You are on page 1of 10

MAKALAH

ANTIOKSIDAN LUTEIN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Pangan II

Oleh:

Rachmania Mirza
Dila Rahmawati
Ayu Irhoni Rosadi

(135100
(135100107111003)
(135100107111013)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Page | 1

Segala puji bagi Tuhan YME yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Kimia Pangan II dengan harapan dapat menambah wawasan bagi kami sebagai mahasiswa
khususnya dan para pembaca makalah ini. Makalah ini memuat tentang Antioksidan Lutein.
. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan
baik ditinjau dari isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu, kami senantiasa
mengharapkan kontribusi pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.

Malang, 1 Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Page | 2

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3 Manfaat...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2. ANTIOKSIDAN.........................................................................................6
2.1 Pengertian...............................................................................................6
2.2 Jenis antioksidan.....................................................................................6
2.3 Makanan yang mengandung antioksidan...............................................7
2.4 Mekanisme ............................................................................................8
3. LUTEIN .....................................................................................................8
3.1 Pengertian...............................................................................................8
3.2 Lutein sebagai antioksidan.....................................................................8
4. Sumber Lutein..........................................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Dengan makanan tubuh
dapat memperoleh energi. Energi diperoleh dari makanan melalui proses kimia. BahanPage | 3

bahan makanan mengandung berbagai jenis zat diantaranya vitamin, karbohidrat, lemak,
protein, zat aditif, bahan pengawet, pewarna dan pemanis buatan serta oksidan dan anti
oksidan. Bahan makanan tertentu dapat berpengaruh baik ataupun buruk terhadap tubuh.
Oksigen membantu sel mengubah nutrisi menjadi energi. Dalam kondisi normal,
molekul-molekul di dalam sel memiliki pasangan elektron yang lengkap sehingga stabil.
Ketika melakukan kontak dengan oksigen, molekul itu teroksidasi sehingga kehilangan
elektron. Molekul tidak stabil tersebut lalu berubah menjadi apa yang disebut radikal
bebas. Jadi, radikal bebas adalah produk alamiah hasil metabolisme sel. Radikal bebas
sama alamiahnya dengan kita menghirup udara. Sebagai molekul tidak stabil, radikal bebas
selalu berusaha menyerobot elektron molekul lain di dalam tubuh untuk membuatnya
stabil kembali. Hal ini dapat menghancurkan struktur sel-sel tubuh serta mengubah ukuran
dan bentuk mereka. Kerusakan sel-sel tersebut pada akhirnya menimbulkan dampak
merugikan bagi kesehatan
Mengkonsumsi lebih banyak antioksidan membantu tubuh untuk menetralisir
radikal bebas berbahaya. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas dengan
menyumbangkan elektron sehingga membuatnya stabil. Oksidan dan antioksidan
merupakan salah satu zat yang terkandung dalam bahan makanan tertentu. Makanan
tertentu dapat mengandung oksidan dan anti oksidan. Terdapat manfaat dan kerugian zat
tersebut didalam tubuh.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari antioksidan ?
2. Apakah pengertian dan manfaat dari Lutein?
3. Apa sajakah bahan makanan yang mengandung Lutein ?
I.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Page | 4

1.
2.
3.
4.

Dapat mengetahui pengertian dari antioksidan


Dapat mengetahui pengaruh anti oksidan terhadap tubuh
Dapat mengetahui pengertian dan manfaat dari Lutein
Dapat mengetahui bahan makanan yang mengandung antioksidan Lutein

BAB II
PEMBAHASAN
1. Antioksidan
1.1 Pengertian
Zat antioksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal
bebas. Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi
dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh.
Radikal bebas juga terdapat di lingkungan sekitar kita yang berasal dari polusi udara,
Page | 5

asap tembakau, penguapan alkohol yang berlebihan, bahan pengawet dan pupuk, sinar
Ultra Violet, X-rays, dan ozon. Radikal bebas dapat merusak sel tubuh apabila tubuh
kekurangan zat anti oksidan atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal ini dapat
menyebabkan berkembangnya sel kanker, penyakit hati, arthritis, katarak, dan penyakit
degeneratif lainnya, bahkan juga mempercepat proses penuaan. Beberapa contoh dari
antioksidan adalah vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat
besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan
melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses
oksidasi radikal bebas.
1.2 Jenis Antioksidan

Antioksidan berdasarkan sumbernya

Ada dua macam antioksidan berdasarkan sumbernya, yaitu antioksidan alami dan
antioksidan sintetik .

Antioksidan berdasarkan mekanisme kerjanya

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dibedakan menjadi antioksidan primer


dan antioksidan sekunder serta antioksidan tersier.
Antioksidan primer
Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru
dengan memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.
Contoh antioksidan primer, ialah enzim superoksida dimustase (SOD), katalase, dan
glutation dimustase.
Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah
terjadinya reaksi berantai. Contoh antioksidan sekunder diantaranya yaitu vitamin E,
Vitamin C, dan -karoten.
Page | 6

Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang
disebabkan oleh radikal bebas.
1.3 Makanan yang Mengandung Antioksidan
Ada beberapa makanan yang merupakan sumber antikosidan yakni makanan yang
mengandung Vitamin A, C, E, melantonin, betakaroten seperti sayuran, kacang-kacangan,
jagung, kedelai dan buah. Vitamin E dan C dikenal sebagai antioksidan yang potensial
dan banyak dikonsumsi.

1.4 Mekanisme antioksidan menagkal radikal bebas


Antioksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara
memberikan elektron kepada radikal bebas. Antioksidan akan menetralisir radikal bebas
sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA. Proses
yang terjadi sebenarnya sangat kompleks tapi secara sederhana dapat dilukiskan seperti
itu. Atau Antioksidan adalah substansi yang melindungi tubuh dari oksidan yang dapat
merusak bahkan membunuh sel dalam tubuh kita. Oksidan menyebabkan stress oksidatif
sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Mengkonsumsi makanan sumber
antioksidan dapat membantu melindungi tubuh.
2. Lutein
2.1 Pengertian
LUTEIN adalah suatu jenis karotenoid yang merupakan senyawa berbentuk kristal padat
dan berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein
merupakan senyawa non polar yang tidak larut dalam air dan tergolong ke dalam
Page | 7

senyawa non-esensial, tubuh kita tidak dapat mensintesisnya sendiri. Serangan radikal
bebas dan proses oksidasi yang terjadi terus-menerus membuat molekul-molekul tubuh
kita lambat laun terdegradasi.
Struktur dari lutein adalah sebagai berikut:

2.2 Lutein sebagai Antioksidan pelindung mata

Perlindungan Macula

Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa


mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu
menghasilkan penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan
jelas. Pigmen macular dipercaya melindungi retina dari radiasi sinar yang masuk ke
mata.
Macula menerima cahaya pada berbagai panjang gelombang, hal ini membuatnya
rentan terhadap kerusakan oleh cahaya biru. Perusakan macula oleh cahaya biru
berkontribusi pada degenerasi macular berkaitan dengan bertambahnya usia (agerelated macular degeneration/AMD). AMD adalah kerusakan macula berupa
menurunnya kerapatan pigmen yang berperan menyaring cahaya yang masuk ke
mata. Akibatnya penderita AMD tidak bisa melihat dengan jelas, tidak dapat
membaca, atau bahkan tidak dapat mengenali wajah teman sendiri. AMD terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu dry AMD dan wet AMD. Dry AMD, yang merupakan
Page | 8

kasus terbanyak AMD (90 persen), adalah kerusakan pada retina akibat pecahnya sel
pada macula yang diakibatkan oleh suatu deposit yang disebut drusen. Tahap
selanjutnya kerusakan mata adalah wet AMD yang mencakup pembentukan
pembuluh darah abnormal pada macula yang berpotensi menyebabkan kebutaan
total. AMD merupakan penyebab kebutaan yang irreversible pada masyarakat dunia
yang berumur 65 tahun ke atas. Paparan mata terhadap sinar matahari langsung,
sepanjang umur menurunkan kerapatan pigmen macular. Selain itu, kebiasaan
merokok dan mengonsumsi alkohol diketahui berperan pada penurunan kerapatan
pigmen tersebut. Menurunnya kerapatan pigmen macular berakibat pada menurunnya
kemampuan retina untuk menyaring cahaya yang masuk. Sebuah Penelitian
menunjukkan bahwa subyek yang tua, dengan konsentrasi lutein yang tinggi pada
macula, memiliki kepekaan penglihatan yang sama dengan subyek yang muda.
Sebaliknya, subyek yang tua dengan konsentrasi lutein yang rendah memiliki
kepekaan penglihatan yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa lutein merupakan
komponen aktif dan penting dalam proses penglihatan. Lutein terbukti menyumbang
keragaman kerapatan pigmen macular terbanyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa
lutein merupakan determinan utama kerapatan pigmen optik macular. Cahaya biru
adalah penyebab utama kerusakan mata dan dapat menyebabkan foto-oksidasi pada
daerah macula. Foto-oksidasi mengakibatkan peroksidasi lipid yang sangat toksik
untuk retina. Snodderly menyimpulkan bahwa lutein mencegah kerusakan retina
akibat cahaya biru dengan cara menyerap cahaya tersebut dan mencegah fotooksidasi. Para peneliti di DVA Medical Center-North Chicago menemukan bahwa
suplemen lutein dapat membantu mencegah perkembangan AMD pada pasien yang
menderita AMD. Asupan 6 mg lutein per hari berkorelasi kuat dengan prevalensi
AMD yang rendah serta dengan mengonsumsi makanan yang mengandung lutein
yang tinggi dapat menurunkan risiko AMD. Selain dapat mencegah AMD, lutein
diketahui dapat juga mencegah katarak. Dari antara berbagai anti-oksidan yang
diteliti, lutein adalah satu-satunya anti-oksidan yang berkaitan dengan katarak. Hal
ini menunjukkan adanya efek perlindungan oleh lutein ini terhadap katarak.

Page | 9

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa lutein dapat membantu melindungi kulit
dari radiasi sinar ultra violet

Mekanisme Lutein

Radikal bebas yang berasal dari sinar matahari atau pencemaran udara yang masuk ke
mata mengoksidasi molekul rentan pada lensa mata seperti protein dan lipid yang
menyusun lensa mata. Efek dari oksidasi ini adalah timbulnya gerombolan protein
atau lipid yang rusak pada lensa mata. Seiring dengan bertambahnya usia dan makin
terakumulasinya radikal bebas, gerombolan protein dan lipid mata yang rusak
tersebut makin besar. Hal itulah yang membuat penglihatan kabur dan lama-kelamaan
menjadi buta. Lutein sebagai antioksidan menangkap radikal bebas tersebut (dengan
cara berikatan dengannya) sebelum mereka merusak protein atau lipid lensa. Dalam
hal ini lutein dapat diibaratkan sebagai pelindung lensa mata terhadap serangan
radikal bebas.
3. Sumber Lutein
Makanan-makanan yang mengandung banyak lutein adalah sayuran berwarna hijau
seperti daun kangkung, bayam, kuning telur dan lemak hewan. Selain beberapa makanan
diatas, ada banyak makanan lain yang mengandung banyak lutein, sebutkan saja
misalnya: kacang polong, zucchini, brussel sprout, kacang pistachio, brokoli, jagung,
buah kiwi, lobak, selada romaine, collard hijau

Page | 10

You might also like