You are on page 1of 9

Ciri-ciri (Gejala) Penyebab Penyakit TBC

Paru dan Pengobatannya


By JJadmin on 11/10/2013 in Kesehatan

Penyakit TBC atau TB (Tuberculosis)


mungkin kita sering mendengar tentang penyakit ini. Apa penyakit TBC itu ? Apa tandatanda awal serta ciri-ciri (gejala) yang biasa menjadi penyebab penyakit TBC ini ? Pengertian
penyakit TBC adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang bersifat menular biasa menyerang
saluran pernafasan atau paru-paru, penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Di dunia, penyakit TBC merupakan penyakit penyebab kematian kedua setelah HIV/AIDS.
Menurut data dari organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2011 diperkirakan terdapat
8,7 orang yang terinfeksi TBC dan ada sekitar 1,4 penderita TBC diantaranya mengalami
kematian. Kasus ini 95% lebih banyak terjadi di negara-negara yang berpenghasilan rendah
dan menengah.
Menurut data dari BKKBN, penyakit infeksi TBC (Tuberculosis) di Indonesia kasusnya
masih sangat tinggi yaitu terdapat 450 ribu kasus TBC setiap tahunnya dan dari jumlah
penderita tsb ada sekitar 65 ribu orang meninggal. Wah..serem banget yah ?!. Di indonesia
penyakit TBC adalah penyakit penyebab kematian ke-4 setelah stroke, diabetes, dan
hipertensi, dan ini terjadi di perkotaan. Berbeda dengan kasus yang terjadi di kota, penyakit
TBC di pedesaan merupakan penyakit penyebab kematian ke-2 setelah stroke.
Penanggulangan penyalit TBC paru-paru merupakan menjadi tugas pemerintah dan
masyarakat dalam upaya penanganan, pengobatan, penyembuhan, dan pencegahan penularan
(penyebaran) infeksi bakteri yang lebih luas di masyarakat.

Penyebab Penyakit TBC Paru-paru


Penyebab penyakit TBC adalah diakibatkan adanya infeksi dari kuman (bakteri) yang
bernama Mycobacterium tuberculosis dan biasanya menyerang paru-paru. Selain itu bakteri
penyebab TBC ini juga menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus,
ginjal, kandungan, tulang, bahkan bisa menyerang otak. Penyakit TBC adalah jenis penyakit
yang mudah menular, media penularannya bisa melalui cairan di dalam saluran nafas yang

keluar ketika penderita batuk atau bersin kemudian terhirup oleh orang lain yang berada di
lingkungan sekitar penderita TBC tsb.

Bakteri penyebab TBC akan tertidur dan tidak akan


menyerang terhadap orang yang mempunyai tubuh sehat dengan asupan gizi cukup dan daya
tahan tubuh yang baik. Bakteri TBC lebih mudah menular dan menyerang terhadap orangorang yang mengalami kekurangan gizi dan daya tahan tubuh yang buruk. TBC bisa juga
menginfeksi orang yang tinggal di lingkungan dengan udara buruk dan mengandung banyak
kuman TBC. Gizi buruk dan lingkungan yang buruk bisa menyebabkan kuman (bakteri) TBC
yang tertidur pulas di dalam tubuh menjadi aktif.
Serangan infeksi kuman TBC seringkali muncul tanpa disertai tanda-tanda atau gejala khas
apapun, biasanya indikasi yang muncul cuma batuk-batuk ringan dan hali ini sering dianggap
remeh dan tidak dihiraukan oleh calon penderita. Seorang penderita infeksi TBC paru-paru
dapat dengan mudah menularkan kuman (bakteri) TBC kepada orang lain di lingkungan
sekitarnya baik itu di rumah, sekolah atau tempat kerja (kantor). Jika sudah menjadi kuman
yang aktif di dalam tubuh, kuman TBC akan terus merusak jaringan paru-paru hinggga
menimbulkan tanda-tanda dan gejala yang khas ketika penyakitnya sudah dalam keadaan
cukup parah.

Ciri-ciri dan Gejala Penyakit TBC Paru-paru


Ciri-ciri gejala awal orang yang terkena infeksi penyakit TBC bisa dikenali dari tanda-tanda
kondisi pada fisik penderitanya, yaitu salah satunya penderita akan mengalami demam yang
tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama, deman tsb biasanya dialami pada malam hari
disertai dengan keluarnya keringat. Kadang-kadang derita demam disertai dengan influenza
yang bersifat timbul sementara kemudian hilang lagi. Berikut ini adalah gejala penyakit TBC
paru-paru yang bisa kita kenali sejak dini :
1. Ketika penderita batuk atau berdahak biasanya disertai keluarnya darah.
2. Penderita mengalami sesak napas dan nyeri pada bagian dada.
3. Penderita mengalami deman (meriang panas dingin) lebih dari sebulan
4. Penderita berkeringan pada waktu malam hari tanpa penyebab yang jelas.
5. Badan penderita lemah dan lesu

6. Penderita mengalami penurunan berat badan dikarenakan hilangnya nafsu makan


7. Urin penderita berubah warna menjadi kemerahan atau keruh. Ciri gejala ini muncul
pada kondisi selanjutnya

Cara Pengobatan Penyakit TBC Paru-Paru

Apakah TBC bisa disembuhkan ? Tentu saja bisa, upaya dan tindakan untuk menyembuhkan
TBC perlu diadakan diagnosis penyakit terlebih dahulu, seorang dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik penderita terutama pada bagian paru-paru dan dada. Selanjutnya
pemeriksaan dilakukan dengan bantuan foto rontgen pada bagian data, pemeriksaan dahak
dan darah penderita dengan test laboratorium, dan pemeriksaan dengan tes tuberculin
(mantoux/PPD). Pengobatan infeksi TBC adalah jenis pengobatan penyakit jangka panjang,
biasanya lama pengobatan 3 samapai dengan 9 bulan dan penderita harus minum paling
sedikit 3 macam obat. Selama pengobatan, penderita (pasien) harus tekun dan disiplin minum
obat dan secara rutin melakukan kontrol ke dokter untuk memastikan progres pengobatan
hingga pasien dianggap benar-benar sembuh total. Setelah penderita TBC minum obat 2
sampai dengan 3 bulan biasanya gejala-gejala TBC akan hilang dan hal ini yang menjadi
faktor penyebab malasnya penderita meminum obat dan melakukan kontrol ke dokter secara
rutin.
Jika penderita malas minum obat dan melakukan kontrol akan membuat proses pengobatan
TBC menjadi tidak tuntas dan obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan menjadi tidak
mempan terhadap kuman/bakteri TBC (resisten). Selanjutnya kuman TBC harus diobati
dengan obat-obatan lain yang lebih keras dengan harga yang lebih mahal. Pengobatan
penyakit TBC jangka panjang biasanya menimbulkan dampak dan efek samping bagi
penderita (pasien). Efek samping tsb biasanya berupa nyeri perut, gangguan penglihatan dan
pendengaran, urine yang keluar waktu kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, timbul
gatal-gatal dan warna kemerahan pada kulit, timbul rasa panas pada bagian kaki dan tangan,
badan lemas, serta mata dan kulit kuning. Oleh karenanya penting bagi pasien untuk
melakukan kontrol secara rutin dan menyampaikan segala efek samping yang timbul kepada
dokter, sehingga dokter dapat memantau progres pengobatan dan menyesuaikan dosis,
mengganti obat dengan jenis obat lain bahkan jika diperlukan dokter dapat melakukan

pemeriksaan laboratorium lanjutan sampai dengan proses pengobatan penyakit TBC benarbenar tuntas sebagai upaya pencegahan TBC agar tidak menular ke orang lain.

Apa itu rabies ? Pengertian rabies adalah virus mematikan yang menyebar ke orang-orang
dari air liur hewan yang terinfeksi. Virus rabies biasanya ditularkan melalui gigitan. Hewan
yang paling mungkin untuk menularkan virus penyakit rabies pada manusia di Amerika
Serikat adalah virus rabies pada kucing, kelelawar, anjing hutan, rubah dan musang. Di
negara-negara berkembang di Afrika dan Asia Tenggara, anjing anjing liar adalah yang paling
mungkin untuk menyebarkan virus rabies kepada orang-orang. Setelah seseorang mulai
menunjukkan tanda tanda rabies atau gejala rabies, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal.
Karena alasan ini, siapa saja yang mungkin memiliki risiko Terkena penularan rabies harus
menerima vaksin rabies untuk perlindungan.
Gejala Penyakit Rabies
Gejala rabies mungkin sangat mirip dengan flu dan bisa berlangsung selama berhari-hari. Ciri
ciri rabies atau gejala rabies pada manusia mungkin termasuk:

Demam

Sakit kepala

Mual

Muntah

Agitasi

Kegelisahan

Kebingungan

Hiperaktif

Kesulitan menelan

Air liur berlebihan

Takut air (hydrophobia) karena kesulitan dalam menelan

Halusinasi

Insomnia

Kelumpuhan parsial

Carilah perawatan medis segera jika Anda digigit oleh binatang apapun. Berdasarkan cedera
dan situasi di mana gigitan terjadi, Dokter dapat memutuskan apakah Anda harus menerima
pengobatan untuk pencegahan rabies.
Bahkan jika Anda tidak yakin apakah Anda telah digigit, cobalah periksa ke dokter. Misalnya,
kelelawar yang terbang ke dalam kamar Anda saat Anda sedang tidur mungkin menggigit
Anda tanpa membangunkan Anda. Jika Anda bangun dan melihat ada kelelawar di kamar
Anda, anggap Anda telah digigit. Juga, jika Anda melihat kelelawar di dekat seseorang yang
tidak dapat melaporkan gigitan, seperti anak kecil atau orang cacat, anggap orang tersebut
telah digigit.
Penyebab Rabies
Gejala penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies. Virus penyebab rabies ini menyebar
melalui air liur hewan yang terinfeksi. Gejala rabies pada hewan yang terinfeksi dapat
menyebarkan virus dengan menggigit hewan lain atau seseorang. Dalam kasus yang jarang
terjadi, rabies dapat menyebar ketika air liur yang terinfeksi masuk ke luka terbuka atau
selaput lendir, seperti mulut atau mata. Ini bisa terjadi jika hewan yang telah terinfeksi
menjilat luka terbuka pada kulit Anda.
Penularan penyakit rabies pada hewan
Setiap mamalia (binatang menyusui) dapat menularkan virus rabies. Hewan-hewan paling
mungkin untuk menularkan virus rabies kepada orang-orang dari hewan peliharaan dan
hewan ternak meliputi:

Kucing

Sapi

Anjing

Musang

Kambing

Kuda

Faktor-faktor penyebab penyakit rabies yang dapat meningkatkan risiko meliputi:

Bepergian atau tinggal di negara-negara berkembang di mana rabies lebih umum


terjadi.

Kegiatan yang menempatkan Anda dekat dengan binatang liar yang mungkin
terinfeksi rabies, seperti menjelajahi gua di mana kelelawar hidup atau berkemah
tanpa mengambil tindakan pencegahan untuk mengusir binatang liar jauh dari
perkemahan Anda.

Bekerja di laboratorium dengan virus rabies

Luka pada kepala, leher atau tangan, yang dapat membantu perjalanan virus rabies ke
otak Anda lebih cepat.

Memiliki banyak hewan peliharaan, misalnya anjing atau kucing.

Pada saat hewan yang terinfeksi virus rabies menggigit Anda, tidak ada cara untuk
mengetahui apakah hewan yang mengigit Anda tersebut telah menularkan virus rabies kepada
Anda. Untuk alasan ini, pengobatan untuk mencegah virus rabies menginfeksi tubuh Anda
dianjurkan jika dokter berpikir ada kemungkinan Anda telah terkena virus.
Tidak ada obat rabies khusus untuk infeksi penyakit rabies. Meskipun sejumlah kecil orang
telah sembuh dari penyakit rabies, penyakit ini biasanya berakibat fatal. Oleh karena itu, jika
Anda berpikir Anda telah terkena rabies, Anda harus mendapatkan serangkaian perawatan
untuk mencegah infeksi bertambah parah.
Pengobatan untuk orang yang digigit hewan yang terinfeksi rabies
Jika Anda telah digigit oleh hewan yang diketahui memiliki rabies, Anda akan menerima
serangkaian pengobatan untuk mencegah virus rabies menginfeksi Anda. Jika hewan yang
menggigit Anda tidak dapat ditemukan, mungkin lebih baik jika Anda mengasumsikan bahwa
hewan tersebut memiliki virus rabies. Tapi ini akan tergantung pada beberapa faktor, seperti
jenis hewan dan situasi di mana gigitan terjadi.

Vaksin rabies untuk membantu tubuh mengidentifikasi dan memerangi virus rabies pada
manusia. Vaksin rabies diberikan dengan suntikan di lengan Anda. Anda menerima beberapa
suntikan selama lebih dari 2 minggu.
Menentukan apakah hewan yang menggigit Anda terinfeksi virus rabies
Dalam beberapa kasus, infeksi dapat untuk ditentukan apakah hewan yang menggigit Anda
memiliki infeksi rabies sebelum memulai serangkaian pengobatan rabies. Dengan begitu, jika
ditentukan bahwa binatang itu sehat, Anda tidak memerlukan pengobatan. Prosedur untuk
menentukan apakah hewan memiliki rabies dapat bervariasi tergantung situasi. Sebagai
contoh:

Hewan peliharaan dan hewan ternak. Kucing, anjing dan musang yang menggigit
dapat diamati selama 10 hari untuk melihat apakah mereka menunjukkan tanda-tanda
dan gejala rabies. Jika hewan yang menggigit Anda itu sehat selama periode
pengamatan, kemudian tidak memiliki rabies dan Anda tidak perlu pengobatan rabies.
Jika hewan peliharaan lainnya dan hewan ternak yang menunjukan tanda dan gejala
rabies. Bicaralah dengan dokter atau layanan kesehatan masyarakat setempat untuk
menentukan apakah Anda harus menerima suntikan vaksin anti rabies.

Hewan liar yang bisa ditangkap. Hewan liar yang dapat ditemukan dan ditangkap,
seperti kelelawar yang datang ke rumah Anda, bisa dibunuh dan diuji untuk rabies.
Pengujian pada otak binatang itu mungkin dapat mengungkapkan virus rabies. Jika
binatang itu tidak memiliki rabies, Anda tidak perlu pengobatan.

Hewan yang tidak dapat ditemukan. Jika hewan yang menggigit Anda tidak dapat
ditemukan, diskusikan situasi dengan dokter atau departemen kesehatan setempat.
Dalam kasus-kasus tertentu, mungkin paling aman menganggap bahwa hewan itu
memiliki rabies dan dilanjutkan dengan pengobatan rabies. Dalam kasus lain,
mungkin tidak mungkin bahwa hewan yang menggigit Anda memiliki rabies dan
dapat ditentukan bahwa pencegahan penyakit rabies diperlukan atau tidak.

WASPADA, RABIES DISEKITAR ANDA..!!!!!!


Diposting pada: 2013-06-18 11:30:59 | Hits : 1545 | Kategori: Kesehatan

Penyakit rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh virus rabies, penyakit rabies termasuk dalam kategori penyakit zoonotic
(penyakit yang ditularkan oleh hewan kepada manusia contohnya anjing, kucing, kera,
kelelawar/red). Rabies juga disebut penyakit anjing gila.

Penyakit rabies ditularkan kepada manusia biasanya melalui kontak langsung dengan
air liur yang sudah terinfeksi virus rabies, baik malalui gigitan atau goresan. Penyebab utama
penularan rabies pada manusia adalah melalui gigitan anjing yang telah terinfeksi virus rabies
dan kebanyakan kasus rabies akan berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan cepat dan
tepat.
BAHAYA RABIES TERHADAP MANUSIA
Manusia biasanya tertular virus rabies karena gigitan dari hewan yang terinfeksi virus rabies,
tetapi pada kasus tertentu yang jarang manusia juga dapat tertular virus rabies melalui kontak
non gigitan (malalui goresan, luka terbuka yang terkontaminasi virus rabies), semua gigitan
binatang anjing, kucing, kera, kelelawar mempunyai bahaya potensial untuk menularkan
virus rabies.
MASA INKUBASI
Masa inkubasi atau periode waktu mulai terkena virus rabies hingga menimbulkan gejala
dapat bervariasi pada setiap orang. Biasanya berkisar 3 8 minggu tetapi bisa juga menjadi
sependek 9 hari ataupun selama 7 tahun. Lamanya waktu inkubasi tersebut tergantung pada
beberapa hal seperti pada tingkat parahnya luka, lokasi gigitan (apabila luka gigitan lebih
dekat dengan otak semakin cepat gejalanya) dan kerentanan seseorang terhadap infeksi.
Orang yang daya tahan tubuhnya kurang kemungkinan besar lebih rentan untuk mengalami
rabies.
GEJALA RABIES PADA MANUSIA
Pada manusia, gejala penyakit rabies biasanya ditandai dengan demam, batuk atau sakit
tenggorokan, dan dalam jangka waktu beberapa hari disertai dengan gejala yang lebih berat
seperti halusinasi dan kejang.
APA YANG HARUS DILAKUKAN BILA TERPAPAR RABIES
Jika kita digigit oleh binatang yang dicurigai mengandung virus rabies maka sebaiknya cuci
bagian tubuh tersebut dengan sabun atau detergen dan air mengalir selama 10 15 menit lalu
beri antiseptic alcohol 70 % dan betadine. Mencuci bagian yang tergigit segera dengan sabun
dan air mengalir dapat mengurangi kemungkinan terkena rabies, hubungi dokter atau pusat
pelayanan kesehatan terdekat untuk memastikan kemungkinan terkena rabies. Vaksin rabies
dapat diberikan langsung apabila resiko terkena virus rabies tersebut besar.

PENCEGAHAN RABIES
Cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penyakit rabies pada manusia adalah
dengan memvaksinasi hewan peliharaan secara rutin dan menghindari memelihara hewan liar
dirumah. Sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit rabies ketika gejala penyakit itu
sudah muncul oleh karena itu pencegahan sangat penting untuk dilakukan, kematian
manusia akibat penyakit rabies dapat dicegah dengan vaksinasi.(asw/p2pl)

You might also like