Professional Documents
Culture Documents
A.
Definisi
B.
Jenis-Jenis Mobilitas
Mobilitas penuh
Mobilitas sebagian
C.
Etiologi
1.
Gaya hidup
2.
3.
Kebudayaan
4.
Tingkat energi
5.
6.
Intoleransi aktifitas
7.
Gangguan neuromuskuler
8.
Gangguan muskulus
D.
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% BB dan otot
menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan dan baiknya sistem muskulus skeletal
sangat tergantung pada sistem tubuh. Struktur tulang memberikan perlindungan
terhadap organ vital termasuk otak, jantung dan paru-paru. Kerangka tulang
merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh otot yang
melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak.
Sistem muskulus skeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot
(muskula) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet)
Otot adalah fungsi tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik.
E.
1.
Kontraktur sendi
Eliminasi urine pasien berubah karena adanya imobilisasi pada posisi tegak
lurus, urine mengalir keluar dari pelvis ginjal lalu masuk ke dalam ureter dan
kandung kemih akibat gaya gravitasi.
3.
Dekubitus terjadi akibat iskemia dan anoreksia jaringan. Jaringan yang tertekan,
darah membentuk dan kontriksi kuat pada pembuluh darah akibat tekanan
persistem pada kulit dan struktur di bawah kulit sehingga respirasi selular
terganggu dan sel menjadi mati.
4.
Perubahan metabolik
Ketika cidera atau stres terjadi, sistem endokrin memicu serangkaian respon
yang bertujuan untuk mempertahankan tekanan darah dan memelihara hidup.
5.
Klien dengan pasca operasi dan imobilisasi beresiko tinggi mengalami komplikasi
pada paru-paru.
F.
Manfaat Mobilisasi
1.
2.
3.
4.
Mobilisasi memungkinkan kita mengajarkan segera untuk pasien agar
dapat merawat dirinya
5.
6.
Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi juga meningkatkan kekuatan
otot
G.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sembelit
8.
Infeksi paru
9.
H.
1.
2.
Distrofi otot
3.
4.
5.
I.
J.
1 (10%)
2 (25%)
3 (50%)
4 (75%)
: Dapat menggerakkan sendi dengan aktif untuk menahan berat dan
melawan tekanan secara stimulan
5 (100%) : Normal
K.
L.
1.
Pemeriksaan Penunjang
Sinar X tulang
Laboratorium
Darah rutin, faktor pembekuan darah golongan darah crostet dan analisa.
3.
Radiologis
a.
b.
c.
Memuat gambar foto 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas yang kena cidera
dan ekstremitas yang tidak terkena cidera (pada anak dilakukan 2 kali yaitu
sebelum tindakan dan sesudah tindakan)
M. Penatalaksanaan
1.
a.
Mempertahankan kenyamanan
b.
c.
Mempertahankan kenyamanan
2.
a.
Tujuan :
1)
Mempertahankan kenyamanan
2)
b.
Posisi sim adalah pasien terbaring miring baik ke kanan atau ke kiri
Tujuan :
1)
2)
Memberikan kenyamanan
3)
Melakukan huknah
4)
5)
c.
Posisi trelendang adalah menempatkan pasien di tempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki
Tujuan : untuk melancarkan peredaran darah
d.
Posisi dorsal recumbent adalah posisi pasien ditempatkan pada posisi
terlentang dengan kedua lutut fleksi di atas tempat tidur
Tujuan :
1)
2)
Pemeriksaan genetalia
3)
e.
Posisi litotomi adalah posisi pasien yang ditempatkan pada posisi
terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen
Tujuan :
1)
Pemeriksaan genetalia
2)
Proses persalinan
3)
f.
Posisi genu pectorat adalah posisi nungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada bagian atas tempat tidur.
Memindahkan pasien ke tempat tdiur/ ke kursi roda
Tujuan :
1)
2)
3)
4)
Toleransi aktifitas
2)
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia, Jilid 2. Jakarta; Salemba Medika.
Alimul Aziz, 2008. Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2. Jakarta; Salemba Medika.
Dujiastuti SN Suris. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta.
Potter dan Perri. Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta; 2005.