan kembali, ya bak/ibu
Obatnya ada 4 macam, Yang putih ini namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya
2x sehari yaitu pagi dan malam. Yang warna kuning ini obat Proliver diminum 1x1 yaitu diminum
pagi hari fungsinya untuk menjaga kesehatan hati. Yang kapsul ini obat Kutoin diminum 3x
sehari pagi, siang dan malam. Sedangkan yang ini obat Sizoril diminum2x2 sehari yaitu sama
dengan obat THP tadi pagi dan malam diminumnya. Obatnya perlu selalu diminum untuk
mencegah kekambuhannya pak/bu, apakah ibu dan bapak sudah mengerti?
TERMINASI
1. Evaluasi Respon Klien terhadap Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi klien (\subjektif)
Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang halusinasi anggota
bapak/ibu?
b. Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement)
Sekarang coba bapak/ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anggota bapak/ibu
untuk memutus halusinasi.
2. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
Nah.bagaimana kalu bapak/ibu lakukan terus selama di RS agar nanti dirumah
sudah lancar.
3. Kontrak yang akan Datang (Topik, Waktu, Tempat)
Topik
: Baiklah, waktu kita sudah habis, bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu
untuk mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan anggota bapak/ibu?

Waktu

: Mau jam berapa ? Bagaimana jam seperti ini

Tempat :Tempatnya mau dimana pak /bu?


Baiklah bapak/ibu sampai jumpa nanti. Kalau begitu kami permisi dahulu.
Assalamualaikum

You might also like