Professional Documents
Culture Documents
BLEEDING
Oleh :
Joko Purwito ( 9910144 )
Pembimbing :
Dr Aloysius S,SpOG
Pendahuluhan
WANITA
DUB
Gangguan haid
HIpothalamu
s
Hipofise
Ovarium
Normal
Abnormal
Durasi
4-6 hari
Volume
30 ml
Lebih dari 80 ml
Interval
24-35 hari
KLASIFIKASI DUB
DUB
Anovulatoar (90%)
Postmenarche, 20%
Ovulatoar
(10%, usia reproduktif)
Perimenopause, 50%
Defek fase
luteal
Imaturitas aksis
HPO
Menurunnya
fungsi ovarium
Perdarahan abnormal
siklus anovulatorik
Perdarahan abnormal
ovulatorik
siklus
ketidakseimbangan hormonal
Siklus Ovulatoar
Siklus Anovulatoar
1. Perubahan jumlah
perdarahan & siklus:
Menorrhagia
Lamanya
perdarahan >>
2. Gejala premenstruasi
3. Dismenorrhoe
4. Mittleschmertz
5. Perubahan mukus serviks
6. Kurva temperatur bifasik
7. Hasil positif penggunaan alat
prediktor LH
1. Perubahan jumlah
perdarahan & siklus:
Kadar unopposed
estrogen:
spotting & frekuensinya
jarang
Kadar unopposed
estrogen:
withdrawal masif & siklus
>>
2. Tanpa gejala premenstruasi
3. Tidak terdapat perubahan
mukus serviks
4. Kurva temperatur monofasik
5. Hasil negatif penggunaan
alat prediktor LH
Patofisiologi DUB :
1. Faktor hormon steroid :
- Estrogen Breakthrough Bleeding
- Estrogen Withdrawal Bleeding
- Progesterone Breaktrough Bleeding
- Progesterone Withdrawal Bleeding
Patofisiologi DUB :
2. Prostaglandin Endometrium
3. Lisosom Endometrium ( teori enzim )
4. Regenerasi & Epitelialisasi Jaringan
Endometrium
DIAGNOSIS DUB
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pola menstruasi
Riwayat menstruasi selama setahun
Kenaikan/penurunan berat badan
Kelainan makan
Pemakaian hormonal
Stress
Excersice berlebihan
Umum :
Keadaan umum penderita
Sebab lain yg mungkin berhubungan dgn
perdarahan
Ginekologis :
Kelainan genitalia interna perlu dicari, seperti
erosi, radang, tumor atau keganasan, dan
infeksi
LABORATORIUM
BIOPSI
USG
SONOHISTEROGRAFI
HISTEROSKOPI
Tes kehamilan
Hitung darah lengkap
Serum progesteron > 3 ng/ml ovulasi
baru saja terjadi
TSH
Kelainan koagulasi
Tes fungsi hati/ginjal
Kelainan
anatomis
sindroma
post ligasi
tuba
Kelainan
kehamilan
Tumor
fungsional
ovarium
Penyakit
adrenal
Koagulopati
Kelainan
anatomis
servikal
DIAGNOSIS
BANDING
Penyakit
hati
Hormon
eksogen
Gagal
ginjal
kronik
Terapi
antikoagulan
Penyakit
tiroid
Obat-obatan
Tujuan:
Memperbaiki keadaan umum
Menghentikan perdarahan
Mengembalikan fungsi hormon
reproduksi
Pertimbangan Penatalaksanaan:
Umur, status, fertilitas
Berat, jenis, & lama perdarahan
Jenis Terapi
Medikamentosa
Operatif
Penghentian perdarahan :
pemakaian hormon steroid
- Estrogen
- Progestin
- Androgen
GnRH analog
Inhibitor Prostaglandin
Antifibrinolitik
Levonorgestrel IUD
2. Ablasi Endometrium
Kontraindikasi pembedahan & efektif
sebagai pilihan lain
Tujuan: menginduksi amenorrhoe
Kelebihan: X pengangkatan uterus, waktu
pemulihan <<, komplikasi <<
Ablasi Endometrium
Teknik:
- Transcervical Resection of The Endometrium (TCRE)
- Endometrial Laser Ablation (ELA)
- Thermal Balloon Ablation of The Endometrium (TBEA)
3. Histerektomi
Terapi menorrhagia
Tingkat kepuasan
Morbiditas 40%
Mortalitas 10 pasien per 10.000 operasi