You are on page 1of 11

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pencampuran zat cair dilakukan untuk berbagai maksud, tergantung dari
tujuan langkah itu sendiri. Pencampuran adalah pendistribusian secara acak,
dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain atau sebaliknya.
Dalam proses mixing atau pencampuran biasanya digunakan impeller sebagai
mixer yang akan mencampurkan 2 (dua) fase atau lebih yang terpisah.
Tujuan pencampuran antara lain adalah :
1) Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat
cair lain, sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran
halus.
2) Untuk memilih suspensi partikel zat padat.
3) Untuk menyebarkan gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung
kecil.
4) Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan
kumparan atau mantel kalor.
5) Untuk meramu zat cair yang mampu larut, misalnya metil alkohol dan
air.
Kadang-kadang pengaduk digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus,
misalnya dalam hidrogenasi katalitik dan zat cair. Dalam bejana hidrogenasi
didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam
keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui kumparan atau
mantel.
Pengadukan menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu
pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai
semacam sirkulasi.
2.1 Mechanically Agitated Mixing
2.1.1 Vessel

Vessel biasanya berbentuk tanki silinder vertikal dimana di dalamnya akan


diisikan fluida dengan kedalaman yang sama dengan diameter tanki. Tetapi pada
beberapa sistem pengontakan gas atau cairan dengan kedalaman cairan sekitar 3
kali diameter tanki maka akan digunakan banyak impeller. Diameter Vessel
berkisar antara 0,1 meter untuk unit yang kecil hingga 10 meter ataupun lebih
untuk instalasi industri besar.
Sering pula digunakan 2 buah impeller pada bagian atas. Walaupun bawah
Vessel untuk memperoleh pencampuran yang sempurna. Pada design mixer atau
settler untuk solvent extraction biasanya digunakan tanki segi empat karena
pertimbangan harga yang lebih murahh untuk kapasitas yang besar dan juga lebih
mudah mengkombinasikannya dengan settler.
Bagian dasar tangki dapat berbentuk datar, lengkungan atau lancip
(kerucut) tergantung pada faktor kemudahan pada saat pengurasan atau pada zat
padat yang terlarut. Bentuk yang sering digunakan adalah bentuk lengkungan
karena sudut yang ada sangat minimalis sehingga zat padat tidak ada yang terselip
dan akan rata tercampur. Sedangkan jika bentuk kerucut (cone) yang digunakan
makan harus dipastikan bahwa pencampuran dapat dilakukan dengan sempurna
dengan cara menurunkan posisi impeller, tetapi hal ini akan sangat berbahaya jika
immpeller terlalu dekat dengan permukaan dinding Vessel terutama jika sampai
bersentuhan akan mengakibatkan alat menjadi rusak.
2.1.2. Baffle
Baffle biasanya tidak menempel pada dinding Vessel sehingga secara
kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding Vessel. Baffle
umumnya tidak digunakan pada cairan dengan viscositas tinggi dimana
pembentukan vortex bukanlah menjadi masalah yang penting. Untuk mencegah
terjadinya pembentukan ruang udara (vortex) pada saat cairan-cairan dengan
viskositas rendah diaduk dalam tanki silinder vertikal dengan impeller yang
berada pada pusatnya, maka digunakanlah baffle yang dipasang pada dinding
Vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama sekitar 1 - 10
dari diameter tanki.

Baffle dipasang pada Mixing Vessel untuk menambah turbulensi. Walaupun


penggunaan baffle menaikkan jumlah tenaga atau energi, tetapi di sisi lain
memilki keuntungan yaitu terjadinya perpindahan panas secara terus menerus dan
waktu yang dibutuhkan untuk mencampur lebih cepat. Ketika waktu yang
digunakan pada proses pencampuran sangatlah sedikit, pencampur yang terbaik
adalah pencampur dengan jumlah tenaga yang terkecil dan waktu yang sangat
pendek.
2.1.3 Impeller
Impeller inilah yang akan membangkitkan pola aliran di dalam sistem, yang
menyebabkan zat cair bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya kembali ke
impeller. Ada dua macam impeller pengaduk yaitu:
a) Impeller aliran aksial yang membangkitkan arus sejajar dengan sumbu
poros impeller
b) Impeller aliran radial yang membangkitkan arus pada arah tangensial atau
radial.
Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller: Propeller (baling-baling),
dayung (padle), dan turbin (turbine). Masing-masing jenis terdiri lagi atas
berbagai variasi dan sub-jenis. Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang
dimaksudkan untuk situasi-situasi tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat
digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair.
Jenis-jenis impeller yang lain :
a) The marine type Propeller
b) Flat blade turbine
c) The disk flat blade turbine
d) The curved blade turbine
e) The pitched blade turbine
f) The shrouded turbine
2.1.3.1 Propeller
Propeller merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat
cair berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor

penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 rpm, sedang Propeller besar berputar pada 400
sampai 800 rpm. Arus yang meninggalkan Propeller mengalir melalui zat cair
menurut arah tertentu samapi dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Kolom
zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu meninggalkan impeller
dengan membawa ikut zat cair stagnan yang dijumpainya dalam perjalanannya itu,
dan zat cair stagnan yang terbawa ikut itu mungkin lebih banyak dari yang dibawa
kolom arus sebesar itu kalau berasal dari nosel stasioner. Daun-daun Propeller
merobekkan menyeret zat cair itu. Oleh karena arus aliran ini sangat gigih,
agitator Propeller sangat efektif dalam bejana besar.
Propeller yang berputar membuat pola heliks di dalam zat cair, dan jika
tidak tergelincir antara zat cair dan Propeller itu, satu putaran penuh Propeller
akan memindahkan zat cair secara longitudinal pada jarak tertentu, bergantung
dari sudut kemiringan daun Propeller. Rasio jarak ini terhadap diameter
dinamakan jarak-bagi (pitch) Propeller itu. Propeller yang mempunyai jarak bagi
1,0 disebut mempunyai jarak-bagi bujur-sangkar (square pitch).
2.1.3.2 Paddle
Untuk tugas-tugas sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung datar
yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif.
Kadang-kadang daun-daunnya dibuat miring, tetapi biasanya vertikal saja.
Dayung (Paddle) ini berputar di tengah bejana dengan kecepatan rendah sampai
sedang, dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya
gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak miring. Arus yang
terjadi bergerak ke luar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke bawah.
Dalam tangki-tangki yang dalam, kadang-kadang dipasang beberapa
dayung pada satu poros, dayung yang satu di atas yang lain. Dalam beberapa
rancang, daunnya disesuaikan dengan bentuk dasar bejana, yang mungkin bulat
atau cekung, piring, sehingga dapat mengikis atau menyapu permukaan pada jarak
sangat dekat. Dayung (padle) jenis tersebut dinamakan agitator jangkar (anchor
agitator). Jangkar ini sangat efektif untuk mencegah terbentuknya endapan atau
kerak pada permukaan penukar kalor, seperti umpamanya, dalam bejana proses

bermantel, tetapi tidak terlalu efektif sebagai alat pencampur. Jangkar ini biasanya
dioperasikan bersama dengan dayung berkecepatan tinggi atau agitator lain, yang
biasanya berputar menurut arah yang berlawanan.
Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan
kecepatan antara 20 dan 150 rpm. Panjang total impeller dayung biasanya antara
50 sampai 80 persen dari diameter-dalam bejana. Lebar daunnya seperenam
sampai sepersepuluh panjangnya. Pada kecepatan yang sangat rendah, dayung
dapat memberikan pengadukan sedang di dalam bejana tanpa-sekat, pada
kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika tidak, zat cair
itu akan berputar-putar saja mengelilingi bejana itu dengan kecepatan tinggi,
tetapi tanpa adanya pencampuran.
2.1.3.3 Turbin
Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas. Pada
cair berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang
berlangsung di keseluruhan bejana, menabrak kantong-kantong yang stagnan dan
merusaknya. Di dekat impeller itu terdapat zone arus deras yang sangat turbulen
dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial.
Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus putar, yang harus
dihentikan dengan menggunakan sekat (baffle) atau difuser agar impeller itu
menjadi sangat efektif.
Beberapa di antara berbagai ragam bentuk rancang turbin adalah turbin
daun-lurus terbuka, turbin piring berdaun dan turbin piring lengkung vertikal.
Kebanyakan turbin itu menyerupai agitator-dayung berdaun banyak dengan daundaunnya yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros
yang dipasang di pusat bejana. Daun-daunnya boleh lurus dan boleh pula
lengkung, boleh bersudut, dan boleh pula vertikal. impellernya mungkin terbuka,
setengah terbuka, atau terselubung. Diameter impeller biasanya lebih kecil dari
diameter dayung, yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana.
Penggunaan impeller diatas tergantung pada geometri Vessel (tanki),
visikosita cairan.

a. Untuk viscositas yang lebih kecil dari 2000 cP, maka digunakan impeller
dengan tipe Propeller.
b. Untuk viscositas antara 2000 cP - 50000 cP, maka digunakan impeller
dengan tipe turbin.
c. Untuk viscositas antara 10000 cP - 1000000 cP, maka digunakan impeller
tope anchor, helical ribon dan Paddle
d. Untuk viscositas diatas 1 juta cP, digunakan pencampuran khusus, seperti
banburg mixer, kneaders, extrudes, sigma mixer dan beberapa tipe lainya.
Ukuran impeller tergantung pada jenis impeller dan kondisi operasi seperti
yang dijelaskan oleh Reynolds, Froude,and Power sebagai suatu karakteristik
yang saling mempengaruhi. Untuk impeller jenis turbin, perbandingan diameter
dari impeller dan Vessel berada pada range, d/D = 0,3 -0,6, harga terendah berada
pada rpm yang tinggi sebagai contih dipersi gas.
Kecepatan impeller standar yang digunakan untuk kepentingan komersil
(industri) adalah 34, 45, 56, 68, 84, 100, 125, 155, 190, dan 320 rpm. Tenaga yang
dibutuhkan biasanya

tidak cukup untuk digunakan secara kontinue untuk

mengatur gerakan steam turbin. Dua kecepatan driver mungkin dibutuhkan pada
saat torques awal sangat tinggi.
Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada :
a.

Jenis impeller

b.

Karakteristik fluida

c.

Ukuran serta perbandingan (proporsi) tangki, sekat, dan agitator.


Kecepatan fluida dalam setiap titik dalam tangki mempunyai tiga

komponen, dan pola aliran keseluruhan di dalam tangki itu bergantung pada
variasi dari ketiga komponen itu dari satu lokasi ke lokasi lain. Ketiga komponen
itu yaitu :
a.

Komponen radial yang bekerja pada arah tegak lurus


terhadap poros impeller.

b.

Komponen longitudinal, yang bekerja pada arah paralel


dengan poros.

c.

Komponen tangensial, atau rotasional, yang bekerja pada


arah singgung terhadap lintasan lingkar di sekeliling poros.
Dalam keadaan biasa, di mana poros itu vertikal, komponen radial dan

tangensial berada dalam satu bidang horisontal, dan komponen longitudinalnya


vertikal. Komponen radial dan komponen longitudinal sangat aktif dalam
memberikan aliran yang diperlukan untuk melakukan pencampuran. Bila poros itu
vertikal dan terletak persis di pusat tangki, komponen tangensial biasanya kurang
menguntungkan. Arus tangensial itu mengikuti suatu lintasan berbentuk lingkaran
di sekitar poros, dan menimbulkan vorteks pada permukaan zat cair, dan karena
adanya sirkulasi aliran laminar, cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai
lapisan tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan itu.
Jika di dalam sistem itu terdapat pula partikel zat padat, arus sirkulasi itu
cenderung melemparkan partikel-partikel itu, dengan gaya sentrifugal, ke arah
luar, dan dari situ bergerak ke bawah, dan sesampai di dasar tangki, lalu ke pusat.
Karena itu, bukannya pencampuran yang berlangsung di sini, tetapi sebaliknya
pengumpulanlah yang terjadi. Jadi, karena dalam aliran sirkulasi zat cair begerak
menurut arah gerakan daun impeller, kecepatan relatif antara daun dan zat cair itu
berkurang, dan daya yang dapat diserap zat cair itu menjadi terbatas.
Dalam bejana yang tak bersekat, alir putaran itu dapat dibangkitkan oleh
segala jenis impeller, baik aliran aksial maupun yang radial. Jadi, jika putaran zat
cair itu cukup kuat, pola aliran di dalam tangki itu dapat dikatakan tetap,
bagaimanapun bentuk rancangan impeller. Pada kecepatan impeller tinggi vorteks
yang terbentuk mungkin sedemikian dalamnya, sehingga mencapai impeller; dan
gas dari atas permukaan zat cair akan tersedot ke dalam zat cair itu. Makanya hal
demikian tidaklah dikehendaki.
Aliran tingkat (circulatory flow) dan arus putar (swirling) dapat dicegah
dengan menggunakan salah satu dari tiga cara di bawah ini. Dalam tangki-tangki
kecil impeller dipasang di luar sumbu tangki (eksentrik). Porosnya digeser sedikit
dari garis pusat tangki, lalu dimiringkan dalam suatu bidang yang tegak lurus
terhadap pergeseran itu. Dalam tangki-tangki yang lebih besar, agitatornya

10

dipasang di sisi tangki, dengan porosnya pada bidang horisontal, tetapi membuat
sudut dengan jari-jari tangki.
2.2 In-line Static Mixer
In-line static mixers digunakan untuk operasi pencampuran dan pelarutan
dalam jumlah yang besar. Sebuah unit tetap diletakkan dalam sebuah pipa dan
pencampur dimasukkan oleh sistem pemompaan. Untuk kasus pencmpuran liquid
kental secara

laminer, pencampuran dilakukan dengan mekanisme slicing dan

folding. Proses pencampuran ini memberikan peningkatan dalam produk


campuran sebagai jumlah dari elemen pencampuran yang diulang meningkat.
Dalam kasus pelarutan liquid/liquid dan gas liquid seperti mekanisme diatas tidak
berpengaruh dan biasanya operasi terjadi secara turbulen.
2.3 In-Line Dynamic Mixer
Untuk operasi pencampuran dimana membutuhkan produksi continue dari
solid yang dilarutkan dan emulsi, In-Line Dynamic Mixers adalah salah satu
bentuk mixer yang dapat digunakan. Alat ini terdiri dari sebuah rotor dimana spin
adalah kecepatan tinggi di dalam sebuah casing dan umpan material dipompakan
secara continue menuju unit. Di dalam casing, shear force fluida yang tinggi
digunakan pada operasi pelarut.
2.4 Jet Mixer
Pencamuran dalam sebuah Vessel; dilakukan untuk viskositas rendah dengan
menggunakan jet nozzle yang dimasukkan dalam Vessel dimana cairan dengan
viskositas tinggi dialirkan kedalam jet nozzle. Pompa digunakan untuk
mengeluarkan sebagian liquid dari Vessel dan dikembalaikan melalui nozzle
melalui Vessel. Transfer momentum dari jet viskositas tinggi menuju liquid dalam
Vessel menyebabkan aksi pencmpuran sirkulasi dalam tanki.
2.5 Mills
Beberapa kegiatan kimia termasuk pelarutan solid dan pengemulsian tidak
dapat dilakukan di dalam Vessel yang dicampur secara mekanik karena tidak
mungkin dapat menurunkan tegangan tinggi untuk memecah partikel agregat

11

dalam memperoleh kualitas pelarutan atau menciptakan emulsi yang stabil. Mills
dapat digunakan dalam operasi pelarutan dimana pelarutan partikel dilakukan
dengan crushing atau shearing.
2.6 Valve Homogenizers
Unit ini mempunyai bagian pemompaan untuk menyuplai material yang akan
dilarutkan melalui sebuah orifice terkecil. Tekanan tinggi akan diturunkan
mendekati tekanan fluida melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan shear
force tinggi dimana emulsi dan suspensi koloid akan dihasilkan secara continue.
2.7 Ultrasonic Homogenizers
Material yang akan diproses dipompakan pada tekanan tinggi (diatas 150 bar)
melalui orifice yang didesain secara khusus untuk menghasilkan aliran dengan
kecepatan tinggi melalui sebuah blade yang digoyangkan atau digetarkan pada
ftrekwensi ultrasonic.
2.8 Unit Pelarutan dengan Kecepatan Tinggi
Type peralatan ini serupa dengan In-Line Dynamic Mixer, tetapi dalam kasus
ini alat digunakan dalam sebuah Vessel. Alat pencampur ini terdiri dari rotor
kecepatan tinggi di dalam Vessel dimana fluida dimasukkan ke aksi shearing
intensif.
2.9 Extruders
Pelarutan dalam industri plasit biasanya dilakukan dalam extruders. Feed
yang biasanya mengandung polimer utama dalam bentuk granular atau bubuk,
bersama-sama dengan aditif seperti stabilizer, plastizer, pigmen berwarna, dll.
Selama proses dalam extruders dikeluarkan pada tekanan tinggi dan laju kontrol
dari extruders untuk pembentukan.
Parameter yang mempengaruhi klasifikasi agotator:
1) Parameter Proses
a. viskositas rendah
b. kelarutan zat terlarut
c. konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan panas

12

d. densitas fluida
e. ukuran partikel solid
2) Parameter Mekanik
a. diameter impeller
b. rotasi impeler permenit
c. bentuk impeler
d. volume Vessel
e. bentuk Vessel
f. letak agitator terhadap Vessel
Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan tergantung pada efektifitas
pengadukan dan pencampuran zat dalam proses. Pengadukan diartikan sebagai
gerakan terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana dimana
gerakan terinduksi menurut cara tertentu menurut bahan didalam bejana, dimana
gerakan mempunyai pola sirkulasi. Sedangkan pencampuran adalah peristiwa
menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar
kedalam bahan yang lain, sedangkan kedua bahan tersebut tadinya terpisah dalam
dua fase yang berbeda.
2.10 Pencampuran Solid-Liquid
Bila zat padat disuspensikan dalam tanki yang diaduk, ada beberapa cara
untuk mendifinisikan kondisi suspensi itu. Proses yang berbeda akan memerlukan
derajat suspensi yang berlainan pula, dan karena itu kita perlu menggunakan
definisi yang tepat dan korelasi yang semestinya didalam merancang atau dalam
penerapan ke skala besar. Cara mendefinisikan kondisi suspensi, yaitu:
1) Mendekati suspensi penuh
yaitu suspensi dimana masih terdapat sebagian kecil kelompokkelompok zat padat yang terkumpul didasar tanki agak kepinggir atau
ditempat lain.
2) Partikel bergerak penuh
yaitu seluru partikel berada dalam suspensi atau bergerak disepanjang
dasar tanki.

13

3) Suspensi penuh atau Suspensi diluar dasar


yaitu seluruh partikel berada dalam keadaan suspensi dan tidak ada
didasar tanki atau tidak berada didasar tanki selama leih dari 1 atau 2
detik.
2.11 Pencampuran Liquid-Liquid
Pencampuran zat cair-cair (misible) didalam tanki merupakan proses yang
berlangsung cepat dalam daerah turbulent. impeller akan menghasilkan arus
kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar impeller
karena adanya keterbulenan yang hebat. Pada waktu arus itu melambat katrena
membawa ikut zat cair lain dan mengalir disepanjang dinding, terjadi juga
pencampuran radial sedang pusaran-pusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi
tidak banyak terjadi pencampuran pada arah aliran.
2.12 Pencampuran Gas-Liquid
Dalam proses pencampuran gas dengan liquid, gas akan tersuspensi dalam
bentuk gelembung-gelembung kecil dengan tekanan tertentu.

You might also like