Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan
toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa
membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan
trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan
respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG
asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat
pemeriksaan rutin.
Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9 -3,6% dan sekitar 40-60% wanita
yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan
mengidap diabetes mellitus atau gangguan toleransi glukosa. Pemeriksaan
penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam
post prandial (pp). Bila hasilnya belum dapat memastikan diagnosis DM, dapat
diikuti dengan test toleransi glukosa oral. DM ditegakkan apabila kadar glukosa
darah sewaktu melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai di bawah 100 mg%
berarti bukan DM dan bila nilainya diantara 100-200 mg% belum pasti DM.
Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah
dengan test tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram glukosa dan
kadar glikosa darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar glukosa darah setelah 1
jam pembebanan melebihi 140 mg% maka dilanjutkan dengan pemeriksaan test
tolesansi glukosa oral.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud diabetes mellitus gestasional?
2. Apa sajakah klasifikasi, etiologi, faktor resiko, manifestasi klinis penyakit
kehamilan dengan Diabetes Melitus?
3. Bagaimana patofisiologi dari kehamilan dengan Diabetes Melitus?
4. Bagaimana pencegahan dan penatalaksanaan medis kehamilan dengan
DM?
5. Bagaimana komplikasi kehamilan dengan Diabetes Melitus?
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah kelainan pada metabolisme
karbohidrat dari faktor yang memberatkan yang terjadi selama kehamilan
(Marilyn. 2001).
Diabetes Mellitus Gestational adalah kehamilan normal yang disertai
dengan peningkatan insulin resistance (ibu hamil gagal mempertahankan
euglycemia).
Diabetes Mellitus Gestational adalah gangguan dari glukosa yang dipicu
oleh kehamilan,biasanya menghilang setelah melahirkan (Murrayet al. 2002).
Diabetes Mellitus Gestational adalah diabetes yang dialami oleh seorang
ibu yang pernah menderita DM sebelum hamil dan ibu mengalami DM pada
saat hamil. (Syafei Piliang. 1993).
Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari
seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes
gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan
karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa. Biasanya timbul di
trimester kedua (minggu ke 24-28) dan akan berakhir pada saat bayi lahir. Teori
yang lain mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai unmasked
atau baru ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki
ciri gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi lebih dari 4 kg,
riwayat bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang. (Klik dokter. 2008)
2.2 Etiologi
Penyakit diabetes mellitus yang terjadi selama kehamilan disebabkan
karena kurangya jumlah insulin yang dihasilkan oleh tubuh yang dibutuhkan
untuk membawa glukosa melewati membrane sel.
A. Diabetes Tipe I : Menurut Brunner dan Suddart, 2001 ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya dabetes tipe I
a. Faktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu
sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan
genetik ke arah terjadinya diabetes tipe I.
b. Faktor imunologi. Pada diabetes tipe I terdapat adanya respon
otoimun abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal
tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
c. Faktor
lingkungan.
Penyelidikan
sedang
dilakukan
terhadap
nafsu
makan
dan
8. Mata kabur .
2. Poliuria.
9. Pruritus vulva.
3. Polidipsi.
10. Ketonemia.
4. Lemas.
11. Glikosuria.
5. BB menurun.
6. Kesemutan.
7. Gatal.
lahir
mati
d) Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
e) Post partum mudah terjadi infeksi.
f) Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan
kematian
4. Pengaruh DM terhadap kala nifas
a. Mudah terjadi infeksi post partum
b. Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah menyebar
5. Pengaruh DM terhadap bayi
a. Abortus, prematur, > usia kandungan 36 minggu
b. Janin besar ( makrosomia )
c. Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa
2.9 Penatalaksanaan
10
11
Persalinan dilakukan:
2.10 Pencegahan
1) Primer
2) Sekunder
perawatan.
3) Tersier
rokok,
12
13
14
15
BAB 3
ASKEP KEHAMILAN DENGAN DM
3.1 Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama.
Mual, muntah, penambahan berat badan berlebihan atau tidak adekuat,
polipdipsi, poliphagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati.
b. Riwayat kesehatan keluarga.
Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga.
c. Riwayat kehamilan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
d. Psikososial
Resiko
meningkatnya
komplikasi
karena
faktor
sosioekonomi
:-
16
B2
B3
B4
B5
B6
2. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
2. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan
kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.
3. Resiko tinggi terhadap cedera maternal berhubungan dengan
ketidakadekuatan kontrol diabetik, profil darah abnormal atau anemia,
hipoksia jaringan dan perubahan respon umum.
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi diabetik, prognosa dan kebutuhan
tindakan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, kesalahan
informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
5. Resiko tinggi terhadap trauma, pertukaran gas pada janin berhubungan
dengan ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, makrosomnia atau
retardasi pertumbuhan intra uterin.
6. Gangguan psikologis, ansietas berhubungan dengan situasi kritis atau
mengancam pada status kesehatan maternal atau janin.
3. Rencana tindakan keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.
Kriteria evaluasi :
Mempertahankan kadar gula darah puasa antara 60-100 mg/dl dan 2 jam
sesudah makan tidak lebih dari 140 mg/dl.
Intervensi :
Intervensi
Rasional
17
Mandiri :
Timbang berat badan setiap kunjungan
prenatal.
kebutuhan kalori.
Membantu dalam mengevaluasi pemahaman
dalam 24 jam.
Tinjau ulang dan berikan informasi
membutuhkan
perubahan
besar
selama
adaptasi.
Tinjau
ulang
tentang
pentingnya
hiperglikemia
sesudah
makan
insulin
Perhatikan adanya mual dan muntah
kelaparan.
Mual dan muntah dapat mengakibatkan
defisiensi
karbohidrat
yang
dan
dapat
terjadinya ketosis.
Stress dapat mengakibatkan peningkatan
kadar
glukosa,
menciptakan
fluktuasi
kebutuhan insulin.
Ajarkan pasien tentang metode finger
temuan
glukosa
darah
serum
secara
periodik.
Tinjau ulang dan diskusikan tanda gejala
serta
berat
kepentingan
hipo
atau
hiperglikemia.
pada
peningkatan
trimester
pertama
penggunaan
karena
glukosa
dan
berefek
terjadinya
hidramnion.
Instruksikan
untuk
hipoglikemia asimtomatik.
mengatasi
Pengguanaan
jumlah
besar
karbohidrat
nilai
glukosa
meningkat.
18
darah
Ketidakcukupan
masukan
kalori
terhadap
peningkatan
karbohidrat.
Kolaborasi :
Diskusikan
tentang
dosis
Pembagian
mempertimbangkan
dosis
insulin
kebutuhan
basal
minggu.
Rasional
Pengontrolan secara ketat sebelum konsepsi
diabetik
sebelum
19
konsepsi
diabetes.
beresiko tinggi.
Terjadi insufisiensi plasenta dan ketosis
setiap kunjungan.
maternal
mungkin
secara
negatif
jantung janin.
Untuk mengidentifikasi pola pertumbuhan
kunjungan.
Observasi urine terhadap keton.
abnormal
Benda
keton
dapat
mengakibatkan
informasi
dan
buatkan
dapat diperbaiki.
Penurunan mortalitas
dan
komplikasi
dan
di
rumah.
Pantauan adanya tanda tanda edema,
proteinuria,
penatalaksanaan
diabetes
peningkatan
tekanan
darah
dengan diabetes.
Aktifitas dan pergerakan janin merupakan
untuk
Oxytocin
Contraction
Challenge
melaksanakan
Test
atau
insufisiensi plasenta.
Kolaburasi :
Kaji HbA1c setiap 2 4 minggu
hidup.
Insiden bayi malformasi secara kongenital
meingkat pada wanita dengan kadar HbA1c
sesuai indikasi.
20
konsepsi.
Tes serum albumin glikosilat menunjukkan
kadar
serum
alfa
buruk.
Ultrasonografi
bermanfaat
dalam
Lakukan
non
Oxytocin
Challenge
Construction
test
dan
uterin.
Mengetahui kesehatan janin dan kedekatan
Test
atau
perfusi plasenta.
stress
Stress
test
dengan
tepat.
Dapatkan sekuensial serum atau
kadar
estriol
minggu ke 30.
Bantu untuk
setelah
gestasi
persalinan
per
mati.
Membantu menjamin hasil positif untuk
neonatus. Insiden lahir mati meningkat
secara bermakna pada gestasi lebih dari
minggu
ke-36.
Makrosomia
sering
21
Tetap normotensif.
Mempertahankan normoglikemia.
Bebas dari komplikasi seperti infeksi, pemisahan plasenta.
Intervensi
Mandiri :
Perhatikan
Rasional
klasifikasi
white
untuk
berisiko
kehamilan.
Perubahan vaskuler yang dihubungkan dengan
tekan abdomen.
Pantau terhadap
tanda
dan
gejala
persalinan preterm.
tinggi
makrosomia
terhadap
atau
komplikasi
hidramnion
dapat
yang
secara
kondisi
negatif
dapat
plasenta.
Insiden
hiperglikemia
khususnya
pada
trimester
perubahan
vaskuler.
Insiden
hidramnion
22
digunakan
untuk
menghentikan
persalinan.
Kolaburasi :
Mendeteksi
ancaman
ketoasidosis,
Pantau kadar glukosa serum setiap
menentukan adanya ancaman hipoglikemia.
kunjungan.
Dapatkan HbA1c setiap 2-4 minggu Mengontrol secara akurat glukosa selama 60
sesuai indikasi.
hari terakhir
Kaji Hb dan Ht pada kunjungan awal Anemia mungkin
ada
dengan
masalah
vaskuler.
Kebutuhan insulin menurun pada trimester
indikasi.
Membantu
sesuai indikasi.
lahir.
Kemajuan perubahan vaskuler dapat merusak
atau berat.
Latar belakang retinopati dapat berlanjut
selama
selama
trimester
pertama,
trimester
mencegah
kehamilan
atau
karena
mengatasi
keterlibatan
diabetes
klasifikasi
kelas
atau
diatasnya.
Siapkan untuk ultrasonografi pada gestesi ke-8, 12, 26,
36 dan 38 untuk menentukan ukuran
23
bekerja
mengubahnya
pada
glikogen
menjadi
hepar
glukosa
dan
yang
Rasional
Diabetes mellitus gestasional besisiko
dan
kebutuhan insulin.
protein
untuk
energi
secara
24
Perubahan
metabolik
prenatal
menyebabkan
kebutuhan
insulin
janin.
Pembatasan
kalori
ketonemia
dapat
kerusakan
janin
dengan
dan
akibat
menyebabkan
menghambat
mencegah
hipoglikemia
dan
dimana
latihan
dapat
meningkatkan ketoasidosis.
Peningkatan
pengetahuan
komplikasi janin.
Penting untuk mencari pertolongan
medis
awal
untuk
dapat
menghindari
komplikasi.
Bila ditinjau
terapi.
Membantu mengatasi masalah dengan
ulang
oleh
praktisi
25
zat besi.
Bantu untuk
mempelajari
pemberian
diaforesis,
sensasi
kesemutan
dan
Intervensi
Mandiri :
Rasional
Hiperglikemia maternal
pranatal
meningkatkan
pada
periode
makrosomia,
ketoasidosis
yang
dapat
posisi
Peningkatan
rekumben
lateral
selama persalinan.
Lakukan
dan
pemeriksaan
infeksi
asenden,
dapat
dan
dengan
vagina
untuk
janin.
Persalinan yang lama dapat meningkatkan
resiko distres janin.
kontraksi.
Dapatkan atau tinjau ulang hasil dari
periode intrapartal.
Memberikan informasi tentang maturasi
paru janin.
Peningkatan kebutuhan energi, penurunan
dengan
kadar glikogen.
kemudian
finger
setiap
stick
2-4
setiap
jam
jam,
sesuai
indikasi.
Observasi frekuensi denyut jantung
Tacikardi,
janin.
lambat
5% per parenteral.
Siapkan
untuk
induksi
persalinan
bradikardi
pada
atau
penurunan
deselerasi
variabilitas
mulai.
Mendapatkan kelahiran dari bayi sesuai
sesuai indikasi.
memberikan
4) Stimulasi simpatis.
Kriteria evaluasi :
Mengungkapkan kesadaran tentang perasaan mengenai diabetes dan persalinan.
Menggunakan strategi koping yang tepat.
Intervensi
Mandiri :
Atur keberadaan
Rasional
Meningkatkan kontinuitas asuhan. Pasien
perawat
secara
respon
yang
ada
pada
untuk
perbandingan
yang potensial.
Memberikan
Jelaskan
semua
prosedur
selanjutnya,
perasaan
kontrol
terhadap situasi.
tindakan Pengetahuan tentang apa yang terjadi
perawatan.
membantu menurunkan rasa takut.
Fasilitasi semua keluhan atas ungkapan Suasana
terbuka
dan
mendukung
perasaan.
atau peralatan.
Informasikan kepada keluarga tentang Membantu untuk menghilangkan
atau
dan
meminimalkan
rasa
khawatir
28
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Studi Kasus
Ny. A seorang ibu rumah tangga berusia 27 tahun hamil anak kedua
dengan umur kehamilan 24 minggu pergi ke RS Dr.Soetomo dengan ditemani
oleh suaminya. Ny. A mengeluh sering kencing, makannya banyak dan suka
ngemil kripik singkong, sering minum, merasa cepat lelah kalau melakukan
aktivitas sehari-hari dan gatal gatal pada daerah gentalia sejak memasuki
umur kehamilan 24 minggu. Selain itu Ny.A mengeluh sering merasa letih
selama dua minggu terakhir.
Dokter menyarankan Ny.A melakukan skrining glukosa dan tes urin.
Dari skrining tersebut, di dapatkan hasil glukosa darah puasa adalah 160 mg/dl.
Sedangkan tes urin menunjukkan bahwa Ny.A mengalami glikosuria. Muka
dan ekstremitas ibu terlihat oedema dan pucat pada kuku. Ibu mengatakan ada
keturunan diabetes mellitus dari orang tuanya. Ibu merasa cemas dan khawatir
jika mengidap penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya serta
bayinya nanti. TFU= 4 cm diatas umbilicus, BBL anak pertama 4,1 kg, TD =
90 / 60 mmhg, N = 80 kali/menit, RR = 24 kali/menit, T = 36,50C, BB/TB =
57kg/155 cm
4.2. Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
1. Identitas
Nama
: Ny A
Umur
: 27 tahun
Alamat
: Surabaya
Pekerjaan
2. Keadaan Umum
3. Keluhan Utama
29
merasa cepat lelah kalau melakukan aktivitas seharihari dan gatal gatal pada daerah gentalia sejak
memasuki umur kehamilan 24 minggu.
4. Riwayat penyakit sekarang : Ny. A tampak kelelahan dan muka pucat
6. Riwayat Penyakit Dulu : tidak ada masalah
7. Riwayat Alergi :
Klien menyatakan tidak mempunyai alergi.
8. Riwayat Penyakit Keluarga:
Ayah dari Ny.A menderita penyakit diabetes mellitus
9. Keadaan Umum : TD = 100 / 60 mmhg, N = 80 kali/menit, RR = 31
kali/menit, T = 36,50C, BB/TB = 57 kg/155 cm
B1 ( Breathing )
:-
B2 ( Blood )
B3 ( Brain )
:-
B4 ( Blader )
B5 ( Bowel )
(polipagia)
B6 ( Bone )
: lelah, letih
Psikososial
Sistem Endokrin
: hiperglikemi
30
sel
tubuh
kurang
(sel
kebutuhan
dari
Lemak,protein dipecah
BB/TB = 52 kg/157 cm
Penurunan BB dan lelah
DS : Diabetes Mellitus Ibu
Risiko
DO : TFU= 4 cm diatas umbilicus
janin
Insulin ibu tdk menembus sawar
BBL anak sebelumnya 4,1 kg
plasenta
3
Hiperinsulinemia janin
Makrosomia
kondisinya
sertaAnsietas
bayinya nanti
dapat
memberikan
31
cedera
akan aktivitas
Berikan
aktivitas
darah
sebelum/sesudah Mengindikasikan
melakukan aktivitas.
yang
dapat
tingkat
aktivitas
ditoleransi
secara
yang
positif
sesuai
tingkat
ibu
membutuhkan
perubahan
besar
ulang
tentang
pentingnya
insulin
Perhatikan adanya mual dan muntah
kelaparan.
Mual dan muntah dapat mengakibatkan
defisiensi
karbohidrat
yang
32
dapat
terjadinya ketosis.
Stress dapat mengakibatkan peningkatan
kadar glukosa, menciptakan fluktuasi
kebutuhan insulin.
Kebutuhan
insulin
dapat
dinilai
serta
kepentingan
hipo
atau
hiperglikemia.
Instruksikan
untuk
mengatasi
hipoglikemia asimtomatik.
nilai
glukosa
darah
meningkat.
Anjurkan pemantauan keton urine.
Ketidakcukupan
masukan
ditunjukkan
dengan
menandakan
kebutuhan
kalori
ketonuria,
terhadap
peningkatan karbohidrat.
Kolaborasi :
Diskusikan tentang dosis , jadwal dan
Pembagian
tipe insulin.
mempertimbangkan
dosis
insulin
kebutuhan
33
basal
2) Mengalami
term-penuh,
dengan
ukuran
tepat
terhadap
usia
gestasional.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Mandiri
RASIONAL
konsepsi
membantu
Bermanfaat
pola
untuk
mengidentifikasi
pertumbuhan
abnormal
Kerusakan
SSP yang
tidak
dapat
pemantauan
glukosa
congenital
dihubungkan
sering
perlu
untuk
Pengetahuan
Kolaborasi
membuat
memebantu
keputusan
aturan
klien
tentang
dan
dapat
bayi
malformasi
meningkat
pada
secara
wanita
34
gestasi minggu ke 24 sampai ke 28, dengan kadar HbA1c tinggi (lebih dari
khususnya pada klien dengan kategori 8,5%)
pada
awal
kehamilan
atau
atau
riwayat
keluarga positif).
menunjukkan
glikemia
lebih
dari
Ultrasonografi
bermanfaat
tanggal
dalam
gestasi
dan
distosia
dengan
sefalopelvis disproporsi.
4. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang penyakit
Hasil yang diharapkan, klien akan :
1) Tingkat kecemasan berkurang
2) Mengungkapkan pemahaman tentang prosedur, tes laboratorium, dan
aktivitas yang melibatkan pengontrolan diabetes.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Mandiri
RASIONAL
Kaji pengetahuan tentang proses dan Klien dengan diabetes sebelumnya atau
tindakan terhadap penyakit dari klien/ DMG
berisiko
terhadap
ambilan
pasangan, termasuk hubungan antara glukosa yang tidak efektif dalam sel,
diet,
latihan,
penyakit,
kebutuhan insulin.
stres,
air
dialirkan
dari
sel
oleh
35
serum.
Kehamilan
mengubah
metabolic
untuk
belajar
melakukan berubah.
Pada
prenatal
kebutuhan
insulin
trimester
pertama,
insulin
rendah,
tetapi
sprei nasal (teknik pengalaman) sesuai menjadi dua kali dan kemudian empat
indikasi.
Jelaskan
penambahan
berat
badan
dirumah
diantara
dapat
janin
menyebabkan
dan
menghambat
kunjungan.
Klien harus latihan setelah makan
Berikan informasi tentang kebutuhan untuk
membantu
mencegah
dan
menstabilkan
penyimpangan glukosa,
pengetahuan
rasa
ketidaktahuan,
takut
dapat
tentang
meningkatkan
menurunkan
komplikasi
janin/ maternal.
Diskusikan bagaimana cara supaya
klien
dapat
mengenali
36
infeksi.
medis
awal
untuk
menghindari
komplikasi.
Anjurkan
klien
mempertahankan
ditinjau
ulang
oleh
praktisi
kadar glukosa serum, dosis insulin, diet, pemberi perawatan, catatan harian klien
latihan.
tentang diet sumber-sumber zat besi dan dengan diabetes yang ada sebelumnya,
kebutuhan suplemen zat besi.
karena
peningkatan
kadar
glukosa
mengakibatkan
penurunan
RASIONAL
uterus
berlebihan
karena
37
persalinan praterm.
klien
terhadap
persalinan awal.
Bantu klien untuk belajar memantau Memungkinkan keakuratan tes urin
glukosa darah dirumah, yang dilakukan yang lebih besar karena ambang ginjal
minimal 6 kali/hari.
terhadap
glukosa
menurun
selama
kehamilan.
Identifikasi kejadian hipoglikemia yang
terjadi di rumah.
khususnya
trimester
dan
kedua
pada
ketiga
bila
dengan
peningkatan
yang
dianggap
38
Mendeteksi
ancaman
ketoasidosis;
masalah vascular.
insulin
menurun
pada
insulin
subkutan
untuk
lebih alamiah.
Membantu mencegah atau mengatasi
pielonefritis.
monilial
vulvovaginitis
dapat
Siapkan klien untuk ultrasonografi pada menyebabkan sariawan oral pada bayi
gestasi minggu ke 8, 12, 18, 26, dan 36 baru lahir.
sampai ke 38 untuk menentukan ukuran
janin dengan menggunakan diameter Klien berisiko tinggi terhadap CPD dan
biparietal,
panjang
femur,
39
40
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Diabetes mellitus gestasional adalah suatu keadaan dimana kadar gula
dalam darah tinggi (hiperglikemia) yang sifatnya kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang berkembang pada
beberapa wanita selama kehamilan.
2. Salah satu penyebab diabetes mellitus gestasional adalah adanya hormon
dari plasenta yang membantu pertumbuhan janin, namun hormonhormon ini juga mencegah kerja insulin dalam tubuh si calon ibu.
3. Manifestasi klinis diabetes mellitus gestasional antara lain polidipsi,
poliuri, polifagi, berat badan turun drastis, lemas, lekas lelah, tenaga
kurang.
4. Komplikasi yang mungkin muncul adalah komplikasi maternal, fetal,
neonatal, dan anak.
5. Penalaksanaan diabetes mellitus gestasional adalah dengan mengontrol
gula darah secara rutin serta mengatur diet dan olahraga.
5.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan yang profesional, perawat hendaknya dapat
memberikan asuhan keperawatan yang benar pada penderita diabetes mellitus
gestasional untuk mencegah atau meminimalkan komplikasi yang mungkin
terjadi. Sehingga diharapkan dapat terwujud kesehatan ibu dan bayi yang optimal.
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Cuningham, F.Gary, et al. 2005. Obstetri Williams. Jakarta: EGC.
Doengos, Marilynn. 2001. Pedoman untuk Dokumentasi dan Perawatan Klien
Edisi ke-2. EGC: Jakarta.
Hamilton, Persis. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi Ke-6.
Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif et al (Ed.). 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Ketiga.
Jakarta: Media Aesculapius.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta: Salemba Medica.
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/18/asuhan-pada-ibu-hamil-dengandm/ diakses pada tanggal 1 november 2010 jam 16.00
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/26/diabetes-mellitus-pada-kehamilan/
diakses pada tanggal 1 november 2010 jam 16.00
43