You are on page 1of 6

cari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk medis kehamilan, lihat Obstetrik.

Seorang wanita hamil dalam usia kandungan 6 bulan.


Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar,
atau triplet/kembar tiga).

Daftar isi

1 Latar belakang

2 Usia kehamilan
o 2.1 Rumus Naegle
o 2.2 Gerakan pertama fetus
o 2.3 Palpasi abdomen
o 2.4 Perkiraan tinggi fundus uteri
o 2.5 Ultrasonografi

3 Masa kehamilan
o 3.1 Triwulan I

3.1.1 Minggu ke-1

3.1.2 Minggu ke-2

3.1.3 Minggu ke-3

3.1.4 Minggu Ke-4

3.1.5 Minggu ke-5

3.1.6 Minggu ke-6

3.1.7 Minggu ke-7

3.1.8 Minggu ke-8

3.1.9 Minggu ke-9

4 Lihat pula

5 Referensi

6 Bacaan lanjutan

7 Pranala luar

Latar belakang
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan
manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai
kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau
gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin.
Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),
sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu
dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1:
seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.

Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga
periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin.
Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),
sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari
hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang
baru.

Usia kehamilan
Umur hamil dapat ditentukan dengan Rumus Naegle, Gerakan pertama fetus, Palpasi
abdomen, Perkiraan tinggi fundus uteri dan Ultrasonografi.[1]

Rumus Naegle
Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of
Confinement).[1]

Gerakan pertama fetus


Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.[1]

Palpasi abdomen
Teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin.[1]

Perkiraan tinggi fundus uteri


Menentukan usia kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan
menghitung tinggi fundus uteri, menggunakan alat ukur caliper menggunakan pita ukur,
menggunakan pita ukur dengan metode berbeda.[1]

Ultrasonografi
Tujuan ultrasonografi adalah konfirmasi kehamilan dan mengetahui usia kehamilan.[1]

Masa kehamilan
Triwulan I
Minggu ke-1
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum
beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini.
Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan

berangsur-angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter


kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga
seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.
Minggu ke-2
Masa fertilisasi atau pembuahan saat berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan
mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan
enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang
matang. Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel
telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa
kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.
Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik
genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur
hanya memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma
yang membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayi
perempuan. Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa
kromosom Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang
sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.
Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian
terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan
perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula,
dari bahasa Latin yang berarti anggur.
Minggu ke-3
Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim
(endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel
tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi
terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.
Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan
terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok
berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit
dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio,
sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio.
Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.
Minggu Ke-4
Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan
kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanya
blastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic
Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan
untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.

Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi
sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3
jenis jaringan, yaitu:

Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem pencernaan
dan pankreas

Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal, pembuluh darah
dan jantung

Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata, email gigi
dan sistem saraf

Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat
masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.
Minggu ke-5
Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun
ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan
perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung
semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu
diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera
makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:

Triwulan I: berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi
perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi.

Triwulan II: berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27.

Triwulan II: berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran.

Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah
memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat
suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut
neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuk sumsum
tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk
mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang
merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter
(pembuluh darah yang belum sempurna).
Minggu ke-6
Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan,
khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah

tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon
progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi
hal-hal tersebut.
Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah
terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah
piringan pigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya.
Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal
jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dan
tangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini.
Minggu ke-7
Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman
blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ
dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug)
dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses
persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).
Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin
mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun
akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu
tali pusat akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal
wajah, sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah
pembentukan bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen
tangan dan bahu.
Minggu ke-8
Walaupun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih
dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba
pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai
membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang
tumbuh.

You might also like