Professional Documents
Culture Documents
PSIKOSOSIAL: ANSIETAS
MAKALAH
Oleh
Kelompok 1B
MAKALAH
diajukan unutk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik VIII
dengan dosen: Ns. Emy Wuri Wuryaningsih, M.Kep.
Oleh:
Dita Oktaviana
Raras Rahmatichasari
Retno Puji Astuti
NIM 112310101000
NIM 122310101011
NIM 122310101027
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Masalah Psikososial: Ansietas dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik IV-B.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1
Ns. Emy Wuri Wuryaningsih, M. Kep. selaku dosen pembimbing mata kuliah
kuliah Keperawatan Klinik VIII;
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................i
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
2.1 Contoh Kasus................................................................................................ 3
2.2 Pengertian......................................................................................................3
2.3 Tanda dan Gejala Kehilangan.....................................................................
2.4 Psikopatologi/ Psikodinamika (Pengkajian Stres Adpatasi Stuart).........4
2.5 Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan.............................................12
2.6 Penatalaksanaan............................................................................................13
2.7 Implementasi................................................................................................
2.8 Evaluasi.........................................................................................................
BAB 3. PENUTUP..................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 19
3.2 Saran.............................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 20
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Klien yang dirawat dirumah sakit dengan masalah fisik juga aan disertai masalah
psikososial seperti rasa kecemasan, takut akan kehilangan, dan juga akan mengalami
masalah distress spiritual. Timbulnya perasaan tersebut munculdisaat ketika keluarga
dan lingkungan merasa khawatir dengan keadaan klien ditambah dengan seringnya
waktu tim kesehatan seperti dokter, perawat, ahli terapi lain mengontrol dan
membicarakan keadaan klien saat diruangan. Pada umumnya masalaaah psikososial
tersebut menjadi hal pokok yang dirasakan klien dan keluarga disaat seperti kurangnya
informasi yang disampaikan oleh tim atau sumber-sumber informasi yang kurang.
Tindakan untuk masalah psikososial ini dapat diatasi dengna meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan. Salah satu aspek yang dapat dilakukan adalah asuhan
keperawatan psikososial yang membahas mengenaipenyakit terminal, penyakit kronis,
kehilangan, ansietas dan masalah kritis lainnya. Dengan demikian keterkaitan masalah
psikososial keyakindengan pelayanan kesehatan, dimana kebutuhan dasar manusia
diberikan pelayanan keseehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi aspek spiritual
agar tidak mengalami masalah psikososial seperti distress spiritual.
Masalah psikososial yang nantinya akan timbul pada kondisi-kondisi yang
disebutkan tadi akan menimbulkan masalah psikososial baru seperti aspek kehilangan.
Hal ini lebih banyak melibatkan emosi dan perasaan. Sehingga tim kesehatan
melakukan tindakan keperawataan membantu pasien untuk memahami dan menerima
kehilangan dan masalah psikososial lain dalam konteks kultur mereka sehingga
kehidupan mereka berlanjut. Untuk itu asuhan yang dapat diberikan dalam mengatasi
masalah-masalahpsikosial tersebut untuk menjaga keseimbanga atau balance antara
stress dan mekanisme koping serta menghindari ketidakseimbangan kondisi tersebut.
1.2 Tujuan
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
ringan mempunyai
karakteristik:
1. Berhubungan dengan ketegangan dalam peristiwa sehari-hari.
2.
Kewaspadaan meningkat.
1. Respon biologis : sering nafas pendek, nadi ekstra sistol dan tekanan darah
meningkat, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, sakit kepala, sering
berkemih, dan letih.
2. Respon kognitif : memusatkan perhatian pada hal yang penting dna
mengesampingkan yang lain, lapang persepsi menyempit, dan rangsangan dari
luar tidak mampu diterima.
3. Respon perilaku dan emosi : gerakan tersentak-sentak, terlihat lebih tegas, bicara
banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak aman.
c. Kecemasan berat
Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan
kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan
spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut memerlukan
banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain. Manifestasi
yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak
dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit,
tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan keinginan untuk
menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi.
Kecemasan berat mempunyai karakteristik :
1. Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang
lain.
2. Respon fisiologis : nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan
sakit kepala,penglihatan kabur, serta tampak tegang.
3. Respon kognitif : tidak mampu berpikir berat lagidan membutuhkan banyak
pengarahan / tuntunan, serta lapang persepsi menyempit.
4. Respon perilaku dan emosi : perasaan terancam meningkat dan komunikasi
menjadi terganggu (verbalisasi cepat).
d. Panik
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami
kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu
walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini
adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan
5. Insomnia
6. Kontak mata yang buruk
7. Mengekspresikan kekhawatiran
karena perubahan dalam
8. Agitasi
9. Mengintai
10. Tampak waspada
peristiwa hidup
b. Afektif
1. Gelisah
2. Kesedihan yang mendalam
3. Distress
4. Ketakutan
5. Perasaan tidak adekuat
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Peningkatan kewaspadaan
8. Iritabilitas
9. Gugup
10. Senang berlebihan
c. Fisiologis
1.
2.
3.
4.
Wajah tegang
Tremor tangan
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
5. Gemetar
6. Tremor
7. Suara bergetar
d. Simpatik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Anoreksia
Eksitasi kardiovaskuler
Diare
Mulut kering
Wajah merah
Jantung berdebar-debar
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan denyut nadi
9. Peningkatan refleks
10. Peningkatan frekuensi
pernapasan
11. Pupil melebar
12. Kesulitan bernafas
13. Vasokontriksi superficial
14. Kedutan pada otot
15. Lemah
e. Parasimpatik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nyeri abdomen
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Diare
Vertigo
Letih
7. Mual
8. Gangguan tidur
9. Kesemutan pada ekstremitas
10. Sering berkemih
11. Anyang-anyangan
12. Dorongan segera berkemih
f. Kognitif
1.
2.
3.
4.
5.
11. Khawatir
12. Melamun
13. Cenderung menyalahkan orang
lain
g.
h.
i.
j.
k.
l. 2.5 Psikopatologi/ Psikodinamika (Pengkajian Stres Adaptasi Stuart)
m. 2.6 Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa medis menurut
b. Diagnosa keperawatan
1. Ansietas berat ditandai dengan perasaan gelisah menghadapi ujian nasional
2. ketakutan ditandai dengan klien takut tidak lulus ujian
3. gangguan pola tidur ditandai dengan klien mengalami susah tidur tiap
malam karena memikirkan ujian nasional
n. 2.7 Penatalaksanaan
o.
p. 2.8 Implementasi
q. 2.9 Evaluasi
r.
s.
t.
u. BAB 3. PENUTUP
v.
w.
1.3 Kesimpulan
x.
Kecemasan sebagai respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara
subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal. Dua faktor yang
mempengaruhi cemas faktor predisposisi (peristiwa traumatic, konflik emosional,
konsep diri terganggu, frustasi, gangguan fisik, riwayat gangguan kecemasan dalam
keluarga, medikasi) dan faktor presipitasi meliputi ancaman aktivitas fisik kehilangan
disimpulkan suatu pemisahan yang nyata mungkin secara bertahap atau mendadak yang
tidak terduga. Sehingga setalah dilihat dari tanda dan gejala dapat dilihat seberapa besar
mekanisme koping setiap individu tersebut dengan nursing diagnosis.
y.
1.4 Saran
z. Sebagai seorang perawat dalam menangani masalah psikososial seperti
yang dijelaskan diatas dengan lebih banyak keterampilan dalam berkomunikasi.
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan terjadinya pemahaman yang salah dari
klien dan keluarga sehingga dapat tercipta pelayanan kesehatan yang berkualitas.
aa.
ab.
ac.
ad.
ah.
ai.
aj.
ak.
al.