Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
MARIA IRAGANDI
NIM. 06.242.071
POLITEKNIK KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2007
LANDASAN TEORI
KEJANG
A.
Definisi
Kejang pada bayi baru lahir ialah kejang yang timbul masa neonatus atau
Patogenesis
Kejang pada neonatus seringkali tidak dikenali kerena bentuknya yang
berbeda dengan kejang orang dewasa dan anak-anak. Penyelidikan sinemotografi dan
EEG menunjukkan bahwa kelainan pada EGG sesuai dengan twitching dari muka,
kedipan muka, menguap, kaku tiba-tiba dan sebagainya. Oleh karena itu, kejang pada
bayi baru lahir tidak spesifikasi dan lebih banyak digunakan istilah fit atau
seizure.
Manifestasi yang berbeda-beda ini disebabkan morfologi dan organisasi dari
korteks serebri yang belum terbentuk sempurna pada neonatus (Froeman, 1975).
Demikian pula pembentukan dendrit, synopsis dan mielinasasi. Susunan syarat pusat
pada neonatus terutama berfungsi pada medulla spinalis dan batang orak. Kelainan
lokal pada neuron tidak disalurkan kepada jaringan berikutnya sehingga kejang
umum jarang terjadi.
Batang otak berhubungan dengan gerakan-gerakan seperti menghisap,
gerakan bola mata, pernafasan dan sebagainya, sedangkan fleksi umum atau
kekakuan secara fokal atau umum adalah gejala medula spinalis.
C.
Pembagian Kejang
Volve (1977)membagi kejang pada bayi baru lahir sebagai berikut :
1.
Bentuk kejang yang hampir tidak terlihat (Subtle) yang sering tidak di
insafi sebagai kejang. Terbanyak di dapat pada neonatus berupa :
a. Deviasi horizontal bola mata
b. Getaran dari kelopak mata (berkedip-kedip)
c. Gerakan pipi dan mulut seperti menghisap, mengunyah, mengecap, dan
menguap
d. Opnu berulang
e. Gerakan tonik tungkai
2.
3.
Kejang tonik
Ekstensi kedua tungkai, kadang-kadang dengan flexi kedua lengan
menyerupai dekortikasi
4.
Kejang miokolik
Berupa gerakan flexi seketika seluruh tubuh, jarang terlihat pada neonatus
5.
Kejang umum
Kejang seluruh badan, sianosis, kesadaran menurun
6.
Kejang fokal
Gerakan ritmik 2-3 x/detik. Sentakan yang dimulai dari salah satu kaki, tangan
atau muka (gerakan mata yang berputar-putar, menguap, mata berkedip-kedip,
nistagmus, tangis dengan nada tinggi).
D.
Diagnosis
1.
Anamnesa
a. Anemnesa lengkap mengenai keadaan ibu pada saat hamil
b. Obat yang di minum oleh ibu saat hamil
c. Obat yang diberikan dan yang diperlukan sewaktu persalinan
d. Apakah ada anak dan keluarga yang sebelumnya menderita kejang dan
lain-lain.
e. Riwayat persalinan: bayi lahir prematus, lahir dengan tindakan, penolong
persalinan, asfiksia neontorum
f. Riwayat immunisasi tetanus ibu, penolong persalinan bukan tenaga
kesehatan
g. Riwayat perawatan tali pusat dengan obat tradisional
h. Riwayat kejang, penurunan kesadaran, ada gerakan abnormal pada mata,
mulut, lidah, ekstremitas
i. Riwayat spasme atau kekakukan pada ekstremitas, otot mulut dan perut
j. Kejang dipicu oleh kebisingan atau prosedur atau tindakan pengobatan
k. Riwayat bayi malas minum sesudah dapat minum normal
Pemeriksaan fisik
a. Kejang
1) Gerakan normal pada wajah, mata, mulut, lidah dan ekstremitas
2) Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas, gerakan seperti mengayuh
sepeda, mata berkedip berputar, juling
3) Tangisan melengking dengan nada tinggi, sukar berhenti
4) Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus, ubun-ubun besar
menonjol, suhu tidak normal
b. Spasme
1)
2)
3)
3.
E.
Prognosis
Tergantung dari cepat lambatnya timbul kejang (makin dini timbulnya kejang,
makin tinggi angka kematian dan gejala usia) beratnya penyakit, fasilitas
laboratorium, cepat lambatnya mendapat pengobatan yang adekuat dan baik tidaknya
perawatan.
F.
Etiologi
1.
Metabolik
a. Hipoglikemia
Bila kadar darah gula kurang dari 30 mg% pada neonatus cukup bulan dan
kurang dari 20 mg% pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
Hipoglikemia dapat dengan/tanpa gejala. Gejala dapat berupa serangan
apnea, kejang sianosis, minum lemah, biasanya terdapat pada bayi berat
badan lahir rendah, bayi kembar yang kecil, bayi dari ibu penderita
diabetes melitus, asfiksia.
b. Hipokalsemia
Yaitu: keadaan kadar kalsium pada plasma kurang dari 8 mg/100 ml atau
kurang dari 8 mg/100 ml atau kurang dari 4 MEq/L
Gejala: tangis dengan nada tinggi, tonus berkurang, kejang dan diantara
dua serangan bayi dalam keadaan baik.
c. Hipomagnesemia
Yaitu kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,2 mEg/l. biasanya
terdapat bersama-sama dengan hipokalsemia, hipoglikemia dan lain-lain.
Gejala kejang yang tidak dapat di atasi atau hipokalsemia yang tidak dapat
sembuh dengan pengobatan yang adekuat.
d. Hiponatremia dan hipernatremia
Hiponatremia adalah kadar Na dalam serum kurang dari 130 mEg/l.
gejalanya adalah kejang, tremor. Hipertremia, kadar Na dalam darah lebih
dari 145 mEg/l. Kejang yang biasanya disebabkan oleh karena trombosis
vena atau adanya petekis dalam otak.
e. Defisiensi pirodiksin dan dependensi piridoksisn
Merupakan akibat kekurangan vitamin B6. gejalanya adalah kejang yang
hebat dan tidak hilang dengan pemberian obat anti kejang, kalsium,
glukosa, dan lain-lain. Pengobatan dengan memberikan 50 mg pirodiksin
f. Asfiksia
Suatu keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir etiologi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer
O2 dari ibu ke janin.
2.
Perdarahan intrakranial
Dapat disebabkan oleh trauma lahir seperti asfiksia atau hipoksia, defisiensi
vitamin K, trombositopenia.
Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan kejang, seperti : tetanus dan meningitis
4.
Genetik/kelainan bawaan
5.
Penyebab lain
a. Polisikemia
Biasanya terdapat pada bayi berat lahir rendah, infufisiensi placenta,
transfuse dari bayi kembar yang satunya ke bayi kembar yang lain dengan
kadar hemoktrokit di atas 65%
b. Kejang idiopatik
Tidak memerlukan pengobatan yang spesifik, bila tidak diketahui
penyebabnya berikan oksigen untuk sianosisnya
c. Toksin estrogen
Misalnya : hexachlorophene
G.
Prinsip dasar tindakan mengatasi kejang pada bayi baru lahir sebagai
berikut :
a. Mengatasi kejang dengan memberikan obat anti kejang-kejang (Misal :
diazepam, fenobarbital, fenotin/dilantin)
b. Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan resusitasi
c. Mencari faktor penyebab kejang
d. Mengobati penyebab kejang (mengobati hipoglikemia, hipokalsemia dan
lain-lain)
2.
3.
c. Bila bayi apnea dilakukan pertolongan agar bayi bernafas lagi dengan alat
bantu balon dan sungkup, diberikan oksigen dengan kecepatan 2
liter/menit
d. Dilakukan pemasangan infus intravena di pembuluh darah perifer di
tangan, kaki, atau kepala. Bila bayi diduga dilahirkan oleh ibu berpenyakit
diabetes miletus dilakukan pemasangan infus melalui vena umbilikostis
e. Bila infus sudah terpasang di beri obat anti kejang diazepam 0,5 mg/kg
supositoria IM setiap 2 menit sampai kejang teratasi, kemudian di tambah
luminal (fenobarbital 30 mg IM/IV)
f. Nilai kondisi bayi selama 15 menit. Perhatikan kelainan fisik yang ada
g. Bila kejang sudah teratasi, diberi cairan dextrose 10% dengan kecepatan
60 ml/kg BB/hari
h. Dilakukan anamnesis
penyebab kejang
1)
2)
3)
4)
I.
Jenis Kelamin
: Perempuan
Anak ke
: I (pertama)
Nama Ibu
: Ny. Rina
Umur
: 22 Tahun
Umur
Agama
: Islam
Agama
: Jawa
Suku
: SMA
Pendidikan
: 25 Tahun
Islam
Suku
Jawa
Pendidikan
SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
Alamat
: Jl. Teratai
Wiraswasta
Alamat
No. 29
16 C Metro
16 C Metro
B. Keluhan Utama
Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam, dengan keluhan kejang, bayi
tampak kejang, mata berputar-putar, sianosis, ektremitas kaku, tremor,
bayi mengalami asfiksia ringan, sulit bernafas, suhu tubuh 36oC, apgar
score 5/8. BB : 2800 gr, PB : 50 cm, denyut jantung : 98 x/menit
C. Riwayat Persalinan
1.
: Bidan
2.
Jenis persalinan
: Spontan pervaginam
3.
Tempat persalinan
: RB Kasih Ibu
4.
Lama persalinan :
a. Kala I
10 jam
30 menit
b. Kala II
30 menit
c. Kala III
30 menit
d. Kala IV
2 jam
5.
6.
7.
: jernih
:
kelahiran
tunggal,
usia
Nilai apgar
No
Asfek Yang
21
Dinilai
jantung
2. Usaha bernafas
3. Tonus otot
Tidak ada
Lumpuh
Lambat teratur
Ekstremitas flexi
Menangis kuat
Gerakan aktif
1
1
1
1
4. Reaksi terhadap
Tidak ada
sedikit
Gerakan sedikit
Menangis
rangsangan
5. Warna kulit
Biru/pucat
Tubuh kemerahan
Seluruh tubuh
ekstremitas biru
Jumlah
2.
Waktu
kemerahan
Atropometri
a. Berat badan
2800 gr
b. Panjang badan
49 cm
c. Lingkar kepala
35 cm
d. Lingkar dada
30
e. Lila
9,5 cm
tidak ada
3.
Reflek
a.
Moro
b.
Tonic neak
: tidak ada
c.
Palmargrap
: tidak ada
4.
Menangis
Tanda vital-vital
a. Nadi
110 x/menit
b. Suhu
36oC
c. Pernafasan
32 x/menit
6.
Kepala
a.
Simetris
yang dialami
b.
Ubun-ubun besar
: cembung
c.
Ubun-ubun kecil
: tidak ada
d.
Caput succedenum
: tidak ada
e.
Chepal hematoma
: tidak ada
f.
Sutura
g.
Luka kepala
tidak ada
h.
7.
Mata
a.
Posisi
:
simetris kanan dan
b. Kotoran
c. Perdarahan
tidak terdapat
perdarahan
d. konjungtiva:
; pucat
e. sclera
: ikterik
8.
Hidung
a. Lubang hidung
terdapat 2 lubang
c. Keluaran
tidak ada
a. Simetris
b. Palatum
c. Saliva
d. Bibir
e. Gusi
9.
Mulut
laserasi
f. Lidah bintik putih :
10.
tidak ada
Telinga
a. Simtris
b. Daun telinga
c. Lubang telinga
tidak ada
berlubang
d. Keluhan
11.
Leher
a. Kelainan
b. Pergerakan
dapat bergerak ke
Dada
a.
Simetris
b.
Pengeraakan :
bergerak waktu
bernafas
c. Bunyi nafas
d. Bunyi jantung
b. Bising usus
teratur
c. Kelainan
teratur, 98 x/menit
13.
Perut
a. Bentuk
kelainan
14.
Tali pusat
a.
Pembuluh darah
: 2 arteri 1 vena
b.
Perdarahan
c.
Kelainan
15.
Kulit
a.
Warna
kebiruan
b.
Turgor
(+) ada
c.
Lanugo
ada
d.
Vernik kaseosa
: ada
e.
Kalainan
16.
Punggung
a.
Bentuk
lurus
b.
Kelainan
17.
Ekstremitas
a.
Tangan
:
simetris kanan dan
Kaki
:
simetris kanan dan
Pergerakan
:
kaku
d.
Kuku
:
lengkap,
kebiruan
e.
Bentuk kaki
:
lurus
f.
Bentuk tangan
:
lurus
warna
g.
Kelainan
:
tidak ada kelainan
18.
Genetalia
:
perempuan
jenis kelamin
II.
Diagnosa
Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam cukup bulan dengan kejang
Dasar: Bayi kejang seluruh tubuh, suhu tubuh 36oC, apgar score 5/8 berat
badan: 2800 gr, tinggi badan : 49 cm, denyut jantung 98 x/menit,
ekstremitas kaku dan mata berputar-putar.
2.
Masalah
1.
Kejang
Dasar:
a. Ektremitas bayi pergerakannya kaku
b. Mata berputar-putar
c. Seluruh tubuh bayi kejang
2.
Gangguan O2
Dasar: Terdapat lendir pada jalan nafas bayi
3.
4.
Hipotermi
Dasar:
a. Esktrimitas bayi biru
b. Bayi teraba dingin
c. Suhu 36oC
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kebutuhan
Atasi kejang
Pasang infus
Perbaiki jalan nafas bayi
Perbaiki suhu
Perawatan tali pusat
Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
Dasar:
a. Ektremitas bayi pergerakannya kaku
b. Mata berputar-putar
c. Seluruh tubuh bayi kejang
d. Terdapat lendir pada jalan nafas bayi
e. Apgar 5/8
f. Bayi susah bernafas
g. Suhu 360C
h. Tali pusat masih basah
III.
IV.
IDENTIFIKASI
MASALAH
DAN
KEBUTUHAN
YANG
PERENCANAAN
1. Atasi kejang
a. Beri bayi obat anti kejang dengan memberikan obat diazepam dengan
dosis 0,1-0,3 mg/kg BB IV.
b. Pasang infus intravena dipembuluh darah periver dengan cairan
dextrose 10%
2. Lakukan pembebasan jalan nafas
a. Bebas jalan nafas
b. Letakkan bayi pada posisi yang benar
c. Lakukan slim zuinger
PELAKSANAAN
Pada tanggal 19 November 2007
1. Mengobati kejang
a. Pasang infus intravena di pembuluh darah perifer, di tangan, kaki atau
kepala jika bayi di duga dilahirkan oleh ibu yang berpenyakit diabetes
melitus pemasangan infus melalui vana umbilikostik
b. Beri obat anti kejang yaitu : diazepam 0,5/kg, supositoria IM sampai
kejang teratasi
c. Bila kejang sudah teratasi, beri cairan dextrose 10% dengan kecepatan
60 ml/kg BB/hari
EVALUASI
Pada tanggal 19 November 2007
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
CATATAN PERKEMBAGAN
Hari ke-2
Tanggal 20 November 2007
S
3.
4.
5.
6.
Tanda-tanda vital :
RR
: 34 x/menit
Suhu : 37oC
Nadi : 125 x/menit
3.
Refleks
Moro : ada
Tonic neak : ada
Palmargrap : ada
BB
: 2800 gr
TB
: 49 gr
4.
5.
6.
7.
8.
Eliminasi
BAB : 3 x/hari
BAK : 8 x/hari
9.
A
1.
Bayi sudah mau menyusu pada ibu. Bayi menyusu tiap 4 jam sekali
Diagnosa
Bayi baru lahir umur 1 hari
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2007
2.
3.
Kebutuhan
a. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
b. Perawatan tali pusat
c. Perawatan pada ibu dan keluarga tentang
1) Personal hygiene bayi
2) Pemberian ASI ekslusif
3) Pertahankan suhu tubuh bayi
d. Perawatan bayi sehari-hari
: 1. Memandikan bayi dengan cara mandi lap 2 x sehari. Pagi dan sore
2.
3.
CATATAN PERKEMBAGAN
Hari ke-4
Tanggal 22 November 2007
S
Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja atau pada saat bayi lapar
3.
Tanda-tanda vital :
RR
: 25 x/menit
BB
: 2800 gr
Suhu : 37oC
TB
: 49 gr
Refleks
: (+) ada/baik
3.
4.
5.
6.
: 1. Diagnosa
Bayi baru normal umur 4 hari
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2007
2.
3.
Kebutuhan
a.
b.
CATATAN PERKEMBAGAN
Hari ke-7
Tanggal 27 November 2007
S
1.
3.
4.
5.
Tanda-tanda vital :
Suhu : 37oC
BB
: 2800 gr
TB
: 49 gr
3.
4.
: 1. Diagnosa
Bayi lahir cukup bulan dengan umur 7 hari
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2007
2.
3.
Kebutuhan
a.
b.
c.
Anjurkan pada ibu dan keluarga dan suami untuk membantu semua
kegiatan ibu dalam merawat bayinya
DAFTAR PUSTAKA