You are on page 1of 9

PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN

ZAT CAIR
Pengadukan (agitation) menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut
cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu
biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi.
Pencampuran ialah peristiwa menyebarnya bahan secara acak, dimana
bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan sebaliknya,
sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih.

PENGADUKAN ZAT CAIR


Tujuan pengadukan adalah :
1. Untuk membuat suspensi partikel zat padat
2. Untuk meramu zat cair yang mampu-campur (miscible)
3. Untuk menyebarkan (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk
gelembung kecil
4. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan
zat cair yang lain
5. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan
kumparan

Alat Pengaduk

Contoh alat pengaduk ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Di dalam tangki dipasang impeler pada ujung poros yang


menggantung, artinya poros itu ditumpu dari atas. Poros itu digerakkan
oleh motor. Tangki biasanya juga dilengkapi dengan lubang masuk dan
keluar, kumparan kalor, mantel, dan sumur untuk menempatkan
termometer atau peranti pengukuran suhu lainnya.

Impeler
Ada 2 macam impeler pengaduk yaitu :
- Impeler aliran aksial (axial flow impeller) : membangkitkan arus sejajar
dengan sumbu poros impeler
- Impeler aliran radial (radial flow impeller) : membangkitan arus pada
arah tangensial atau radial
Menurut bentuknya, impeler dibagi 3 yaitu :
a. Propeler
Propeler merupakan impeler aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat
cair berviskositas rendah. Propeler kecil biasanya berputar pada
kecepatan motor penuh yaitu 1150 atau 1750 put/min, sedangkan
propeler besar berputar pada 400 sampai 800 put/min.
Contoh gambar propeler :

Gambar. (a)pengaduk jenis baling-baling (b)daun dipertajam (c)balingbaling kapal

b. Dayung
Untuk tugas-tugas sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung
datar yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup
efektif. Selain itu ada juga dayung yang disebut agitator jangkar (anchor
agitator) yang diperlihatkan pada gambar.

c. Turbin
Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas atau
viskositas yang tinggi karena apabila digunakan pada cairan dengan
viskositas yang rendah, maka menimbulkan arus yang sangat deras.

Gambar. Tipe-tipe pengaduk turbin.


Selain tiga jenis pengaduk di atas, ada juga jenis pengaduk yang lain
yaitu pengaduk Helical-Ribbon. Pengaduk ini digunakan pada viskositas
yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer

Gambar. Jenis-jenis pengaduk Helical-Ribbon

Pola Aliran dalam Bejana Pengaduk

Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada jenis
impeler, karakteristik fluida, dan ukuran serta perbandingan (proporsi)
tangki, sekat, dan aditator.

Gambar. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang


berbeda (a)impeler (b)propeler (c)paddle (d)helical-ribbon

Mencegah Arus Putar


Aliran lingkar (circulatory flow) dan arus putar (swirling) dapat dicegah
dengan menggunakan tiga cara di bawah ini :
a. Untuk tangki kecil, impeler dipasang di luar sumbu tangki (eksentrik)
b. Untuk tangki besar, memasang sekat-sekat (baffle)
c. Untuk tangki berbentuk silinder vertikal, kedalaman zat cair harus sama
dengan diameter tangki atau sedikit lebih besar dari itu

Tabung Jujut
Untuk mengendalikan arah dan kecepatan aliran ke dalam isapan
impeler digunakan tabung jujut (draft tube). Peranti-peranti ini sangat
bermanfaat untuk menghendaki geser yang tinggi pada impeler itu
sendiri.
Tabung jujut menyebabkan gesekan fluida di dalam sistem bertambah
dan untuk masukan daya tertentu. Tabung itu menyebabkan
berkurangnya laju aliran, sehingga apabila tidak diperlukan benar, tabung
jujut tidak diperlukan benar, tabung jujut tidak dipergunakan.

Rancangan Turbin Standar


Dalam pemilihan, yang berpengaruh langsung adalah pada laju sirkulasi
zat cair, pola kecepatan, dan daya yang digunakan. Sebagai titik tolak
bagi rancangan pengadukan, dapat digunakan agitator turbin.
Perbandingan ukuran biasanya ialah
Da 1
=
Dt 3

H
=1
Dt

J
1
=
Dt 12

E
=1
Da

W 1
=
Da 5

L 1
=
Da 4

SIRKULASI, KECEPATAN, DAN KEBUTUHAN DAYA


DALAM BEJANA ADUK
Dalam operasi pencampuran dan pengadukan, laju sirkulasi bukan
merupakan satu-satunya faktor, dan bukan merupakan faktor yang
penting. Keturbulenan merupakan akibat dari arus yang terarah baik serta
gradien kecepatan yang cukupbesar dalam zat cair.
Sirkulasi dan pembangkitan keturbulenan, keduanya memerlukan
energi. Beberapa masalah pengadukan, menghendaki adanya aliran yang
besar atau kecepatan rata-rata yang tinggi, sedang situasi lain yang
memerlukan keturbulenan lokal yang tinggi atau pelepassan daya.

Angka Aliran
Agitator turbin dan agitator propeler pada pokoknya adalah suatu
pompa impeler yang beroperasi tanpa rumahan, dengan aliran masuk dan
aliran keluar yang tidak terarah.

Pola Kecepatan dan gradien kecepatan


Pola aliran, kecepatan lokal, dan total aliran yang dihasilkan oleh
impeler bisa didapatkan dengan menggunakan kuar (probe) kecepatan
atau dengan pengukuran fotografi terhadap partikel-partikel perunut9 .
Gradien kecepatan di dalam bejana aduk sangat berbeda pada satu
titik dengan titik yang lain. Gradien itu cukup besar di dekat tepi jet yang
meninggalkan impeler karena disitu kecepatannya tinggi dan jetnya agak
sempit.

Kebutuhan Daya
Suatu pertimbangan yang sangat penting dalam
aduk ialah kebutuhan daya untuk mendorong impeler.
tangki turbulen, kebutuhan daya dapat ditaksir dari
yang didapatkan dari impeler dan energi kinetik Ek
fluida. Besaran-besaran itu ialah

merancang bejana
Bila aliran di dalam
hasil-hasil aliran q
per satuan volume

q = n D 3a N Q
dan
Ek =

V '2

Korelasi Daya
Untuk menaksir daya yang diperlukan untuk memutar impeler pada
kecepatan tertentu, diperlukan suatun korelasi empirik mengenai daya
(angka daya). Bentuk korelasi demikian bisa didapatkan dari analisis
dimensi, bila ukuran-ukuran penting tangki daun impeler diketahui,
demikian pula jarak impeler dari dasar tangki, kedalaman zat cair, dan
ukuran-ukuran sekat bila menggunakan sekat.

Korelasi Daya Impeler Tertentu


Faktor-faktor yang berkenaan dengan pencampuran ialah
S 2=E /D a , S3=L /Da , S 4 =W / Da , S 5=J /Dt , S6 =H / D t

Pengaruh geometri Sistem

S 1=Da / D t ,

1. Penurunan S 1 , yaitu rasio diameter impeler terhadap diameter


tangki, akan meningkatkan N P bila sekatnya tidak banyak serta
sempit dan akan menurunkan N P bila sekatnya sangat lebar.
2. Pengaruh perubahan S 2 , yaitu ruang bebas yang bergantug pada
jenis turbin
3. Pada turbin berdaun lurus, pengaruh perubahan S 4 , yaitu rasio
lebar daun terhadap diamter impeler, bergantung pada jumlah
daunnya.
4. Dua turbin berdaun lurus yang dipasangkan pada satu poros
menggunakan daya sebesar 1,9 kali daya yang diperlukan oleh satu
turbin, asal jarak antara kedua impeler itu sedikitnya sama dengan
diameter impeler. Dua turbin yang dipasang berdekatan akan
menggunakan daya sebesar 2,4 kali daya yang diperlukan oleh satu
turbin saja
5. Bentuk tangki tidak banyak pengaruhya terhadap N P

PENCAMPURAN
Pola aliran kecepatan fluida di dalam bejana aduk sangat rumit, namun
cukup jelas dan dapat direproduksi. Kriteria dari pencampuran antara
lain :
1. Visual
2. Laju berkurangnya fluktuasi konsentrasi setelah suatu pencampur
diinjeksikan ke dalam aliran fluida.
3. Variasi analisis cuplikan kecil yang diambil secara rambang dari
berbagai bagian campuran itu.
4. Laju perpindahan zat terlarut dari fase zat cair ke dalam fase lain,
dan dalam campuran zat padat dan zat cair.
5. Keseragaman suspensi.

Pencampuran Zat Cair yang Mampu-Campur


Pencampuran zat cair yang mampu-campyr di dalam tangi merupakan
proses yang berlangsung cepat dalam daerah turbulen. Impeler akan
menghasilkan arus kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat
bercampur baik di daerah sekitar impeler karena adanya keturbulenan
yang hebat. Untuk waktu pencampuran, dapat diperkirakan dari korelasi
mengenai aliran total yang dihasilkan dari berbagi jenis impeler.
Untuk tangki dan impeler tertentu, atau untuk berbagai sistem yang
secara geometri serupa, waktu pencampuran diperkirakan akan berubah
secara terbalik dengan kecepatan pengaduk.
Waktu pencampuran akan lebih besar bila angka Reynolds berkisar
antara 10 sampai 1000, walaupun konsumsi daya tidak banyak berbeda
daripada keadaan turbulen.

Pencampuran dengan Jet


Dalam tangki penimbun yang besar-besar, pencampuran kadangkadang dilakukan dengan menyemprotkan jet zat cair dari samping.
Proses bawa-ikut (entrainment) adalah proses dimana fluida akan

mengalir ke dalam jet dan diserap, dipercepat dan dipadu ke dalam jet
yang bertambah besar itu. Persamaan untuk jarak yang lebih besar dari
4,3 D j ialah :
X
1
qe =
q0
4,3 D j

Aliran zat cair yang besar saja tidaklah memadai untuk mencapai
pencampuran yang memuaskan.

Pencampuran Tanpa Gerak


Pencampuran yang lebih sulit bisa dilakukan dengan menggunakan
pencampuran tanpa gerak yaitu suatu peranti yang digunakan secara
komersial dimana terdapat berganti-ganti elemen-elemen yang membagi
dan menyatukan kembali bagian-bagian arus fluida.

Suspensi Partikel Zat Padat


Suspensi partikel zat padat di dalam zat cair dibuat untuk berbagai
tujuan umpamanya untuk membuat campuran yang homogen yang akan
diumpamakan ke dalam unit pengolah, atau untuk melarutkan zat padat,
untuk mempercepat reaksi kimia, atau untuk mempercepat pembentukan
kristal di dalam larutan lewat jenuh.
Berikut adalah derajat suspensi yang disusun dalam urutan
keseragaman suspensi yang makin baik dan pemasukan daya yang
makin tinggi.
1. Mendekati suspensi penuh
2. Partikel bergerak penuh
3. Suspensi oenuh atau sespensi di luar dasar
4. Suspensi seragam

Pembuatan Skala Terap


Pendekatan untuk pembesaran skala terap yang dianjurkan oleh
Connolly dan Winter ialah dengan mempertahankan keserupaan
geometrik dan memperlakukan momen puntir yang sama per satuan
volume suspensi, yang berarti menjaga agar kecepatan ujung impeler
tetap.

OPERASI DISPERSI
Dalam operasi dispersi (penyebaran), gas dalam zat cair atau zat cair
dalam zat cair, ukuran gelembung atau tetes, luas antarmuka anatara

fase dispersi danfase kontinu, selalu berubah sesuai dengan kondisi dan
derajat agitasi.

Dispersi Gas; Perilaku Gelembung


Bila gelembung menjadi cukup besar, gaya seret tidak kuat lagi
menahan gelembung itu melekat pada tepi orifis, pada saat itu gaya-gaya
yang berlawanan itu akan menjadi sama, dan gelembung itu melepaskan
diri dari orifis. Diameter gelembung dapat dihitung dengan persamaan :
L v
6 D gc
Dp =
g 1 /3

Pada laju yang sangat rendah, gelembung yang terbentuk agak lebih
kecildari yangdiramalkan pada persamaan di atas, karena sebagian gas
itu masih tinggal pada waktu gelembung melepaskan diri.

Dispersi Gas di Dalam Bejana Pengaduk

Gas biasanya diumpamakan ke dalam bejana proses melalui lubang


ujung pipa yang terbenam, atau melalui pemercik, atau keramik berpori,
atau plat logam berpori. Kadang-kadang gas itu sendiri cukup untuk
memberikan pengadukan yang dikehendaki zat cair, tetapi biasanya
diperlukan impeler turbin yang digerakkan motor untuk menyebarkan gas
dan mensirkulasikan zat cair dan gelembung di dalam bejana.

Konsumsi Daya Turbin Pendispersi

Konsumsi dsaya impeler turbin yang digunakan untuk dispersi gas lebih
kecil untuk turbin yang hanya mengaduk zat cair saja. Rasio daya dalam
keadaan terdapat gas dan dalam keadaan tanpa gas bergantung pada
kecepatan semu gas itu.
Perbandingan daya biasanya agak berkurang bila kecepatan pengaduk
bertambah.

Kapasitas Impeler Turbin dalam Penanganan Gas dan


Pembebanannya

Jika pemasukan gas ke dalam bejana yang diperlengkapi dengn


pengaduk turbin berangsur-angsur ditingkatkan, akan tercapai suatu titik
dimana impeler itu banjir artinya impeler itu diselubungi oleh gas
sedemikian banyaknya sehingga tidak dapat lagi beroperasi secara
efektif. Jika aliran gas ituagak dikurangi sedikit, agitator itu akan dapat
lagi mensirkulasikan zat cair dan dapat menyebarkan gs kembali, titik ini
disebut titik redispersi.

Dispersi Zat Cair dalam Zat Cair

Dalam bejana pengaduk dan pipa pendispersi, ukuran tetes biasanya


berkisar antara 0,1 sampai 1,0 mm, jauh lebih kecil dari ukuran
gelembung gas di dalam air. Dispersi zat cair di dalam zat cair seperti itu
biasanya tidak stabil karena tetes itu akan mengendap dan menjadi satu
bila tidak ada pengadukan. Emulsi yang stabil yang terdiri dari tetesantetesan halus dapat dibuat di dalam penggiling koloid (colloid mill) atau
peranti lain yang menghasilkan laju geser sangat tinggi.

Pembesaran Skala-Terap dalam Rancang Agiator


Masalah pokok dalam merancang agiator adalah dalam mengalihkan
skala penerapan dari laboratorium atau agiator unit percontohan menjadi
unit komersial.
Ratio yang optimum antara diameter impeler dan diameter bejana
untuk suatu masukan daya terntentu merupakan faktor yang penting
dalam membesarkan skala terap. Sifat dari pengadukan sangat
mempengaruhi rasio ini.
Pada umumnya, operasi yang bergantung pada besarnya gradien
kecepatan dapat dilaksanakan dengan baik jika menggunakan impeler
kecil yang berputar dengan kecepatan tinggi. Untuk operasi yang
bergantung pada besarmya laju sirkulasi dan tidak pada gradien
kecepatan, diperlukan impeler besar yang berputar pada kecepatan
rendah.
Waktu pencampuran biasanya jauh lebih pendek dalam bejana kecil
daripada bejana besar. Hal ini disebabkan karena biasanya tidak praktis
bila waktu pencampuran itu dibuat sama saja untuk segala ukuran bejana.

You might also like