Professional Documents
Culture Documents
Darah
cairan yang terdapat pada makhluk hidup yang
berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti
oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh,
pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan
lain sebagainya
Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel
darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida
dari jaringan tubuh ke paru paru.
Kandungan zat besi yang terdapat dalam
hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang
menentukan banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam
persent (%).
Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar
40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar
36,1% - 44,3%.
Trombosit
Trombosit merupakan bagian dari sel darah
yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas
vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit
besar) dan platelet clumping (trombosit
bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000
- 400.000 sel/ul darah.
Glukosa
Cholesterol Total, Trigliserida, HDL, LDL
Small dense-LDL
Ureum (BUN), Kreatinin
Asam Urat
SGOT, SGPT
Billirubin
Protein Total
Albumin
Globulin
Cholenesterase (CHE)
Alkali Fosfatase (ALP) Gamma-GT
Protein Elektrophoresis (SPF)
Pemeriksaan Hemoglobin
Metode Tallquist
Prinsip pemeriksaan metode ini adalah dengan
membandingkan darah asli dengan suatu skala
warna yang bergradasi mulai dari warna merah
muda sampai war na merah (mulai 10 100 %).
Ada 10 gradasi warna dan setiap tahapan berbeda
10 %. Pada bagian tengah 0skala warna,
terdapatlubang, untuk memudahkan dalam
membandingkan warna. Cara Tallquist kini sudah
ditinggalkan karena tingkat kesalahannya
mencapai 30 50 %
Metode Cu Sulfat
Metode ini digunakan untuk penetapan kadar hemoglobin
terkait untuk mendapatkan donor yang cocok dan sehat
Prinsip metode ini adalah tes kuanlitatif berdasarkan berat
jenis.
Alat dan Bahan
1. Larutan kerja CuSO4 (Cu-Sulfat) dengan berat jenis 1,053
2. Kasa steril dan lancet steril sekali pakai
3. Tabung kapiler yang berisi bepari (75 mm x 1 mm)
4. Wadah dengan larutan natrium hipoklorit 1 % untuk
membuang lancet tajam, tabung kapiler, dan bahan biologis
yang berbahaya
5. Coplin jar dengan penutupnya
Cara kerja
1. Sebanyak 30 ml larutan Cu-Sulfat ditempatkan dalam botol
yang bersih, dan kering. Tabungnya selalu ditutup dengan
penutupnya jika tidak digunakan larutan kerja diperbarui
setelah setiap 25 tes.
2. Ujung jari dibersihkan secara menyeluruh dan dibiarkan
kering
3. Jari ditusuk dengan lancet steril sekali pakai (lihat
pembahasan pada bagian koleksi darah kapiler)
4. Biarkan satu tetes darah jatuh dengan ketinggian sekitar 1
cm diatas permukaan larutan Cu-Sulfat ke dalam tabung
5. Penurunan diamati selama 15 detik
Metode Sahli
Prinsip metode Sahli merupakan satu cara penetapan
hemoglobin secara visual.
Peralatan dan Reagen
1. Dua tabung standar warna
2. Tabung pengencet panjang 12 cm, bergaris mulai angka 2
(dibagian bawah) sampai dengan 22 (dibagian atas)
3. Pipet Hb, dengan pipet karet panjang 12,5 cm terdapat
angka 20
4. Pipet HCl
5. Botol berisi HCLl0,1 N
6. Batang pengaduk (dari bahan gelas)
7. Larutan HCl 0,1 N
8. Aquades
Metode cyanmethemoglobin
Prinsip nya; darah diencerkan dalam larutan kalium sianida dan
kalium ferri sianida.
Reagen. Pengencer adalah modifikasi reagen Drabkin :
0,20 g kalium ferri sianida (K3Fe [CN]6)
0,05 g kalium sianida (KCN)
0,14 g kalium dihidrogen fosfat (anhidrat) (KH2PO4)
Detergen Non ionik
Aquades 1000 mL
Alat
Spektrofotometer
Pipet 20 L (khusus pipet Hb) dan pipet 5 mL
Tisu dan tabung reaksi
Cara kerja
Kedalam tabung reaksi / botol kecil dimasukkan 5 mL larutan
Drabkin
Diisap darah kapiler 20 L denga pipet mikro atau pipet Sahli.
Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus
dengan kain kasa kering / kertas tisu
Darah dalam pipet dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
larutan Drabkin
Pipet dibilas beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut
Campur larutan ini dengan cara menggoyang goyangkan tabung
secara perlahan lahan hingga menjadi homogen, dan biarkan
selama 3 menit
Baca dengan spektrometer pada panjang gelombang 540 nm sebagi
blanko digunakan larutan Drabkin
Kadar Hb ditentukan dengan perbandingan antara absorban
sampel ngan absorban standar.
Perhitungan
Kadar Hb =
Metode Oksihemoglobin
Metode HbO2 adalah metode yang paling sederhana dan paling cepat
untuk semua metode yang menggunakan fotometer
Peralatan dan pereaksi
Na-karbonat 0,1 % atau NH4OH 0,04 %
Pipet ukur 5 mL
Mikropipet 20 mikroliter
Tabung reaksi ukuran 75 x 10 mm
Spektrofotometer
Cara kerja
masukkan 20 mL darah kedalam tabung berisi 4 mL (0,4 mL/L
amonia; berat jenis 0,88) untuk menghasilkan pengenceran 201
kali
tutup dengan erat dan campur baik baik dengan cara
membolak balikan tabung beberapa kali. Larutan HbO2
kemudian siap untuk dicocokkan dengan standar dalam
spektrometer terhadap blanko pada panjang gelombang 540 nm
atau melalui fotometer dengan filter warna kuning hjau
jika absorbansi dari larutan melebihi 0,7 maka darah perlu
diencerkan lebih lanjut dengan volume air yang setara
kemudian dibaca lagi.
Perhitungan
Hb (g/L) =
X Konsentrasi standar X
Pemeriksaan Hematokrit
Peralatan
tabung kapiler hematokrit berukuran 75 mm,
berdiameter 1 mm.
Lampu spiritus / malam untuk menutup salah satu
ujung tabung hematokrit
Sentrifuga yang dapat memutar >16000 rpm
Skala pembaca mikrohematokrit.
Reagen : Heparin (melapisi lumen tabung kapiler)
Sampel :Darah vena / darah kapiler
Cara kerja
Tabung mikrohemtokrit diisi melalui kapiler dari sampel tusukan
atau sampel vena, tabung kapiler harus diisi minimal 5 cm
Bagian ujung yang tertutup dengan sejenis dempul untuk
keperluan tersebut
Tabung yang diisi sampel ditempatkan dialur radial
mikrohematokrit yang disentrifugasi, bagian ujung yang tertutup
berada jauh dari pusat
Sentrifugasi selama 5 menit pada 10000 12000 rpm sudah
memuaskan, kecuali bila hematokrit melebihi 50 %, makka
diperlukan sentrifugasi tambahan selama 5 menit untuk
memastikan plasma yang terperangkap oleh kolom eritrosit
sudah minimal.
Tabung kapiler tidak mempunyai skala, oleh karena itu
mengukur tinggi kolom eritrosit harus menggunakan skala
pembacaan hematokrit dengan ukuran milimeter dan
menggunakan lensa pembesar.
Pemeriksaan Leukosit
Prinsip
Spesimen yang mengandung elemen selular seperti leukosit dan
eritrosit, dicampur dengan larutan pengencer pada volume tertentu.
Larutan pengencer akan melisis eritrosit sehingga leukosit mudah
dihitung. Hitung leukosit secara manual sangat bermanfaaat pada kasus
jumlah leukosit sangat sedikit.
Spesimen
Darah vena dengan antikoagulan EDTA atau darah kapiler
Reagen dan alat
Larutan pengencer leukosit (Tiurk)
Pipet Thoma untuk leukosit dilengkapi aspirator
Bilik hitung Neubauer Improved dan kaca penutup
Kasa alkohol
Mikroskop konvensional
Cara kerja
Dengan pipet Thoma, isap darah sampai tanda 0,5
Selanjutnya dengan pipet tersebut, isap larutan Turk sampai tanda 11 (jangan
memipet dengan mulut), dalam hal ini akan menghasilkan pengenceran 1:20.
Lepaskan tabung aspitor, beri label, dan letakkan pipet pada pipette shaker (bila
ada) atau secara manual selama 5 10 menit untuk memastikan pencampuran
berlangsung baik danleukosit telah lisis sempurna
Bersihkan bilik hitung dan kaca penutup
Ambil pipet yang berisi spesimen yang telah tercampur. Buang 5 6 tetes pertama,
satu tetes berikutnya diletakkan pada bilik hitung. Jangan sampai terjadi gelembung
udara atau kelebihan spesimen dalam bilik hitung
Biarkan beberapa menit bilik hitung yang berisi spesimen agar leukosit mengendap.
Agar tidak kering, bilik hitung dimasukkanm kedalam cawan petri yang berisi kasa
basah dan ditutup
Letakkan bilik hitung pada mikroskop dan lakukan pembacaan dengan pembesaran
10 x. Leukosit dihitung pada 4 kotak besar disudut. Masing masing kotak tersebut
terbagi menjadi 16 kotak sedang
Mulailah menghitung dari sudut kiri atas, terus kanan; kemudian turun ke bawah
dan dari kanan ke kiri; lalu turun lagi ke bawah dan mulai lagi dari kiri ke kanan.
Cara seperti ini dilakukan pada keempat bidang besar
Kadang kadang ada sel sel yang letaknya menyingung garis batas suatu bidang.
Sel sel yang menyinggung garis batas sebelah kiri atau garis atas, harus dihitung
sebaliknya, sel sel yang menyinggung garis batas kanan atau bawah, tidak boleh
dihitung
Perhitungan
Total leukosit = leukosit yang ditentukan x faktor
pengenceran x faktor koreksi volume
Pengenceran yang terjadi dalam pipet adalah 20 x.
Faktor koreksi volume adalah 2,5 angka itu berasal
dari leukosit yang dihitung dalam 1 L dibagi volume
leukosit yang dihitung (pada bilik hitung) yaitu 0,4 L
Misalnya, ditemukan leukosit sejumlah 180 sel, maka
Jumlah leukosit 180 x 20 x 2,5 = 9000//mL
Atau
180 x 50 = 9000/mL
Pemeriksaan Trombosit
Bahan pemeriksaan
Bahan pemeriksaan adalah darah lengkap, yang dapat
diperoleh dari darah kapiler atau darah vena
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam
laboraturium dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung menggunakan metode
Rees Ecker, metode Brecher Cronkote, dan Cell Counter
Automatic Metode Rees Ecker. Darah diencerkan
dengan larutan BCB (brilliant cresyl blue), sehingga
trombosit akan terwarnai terang kebiruan.
Prinsip pemeriksaan
Darah kapiler yang mengalir bebas atau campuran darah vena
dengan antikoagulan ditambahkan ke pengencer spesifik pada
volume tertentu, larutan pengencer akan melisis eritrosit tetapi
menjaga leukosit dan trombosit tetap utuh. Darah yang
diencerkan dimasukkan ke bilik hitung. Sel dibiarkan selama
10 menit. Supaya mengendap sebelum trombosit dihitung.
Bahan
Darah vena dengan antikoagulan EDTA atau darah kapiler
Reagen
Amonium oksalat 11,45 g
Bufer fosfat soresen 1,0 g
Thimerosal 0,1 g
Aquades qs sampai 1000 mL
Alat
Pipet kapasitas 20 L
Hemasimeter dan kaca penutup
Mikroskop
Kapas alkohol
Hand counter
Cawan petri dengan kertas saring lembap
Cara kerja
Isaplah darah dengan pipet eritrosit sampai tanda 0,5 dan
encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda 101
(pengenceran 200x). Mulai saat ini, trombosit harus selesai
dihitung dalam waktu 30 menit, agar tidak disintegrasi sel sel
trombosit
Kocoklah pipet tersebut 3 5 menit
Setelah pipet tersebut dikocok, buanglah 4 tetes pertama da
tetesan ke lima diisikan kedalam bilik hitung. Masukka bilik
hitung tersebut kedalam cawan petri yang telah disiapkan tadi.
Biarkan selama 15 menit, agar trombosit mengendap dan tidak
terjadi penguapan
Letakkan bilik hitung dibawah mikroskop dengan perbesaran
objektif 100 x kemudian perbesaran 40 x. Trombosit tampak
refraktif dan mengilat berwarna biru muda / nila, lebih kecil dari
eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau tersebar bergerombol.
Perhitungan
Jumlah trombosit =
Pemeriksaan Eritrosit
Untuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai
cara manual dengan Kamar Hitung Improved
Neubauer setelah diencerkan dgn larutan
Hayem.
Peralatan
Tabung Westergen adalah pipet lurus dengan
panjang 30 cm, diameter internal 2,55 mm, dan
memuat sekitar 1 mL. Rak Westergen juga
digunakan , yang diperlukan untuk meletakkan
tabung pada posisi vertikel
Reagen
larutan natrium sitrat 0,105 mol (kisaran 0,10
0,136) adalah antikoagulan yang digunakan
sebagai larutan pengencer
Prosedur
Sebanyak 2 mL darah ditambahkan ke 0,5 mL
natrium sitrat dan dicampur dengan cara bolak
balik
Pipet Westergen diisi sampai tanda 0 dan
ditempatkan vertikal di rak pada suhu kamar
tanpa getaran atau paparan sinar matahari
Setelah tepat 60 menit, jarak dari tanda 0 ke atas
kolom eritrosit dicatat dalam milimeter sebagai
nilai LED
Jika batas antara plasma dan sel darah merah
kolom adalah kabut yang diukur adalah
kepadatan yang jelas terlihat.
2. Metode Wintrobe
Bahan
Darah vena + antikoagulan
Alat
Tabung Wintrobe dan rak nya
Pipet pasteur
Pipet dan semprit
Kapas dan alkohol
Cara kerja
Ambil vena kurang lebih 2 cc atau secukupnya
Lepaskan jarum dan semprit dan darah dimasukkan kedalam botol yang
berisi antikoagulan, campur hingga homogen
Isi tabung Wintrobe dengan memakai pipet pasteur sampai garis tanda
nol. Lakukan secara hati hatim jangan sampai terjadi gelembung udara
Letakkan tabung berdiri vertikal pada rak nya dan catat waktunya
sesudah tabung itu diletakkan berdiri vertikal
Catat LED sesudah 1 jam, nyatakan dalam mm/jam
: Darah EDTA
Prinsip
: Sampel darah dicampur antikoagulan EDTA
kemudian dilakukan perhitungan jumlah sel-sel darah,
kadar hemoglobin, nilai hematokrit, indeks eritrosit,
hitung jenis leukosit dengan alat Pentra XL 80, Cell DYN
Emerald an Call DYN 3200
Eritrosit
Hemoglobin g/dL
hematokrit
40 50 (P)
45 55 (L)
Hitung jenis
Satuan
Nilai rujukan
Basofil
0,0 1,0
Eosinofil
1,0 3,0
Batang
2,0 6,0
Segmen
50,0 70,0
Limfosit
20,0 40,0
Monosit
2,0 8,0
Laju endap
Mm/jam
< 15 (P)
darah
< 10 (P)
Leukosit
5,0 10,0
MCH/HER
Pg
27 - 31
MCHC/KHER
g/dL
32 - 36
MCV/ VER
Fl
80 - 96
Trombosit
150 400
TERIMA KASIH