You are on page 1of 11

EFEKTIFITAS PELAYANAN BUS

SEKOLAH GRATIS di KOTA BANDUNG

Fransiska Sibarani

140610110064

Susi Meta Silalahi

140610110060

Zalhadi

140610110055

Nesya Noviyana

140610110082

Kurnia A Saragih

140610110078

Agil Rigakil Y

140610110014

Wirda Andani

140610120052

Elsa Emeliana

140610120118

Triana Sucova Sibarani

140610120082

Maia Majesta Siregar

140610120085

Sulastri SRS

140610120057

Margareth Simanjuntak

140610120117

Fibia Wafilakhiroti Putri

140610110002

Dyni Mela Zingiberni

140610110017

Adiza Sabila

140610110045
Departemen Statistika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Padjadjaran

2014

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan menguraikan dan menganalisa data yang diperoleh peneliti dari
kuisioner yang telah disebarkan kepada responden sebagai sumber data primer. Data yang
diambil merupakan data mengenai efektifitas pelayanan bus sekolah gratis di kota Bandung.
Data penelitian ini adalah hasil dari kuesioner yang disebarkan kepada 200 siswa SMP
dan SMA di kota Bandung. Analisis yang akan disajikan yaitu analisis data responden dan
analisis deskriptif data penelitian.

4.1 ANALISIS DESKRIPTIF IDENTITAS RESPONDEN


4.1.1 JENIS KELAMIN RESPONDEN

Jenis Kelamin Responden


L

38%
62%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjadi penumpang
bus sekolah gratis yang telah bersedia mengisi kuisoner yang dibagikan 62% berjenis
kelamin perempuan dan sisanya atau sebesar 38% berjenis kelamin laki-laki.
4.1.2

INFORMASI BUS GRATIS

6%
49%
7% 1% 1%

22%
10% 3%
3%

Brosur

Internet

Keluarga

Koran

lainnya

Langsung

SosiaL M

Televisi

Teman

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjadi penumpang

bus sekolah gratis yang telah bersedia mengisi kuisoner yang dibagikan 49%
mengetahui tentang informasi bus sekolah gratis dari temannya.
4.1.3

Berapa kali naik bus sekolah gratis selama 1 bulan terakhir


jumlah
1x
24%

2%

2x
3x

24%

4-5x
>5x

18%

16%

Lainnya

18%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjadi penumpang
bus sekolah gratis yang telah bersedia mengisi kuisoner yang dibagikan 24% telah
naik bus sekolah gratis lebih dari 5 kali selama 1 bulan terakhir.
4.1.4

Kendaraan ke sekolah sebelum adanya bus sekolah gratis


kendaraan

1% 2%
27%
59%

11%
1%

Angkutan Umum

jaLan

Lain-Lain

Mobil

Motor

Motor dan Angkutan


Umum

Sepeda

1%

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjadi penumpang
bus sekolah gratis yang telah bersedia mengisi kuisoner yang dibagikan 59% sebelum
ada bus sekolah gratis ke sekolah naik angkutan umum.
4.1.5

PEKERJAAN ORANGTUA

pekerjaan

1% 1% 20%
1% 2% 8%
1%
6%
1%
1%
1%
1%
28%
33%

BUMD

dokter

Guru

Guru/Dosen

Lain-Lain

Lain-Lain(BUMN)

Pegawai BUMN

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Petani

TNI

Wiraswata

Wirausaha

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjadi penumpang
bus sekolah gratis yang telah bersedia mengisi kuisoner yang dibagikan 33%
pekerjaan orangtuanya adalah guru.
4.2 ANALISIS INSTRUMEN PENELITIAN
4.2.1 Pengujian Validitas
Dalam penelitian ini validitas dapat dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya.
Rumus yang dipergunakan untuk menguji validitas suatu instrumen adalah Corelasi
Product Moment (Arikunto, 1998:60). Adapun rumus yang dipergunakan yaitu:

Taraf nyata yang digunakan adalah 0,05 dengan derajat bebas N-2 dan apabila rhitung >
rtabelmaka instrumen dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila taraf nyata > 0,05 dengan
derajat

bebas N-2 dan apabila rhitung < rtabel maka instrumen dapat dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas sendiri dikenakan terhadap masing-masing item pertanyaan dengan
cara memperbandingkan koefisien validitas item-item pertanyaan dan koefisien kritis/tabel.
Sehingga apabila koefisien validitas item-item pertanyaan lebih besar dari pada
koefisien kritis/tabel, maka dapat dikatakan bahwa item-item pertanyaan yang diujikan
dinyatakan valid. Kemudian cara untuk mengetahui validitas suatu alat ukur melalui validitas
konstruk adalah dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada masing-masing item
dengan skor total atau nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item
pertanyaan.
a. Validitas Kualitas Pelayanan Yang Diterima Penumpang
Table 1
Hasil Uji Validitas Pelayanan Yang Diterima Penumpang
Item

koefisie

kuision

er
1
2

probabilit

korelasi as value
tangibles(X1)
0.843
0.000
0.868
0.000

status
valid
valid

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan sebagaimana disajikan dalam tabel 1 di atas,
dapat dibuktikan bahwa seluruh item pertanyaan yang disajikan peneliti kepada para
responden ( siswa ) dalam kuisoner untuk dimensi tangibles yang berjumlah 2
pertanyaan, secara psikometri layak untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul datakarena
seluruh nilai koefisien korelasinya (0.843 , 0.868) > 0,3 dan probalitas value < 0.05 .
Table 2
Hasil Uji Validitas Pelayanan Yang Diterima Penumpang
Item

koefisie

probabilit

kuision

as value

status

er
3
4
5

korelasi
Reliability(X2)
0.833
0.000
0.767
0.000
0.677
0.000

valid
valid
valid

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan sebagaimana disajikan dalam tabel 2 di atas,
dapat dibuktikan bahwa seluruh item pertanyaan yang disajikan peneliti kepada para
responden dalam kuisoner untuk dimensi reliability yang diukur dengan mempergunakan 3
item pertanyaan, secara psikometri layak untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul
data karena seluruh nilai koefisien korelasinya (0.833,0.767,0.677) > 0,3 dan probalitas
value < 0.05 .
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Pelayanan Yang Diterima Penumpang
Item

koefisie

probabilit

kuision

as value

er
6
7
8
9
10

korelasi
Responsiveness (X3)
0.747
0.000
0.651
0.000
0.663
0.000
0.714
0.000
0.703
0.000

status

valid
valid
valid
valid
valid

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan sebagaimana disajikan dalam tabel 3,di atas,
dapat dibuktikan bahwa seluruh item pertanyaan yang disajikan peneliti kepada para
responden dalam kuisoner untuk dimensi responsiveness yang diukur dengan
mempergunakan 5 item pertanyaan, secara psikometri layak untuk dipergunakan sebagai
alat pengumpul data
karena seluruh nilai koefisien korelasinya (0.747,0.651,0.663,0.714 dan 0.703) > 0,3 dan
probalitas value < 0.05 .

Tabel 4
Hasil Uji Validitas Pelayanan Yang Diterima Penumpang
Item

koefisie

probabilita

kuisione

s value

r
11
12
13
14

korelasi
Assurannce(X4)
0.814
0.000
0.87
0.000
0.815
0.000
0.87
0.000

status

Valid
Valid
Valid
Valid

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan sebagaimana disajikan dalam tabel 4, di atas,
dapat dibuktikan bahwa seluruh item pertanyaan yang disajikan peneliti kepada para
responden dalam kuisoner untuk dimensi assurance yang diukur dengan mempergunakan 4
item pertanyaan, secara psikometri layak untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul
data karena seluruh nilai koefisien korelasinya (0.814,0.87,0.815,0.87) > 0,3 dan
probalitas value < 0.05 .
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Pelayanan Yang Diterima Penumpang
Item

koefisie

probabilita

kuisione

s value

r
15
16
17
18

korelasi
emphaty (X5)
0.771
0.000
0.811
0.000
0.821
0.000
0.798
0.000

Status

Valid
Valid
Valid
Valid

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan sebagaimana disajikan dalam tabel 5 di atas,
dapat dibuktikan bahwa seluruh item pertanyaan yang disajikan peneliti kepada para
responden dalam kuisoner untuk dimensi emphaty diukur dengan mempergunakan 4

item pertanyaan, secara psikometri layak untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul
data karena seluruh nilai koefisien korelasinya (0.771,0.811,0.821, dan 0.798) ) > 0,3
dan probalitas value < 0.05 .

4.2.2. Pengujian Reliabilitas


Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengujian reliabilitas adalah suatu nilai
yang dapat menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama dengan mempergunakan rumus yang dipergunakan dalam mengukur reliabilitas
suatu instrumen, dimana taraf nyata yang dipergunakan adalah 0,05 dengan derajat
bebas N-2 dan apabila rgg> rtabel maka kuisoner sudah dapat memenuhi syarat reliabilitas.
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan mempergunakan rumus Spearman-Brown
(Arikunto, 1996:145):
1+rxy

( rxy )
rgg=2

Taraf nyata yang dipergunakan adalah 0,05 dengan derajat bebas N-2 dan apabila rgg >
r tabel maka kuisoner sudah dapat memenuhi syarat reliabilitas.
Hasil pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS disajikan
seperti berikut :
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas

variable

item

Cronbach'

pertanyaan

s Alpha

status

Tangibles (X1)

1-2

0.633

reliabl

Reliability (X2)

3-5

0.631

e
reliabl

0.732

e
reliabl

Responsiveness

6-10

(X3)
Assurance (X4)

11-14

0.863

e
reliabl

Emphaty (X5)

15-18

0.809

e
reliabl
e

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga dapat
disimpulkan bahwa syarat reliabilitas terpenuhi.

4.3 . Analisis Data


Setelah kita melakukan analisis deskriptif terhadap responden selanjutnya kita melakukan
penelitian untuk mengetahui seberapa efektif pelayanan bus sekolah gratis di kota Bandung.
Sebanyak 200 responden terlibat dalam penelitiaan ini yang terdiri dari 76 laki-laki dan
124 perempuan yang merupakan siswa siswi kota Bandung. Dalam survey ini, ada 5 dimensi
yang diukur yaitu Tangible, Empathy, Responsiveness, Reliability, dan Assurance (TERRA),
dimana :
Kemampuan (TANGIBLE)
1
Kemampuan petugas bus dalam melayani anda misalnya (pada saat naik atau turun
bus)
2
Kehandalan peralatan yang ada dalam bus seperti (musik, ac dan lainnya)
Kemampuan Nyataan (RELIABILITY)
1
Kebersihan bus
2
Tampilan petugas bus dalam bertugas menggunakan seragam yang selalu tampil dalam
keadaan rapi bersih dan sopan
3
Ketepatan petugas dalam memenuhi janji keberangkatan
Kecepatan tanggapan(RESPONSIVENESS)
1
Kemudahan mendapatkan dan Kejelasan Informasi waktu keberangkatan

2
Petugas bersedia menolong siswa ketika mengalami kesulitan
3
Petugas tidak menunjukan kesan sibuk dalam menyambut siswa
4
Ketepatan waktu kedatangan bus
5
Ketepatan lokasi halte
Jaminan (ASSURANCE)
1
Petugas selalu tersenyum saat menyapa siswa
2
Kesopanan Petugas bus dalam memperlakukan siswa
3
Keamanan di bus baik saat antrian di halte dan dalam bus
4
Keramahan Petugas bus
Kepedulian (EMPATHY)
1
Kemudahan mencapai bus
2
Kenyamanan di bus
3
Petugas tidak memandang status social dan memperlakukan siswa dengan hormat dan
4

sopan
Kemudahan dalam mencapai sekolah dari hal ketempat perhentian

Dan analisis dengan menggunakan software Excel diperoleh hasil sebagai berikut:
Tangible

80%

70%
Emphaty

Realibility

60%

Assurance

Responsiveness

Grafik efektivitas pelayanan bus sekolah kota Bandung

Dari grafik diatas, dapat kita lihat bahwa tingkat pelayanan bus sekolah kota Bandung per
dimensinya. Dari segi tangible, tingkat efektivitas pelayanan bus sekolah gratis adalah sebesar

74%, artinya tingkat pelayanan bus dari segi tangible sudah cukup efektif. Kemudian kita dari
segi empathy, tingkat efektivitas pelayanan bus sekolah gratis adalah sebesar 74% yang dapat
dikategorikan sudah cukup efektif. Begitu pula dari segi responsiveness, realibility, dan
assurance tingkat pelayanan bus sekolah gratis secara berturut-turut adalah sebesar 65%, 73%,
dan 71% yang juga dapat dikategorikan sudah cukup efektif. Sedangkan jika dilihat secara
keseluruhan, tingkat pelayanan bus sekolah kota Bandung adalah sebesar 71% sehingga dapat
dikatakan tingkat pelayanan bus sekolah gratis sudah cukup efektif.
Dari ke- lima dimensi tersebut, diperoleh bahwa dimensi responsiveness memiliki tingkat
efektivitas pelayanan paling kecil. Hal ini berarti pelayanan yang diberikan oleh petugas bus
sekolah, termasuk supir dan kondektur, masih kurang dalam hal keramahan maupun ketepatan
waktu.

You might also like