You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN MORBILI

Disusun Oleh :
Program Profesi Ners 2015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
VETERAN JAKARTA
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan

: Morbili

Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian Morbili, penyebab, tanda


dan gejala, pencegahan, pengobatan tradisional, akibat
Sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh
Penanggung Jawab

:
:
:
:
:
:

lanjut atau komplikasi jika Morbili tidak diobati


Ibu
Kamis, 26 Februari 2015
20 Menit
Kediaman Ibu W
Mahasiswa UPN Veteran Jakarta
Lukman Sulistyadi

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan ibu dapat
memahami dan mengerti segala sesuatu tentang morbili.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang Morbili pada diharapkan mampu :
A.
Menyebutkan pengertian Morbili
B.
Menyebutkan faktor penyebab Morbili
C.
Menyebutkan tanda dan gejala Morbili
D.
Menyebutkan cara pencegahan Morbili
E.
Menyebutkan akibat lanjut / komplikasi Morbili
F.
Menyebutkan cara penanganan Morbili
III.Materi Penyuluhan
A.
Pengertian Morbili
B.
Penyebab Morbili
C.
Tanda dan gejala Morbili
D.
Pencegahan Morbili
E.
Komplikasi morbili
F.
Cara penanganan morbili
IV. Metode
A.
B.
V.

Ceramah
Konseling

Media
Leaflet, Flip Chart

VI. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan

Kegiatan
Audience

Pembukaan :
1.
Salam pembukaan
2.
Apersepsi
3.
Tujuan
4.
Kontrak waktu

Menjawab

salam
Menyimak
Mendengark

Metode

Media

Waktu

Ceramah

3 menit

Ceramah

Lembar

10 menit

an
Isi :
A. Menjelaskan tentang pengertian

Menyimak

Morbili

balik

B. Menjelaskan tentang penyebab Menyimak

Ceramah

Morbili

C. Menjelaskan tanda dan gejala

Menyimak
dari Morbili
D. Menjelaskan pencegahan dan Menyimak
pengobatan Morbili
E. Menjelaskan
akibat
tidak
Menyimak
diobatinya Morbili
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat:

Ibum

Ceramah
Ceramah
Ceramah

dapat Diskusi

5 menit

1. Mengetahui tanda dan gejala menjawab


Morbili
2. Menjelaskan
3.

semua
akibat

atau

pertanyaan.

komplikasi morbili
Menjelaskan pencegahan dan
cara penanganan Morbili

Penutup :
1. Evaluasi
2. Menyimpulkan
3. Salam penutup

Ibu

membalas

salam

Ceramah

2 menit

dan

terima kasih.

VII. Media Alat Sumber


1. Media
: Lembar balik
2. Sumber
:
a.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta, EGC

b.

Nelson, 2000. Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Jakarta,


EGC

VIII. Evaluasi
1. Prosedur
: Tanya jawab
2.
Waktu
: 3 menit
3.
Bentuk soal
: Lisan
4.
Jumlah Soal
: 3 butir
Butir:
a.Apakah Ibu dapat menjelaskan kembali tentang pengertian Morbili
b. Apakah Ibu dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala Morbili
c.Apakah Ibu dapat menyebutkan kembali akibat apabila Morbili

MATERI MORBILI
PENGERTIAN
Morbili adalah penyakit virus akut yang sangat menular, yang ditandai
dengan gejala prodromal panas, batuk, radang mata, dan bercak koplik disertai
timbulnya bercak merah makulapopuler yang menyebar keseluruh tubuh,
menghitam dan mengelupas. ( Ngastiyah,1997 ) .
ETIOLOGI
Virus morbili berasal dari sekret saluran pernafasan, darah urin dari orang
yang tereinfeksi. Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan dorplet dari
orang yang terinfeksi selama 10 20 hari, dimana periode yang sangat menular,
ialah dari hari pertama hingga hari ke-4 setelah timbulnya rash (pada umunya
pada stadium kataran).
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian
menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui
plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan
mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili. Bila seseorang wanita
menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan
mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia
akan mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang
anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum
usia 1 tahun.

MANIFESTASI KLINIS
Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari
dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium
1. Stadium kataralis (prodormal)
Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam
ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis.
Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul
bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai.
Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema. Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapandengan molar dibawah,
tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski
jarang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langitlangit dan karankula lakrimalis. Bercak tersebut muncul dan menghilang
dengan cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal
bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang
dan pneumoni. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.
2. Stadium erupsi
Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah
dipalatum durum dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk
makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul
dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian
belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa
gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut
mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali,
tidak jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini
adalah Black Measles yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit,
mulut, hidung dan traktus digestivus.
3. Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua
(hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak

Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini


merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain
dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi.
Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
KOMPLIKASI
Pada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga
dapat terjadi uji tuberkulin yang semula positif berubah menjadi negatif.
Sehingga memudahkan terjadinya komplikasi sekunder seperti otitis media
akut, ensepalitis, bronkopneumonia.
Bronkopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bagi yang masih muda,
anak dengan malnutrisi energi protein (KKP), penyakit menahun, leukemia
dll. Oleh karena itu pada keadaan tertentu perlu diadakan pencegahan.
Komplikasi nerologis pada morbili dapat berupa hemiplegia, paraplegia,
afasia, gangguan mental, encepalitis.
PENCEGAHAN
1. Imunusasi aktif
Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan vaksin campak hidup yang
telah dilemahkan. Vaksin hidup yang pertama kali digunakan adalah Strain
Edmonston B. Pelemahan berikutnya dari Strain Edmonston B. Tersbut
membawa perkembangan dan pemakaian Strain Schwartz dan Moraten secara
luas. Vaksin tersebut diberikan secara subkutan dan menyebabkan imunitas
yang berlangsung lama.
Pada penyelidikan serulogis ternyata bahwa imunitas tersebut mulai
mengurang 8-10 tahun setelah vaksinasi. Dianjurkan agar vaksinasi campak
rutin tidak dapat dilakukan sebelum bayi berusia 15 bulan karena sebelum
umur 15 bulan diperkirakan anak tidak dapat membentuk antibodi secara baik
karena masih ada antibodi dari ibu. Pada suatu komunitas dimana campak
terdapat secara endemis, imunisasi dapat diberikan ketika bayi berusia 12
bulan.

2. Imunusasi pasif
Imunusasi pasif dengan serum oarng dewasa yang dikumpulkan, serum
stadium penyembuhan yang dikumpulkan, globulin placenta (gama globulin
plasma) yang dikumpulkan dapat memberikan hasil yang efektif untuk
pencegahan atau melemahkan campak. Campak dapat dicegah dengan serum
imunoglobulin dengan dosis 0,25 ml/kg BB secara IM dan diberikan selama 5
hari setelah pemaparan atau sesegera mungkin.
PENANGANAN
Pada anak berumur 15 bulan sangat dianjurkan untuk memberikan
imunisasi akjtif yaitu dengan pemberian vaksin morbili live attenuated.
Karena dipastikan anak sebelum umur 15 bulan belum dapat membentuk
antibody secara baik karena masih ada antibody dari ibu. Bila terdapat alergi
sebaiknya vaksin ditunda sampai dua minggu sesudah sembuh. Vaksin morbili
tidak boleh diberikan pada anak dengan infeksi saluran pernafasan yang akut
atau infeksi lainnya yang disertai demam, anak dengan defisiensi imunologik
dan anak dengan obat imunosupresif.
Referensi
1. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta, EGC
2. Nelson, 2000. Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Jakarta, EGC

You might also like