You are on page 1of 27

1.

MemahamidanMenjelaskanAnatomiSaluranNafasBawah
a. Makro

Saluran pernafasan bagian bawah terdiri dari : trakea, bronkus primer (bronchus
pricipalis), broncus sekunder (bronchus lobaris), bronkus tersier (bronchus
segmentalis), bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratory, ductus alveolaris, saccus
alveolaris, alveoli.
TRAKEA
Trakhea merupakan perpanjangan dari laring pada ketinggian tulang vertebra torakal
ke-7 yang bercabang menjadi 2 bronkhus. Terletak di tengah-tengah leher sampai
incisura jugularis di belakang manubrium sternum masuk mediastinum superior.
Ujung cabang trachea disebut bifurcatio trakea. Trachea bersifat sangat fleksibel,
berotot, dan memiliki panjang 12 cm pada pria dan 10 cm pada wanita yang terdiri
dari 16-20 cincin. Kartilago berbentuk huruf C dan pada cincin tersebut terdapat epitel
bersilia tegak yang mengandung banyak sel goblet yang mensekresikan lendir
(mucus).
BRONKUS
Bronkus atau cabang tenggorokan merupakan kelanjutan dari trakea, ada 2 buah yang
terdapat pada ketinggian vertebra torakalis IV dan V. Bronkus itu berjalan kebawah
dan kesamping kearah tampak paruparu. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih
besar dari pada bronkus kiri, terdiri dari 68 cincin, mempunyai 3 cabang. Bronkus
kiri lebih panjang dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 912 cincin
mempunyai 2 cabang. Bronkus principal bercabangcabang menjadi bronkus lobaris
kemudian bronkus segmentalis.
Broncus dextra membentuk sudut 25 derajat dengan garis tengah, sedangkan broncus
sinistra 45 derajat. Jadi posisi broncus yang kanan lebih curam dari yang kiri. Dengan
posisi anatomi tersebut di atas maka benda asing dari trache lebih mudah masuk ke
broncus dextra dan mudah terjadi infeksi broncus = BRONCHITIS.
BRONKUS DEXTRA
1. Lobus superior ( ada 3 segmen ) :
a. Broncus segmentalis apicalis
b. Broncus segmentalis posterior
c. Broncus segmentalis Anterior
2. Lobus Media ( ada 2 segmen ) :

a. Broncus segmentalis lateralis


b. Broncus segmentalis medialis
3. Lobus Inferior (ada 5 segmen ) :
a. Broncus segmentalis superior
b. Broncus segmentalis basalis Anterior
c. Broncus segmentalis basalis medialis
d. Broncus segmentalis basalis lateralis
e. Broncus segmentalis basalis Posterior
BRONKUS SINISTRA
1. Lobus superior ( ada 4 segmen ) :
a. Broncus segmentalis Apicoposterior
b. Broncus segmentalis Anterior
c. Broncus segmentalis Lingularis superior
d. Broncus segmentalis lingularis inferior
2. Lobus Inferior (ada 5 segmen ) :
a. Broncus segmentalis superior
b. Broncus segmentalis basalis anterior
c. Broncus segmentalis basalis media
d. Broncus segmentalis basalis lateralis
e. Broncus segmentalis basalis posterior
PULMO (PARU)

Paru-paru terletak pada rongga dada, berbentuk kerucut yang ujungnya berada di atas
tulang iga pertama dan dasarnya berada pada diafragma. Paru-paru kanan mempunyai
tiga lobus( superior, media, inferior ) sedangkan paru-paru kiri mempunyai dua lobus
( superior, inferior ). Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan jelas. Pemisah antar
lobus dektra disebut fisura obliq dan horizontal sedangkan pemisah antar lobus
sinistra disebut fisura obliq. Setiap paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa sub
bagian menjadi sekitar sepuluh unit terkecil yang disebut bronchopulmonary
segments. Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum.
Jantung, aorta, vena cava, pembuluh paru-paru, esofagus, bagian dari trakhea dan
bronkhus, serta kelenjar timus terdapat pada mediastinum.
Hillus pulmonalis adalah suatu daerah lipatan pleura pada Facies mediastinalis,
dimana terjadinya peralihan dari pleura parietalis menjadi pleura Viseralis. Pada
jaringan paru bagian posterior di dapatkan jejas ( Alur ) Dari Alat alat yang lewat
yang menekan jaringan paru, Antara Lain : Mediastinum Posterior, Impressio
cardiaca, Sulcus vena cava. Sulcus aorta Thoracica, Sulcus Esophagia
ALVEOLI

Parenkim paru-paru merupakan area yang aktif bekerja dari jaringan paru-paru.
Parenkim tersebut mengandung berjuta-juta unit alveolus. Alveolimerupakan kantong
udara yang berukuran sangat kecil, dan merupakan akhir dari bronkhiolus respiratorus
sehingga memungkinkan pertukaran O2 dan CO2. Seluruh dari unit alveoli (zona
respirasi) terdiri ats bronkhiolus respiratorius, duktus alveolus, dan alveolar sacs
(kantong alveolus). Fungsi utama dari unit alveolus adalah pertukaran O2 dan CO2
diantara kapiler pulmoner dan alveoli.
DADA, DIAFRAGMA, DAN PLEURA
Tulang dada (sternum) berfungsi melindungi paru-paru, jantung, dan pembuluh darah
besar. Bagian luar rongga dada terdiri atas 12 pasang tulang iga (costae). Bagian atas
dada pada daerah leher terdapat dua otot tambahan inspirasi yaitu otot scaleneus dan
sternocleidomastoid. Diafragma terletak di bawah rongga dada. Diafragma berbentuk
seperti kubah pada keadaan relaksasi. Pengaturan saraf diafragma (Nervus Phrenicus)
terdapat pada susunan saraf spinal.
Pleura merupakan membran serosa yang menyelimuti paru-paru. Pleura ada dua
macam yaitu pleura parietal yang bersinggungan dengan rongga dada (lapisan luar
paru-paru) dan pleura visceral yang menutupi setiap paru-paru. Diantara kedua pleura
terdapat cairan pleura seperti selaput tipis yang memungkinkan kedua permukaan
tersebut bergesekan satu sama lain selama respirasi, dan mencegah pelekatan dada
dengan paru-paru.
Pleura parietalis berdasarkan letaknya terbagi atas :
- Pleura costalis : Melapisi iga
- Pleura diafraghmaica : Melapisi diafhragma
- Pleura Mediastinalis : Melapisi mediastinum
- Pleura Cervicalis : Melapisi Apex paru
Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah daripada tekanan atmosfer sehingga
mencegah kolaps paru-paru. Masuknya udara maupun cairan ke dalam rongga pleura
akan menyebabkan paru-paru tertekan dan kolaps. Apabila terserang penyakit, pleura
akan mengalami peradangan.
PERDARAHAN PARU
Bronchi, jaringan ikat paru, dan pleura visceralis menerima darah dari arteriae
bronchiales yang merupakan cabang aorta ascendens. Venae bronchiales (yang
berhubungan dengan venae pulmonales) mengalirkan darahnya ke vena azygos dan
vena hemiazygos.
Alveoli menerima darah terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal arteriae
pulmonales. Darah yang teroksigenasi meninggalkan kapiler-kapiler alveoli masuk ke
cabang-cabang venae pulmonales yang mengikuti jaringan ikat septa intersegmentalis
ke radix pulmonis. Dua venae pulmonales meninggalkan setiap radix pulmonis untuk
bermuara ke dalam atrium sinistrum cor
PERSARAFAN PARU
Serabut aferrent dan eferrent visceralis berasal dari truncus sympaticus dan serabut
parasympatiscus berasal dari nervus vagus.
1. Serabut symphatis

Truncusympaticus kanan dan kiri memberikan cabang caang pada paru


membentuk plexus pulmonalis yang terletak didepan dan dibelakang broncus
prim. Fungsi saraf sympatis untuk merelaxasi tunica muscularis dan menghambat
sekresi bron cus.
2. Serabut para sympatikus
Nervus vagus kanan dan kiri juga memberikan cabang cabang pada plexus
pulmonalis kedepan dan kebelakang. Fungsi saraf parasympaticus untuk
konstraksi tunica muscularis akibatnya lumen menyempit dan merangsang sekresi
broncus, bronchokonstrinksi, vasodilatasi, dan peningkatan sekresi kelenjar.
b. Mikro
Mikroskopis dari saluran pernafasan bagian bawah :

TRAKEA

Dilapisi oleh mukosa respirasi, epitel bertingkat silindris. Ligamen fibroelastis dan
berkas-berkas otot polos (M. trakealis) terikat pada periostium dan menjembatani

kedua ujung bebas tulang rawan berbentuk C ini. Ligamen mencegah overdistensi dari
lumen,sedangkan muskulus memungkinkan lumen menutup.Kontraksi otot dan
penyempitan lumen trakea akibat bekerjanya refleks batuk.

BRONKUS DAN BRONKIOLUS

Bronkus
Memilikilapisanselepitelpseudostratifiedcilliatedcollumnardengansedikitselgoblet.laminapropia
dipisahdarisubmukosaolehlapisanototpolos.sedikitkelenjarseromukousdankartilagolebihpipih

Bronkiolus
Diameter < 1 mm, tidak terdapat tulang rawan, epitel selapis torax bersilia dengan
beberapa sel goblet. Tanpa kelenjar di lamina propria, terdapat otot polos. Makin kecil

bronkiolusnya epitelnya selapis kubis bersilia tanpa sel goblet. Pada bronkiolus kecil
terdapat sel clara yang menghasilkan surfaktan.
Bronkiolusterminalis
Epitelkuboidataukolumnerselapisbersiliatanpaselgoblet.selclara(tidakbersilia)terdapatdiantara
epitelbersilia,tidakterdapatkelenjarmukosadanlaminapropiatersusunatasselototpolosdanserabut
elastic.
Bronkiolusrespiratoris
Memilikimukosaselkuboid,sedikitatautidakbersilia,tanpaselgoblet,memilikisedikitselclaradan
memilikilapisanototpolos

Ductus Alveolaris
Ductus alveolaris adalah saluran berdinding tipis, bebentuk kerucut.Epitel selapis
gepeng, diluar epitel, dindingnya dibentuk oleh jaringan fiboelastis.Alveoli
dipisahkan septum interalveolaris.
ALVEOLI
Dipisahkan oleh septum interalveolar/dinding alveolus.Terdiri atas 2 lapis epitel
gepeng, didalamnya terdapat kapiler, serat elastin, kolagen, retikulin, fibroblast.
Antara dinding alveoli yang berdekatan terdapat lubang kecil dengan diameter 10-15
mm,disebut stigma alveoli (porus alveolaris) untuk sirkulasi udara atau Septum
Intralveolaris.
Pada Septum Intralveolaris terdapat sel yang hanya dapat dibedakan dgn mikroskop
elektron :
1. Sel pneumosit tipe I/epitel alveoli/alveolar cell : inti gepeng, 95 % dinding
alveoli,sitoplasma tipis.
2. Sel pneumosit tipe II/septal/alveolar besar/sekretorius : bentuk kubis, inti
bulat,berkelompok 2-3 sel, sel menonjol ke arah lumen, sitoplasma
mengandungmultilamelar bodies (surfaktan).
3. Sel alveolar fagosit/debu/dust cell : berasal dari monosit, sel agak besar inti
bulat,sitoplasma bervakuola (sel darah yg telah memfagosit) /bergranula tanpa
vakuola(mitosis dri makrofag).
SelpneumosittipeIdanSelpneumosittipeI

2. MemahamidanMenjelaskanMorfologiBakteriMyobacteriumTuberculosis
Taksonomimycobacteriumtuberculosis
Kingdom:Plant
Phylum:Scizophyta
Klas:Scizomycetes
Ordo:Actinomycetales
Family:Mycobacteriaceae
Genus:Mycobacterium
Species:Mycobacteriumtuberculosis
Mycobacteriumtuberculosisberbentukbatanglurusatausedikitmelengkung,
tidakbersporadantidakberkapsul.Bakteriiniberukuranlebar0,30,6mdan
panjang14m.DindingM.tuberculosissangatkompleks,terdiridarilapisan
lemakcukuptinggi(60%).PenyusunutamadindingselM.tuberculosisialahasam
mikolat,lilinkompleks(complexwaxes),trehalosadimikolatyangdisebutcord
factor,danmycobacterialsulfolipidsyangberperandalamvirulensi.Asam
mikolatmerupakanasamlemakberantaipanjang(C60C90)yangdihubungkan
denganarabinogalaktanolehikatanglikolipiddandenganpeptidoglikanoleh
jembatanfosfodiester.Unsurlainyangterdapatpadadinidingselbakteritersebut
adalahpolisakaridasepertiarabinogalaktandanarabinomanan.Strukturdinding
selyangkomplekstersebutmenyebebkanbakteriM.tuberculosisbersifattahan
asam,yaituapabilasekalidiwarnai,tahanterhadapupayapenghilanganzatwarna
tersebutdenganlarutanasamalkohol.
Komponenantigenditemukandidindingseldansitoplasmayaitukomponen
lipid,polisakaridadanprotein.KarakteristikantigenM.tuberculosisdapat
diidentifikasidenganmenggunakanantibodimonoklonal.Saatinitelahdikenal
purifiedantigensdenganberatmolekul14kDa(kiloDalton),19kDa,38kDa,65
kDayangmemberikansensitivitidanspesifisitiyangbervariasidalam
mendiagnosisTB.AdajugayangmenggolongkanantigenM.tuberculosisdalam
kelompokantigenyangdisekresidanyangtidakdisekresi(somatik).Antigen

yangdisekresihanyadihasilkanolehbasilyanghidup,contohnyaantigen30.000
,proteinMTP40danlainlain.
BiomolekulerM.tuberculosis
GenomM.tuberculosismempunyaiukuran4,4Mb(megabase)dengan
kandunganguanin(G)dansitosin(C)terbanyak.Darihasilpemetaangen,telah
diketahuilebihdari165gendanpenandagenetikyangdibagidalam3kelompok.
Kelompok1genyangmerupakansekwensDNAmikobakteriayangselaluada
(conserved)sebagaiDNAtarget,kelompokIImerupakansekwensDNAyang
menyandiantigenproteinberjumlah,sedangkankelompokIIIadalahsekwens
DNAulangansepertielemensisipan.
GenpabdangengroELmasingmasingmenyandiproteinberikatanposfat
misalnyaprotein38kDadanproteinkejutpanas(heatshockprotein)seperti
protein65kDa,genkatGmenyandikatalaseperoksidasedangen16SrRNA(rrs)
menyandiproteinribosomalS12sedangkangenrpoBmenyandiRNApolimerase.
SekwenssisipanDNA(IS)adalahelemengenetikyangmobil.Lebihdari16
ISadadalammikobakteriaantaralainIS6110,IS1081danelemensepertiIS(IS
likeelement).DeteksigentersebutdapatdilakukandenganteknikPCRdan
RFLP.(HimpunanDokterParuIndonesia)
3. MemahamidanMenjelaskanTBParu
a. Definisi
Tuberkulosisadalahpenyakitmenularlangsungyangdisebabkanolehkuman
TB(Mycobacteriumtuberculosis).SebagianbesarkumanTBmenyerangparu,
tetapidapatjugamengenaiorgantubuhlainnya(DepKes,2007).Mycobacterium
tuberculosismenyebabkanTBCdanmerupakanpatogenmanusiayangsangat
penting(Jawetz,Melnick&Adfcerg,2008).
Sebagianbesardindingkumanterdiriataslipid,kemudianpeptidoglikandan
arabinomannan.Lipidinilahyangmembuatkumanlebihtahanterhadapasam
(asamalkohol)sehinggabakteritahanasam(BTA)daniajugalebihtahan
terhadapgangguankimiadanfisis.Kumandapathidupdalamudarakering
maupundalamkeadaandingin,haliniterjadikarenakumanberadadalamsifat
dormant.Sifatdormantinilahyangdapatmenyebabkanpenyakittuberkulosis
menjadiaktiflagi(Bahar,2003).
b. EtiologidanFaktorResiko
Etiologi
TuberkulosisdisebabkanolehMycobacteriumtuberculosis,sejeniskuman
yangberbentukbatangdenganukuranpanjang14mdantebal0,30,6m
dandigolongkandalambasiltahanasam(BTA).BakteriMycobacterium

tuberculosasepertihalnyabakterilainpadaumumnya,akantumbuhdengan
suburpadalingkungandengankelembabanyangtinggi.Airmembentuklebih
dari80%volumeselbakteridanmerupakanhalessensialuntukpertumbuhandan
kelangsunganhidupselbakteri(Gibson,2000).
FaktorResiko
PenyebabutamameningkatnyabebanmasalahTBantaralainadalah:
Kemiskinanpadaberbagaikelompokmasyarakat,sepertipadanegaranegara
yangsedangberkembang.
KegagalanprogramTBselamaini.Halinidiakibatkanoleh:
Tidakmemadainyakomitmenpolitikdanpendanaan
TidakmemadainyaorganisasipelayananTB(kurangteraksesoleh
masyarakat,penemuankasus/diagnosisyangtidakstandar,obattidak
terjaminpenyediaannya,tidakdilakukanpemantauan,pencatatandan
pelaporanyangstandar,dansebagainya).
Tidakmemadainyatatalaksanakasus(diagnosisdanpaduanobatyang
tidakstandar,gagalmenyembuhkankasusyangtelahdidiagnosis)
SalahpersepsiterhadapmanfaatdanefektifitasBCG.
oInfrastrukturkesehatanyangburukpadanegaranegarayang
mengalamikrisisekonomiataupergolakanmasyarakat.
Perubahandemografikkarenameningkatnyapendudukduniadanperubahan
strukturumurkependudukan.
DampakpandemiHIV.
SituasiTBdiduniasemakinmemburuk,jumlahkasusTBmeningkat
danbanyakyangtidakberhasildisembuhkan,terutamapadanegarayang
dikelompokkandalam22negaradenganmasalahTBbesar(highburden
countries).Menyikapihaltersebut,padatahun1993,WHOmencanangkanTB
sebagaikedaruratandunia(globalemergency).
MunculnyapandemiHIV/AIDSdiduniamenambahpermasalahanTB.
KoinfeksidenganHIVakanmeningkatkanrisikokejadianTBsecara
signifikan.Padasaatyangsama,kekebalangandakumanTBterhadapobat
antiTB(MultiDrugResistance=MDR)semakinmenjadimasalahakibat
kasusyangtidakberhasildisembuhkan.Keadaantersebutpadaakhirnyaakan
menyebabkanterjadinyaepidemiTByangsulitditangani.(Depkes,2009)
Jikaorangmenjadiimmunocompromised
HIV
Kanker
Khemoterapi
Diabetesyangtidakterkontrol
Malnutrisi
SituasiTBdiduniasemakinmemburuk,jumlahkasusTBmeningkat
danbanyakyangtidakberhasildisembuhkan,terutamapadanegarayang
dikelompokkandalam22negaradenganmasalahTBbesar(highburden

countries).Menyikapihaltersebut,padatahun1993,WHOmencanangkanTB
sebagaikedaruratandunia(globalemergency).
MunculnyapandemiHIV/AIDSdiduniamenambahpermasalahanTB.
KoinfeksidenganHIVakanmeningkatkanrisikokejadianTBsecara
signifikan.Padasaatyangsama,kekebalangandakumanTBterhadapobat
antiTB(MultiDrugResistance=MDR)semakinmenjadimasalahakibat
kasusyangtidakberhasildisembuhkan.Keadaantersebutpadaakhirnyaakan
menyebabkanterjadinyaepidemiTByangsulitditangani.(Depkes,2009)
c. Klasifikasi
1. BerdasarkanTingkatKeparahanPenyakit
PadaTBParuBTAnegatiffotorontgenpositifdibagiberdasarkantingkat
keparahanpenyakitnya,yaitubentukberatdanringan.Bentukberatbila
gambaranfotorontgenmemperlihatkangambarankerusakanparuyangluas
ataukeadaanumumpenderitaburuk.
2. BerdasarkanHasilPemeriksaanMikroskopis
a. TuberculosisParuBTANegatif
i.

KriteriadiagnostikTBparuBTAnegatifmeliputi:
1. Pemeriksaan3spesimendahakSPShasilnyaBTAnegatif.
2. Fotorontgendadamenunjukangambarantuberculosisaktif.

b. TubeculosisParuBTAPositif
i.

SekurangkurangnyaduadaritigaspesimendahakSPShasilnya
BTApositif.

ii.

SatuspesimendahakSPShasilnyaBTApositifdanfotorontgen
dadamenunjukangambarantuberculosis.

iii.

SatuspesimendahakSPShasilnyaBTApositifdanbiakankuman
TBparuparupositif.

iv.

Satuataulebihspesimendahakhasilnyapositifsetelahtiga
spesimendahakSPSpadapemeriksaansebelumnyahasilnyaBTA
negatifdantidakadaperbaikansetelahpemberianantibiotika
nonOAT.

v.

RiwayatpengobatanTBparuparusebelumnya:baruatausudah
pernahdiobati.

Berdasarkanriwayatpengobatansebelumnya:
a. KasusbaruAdalahpasienyangbelumpernahdiobatidenganOAT
atausudahpernahmenelanOATkurangdarisatubulan(4minggu).
b. Kasuskambuh(Relaps)Adalahpasientuberkulosisyangsebelumnya
pernahmendapatpengobatantuberkulosisdantelahdinyatakan
sembuhataupengobatanlengkap,didiagnosiskembalidenganBTA
positif(apusanataukultur).
c. Kasussetelahputusberobat(Default)Adalahpasienyangtelah
berobatdanputusberobat2bulanataulebihdenganBTApositif.
d. Kasussetelahgagal(Failure)Adalahpasienyanghasilpemeriksaan
dahaknyatetappositifataukembalimenjadipositifpadabulankelima
ataulebihselamapengobatan.
e. KasusPindahan(TransferIn)Adalahpasienyangdipindahkandari
UPKyangmemilikiregisterTBlainuntukmelanjutkan
pengobatannya.
f. Kasuslain:Adalahsemuakasusyangtidakmemenuhiketentuan
diatas.DalamkelompokinitermasukKasusKronik,yaitupasien
denganhasilpemeriksaanmasihBTApositifsetelahselesai
pengobatanulangan.

c. Epidemiologi
Diperkirakanpadatahun2004,setiaptahunada539.000kasusbarudan
kematian101.000orangdenganInsidensikasusTBBTApositifsekitar110per
100.000penduduk.
Padatahun1995,programnasionalpenanggulanganTBmulaimenerapkan
strategiDOTSdandilaksanakandiPuskesmassecarabertahap.Sejaktahun2000
strategiDOTSdilaksanakansecaranasionaldiseluruhsaranapelayanan
kesehatanterutamaPuskesmasyangdiintegrasikandalampelayanankesehatan
dasar.
FaktamenunjukkanbahwaTBmasihmerupakanmasalahutamakesehatan
masyarakatIndonesia,antaralain:

IndonesiamerupakannegaradenganpasienTBterbanyakke3didunia
setelahIndiadanCina.DiperkirakanjumlahpasienTBdiIndonesiasekitar
10%daritotaljumlahpasienTBdidunia.

Tahun1995,hasilSurveiKesehatanRumahTangga(SKRT)menunjukkan
bahwapenyakitTBmerupakanpenyebabkematiannomortiga(3)setelah
penyakitkardiovaskulerdanpenyakitsaluranpernafasanpadasemua
kelompokusia,dannomorsatu(1)darigolonganpenyakitinfeksi.

HasilSurveyPrevalensiTBdiIndonesiatahun2004menunjukkanbahwa
angkaprevalensiTBBTApositifsecaraNasional110per100.000penduduk.
SecaraRegionalInsidenTBBTApositifdiIndonesiadikelompokkandalam3
wilayah,yaitu:
1. WilayahSumateraangkainsidenTBadalah160per100.000
penduduk.
2. WilayahJawaangkainsidenTBadalah107per100.000penduduk.
3. WilayahIndonesiaTimurangkainsidenTBadalah210per100.000
penduduk.
4. KhususuntukProvinsiDIYdanBaliangkainsidenTBadalah64per
100.000penduduk.

Berdasarkanhasilsurveyprevalensitahun2004,diperkirakanpenurunan
insidenTBBasilTahanAsam(BTA)positifsecaraNasional23%setiap
tahunnya.Sampaitahun2005,programPenanggulanganTBdenganStrategi
DOTSmenjangkau98%Puskesmas,sementararumahsakitdanBalaiBesar
KesehatanParuMasyarakat(BBKPM)/BalaiKesehatanParuMasyarakat
(BKPM)/BalaiPengobatanPenyakitParuParu/RumahSakitParu(RSP)baru
sekitar30%.

d. Patofisiologi
TUBERKULOSISPRIMER
Kumantuberkulosisyangmasukmelaluisalurannapasakanbersarangdi
jaringanparu,dimanaiaakanmembentuksuatusarangpneumonik,yangdisebut
sarangprimeratauafekprimer.Sarangprimerinimugkintimbuldibagianmana
sajadalamparu,berbedadengansarangreaktivasi.Darisarangprimerakan
kelihatanperadangansalurangetahbeningmenujuhilus(limfangitislokal).
Peradangantersebutdiikutiolehpembesarankelenjargetahbeningdihilus
(limfadenitisregional).Afekprimerbersamasamadenganlimfangitisregional
dikenalsebagaikompleksprimer.Kompleksprimeriniakanmengalamisalahsatu
nasibsebagaiberikut:

1. Sembuhdengantidakmeninggalkancacatsamasekali(restitutionad
integrum)
2. Sembuhdenganmeninggalkansedikitbekas(antaralainsarangGhon,garis
fibrotik,sarangperkapurandihilus)
3. Menyebardengancara:
1. Perkontinuitatum,menyebarkesekitarnyaSalahsatucontohadalah
epituberkulosis,yaitusuatukejadiandimanaterdapatpenekanan
bronkus,biasanyabronkuslobusmediusolehkelenjarhilusyang
membesarsehinggamenimbulkanobstruksipadasalurannapas
bersangkutan,denganakibatatelektasis.Kumantuberkulosisakan
menjalarsepanjangbronkusyangtersumbatinikelobusyang
atelektasisdanmenimbulkanperadanganpadalobusyangatelektasis
tersebut,yangdikenalsebagaiepituberkulosis.
2. Penyebaransecarabronkogen,baikdiparubersangkutanmaupunke
parusebelahnya.Penyebaraninijugaterjadikedalamusus
3. Penyebaransecarahematogendanlimfogen.Kejadianpenyebaranini
sangatbersangkutandengandayatahantubuh,jumlahdanvirulensi
basil.Sarangyangditimbulkandapatsembuhsecaraspontan,akan
tetapibilatidakterdapatimunitiyangadekuat,penyebaraniniakan
menimbulkankeadaancukupgawatsepertituberkulosismilier,
meningitistuberkulosa,typhobacillosisLandouzy.Penyebaraninijuga
dapatmenimbulkantuberkulosispadaalattubuhlainnya,misalnya
tulang,ginjal,anakginjal,genitaliadansebagainya.Komplikasidan
penyebaraninimungkinberakhirdengan:
1. Sembuhdenganmeninggalkansekuele(misalnyapertumbuhan
terbelakangpadaanaksetelahmendapatensefalomeningitis,
tuberkuloma)atau
2. Meninggal
Semuakejadiandiatasadalahperjalanantuberkulosisprimer.
TUBERKULOSISPOSTPRIMER
Darituberkulosisprimeriniakanmunculbertahuntahunkemudian
tuberkulosispostprimer,biasanyapadausia1540tahun.Tuberkulosispost
primermempunyainamayangbermacammacamyaitutuberkulosisbentuk
dewasa,localizedtuberculosis,tuberkulosismenahun,dansebagainya.Bentuk

tuberkulosisinilahyangterutamamenjadiproblemkesehatanrakyat,karenadapat
menjadisumberpenularan.Tuberkulosispostprimerdimulaidengansarangdini,
yangumumnyaterletakdisegmenapikaldarilobussuperiormaupunlobus
inferior.Sarangdiniiniawalnyaberbentuksuatusarangpneumonikkecil.Nasib
sarangpneumonikiniakanmengikutisalahsatujalansebagaiberikut:
1. Diresopsikembali,dansembuhkembalidengantidakmeninggalkancacat
Sarangtadimulamulameluas,tapisegeraterjadiprosespenyembuhandengan
penyebukanjaringanfibrosis.Selanjutnyaakanmembungkusdirimenjadi
lebihkeras,terjadiperkapuran,danakansembuhdalambentukperkapuran.
Sebaliknyadapatjugasarangtersebutmenjadiaktifkembali,membentuk
jaringankejudanmenimbulkankavitibilajaringankejudibatukkankeluar.
2. Sarangpneumonikmeluas,membentukjaringankeju(jaringankaseosa).
Kavitiakanmunculdengandibatukkannyajaringankejukeluar.Kaviti
awalnyaberdindingtipis,kemudiandindingnyaakanmenjaditebal(kaviti
sklerotik).Nasibkavitiini:

Mungkinmeluaskembalidanmenimbulkansarangpneumonikbaru.
Sarangpneumonikiniakanmengikutipolaperjalanansepertiyang
disebutkandiatas

Dapatpulamemadatdanmembungkusdiri(encapsulated),dandisebut
tuberkuloma.Tuberkulomadapatmengapurdanmenyembuh,tapi
mungkinpulaaktifkembali,mencairlagidanmenjadikavitilagi

Kavitibisapulamenjadibersihdanmenyembuhyangdisebutopen
healedcavity,ataukavitimenyembuhdenganmembungkusdiri,
akhirnyamengecil.Kemungkinanberakhirsebagaikavitiyang
terbungkus,danmenciutsehinggakelihatansepertibintang(stellate
shaped).

e. ManifestasiKlinis
Gejalakliniktuberkulosisdapatdibagimenjadi2golongan,yaitugejala
respiratorik(ataugejalaorganyangterlibat)dangejalasistemik.
1.Gejalarespiratorik

batuk3minggu

batukdarah

sesaknapas

nyeridada
Gejalarespiratorikinisangatbervariasi,darimulaitidakadagejala
sampaigejalayangcukupberattergantungdariluaslesi.Kadangpenderita
terdiagnosispadasaatmedicalcheckup.Bilabronkusbelumterlibatdalam
prosespenyakit,makapenderitamungkintidakadagejalabatuk.Batukyang
pertamaterjadikarenairitasibronkus,danselanjutnyabatukdiperlukanuntuk
membuangdahakkeluar.
Gejalatuberkulosisekstraparutergantungdariorganyangterlibat,
misalnyapadalimfadenitistuberkulosaakanterjadipembesaranyanglambat
dantidaknyeridarikelenjargetahbening,padameningitistuberkulosaakan
terlihatgejalameningitis,sementarapadapleuritistuberkulosaterdapatgejala
sesaknapas&kadangnyeridadapadasisiyangronggapleuranyaterdapat
cairan.
b.Gejalasistemik

Demam6580%kasus

Menggigilataukeringatmalamhari

Malaise

Anorexia

Tapi,1020%kasusTBtidakadabergejalasaatdiagnosis

f. DiagnosisdanDiagnosisBanding
Diagnosis
DiagnosisTBParu

SemuasuspekTBdiperiksa3spesimendahakdalamwaktu2hari,yaitu
sewaktupagisewaktu(SPS).

DiagnosisTBParupadaorangdewasaditegakkandenganditemukannya
kumanTB(BTA).PadaprogramTBnasional,penemuanBTAmelalui
pemeriksaandahakmikroskopismerupakandiagnosisutama.Pemeriksaan
lainsepertifototoraks,
biakandanujikepekaandapatdigunakansebagaipenunjangdiagnosis
sepanjangsesuaidenganindikasinya.

TidakdibenarkanmendiagnosisTBhanyaberdasarkanpemeriksaanfoto
torakssaja.FototorakstidakselalumemberikangambaranyangkhaspadaTB
paru,sehinggaseringterjadioverdiagnosis.

GambarankelainanradiologikParutidakselalumenunjukkanaktifitas
penyakit.

UntuklebihjelasnyalihatalurprosedurdiagnostikuntuksuspekTBparu.
(Depkes,2009)

DiagnosisTBEkstraParu.

Gejaladankeluhantergantungorganyangterkena,misalnyakakukudukpada
MeningitisTB,nyeridadapadaTBpleura(Pleuritis),pembesarankelenjar
limfesuperfisialispadalimfadenitisTBdandeformitastulangbelakang
(gibbus)padaspondilitisTBdanlainlainnya.

Diagnosispastiseringsulitditegakkansedangkandiagnosiskerjadapat
ditegakkanberdasarkangejalaklinisTByangkuat(presumtif)dengan
menyingkirkankemungkinanpenyakitlain.Ketepatandiagnosistergantung
padametodepengambilanbahanpemeriksaandanketersediaanalatalat
diagnostik,misalnyaujimikrobiologi,patologianatomi,serologi,fototoraks
danlainlain.(Depkes,2009)

g. Pemeriksaan
PemeriksaanMikroskopis
Adabeberapatipeinterpretasipemeriksaanmikroskopis.WHO
merekomendasikanpembacaandenganskalaInternationalUnionAgainst
TuberculosisandLungDisease(IUATLD):
1)TidakditemukanBTAdalam100lapangpandang,disebutnegatif.
2)Ditemukan19BTAdalam100lapangpandang,ditulisjumlahkumanyang
ditemukan.
3)Ditemukan1099BTAdalam100lapangpandang,disebut+(1+).
4)Ditemukan110BTAdalam1lapangpandang,disebut++(2+).
5)Ditemukan>10BTAdalam1lapangpandang,disebut+++(3+).
Pemeriksaandahakberfungsiuntukmenegakkandiagnosis,menilaikeberhasilan
pengobatandanmenentukanpotensipenularan.Pemeriksaandahakuntuk
penegakandiagnosisdilakukandenganmengumpulkan3spesimendahakyang
dikumpulkandalamduaharikunjunganyangberurutanberupaSewaktuPagi
Sewaktu(SPS),

S(sewaktu):dahakdikumpulkanpadasaatsuspekTBdatangberkunjung
pertamakali.Padasaatpulang,suspekmembawasebuahpotdahakuntuk
mengumpulkandahakpagipadaharikedua.

P(Pagi):dahakdikumpulkandirumahpadapagiharikedua,segerasetelah
banguntidur.Potdibawadandiserahkansendirikepadapetugasdisarana
pelayanankesehatan.

S(sewaktu):dahakdikumpulkandisaranapelayanankesehatanpadahari
kedua,saatmenyerahkandahakpagi.

Pemeriksaanbakteriologikdarispesimendahakdanbahanlain(cairanpleura,
liquorcerebrospinal,bilasanbronkus,bilasanlambung,kurasanbronkoalveolar
(BAL),urin,faecesdanjaringanbiopsi,termasukBJH)dapatdilakukandengan
cara

Mikroskopik

Biakan

Pemeriksaanmikroskopik:

Mikroskopikbiasa:pewarnaanZiehlNielsenpewarnaanKinyounGabbett

Mikroskopikfluoresens:pewarnaanauraminrhodamin(khususnyauntuk
screening)

Interpretasihasilpemeriksaanmikroskopikdari3kalipemeriksaanialahbila:
2kalipositif,1kalinegatifMikroskopikpositif
1kalipositif,2kalinegatifulangBTA3kali,kemudianbila1kalipositif,
2kalinegatifMikroskopikpositifbila3kalinegatfMikroskopiknegatif
Interpretasipemeriksaanmikroskopikdibacadenganskalabronkhorstatau
IUATLD
Bilaterdapatfasilitiradiologikdangambaranradiologikmenunjukkan
tuberkulosisaktif,makahasilpemeriksaandahak1kalipositif,2kalinegatif
tidakperludiulang.
Pemeriksaanbiakankuman:

PemeriksaanbiakanM.tuberculosisdenganmetodekonvensionalialahdengan
cara:

Eggbasemedia(LowensteinJensen,Ogawa,Kudoh)

Agarbasemedia:Middlebrook
Melakukanbiakandimaksudkanuntukmendapatkandiagnosispasti,dan
dapatmendeteksiMycobacteriumtuberculosisdanjugaMycobacteriumother
thantuberculosis(MOTT).UntukmendeteksiMOTTdapatdigunakan
beberapacara,baikdenganmelihatcepatnyapertumbuhan,menggunakanuji
nikotinamid,ujiniasinmaupunpencampurandengancyanogenbromideserta
melihatpigmenyangtimbul

PemeriksaanRadiologik
PemeriksaanstandarialahfototoraksPAdenganatautanpafotolateral.Pemeriksaan
lainatasindikasi:fotoapikolordotik,oblik,CTScan.Padapemeriksaanfototoraks,
tuberkulosisdapatmemberigambaranbermacammacambentuk(multiform).
GambaranradiologikyangdicurigaisebagailesiTBaktif:

Bayanganberawan/nodulardisegmenapikaldanposteriorlobusatasparu
dansegmensuperiorlobusbawah

Kaviti,terutamalebihdarisatu,dikelilingiolehbayanganopakberawanatau
nodular

Bayanganbercakmilier
Efusipleuraunilateral(umumnya)ataubilateral(jarang)Gambaran
radiologikyangdicurigailesiTBinaktif
Fibrotikpadasegmenapikaldanatauposteriorlobusatas

LuluhParu(DestroyedLung):

Gambaranradiologikyangmenunjukkankerusakanjaringanparuyangberat,
biasanyasecaraklinisdisebutluluhparu.Gambaranradiologikluluhparu
terdiridariatelektasis,multikavitidanfibrosisparenkimparu.Sulituntuk
menilaiaktivitilesiataupenyakithanyaberdasarkangambaranradiologik
tersebut.

Perludilakukanpemeriksaanbakteriologikuntukmemastikanaktivitiproses
penyakit

Luaslesiyangtampakpadafototoraksuntukkepentinganpengobatandapat
dinyatakansbb(terutamapadakasusBTAdahaknegatif):

Lesiminimal,bilaprosesmengenaisebagiandarisatuatauduaparudengan
luastidaklebihdarivolumeparuyangterletakdiataschondrostemaljunction
dariigakeduadepandanprosesusspinosusdarivertebratorakalis4atau
korpusvertebratorakalis5(selaiga2)dantidakdijumpaikaviti

Lesiluas
Bilaproseslebihluasdarilesiminimal.

PemeriksaanPenunjang
Salahsatumasalahdalammendiagnosispastituberkulosisadalahlamanyawaktu
yangdibutuhkanuntukpembiakankumantuberkulosissecarakonvensional.
Dalamperkembangankiniadabeberapateknikbaruyangdapatmengidentifikasi
kumantuberkulosissecaralebihcepat.
1. Polymerasechainreaction(PCR):
PemeriksaanPCRadalahteknologicanggihyangdapatmendeteksi
DNA,termasukDNAM.tuberculosis.Salahsatumasalahdalam
pelaksanaanteknikiniadalahkemungkinankontaminasi.Cara
pemeriksaaninitelahcukupbanyakdipakai,kendatimasih
memerlukanketelitiandalampelaksanaannya.
HasilpemeriksaanPCRdapatmembantuuntukmenegakkandiagnosis
sepanjangpemeriksaantersebutdikerjakandengancarayangbenardan
sesuaistandar.
2.Pemeriksaanserologi,denganberbagaimetodaa.1:
1. Enzymlinkedimmunosorbentassay(ELISA)
Teknikinimerupakansalahsatuujiserologiyangdapatmendeteksirespon
humoralberupaprosesantigenantibodiyangterjadi.Beberapamasalahdalam
teknikiniantaralainadalahkemungkinanantibodimenetapdalamwaktuyang
cukuplama.
2. Mycodot

Ujiinimendeteksiantibodiantimikobakterialdidalamtubuhmanusia.Ujiini
menggunakanantigenlipoarabinomannan(LAM)yangdirekatkanpadasuatu
alatyangberbentuksisirplastik.Sisirplastikinikemudiandicelupkanke
dalamserumpenderita,danbiladidalamserumtersebutterdapatantibodi
spesifikantiLAMdalamjumlahyangmemadaiyangsesuaidenganaktiviti
penyakit,makaakantimbulperubahanwarnapadasisiryangdapatdideteksi
denganmudah
3. Ujiperoksidaseantiperoksidase(PAP)
Ujiinimerupakansalahsatujenisujiyangmendeteksireaksiserologiyang
terjadi
4. ICT
UjiImmunochromatographictuberculosis(ICTtuberculosis)adalahuji
serologikuntukmendeteksiantibodiM.tuberculosisdalamserum.UjiICT
tuberculosismerupakanujidiagnostikTByangmenggunakan5antigen
spesifikyangberasaldarimembransitoplasmaM.tuberculosis,diantaranya
antigenM.tb38kDa.Ke5antigentersebutdiendapkandalambentuk4garis
melintangpadamembranimmunokromatografik(2antigendiantaranya
digabungdalam1garis)dismapinggariskontrol.Serumyangakandiperiksa
sebanyak30lditeteskankebantalanwarnabiru,kemudianserumakan
berdifusimelewatigarisantigen.ApabilaserummengandungantibodiIgG
terhadapM.tuberculosis,makaantibodiakanberikatandenganantigendan
membentukgariswarnamerahmuda.Ujidinyatakanpositifbilasetelah15
menitterbentukgariskontroldanminimalsatudariempatgarisantigenpada
membran.
Dalammenginterpretasihasilpemeriksaanserologiyangdiperoleh,para
klinisiharushatihatikarenabanyakvariabelyangmempengaruhikadar
antibodiyangterdeteksi.Saatinipemeriksaanserologibelumbisadipakai
sebagaipeganganuntukdiagnosis
5.PemeriksaanCairanPleura
Pemeriksaananalisiscairanpleura&ujiRivaltacairanpleuraperludilakukan
padapenderitaefusipleurauntukmembantumenegakkandiagnosis.
Interpretasihasilanalisisyangmendukungdiagnosistuberkulosisadalahuji
Rivaltapositifdankesancairaneksudat,sertapadaanalisiscairanpleura
terdapatsellimfositdominandanglukosarendah
6.Pemeriksaanhistopatologijaringan
Bahanhistopatologijaringandapatdiperolehmelaluibiopsiparudengantrans
bronchiallungbiopsy(TBLB),transthoracalbiopsy(TTB),biopsiparu

terbuka,biopsipleura,biopsikelenjargetahbeningdanbiopsiorganlain
diluarparu.Dapatpuladilakukanbiopsiaspirasidenganjarumhalus(BJH
=biopsijarumhalus).Pemeriksaanbiopsidilakukanuntukmembantu
menegakkandiagnosis,terutamapadatuberkulosisekstraparu.Diagnosis
pastiinfeksiTBdidapatkanbilapemeriksaanhistopatologipadajaringanparu
ataujaringandiluarparumemberikanhasilberupagranulomadengan
perkejuan
7.Pemeriksaandarah
Hasilpemeriksaandarahrutinkurangmenunjukkanindikatoryangspesifik
untuktuberkulosis.Lajuendapdarah(LED)jampertamadankeduasangat
dibutuhkan.Datainisangatpentingsebagaiindikatortingkatkestabilan
keadaannilaikeseimbanganbiologikpenderita,sehinggadapatdigunakan
untuksalahsaturesponterhadappengobatanpenderitasertakemungkinan
sebagaipredeteksitingkatpenyembuhanpenderita.Demikianpulakadar
limfositbisamenggambarkanbiologik/dayatahantubuhpenderida,yaitu
dalamkeadaansupresi/tidak.LEDseringmeningkatpadaprosesaktif,tetapi
lajuendapdarahyangnormaltidakmenyingkirkantuberkulosis.Limfositpun
kurangspesifik.
7.Ujituberkulin
PemeriksaaninisangatberartidalamusahamendeteksiinfeksiTBdidaerah
denganprevalensituberkulosisrendah.DiIndonesiadenganprevalensi
tuberkulosisyangtinggi,pemeriksaanujituberkulinsebagaialatbantu
diagnostikkurangberarti,apalagipadaorangdewasa.Ujiiniakanmempunyai
maknabiladidapatkankonversidariujiyangdilakukansatubulansebelumnya
atauapabilakepositifandariujiyangdidapatbesarsekaliataubula.
Padapleuritistuberkulosaujituberkulinkadangnegatif,terutamapada
malnutrisidaninfeksiHIV.Jikaawalnyanegatifmungkindapatmenjadi
positifjikadiulang1bulankemudian.
Sebenarnyasecaratidaklangsungreaksiyangditimbulkanhanya
menunjukkangambaranreaksitubuhyanganalogdengan;a)reaksi
peradangandarilesiyangberadapadatargetorganyangterkenainfeksiatau
b)statusresponimunindividuyangtersediabilamenghadapiagentdaribasil
tahanasamyangbersangkutan(M.tuberculosis).
h. Tatalaksana

PengobatantuberkulosismenurutDepkes(2007)dilakukandenganprinsipprinsip
sebagaiberikut:
1. OATharusdiberikandalambentukkombinasibeberapajenisobat,dalam
jumlahcukupdandosistepatsesuaidengankategoripengobatan.Jangan
gunakanOATtunggal(monoterapi).PemakaianOATKombinasiDosis
Tetap(OATKDT)lebihmenguntungkandansangatdianjurkan.
2. Untukmenjaminkepatuhanpasienmenelanobat,dilakukanpengawasan
langsung(DOT=DirectlyObservedTreatment)olehseorangPengawas
MenelanObat(PMO).
3. PengobatanTBdiberikandalam2tahap,yaitutahapintensifdanlanjutan.
a)Tahapawal(intensif)
1. (1)Padatahapintensif(awal)pasienmendapatobatsetiaphari
danperludiawasisecaralangsunguntukmencegahterjadinya
resistensiobat.
2. (2)Bilapengobatantahapintensiftersebutdiberikansecaratepat,
biasanyapasienmenularmenjaditidakmenulardalamkurun
waktu2minggu.
3. (3)SebagianbesarpasienTBBTApositifmenjadiBTAnegatif
(konversi)dalam2bulan.

PengawasMenelanObat(PMO)
SalahsatudarikomponenDOTSadalahpengobatanpaduanOATjangkapendek
denganpengawasanlangsung.Sejaktahun1995,manajemenoperasionalyang
menyesuaikanstrategiDOTS(DirectlyObservedTreatmentShortcourse)
menekankanadanyapengawasmenelanobat(PMO)untuksetiappenderitaTB
parudenganharapandapatmenjaminketeraturanminumobatbagisetiap
penderitaselamamasapengobatan.
1. Persyaratan/kriteriaPMO
1. Seseorangyangdikenal,dipercayadandisetujui,baikolehpetugas
kesehatanmaupunpenderita,selainituharusdiseganidandihormati
olehpenderita.
2. Seseorangyangtinggaldekatpenderita.
3. Bersediamembantupenderitadengansukarela.
4. Bersediadilatihdanataumendapatpenyuluhanbersamasamadengan
penderita.
2. SiapayangbisajadiPMO
SebaiknyaPMOadalahpetugaskesehatan,misalnyaBidandiDesa,Perawat,
Pekarya,Sanitarian,JuruImunisasi,danlainlain.Bilatidakadapetugas
kesehatanyangmemungkinkan,PMOdapatberasaldarikaderkesehatan,
guru,anggotaPPTI,PKK,atautokohmasyarakatlainnyaatauanggota
keluarga(Depkes,2007).

TugasseorangPMO
MenurutPDPI(2006),tugasPMOantaralain:
1. Bersediamendapatpenjelasandipoliklinik.
2. Melakukanpengawasanterhadappasiendalamhalminumobat.
3. Mengingatkanpasienuntukpemeriksaanulangdahaksesuaijadwal
yangtelahditentukanyaituakhirbulankedua,1bulansebelumakhir
pengobatandanatauakhirbulanpengobatan.
4. Memberikandoronganterhadappasienuntukberobatsecarateratur
hinggaselesai.
5. Mengenaliefeksampingringanobat,danmenasehatipasienagartetap
maumenelanobatsertamerujukpasienbilaefeksampingmemberat.
6. Melakukankunjunganrumah(jikaPMObukananggotakeluarga)
7. MemberikanpenyuluhanpadaanggotakeluargapenderitaTByang
mempunyaigejalagejalatersangkaTBuntuksegeramemeriksakan
dirikepadapetugaskesehatan.
KinerjaPMOyangoptimalakanmeningkatkankeberhasilanpngobatanTBC.
Adabeberapapengertiantentangkinerjayaitu:
1. MenurutSulistiyani(2003)pengertiankinerjaadalahkombinasidari
kemampuan,usaha,dankesempatanyangdapatdinilaidarihasilkerjanya.
SedangkanmenurutBernardindanRusseldalamSulistiyani(2003)
menyatakanbahwakinerjamerupakancatatanoutcomeyangdihasilkandari
fungsipegawaitertentuataukegiatanyangdilakukanselamaperiodewaktu
tertentu.
2. MenurutRivaidanBasri(2005)pengertiankinerjaadalahkesediaanseseorang
ataukelompokoranguntukmelakukansesuatukegiatandan
menyempurnakannyasesuaidengantanggungjawabdenganhasilsepertiyang
diharapkan.
AdapunKinerjaPengawasMenelanObat(PMO)adalahhasilkerjayang
dicapaiolehPMOmelaluiaktivitaskerjayangtelahditentukanmenurut
kriteriayangberlakubagipekerjaantersebut.KinerjaPMOdipengaruhi
beberapavariabelantaralainusia,jeniskelamin,pendidikan,keluarga,tingkat
sosial,pengalaman,kemampuan,dll(Sukamto,2002).
i.

Komplikasi
KomplikasiyangseringterjadipadapenderitastadiumlanjutmenurutDepkes
(2005):
1. Hemoptisisberat(pendarahandarisalurannafasbawah)yangdapat
mengakibatkankematiankarenasyokhipovolemikatautersumbatnyajalan
nafas.

2. Kolapsdarilobusakibatretraksibronkial
3. Bronkiektasis(pelebaranbronkussetempat)danfibrosis(pembentukan
jaringanikatpadaprosespemulihanatauretraktif)padaparu.
4. Pneumotorak(adanyaudaradidalamronggapleura)spontan:kolapsspontan
karenakerusakanjaringanparu.
5. Penyebaraninfeksikeorganlainsepertiotak,tulang,persendian,ginjaldan
sebagainya.
6. InsufisiensiKardioPulmoner(CardioPulmonaryInsufficiency).
Penderitayangmengalamikomplikasiberatperludirawatinapdirumahsakit.
PenderitaTBCparudengankerusakanjaringanluasyangtelahsembuh(BTA
negatif)masihbisamengalamibatukdarah.Keadaaniniseringkalidikelirukan
dengankasussembuh.Padakasussepertiini,pengobatandenganOATtidak
diperlukan,tapicukupdiberikanpengobatansimtomatis.Bilapendarahanberat,
penderitaharusdirujukkeunitspesialistik(Depkes,2005).
j. Prognosis
Prognosisumumnyabaikjikainfeksiterbatasdiparu,kecualijikainfeksi
disebabkanolehstrainresistenobatataupasienberusialanjutdengandebilitas
ataumengalamigangguankekebalanyangberesikotinggimenderitatuberkulosis
milier.
k. Pencegahan
PengobatanPencegahan(Profilaksis)untukAnak
Padasemuaanak,terutamabalitayangtinggalserumahataukontakeratdengan
penderitaTBdenganBTApositif,perludilakukanpemeriksaanmenggunakan
sistemskoring.Bilahasilevaluasidenganskoringsistemdidapatskor<5,kepada
anaktersebutdiberikanIsoniazid(INH)dengandosis510mg/kgBB/hariselama
6bulan.BilaanaktersebutbelumpernahmendapatimunisasiBCG,imunisasi
BCGdilakukansetelahpengobatanpencegahanselesai.
7.

MemahamidanMenjelaskanEtikaBatukDalamIslam

Sumber:
http://klikpdpi.com/konsensus/Xsip/tb.pdf

You might also like

  • Material Method Money Man Masyarakat Pandemi Kurangnya SDM
    Material Method Money Man Masyarakat Pandemi Kurangnya SDM
    Document1 page
    Material Method Money Man Masyarakat Pandemi Kurangnya SDM
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Document10 pages
    Journal Reading
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Evaluasi Laboratorium Perioperatif
    Evaluasi Laboratorium Perioperatif
    Document2 pages
    Evaluasi Laboratorium Perioperatif
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • F4 Gizi
    F4 Gizi
    Document1 page
    F4 Gizi
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Document9 pages
    Pembahasan
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • BAB 2 Lapkas
    BAB 2 Lapkas
    Document14 pages
    BAB 2 Lapkas
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Grafik
    Grafik
    Document3 pages
    Grafik
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Jawaban
    Jawaban
    Document4 pages
    Jawaban
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Borang Follow Up
    Borang Follow Up
    Document2 pages
    Borang Follow Up
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Klasifikasi Dan Manifest RM
    Klasifikasi Dan Manifest RM
    Document10 pages
    Klasifikasi Dan Manifest RM
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Klasifikasi BBLR dan Faktor Risikonya
    Klasifikasi BBLR dan Faktor Risikonya
    Document20 pages
    Klasifikasi BBLR dan Faktor Risikonya
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Anatomi Colon
    Anatomi Colon
    Document2 pages
    Anatomi Colon
    BelladinaMM
    No ratings yet
  • Def Operasional
    Def Operasional
    Document4 pages
    Def Operasional
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Manifestasi Klinis CA Serviks
    Manifestasi Klinis CA Serviks
    Document2 pages
    Manifestasi Klinis CA Serviks
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Epidemiologi Hepatoseluler
    Epidemiologi Hepatoseluler
    Document2 pages
    Epidemiologi Hepatoseluler
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Pencegahan Gizi Buruk
    Pencegahan Gizi Buruk
    Document12 pages
    Pencegahan Gizi Buruk
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Skenario 1
    Skenario 1
    Document2 pages
    Skenario 1
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Abstrak
    Abstrak
    Document3 pages
    Abstrak
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Gizi
    Gizi
    Document1 page
    Gizi
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • PBL Urin 1
    PBL Urin 1
    Document42 pages
    PBL Urin 1
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • 4 Pilar Kebangsaan
    4 Pilar Kebangsaan
    Document14 pages
    4 Pilar Kebangsaan
    Arlita Mirza Dian Prastiwi
    100% (1)
  • PBL Salmonella 1
    PBL Salmonella 1
    Document4 pages
    PBL Salmonella 1
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • UTS Agama 1-30
    UTS Agama 1-30
    Document8 pages
    UTS Agama 1-30
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • TM 2
    TM 2
    Document18 pages
    TM 2
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Wrapup No3
    Wrapup No3
    Document2 pages
    Wrapup No3
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Soal Komputer
    Soal Komputer
    Document3 pages
    Soal Komputer
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • TM 1 Git
    TM 1 Git
    Document2 pages
    TM 1 Git
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Resume PBL
    Resume PBL
    Document3 pages
    Resume PBL
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Tugas PKN
    Tugas PKN
    Document1 page
    Tugas PKN
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet
  • Proteinuria
    Proteinuria
    Document2 pages
    Proteinuria
    Belladina Mayyasha Martadipura
    No ratings yet