Professional Documents
Culture Documents
Penyusun :
021411131089
021411131029
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Teori
Jantung merupakan salah satu dari komponen sistem kardiovaskular selain
pembuluh darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh (sistemik)
maupun sistem pulmoner.
Jantung bertanggung jawab dalam memompa darah melalui pembuluh
darah secara berulang, kontraksi ritmik.Otot jantung memiliki sifat selfexciting, berarti memiliki sistem konduksi sendiri. Kontraksi ritmik jantung
terjadi secara spontan, meskipun frekuensi atau detak jantung dapat berubah
saat keadaan gugup atau pengaruh hormonal seperti latihan atau persepsi
bahaya.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui kontraksi normal otot jantung kura.
b. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kontraksi otot jantung kura.
c. Mengetahui pengaruh pemberian obat-obatan terhadap kontraksi
otot jantung kura.
d. Mengetahui kontraksi otot jantung dan kura setelah diblok parsial
dan total.
e. Mengetahui kontraksi otot jantung kura setelah diotomasi.
2 Metode Kerja
2.1 Alat
a. Papan Fiksasi
b. Tali rafia
c. Gunting bedah
d. Alat alat tumpul
e. Benang
f. Kimograf
g. Penghitung waktu
h. Jepit Gaskell/ arteri klem
2.2 Bahan
a. Kura kura
b. Larutan ringer bersuhu normal, 37C, dan 5C
c. Larutan Adrenalin 1/10.000
d. Larutan Acetylcholin 1/10.000
2.3 Tata Kerja
Pemasangan alat
a. Meletakkan kura-kura yang telah dirusak otaknya dan dibuka
perisai dada di atas papan fiksasi.
b. Mengikat keempat kaki kura-kura pada papan fiksasi
menggunakan tali rafia, mengusahakan kura-kura tertarik kuat
sehingga secara refleks tidak dapat bergerak lagi.
c. Memotong perikardium yang membungkus jantung dengan irisan
berbentu huruf Y terbalik.
d. Mengikat frenulum cordis (jaringan ikat yang menghubungkan
apex cordis dengan perikardium) dengan seutas benang dan
menghubungkan benang ini dengan pencatat.
e. Mempelajari dengan seksama bagian jantung kura-kura serta
pembuluh darahnya dengan memperhatikan kontraksi pada
berbagai bagian jantung.
3 Hasil Praktikum
No.
Jenis Perlakuan
NORMAL
SUHU
2
OBAT
3
BLOK
4
5
370C
K: 20
K: 1 cm
F A
50C
P: 26
K: 20
P: 1,4 cm
K: 1 cm
F A
Adrenalin
P: 18
K: 19
P: 0,8 cm
K: 0,8 cm
F A
Acetylcholin
P: 21
K: 19
P: 1,3 cm
K: 1,1 cm
F A
Parsial
P:10
K:19
P: 1 cm
K: 1,1 cm
F A
Total
P:
K:
P: 1,6 cm
K: 1,1 cm
F A
P: 0
P: 0,2 cm
2 cm
OTOMASI
Keterangan :
: Bertambah
: Berkurang
No
.
Jenis Perlakuan
Gambar Kimograf
1.
Normal
2.
Suhu
3.
Obat
4.
Blok
5.
Otomasi
37C
5C
Adrenalin
Asetilkolin
Parsial
Total
4 Pembahasan
4.1 Kontraksi Normal Otot Jantung
Pada kondisi normal, diperoleh kontraksi jantung kura dengan
frekuensi --- dan amplitudo 1 cm. Data yang tercatat oleh kimograf
menggambarkan kontraksi jantung yang terdiri dari kontraksi atrium
(garis yang rendah) dan kontraksi ventrikel (garis yang tinggi). Kedua
kontraksi ini menunjukkan kerja jantung yang terdiri dari systole dan
diastole.
4.2 Pengaruh Suhu Larutan Ringer terhadap Kontraksi Otot Jantung
4.2.1
Blok Parsial
Dari percobaan diketahui bahwa frekuensi --- 20 detik
dengan amplitudo -- cm. Setelah dilakukan blok parsial pada
batas atrium-ventrikel diperoleh frekuensi -- dengan diikuti
kenaikan amplitudo -Dari data percobaan diketahui pada percobaan blok parsial
setelah mengalami perlakuan, terjadi penurunan frekuensi
kontraksi jantung karena adanya blok tersebut menyebabkan
adanya penekanan pada AV node, sehingga besar impuls yang
dapat diteruskan ke ventrikel menjadi berkurang akibatnya
kontraksi jantung berkurang. Selain terjadi penurunan
frekuensi, juga terjadi kenaikan amplitudo.
Dalam percobaan ini juga harus diperhatikan kontak udara
dengan jantung serta penberian larutan ringer pada jantung
sehingga jantung dapat berkontraksi dengan baik.
Blok parsial ini tidak menghentikan denyut jantung, hanya
memperlambat saja. Blok parsial ini terjadi bila ada penjepitan
pada berkas AV node. Impuls yang dihantarkan dari berkas AV
node akan berkurang. Sehingga impuls yang dapat diteruskan
ke ventrikel juga berkurang. Ventrikel baru berkontraksi setelah
atrium lebih dulu berkontraksi beberapa kali.4
4.4.2
Blok Total
Pada percobaan blok total selama 20 detik ini tidak
diperoleh kontraksi dari ventrikel, berarti belum atau tidak ada
fenomena ventricular escape. Tulisan pada kertas kimograf
menunjukkan garis lurus dengan gerigi yang samar.
Daftar Pustaka
1. Ganong, W.F. 2003 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi
22, Jakarta : EGC
2. Guyton, A.C., Hall J.E 2003 . Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
3. Klabunde, Richard. Cardiovascular Physiology Concepts. Philadhelpia,
Lippincots. 2005. Chapter 2.
4. Guyton, AC. Textbook of Medical Physiology. 11th eds. Philadeplhia,
Elesevier Saunders. 2008: pp. 103, 130.
.