You are on page 1of 58

MINERALOGI

MINERALOGI
LIAT
LIAT TANAH
TANAH

Penyusun Tanah Mineral

Mineral Primer:
Kuarsa
Mineral Sekunder:
Liat silikat

Udara:

Mineral:

20-30%

45%

Pori:
50%

Padatan:
50%
Air:
20-30%
Organik
5%

MINERAL

Mineralogi:
Mineralogi:cabang
cabangilmu
ilmugeologi
geologiyg
ygmempelajari
mempelajarikerak
kerakbumi
bumidari
dari
sudut
pandang
MINERAL
sudut pandang MINERAL
MINERAL
MINERAL ==minera
minera, ,yang
yangartinya
artinyaBIJIH
BIJIH
Mineral
Mineral adalah
adalah komponen
komponen batuan
batuan yg
yg mempunyai
mempunyai komposisi
komposisi
kimiawi
tertentu
dengan
sifat-sifat
fisik
yg
khas
(warna,
kekerasan,
kimiawi tertentu dengan sifat-sifat fisik yg khas (warna, kekerasan,
kilap,
kilap,dll).
dll). Mineral
Mineralini
inimerupakan
merupakanproduk
produkalami
alamidari
dariproses
proseskimiakimiafisika
di
dalam
kerak
bumi.
fisika di dalam kerak bumi.

AMORF dan
danKRISTALIN
KRISTALIN
AMORF
Amorf:bahan
bahanpadatan
padatanyg
ygdicirikan
dicirikanoleh
olehtidak
tidakadanya
adanyastruktur
strukturyg
ygtegas,
tegas,mempunyai
mempunyaisifat
sifat
Amorf:
fisikseragam
seragampd
pdsemua
semuaarah
arah(isotropik)
(isotropik)
fisik
Kristalin == kristaloid:
kristaloid: bahan
bahan padatan
padatan yg
yg mempunyai
mempunyai struktur
struktur kristal
kristal tertentu,
tertentu, sifatsifatKristalin
sifatnyaditentukan
ditentukanoleh
oleh(1)
(1)jumlah
jumlahunit
unitstruktural
struktural(atom
(atom, ,ion,
ion,atau
ataumolekul)
molekul)yg
ygdiikat
diikat
sifatnya
bersamaoleh
olehgaya
gayaelektrostatika
elektrostatikadlm
dlmsuatu
suatupola
polatertentu,
tertentu,(2)
(2)perbandingan
perbandinganukuran
ukuranunitunitbersama
unitstrukturalnya,
strukturalnya,dan
dan(3)
(3)ikatan
ikatankimia
kimiaantara
antaraatom-atom.
atom-atom.
unit
KOLOID : COLLA = perekat, lem
adalah sistim dispersi yg heterogen terdiri atas fase terdispersi dan medium dispersi.
Fase terdispersi merupakan partikel halus ( 1 - 100 mU) tersebar merata dlm medium dispersinya.
Koloid ada dua macam, yaitu GEL (partikel terdispersi dominan) dan SOL (medium dispersinya
dominan)

Divisi I
Divisi II
Divisi III
Divisi IV
Divisi V
Divisi VI

: Unsur-unsur alami dan senyawa inter-metalik


: Karbida, Nitrida, dan Fosfida
: Sulfida, Garam Sulfon, dan senyawa turunannya
: Halida (Fluorida; Klorida, Bromida, dan Iodida)
: Oksida (Oksida sederhana, Hidroksida)
: Garam oksigen (Iodat, Nitrat, Karbonat, Sulfat, Kromat, Molibdat,
Fosfat, Arsenat, Borat, dan Silikat)

Klasifikasi Silikat:
1. Neso-Silikat
2. Soro-silikat
3. Siklo-silikat
4. Ino-silikat
5. Filo-silikat
6. Tekto-silikat

: Tetrahedra SiO4 berdiri sendiri-sendiri


: dua SiO4 berpolimerisasi
: Tetrahedra SiO4 membentuk rantai siklis
: Tetrahedra SiO4 membentuk lembaran kontinyu
: Polimerisasi SiO4 membentuk struktur tiga dimensi
: Tetrahedra SiO4 berpolimerisasi membentuk struktur tiga
dimensi yang kompleks.

KELOMPOK
OKSIDA

1. Dalam pembentukannya diperlukan oksigen dari udara


2. Ikatan ionik di antara unit-unit strukturalnya
3. Struktur kristal mengandung O (oksida) dan OH- (hidroksida)
4. Dlm struktur kristalnya, kation inti dikelilingi oleh anion oksigen
dan hidroksil

HEMATIT : Fe2O3
Komposisi kimia
: mengandung 70% Fe, campurannya Ti dan Mg
Struktur kristal
: Agak kompleks
Habit
: Pipih, Rhombohedral
Warna
: Hitam besi hingga kelabu baja
Kekerasan : 5.5 - 6.0; Rapuh
Berat jenis : 5.0 - 5.2
Sifat diagnostik
: Warna goresannya merah, sangat keras, tidak magnetik
Genesis
: Dibentuk dalam suasana oksidasi dlm endapan dan batuan

MAGNETIT : FeFe2O4
Komposisi kimia
Sistem
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik
Genesis

: FeO 70%, Fe2O3 69%, kadar Fe 72.4%


: Kubik, simetrik, heksoktahedral
: Oktahedral
: Hitam besi
: 5.5 - 6.0; Rapuh
: 4.9 - 5.2
: Magnetik kuat, Warna goresannya hitam
: Dibentuk dalam suasana reduksi dlm endapan bijih dan batuan

KELOMPOK
OKSIDA

KUARSA: SiO4
1. Ada tiga polimorfiknya: Kuarsa, Tridimit, Kristobalit
2. Modifikasinya diberi awalan alfa, beta
3. Ion inti Si4+ dikelilingi oleh empat anion oksigen O= yg
menempati titik sudut tetrahedron

KUARSA : SiO2
Komposisi kimia
Struktur kristal
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik
Genesis

: Sesuai dg formulanya
: Agak sederhana .
: Heksagonal
: Tidak berwarna, putih susu, kelabu
: 7.0
: 2.5 - 2.8
: Bentuknya yg khas, keras, tdk mempunyai belahan
:

Bentuk kristal Kuarsa

KELOMPOK
HIDROKSIDA

1. Senyawa logam dengan OH- : Hidrat atau hidroksida


2. Struktur kristalnya berlapis
3. Heksagonal

BRUSIT : Mg(OH)2
Komposisi kimia
Struktur kristal
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik

: MgO 69%; H2O 31%; campurannya Fe dan Mn


: Berlapis
: Tabuler tebal
: Putih, kadangkala kehijauan
: 2.5
: 2.3 - 2.4
: Mudah larut dlm HCl

HIDRARGILIT : Al(OH)3
Komposisi kimia
Sistem
Struktur kristal
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik

: Al2O3 65.4%, H2O 34.6%


: Monoklin, Simetri prismatik
: Berlapis, lembaran Al dijepit oleh dua lembaran hidroksil
: Tabuler-heksagonal
: Putih, sedikit kekelabuan
: 2.5 - 3.5
: 2.43
: Belahan sgt baik, kilap kaca, ringan

KALSIT : CaCO3

KELOMPOK
KARBONAT

Komposisi kimia
Struktur kristal
Habit
Agregat
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik

: CaO 56%; CO2 44%; campurannya Mg, Fe dan


Mn sampai 8%
: spt NaCl
: Skalenohedral
: Kalsit yg kompak disebut Marble, Sdg
Batukapur bersifat kriptokristalin kompak
: umuknya tdk berwarna, atau Putih susu
: 3.0; Rapuh
: 2.6 - 2.8
: Bereaksi dg keras bila diberi HCl

MAGNESIT : Mg(CO3 )
Komposisi kimia
Sistem
Struktur kristal
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik

: MgO 47.6, CO2 52.4%


: Trigonal, Simetri , ditrigonal skalenohedral
: Analog dg kalsit
: Umumnya rhombohedral
: Putih dg becak kekuningan atau kekelabuan
: 4.0 - 4.5 ; Rapuh
: 2.9 - 3.1
: Larut asam bila dipanaskan, kondisi dingin tdk bereaksi dg HCl

DOLOMIT : CaMg(CO3)2
Komposisi kimia
Sistem
Warna
Berat jenis
Sifat diagnostik

: MgO 21.7%, CaO 30.4%, CO2 47.9%


: Trigonal, Simetri rhombohedral
: Putih kelabu
Kekerasan : 3.5 - 4.0 ; Rapuh
: 1.8 - 2.9
: Kondisi dingin lambat bereaksi dg HCl

KELOMPOK
FOSFAT

VIVIANIT : Fe3(PO4)2 . 8H2O


Sistem
: Monoklinik
Habit
: Kristal prismatik
Warna
: tidak berwarna
Kekerasan
: 1.5 - 2.0
Berat jenis
: 2.68
Sifat diagnostik
: Biasanya berubah menjadi biru atau hijau ,
belahan jelas, larut asam nitrat menghasilkan endapan fosfat yg kuning

APATIT : Ca5(PO4)3Cl,OH,F
Sistem
Habit
Belahan
Kekerasan
Berat jenis
Warna
Sifat diagnostik

: Heksagonal
: Kristal dlm batu kapur prismatik
: Tidak jelas
: 5.0 ; Rapuh
: 3.1 - 3.2
: Hijau, hijau kebiruan, hijau kelabu, biru, violet
: Bentuk kristalnya, warnanya , lareut dlm asam

TURQUOIS : CuAl6(PO4)4(OH)8. 4H2O


Sistem
: Triklinik
Habit
: Kristal jarang ditemukan, biasanya masif
Warna
: Putih kelabu
Kekerasan
: 5 - 6.0
Berat jenis
: 2.6 - 2.8
Warna
: Biru langit, Hijau kebiruan
Sifat diagnostik
: Warna biru yang khas

KELOMPOK
FELDSPAR

SANIDIN= ORTOKLAS : KAlSi3O8


Sistem
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Sifat diagnostik

: Monoklinik
: Kristal prismatik pndek, agak pipih atau memanjang
: umumnya tidak berwarna
: 6.0
: 2.56
: Kilap kaca

MIKROKLIN : KAlSi3O8
Sistem
Habit
Belahan
Kekerasan
Berat jenis
Warna
Sifat diagnostik

: Triklinik
: Serupa dg Ortoklas
: Sempurna, baik
: 6.0
: 2.56
: Putih, cream, merah muda
: Sifat optik

PLAGIOKLAS : (Ca,Na)(Al,Si) AlSi2O8


Sistem
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Warna
Sifat diagnostik

: Triklinik
: Kristal biasanya berbentuk batang
: Putih atau kelabu
: 6.0
: 2.62 - 2.76
: Putih atau kelabu
: bentuk kembar

FILOSILIKAT

1. Ciri khusus: Adanya tetrahedron SiO4 dimana tiga atom oksigen pd titik
sudutnya mengikat tetrahedra lainnya shg membentuk lembaran
tetrahedra
2. Lembaran tetrahedra ini dapat bergabung dg lembaran oktahedra
membentuk lapisan majemuk tetrahedra-oktahedra

KAOLINIT : Al4Si4O10(OH)8
Sistem
Habit
Belahan
Kekerasan
Berat jenis
Warna
Kimiawi

: Triklinik
: Kristal pseudoheksagonal pipih
: Sempurna
: 2.0
: 2.6
: Putih, seringkali berbintik coklat atau kelabu
: Komposisi sesuai formula, substitusi jarang terjadi.
Polimorfiknya adalah Dikrit, Nakrit, dan Haloisit.

MONTMORILONIT : Al2Si4O10(OH)2. xH2O


Sistem
: Monoklinik
Habit
: Kristal sukar dilihat
Warna
: Biasanya kelabu atau kelabu kehijauan
Kekerasan
: 2 - 2.5
Berat jenis
: 2.0 - 2.7, menurun dengan kadar air
Sifat diagnostik
: Komposisinya selalu menyimpang dari formula ideal, sering terjadi
substitusi atom dlm struktur kristal, misalnya Mg mengganti Al, Al mengganti Si. Substitusi
ini mengakibatkan munculnya muatan negatif pd struktur.

Sumber: http://www.ctahr.hawaii.edu/huen/clay_structures.htm

Sumber: http://www.ctahr.hawaii.edu/huen/clay_structures.htm

FILOSILIKAT

VERMIKULIT : Mg3Si4O10(OH)2 . xH2O


Sistem
: Monoklinik
Habit
: Biasanya pseudomorf
Belahan
: Sempurna
Kekerasan
: 1.5
Berat jenis
: 2.4
Warna
: Kuning sampai coklat
Kimiawi : Selalu ada sejumlah Al yg menggantikan Si,
Mg oleh feri

http://pubs.usgs.gov/of/2001/of01-

http://www.ctahr.hawaii.edu/huen/clay_structures.htm

KELOMPOK
MIKA

MUSKIVIT : KAl2(AlSi3O10) (OH)2


Sistem
: Monoklinik
Habit
: Biasanya masanya berlapis
Warna
: Tidak berwarna atau pucat
Kekerasan
: 2.5
Goresan
: Putih
Komposisi kimia
: Komposisinya beragam akibat substitusi atom.
Sejumlah Na menggantikan K. Sebagian Al (koordinasi enam) digantikan
oleh Mg dan Fe.

BIOTIT : K(Mg,Fe)3 (AlSi3O10)(OH)2


Sistem
: Monoklinik
Habit
: Kristalnya prisma pseudo-heksagonal, seringkali pipih berlapis
Belahan
: Sempurna
Kekerasan
: 2.5
Berat jenis
: 2.8 - 3.4
Warna
: Kuning pucat hingga coklat
Komposisi kimia
: Komposisinya beragam. Sebagian K diganti oleh Na, Ca, Rb, Cs.
Mg dapat diganti oleh fero dan feri; sebagian OH dapat diganti oleh F

KHLORIT : (Mg, Fe,Al)6 (Al,Si)4O10 (OH)8


Sistem
Habit
Warna
Kekerasan
Berat jenis
Warna
Komposisi kimia

: Monoklinik
: Kristal pseudo-heksagonal
: Hijau khas
: 2.5
: 2.6 - 3.3
: Hijau khas
: Mg dan Fe dapat saling menggantikan

Alumino silikat
Kaya Mg, Ca, Na, Fe
Feldspar; Augit; Hornblende

Muskovit; Mika; Biotit

Klorit
-Mg

Derajat
Pelapukan
Meningkat

Kaya K

-Mg -K
-Mg

Hidrous mika
-K

Vermikulit
Pengusiran basa lambat

Montmorilonit

Pengusiran basa cepat

Kaolinit

Iklim panas basah (-Si)

Mikroklin; Ortoklas

+K

Oksida Fe dan Al

-K

Kaya Mg dlm zone pelapukan

Pengusiran basa cepat


Iklim panas basah (-Si)

Diagram ttg Kondisi umum pembentukan liat silikat dan oksida Fe & Al

TETRAHEDRA SILIKA

OKTAHEDRA ALUMINA

Si
O

Al

OH

MINERALOGI LIAT

KAOLINIT

1. Paket lapisan mineral tersusun atas lempeng aluminiumhidroksida yg bergabung dg lempeng silika
2. Salah satu ion oksigen menjadi mata rantai (jembatan) di
antara kedua lempengan
3. Seluruh kristal merupakan tumpukan dari paket-paket
lapisan seperti di atas

O
Si
Al
OH

tetrahedra

3O
2 Si
O-OH-O
2 Al

Oktahedra

3 OH

Pd kondisi kemasaman alamiah (pH 4 - 8), kaolinit tdk begitu aktif.


Hidroksil permukaan yang terikat pada Al, bersifat asidoid pd pH > 8.1, bersifat basidoid pd pH
< 8.1.
Shg pd kondisi pH tinggi, permukaan liat ini akan bermuatan negatif, KTK nya tinggi

MINERALOGI LIAT

HALOISIT

1. Seringkali mengiringi kaolinit, formulanya


Al2O3.2SiO2.4H2O
2. Lempeng-lempeng Si dan Al tidak diikat oleh ion-ion
oksigen milik bersama
3. Seluruh kristal terdiri atas lempeng Si2O5H2 bergantian
dg lempeng Al2(OH)6
O
Si

tetrahedra

Al
OH

3O
2 Si
2 OH
3 OH
2 Al Oktahedra
3 OH

Kisi kristal tidak tahan terhadap pemanasan


Pada suhu 40oC air telah lenyap dan lambat laun terbentuk suatu persenyawaan meta-haloisit

MINERALOGI LIAT

PIROFILIT

1. Rumus umumnya Al2O3.4SiO2.H2O


2.

O
Si

tetrahedra

Al
OH

tetrahedra

3O
2 Si
O-OH-O
2 Al
O-OH-O
2 Si
3O

Permukaan kristal tersusun atas atom oksigen dari lempengan Si2O5, bersifat inert

oktahedra

MINERALOGI LIAT
MONTMORILONIT
n H2O

1. Kisi kristalnya bersifat dapat membengkak


2. Ruang antara Lempeng-lempeng dapat dimasuki air, shg
jarak antar lempengan melebar
3. Rumus umum Al2O3.4SiO2.H2O.nH2O
n H2O

..

tetrahedra

n H2O ...

3O
2 Si
O-OH-O
2 Al /Fe/Mg
oktahedra

O-OH-O
tetrahedra

n H2O

n H2O

2 Si
3O

..n H2O ..

MINERALOGI LIAT

SERISIT

1. Adalah Muskovit yg bersisik halus dg formulanya K2O.


3Al2O3. 6SiO2. 2H2O atau KAl2(AlSi3)O10(OH)2
2. Mg menggantikan sebagian Al (Substitusi isomorfik)
3. Paket-paket Al2(AlSi3)O10(OH)2 dirangkaikan bersama
oleh ion kalium
K
Si
OH
Al

6O
. K ...
6O
tetra- Al, 3Si
hedra
2O-2OH-2O
4 Al

oktahedra

2O-2OH-2O
O

Al, 3Si tetrahedra


6O
. K .

Ukuran liat 2 mikron


Ukuran partikel koloid 1 mikron
Tidak semua liat bersifat koloidal

MINERAL
LIAT

LIAT SILIKAT:
Berbentuk pipih-laminer, lapisan lempengan
Berstruktur kristal = kristalin
Umumnya bersifat koloidal
Luas permukaannya sangat besar
Permukaannya bermuatan elektronegatif shg
mampu menjerap kation-kation
Liat Fe dan Al-hidrous-oksida:
Tidak mempunyai struktur kristal, amorf
Banyak dijumpai di daerah tropika
ALOFAN: Si dan Al seskui-oksida
Al2O3.2SiO2.H2O

STRUKTUR
LIAT
SILIKAT

Ukuran kecil , KRISTALIN


Tersusun atas unit-unit kristal
Susunan mineralogik dari unit kristal ini tgt pada
tipe liat
Struktur Dasar LIAT SILIKAT:
Silikat-alumina = alumino-silikat:
Lempengan tetrahedra-silika bertumpukan dg lempengan
oktahedra alumina
Tetrahedra silika
Oktahedra alumina
Kedua lempengan ini berikatan satu-sama lain dalam kristal
liat melalui atom oksigen .. Jembatan oksigen

Tetrahedra
SiO4

Oktahedra

Mineralogi
Liat Silikat

Berdasar susunan lempeng dlm unit kristal:


1. Tipe mineral 1:1 (Silika : Alumina)
2. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya memuai
3. Tipe mineral 2:1 yg unit kristalnya tdk memuai
4. Tipe mineral 2:2
Tipe Mineral 1:1
Kaolinit, Haloisit, Anauksit, Dikit
Unit kristal terdiri atas satu lempeng silika & satu alumina
Kisi kristalnya 1:1
Kedua kisi dlm unit kristal diikat oleh atom oksigen yg dipegang
bersamaan oleh atom Si dan Al dlm masing-masing kisi
Unit-unit kristal diikat bersama secara kuat oleh ikatan hidrogen
sehingga tidak dapat memuai (mengembang-mengkerut)
Permukaan efektif terbatas di permukaan luar saja
Hampir tidak ada substitusi isomorfik
Nilai KTK-nya rendah
Kristal Kaolinit berbentuk heksagonal, diameternya 0.1 - 5 mikron
Sifat plastisitas dan kohesinya rendah
Sifat koloidalnya tidak terlalu intensif

Mineralogi
Liat Silikat

Tipe mineral Memuai 2:1


Unit kristalnya tersusun atas lempeng alumina yang dijepit
oleh dua lempeng silika
Dua Kelompok yang terkenal:
1. Montmorilonit : Montmorilonit, Beidelit, Nontronit, Saponit
2. Vermikulit

MONTMORILONIT
Unit-UNIT kristal diikat bersama melalui ikatan oksigen yang lemah,
sehingga kisi kristal mudah mengembang bila basah
Diameter montmorilonit 0.01 - 1 mikron
Permukaannya sangat luas: Permukaan luar dan permukaan dalam
Muatan listrik negatif pada permuakaannya sangat besar, terdiri atas
muatan permanen dan muatan yang tergantung pH.
Muatan permanen terbentuk melalui proses substitusi isomorfik
Mg menggantikan sebagian Al dalam lempeng Oktahedron
Al menggantikan sebagian Si dalam lempeng Tetrahedron
Sifat plastisitas dan kohesinya tinggi, mengembang & mengkerut
Sifat koloidalnya sangat intensif

Mineralogi
Liat Silikat

VERMIKULIT
Ciri-ciri strukturalnya serupa dengan Montmorilonit
Pd bbrp Vermikulit ternyata Mg dominan, menggantikan Al
dalam lempeng alumina.
Pd lempeng silika sebagian Si digantikan oleh Al, inilah yang
Menimbulkan MUATAN NEGATIF yg sangat besar
Kapasitas jerapan (KTK) sangat besar.
Molekul air bersama dg kation Mg dijerap kuat di antara unit
kristal, sehingga derajat memuainya tidak terlalu intensif
(MEMUAI TERBATAS)

Tipe mineral 2:1 Tidak Memuai (ILLIT)


Ukurannya berada di antara montmorilonit dan kaolinit
Muatan negatifnya terutama pd lempeng silika tetrahedra,
karena sekitar 15% dari Si digantikan oleh Al.
Kalium diikat kuat di antara unit-unit kristal, sehingga
tidak mudah mengembang

Mineralogi
Liat Silikat

KLORIT: Tipe mineral 2:2


Mineral liat Magnesium-silikat yg mengandung Fe dan Al.
Satu unit kristal tersusun atas LAPISAN TALK (spt
montmorilonit) dan LAPISAN BRUSIT [ Mg(OH)2 ]
Atom Mg mendominasi lempeng oktahedron lapisan TALK.
Sehingga unit kristal terusun atas dua lempeng tetrahedron
silika dan dua lempeng oktahedron magnesium (Tipe 2:2)
Mineral liat ini bersifat mudah memuai

CAMPURAN LIAT SILIKAT


Susunan unit kristalnya berbeda-beda, spt misalnya:
1. Klorit - Illit
2. Ilit-Montmorilonit

Ciri-ciri

Tipe Liat
Montmorilonit
Ilit

Ukuran (mikron)
0.01 - 1
0.1 - 2
Bentuk
Serpih tak menentu Serpih tak menentu
Permukaan jenis (m2/g)
700-800
100-200
Permukaan luar
Luas
Sedang
Permukaan dalam
Sgt luas
Sedang
Kohesi / Plastisitas
Tinggi
Sedang
Kapasitas Memuai
Tinggi
Sedang
KTK (me/100 g)
80-100
15 - 40

Sumber: Sifat dan Ciri Tanah (G. Soepardi, 1983)

Kaolinit
0.1 - 5
Heksagonal
5 - 20
Sempit
Tdk ada
Rendah
Rendah
3 - 15

Mineral
Koloidal
selain
Silikat

HIDRUS OKSIDA BESI & ALUMINIUM


Liat ini penting karena Sangat dominan di daerah tropika
Molekul air berasosiasi dengan oksida :
Fe2O3.xH2O : Limonit dan Goetit
Al2O3.xH2O : Gibsit
Muatan negatifnya sedikit
Sifat plastisitas, lengket, dan kohesinya rendah
Tanah yg kaya minerla liat ini biasanya sifat isiknya baik

ALOFAN & MINERAL AMORF


Bersifat koloidal non-kristalin
Alofan: Gabungan antara silikon dan aluminium seskuioksida
Susunannya mendekati Al2O3.2SiO2.H2O
Banyak ditemukan pada tanah-tanah Abu volkan

SIFAT
Koloidal
MINERAL
LIAT

Karakteristik bahan koloid: penyebaran cahaya, osmotik dan muatan


listrik
Koloid tanah bersifat amfotir, diduga ada kaitannya dg gel-gel besi,
aluminium, dan mangan yang menyelimuti inti kristalin.
Berbagai jenis kation dijerap oleh koloid tanah dengan kekuatan yang
berbeda-beda, tergantung pada ukuran, muatan (valensi) dan
hidratasi kation.
Penjerapan kation oleh mineral liat berhubungan erat dengan tipe
mineral liat
Kaolinit dan Haloisit: muatan listrik terdapat pd ikatan yg patah di
tepi kristal, dan disosiasi H dari gugusan OH permukaan
Ilit dan Khlorit; muatan listrik pd ikatan yg patah di tepi kristal, dan
muatan permanen akibat substitusi atom inti kristal
Montmorilonit dan Vermikulit: muatan listriknya terutama akibat dari
substitusi atom inti kristal.

PENJERAPAN DAN PERTUKARAN ION


Penjerapan kation dipengaruhi oleh:
1. Jenis kation
2. Konsentrasi ion-ion
3. Sifat anion yang berhubungan dg kation
4. Sifat partikel koloid

Sumber
muatan
negatif liat
Silikat

PINGGIRAN KRISTAL YANG TERBUKA


Ada dua mekanisme, yaitu:
1. Adanya valensi dari atom inti (Si atau Al) yg tidak dijenuhi
yg terdapat pd pinggiran patahan lempeng silika dan
alumina
2. Permukaan luar yg datar (pd Kaolinit) mempunyai gugusan
oksigen dan hidroksil (OH-) yg tersembul dan merupakan
titik-titik yg bermuatan negatif. Muatan ini sifat dan
besarannya tergantung pH

SUBSTITUSI ISOMORFIK = Penggantian atom inti kristal


O = Si = O
(tidak bermuatan)
OH

O = Al - O (bermuatan negatif satu)

OH

OH

Al

Al

OH

OH

OH

OH

Mg Al
O

OH

-1

Material

KTK (meq/100g)
Permanen Variabel Total

Montmorilonit 112
Vermikulit
85
Illit
11
Halloisit
Kaolinit
1
Gibsit
0
Goetit
0
Alofan
10
Peat
38

6
0
8
6
3
5
4
41
98

118
85
19
12
4
5
4
51
136

Sumber: Mehlich & Theisen (Sanchez, 1976).

KTA
1
0
3
18

15
2
5
4
17
6

R-C=O

R-C=O

O
O

O
O

R-C

Al + 3OH-

R-C

O
O
R-C

+ Al(OH)3
O
O

R-C
O

Peningkatan muatan negatif gugusan karboksil terjadi kalau ion


kompleks aluminium diendapkan; ini terjadi kalau pH tanah meningkat
(ada OH-)

Fe

Fe Fe

O OH

HO

Fe
O OH
H+
Fe

Fe
H+ +

HO O
Fe

O OH
Fe

POSITIF

Fe
O

Fe
O OH

Fe

ZERO

HO O
Fe

+ OH-

Fe
HO O

Fe

O OH

O O

+ H2O

Fe
O OH

HO O
Fe

NEGATIF

Andept

Humult
Hor A

pH(H2O) = 6.5

Net surface charge


me/100g

pH(H2O) = 5.8

Orthox

Udalf

Hor A
Hor B

0
+

Hor B

Hor A

Hor A

0
pH(H2O) = 6

+
pH dlm 0.01 N NaCl

Hor B
pH(H2O) = 6.8

pH & ZERO POINT of CHARGE


1. Status muatan dari sistem liat-oksida dpt dg mudah ditentukan dg mengukur pHnya dalam air dan dalam larutan garam netral seperti 1 N KCl
2. pH = pH (1 N KCl ) - pH ( H2O)
= positif : koloid liat bermuatan positif (KTA)
= negatif : koloid liat bermuatan negatif (KTK)
3. Dalam sistem liat silikat berlapis, pH selalu negatif :
[Liat]-H+ + H2O ===== [ Liat ]-H+ + H2O
[Liat]-H+ + KCl ===== [ Liat ]-K+ + Cl- + H+
sehingga pH dalam air lebih tinggi dp pH dalam lrt KCl

pH & ZERO POINT of CHARGE


4. Dalam sistem liat oksida, pH dpt positif atau negatif tgt pada pH tanah aktual:
[Liat+]OH- + H2O ===== [ Liat +]OH- + H2O
[Liat+]OH- + KCl ===== [ Liat+]Cl- + OH- + K+
5. Nilai pH negatif, bukan berarti seluruh permukaan liat bermuatan negatif, ada
sedikit muatan positif pada titik-titik yang terisolir dari muatan negatif.
Ultisol, Oxisol, Alfisol: KTA = < 1 meq/100g
Andepts
: KTA = 6.8 meq/100g
------------------- pd kondisi pH tanah lapangan

FAKTOR HUBUNGAN pH vs MUATAN LISTRIK


Pada sistem liat-oksida hubungan tsb adalah:
kDRT pHo
= --------- . -------4 F
pH

dimana:

: muatan permukaan (m.eq./ 100 g)


k
: reciprocal tebal lapisan rangkap (tgt konsentrasi lrt tanah)
D
: konstante dielektrik
R
: konstante gas
T
: temperatur absolut
F
: konstante Faraday
pH
: pH tanah
pHo
: pH tanah pd titik isoelektrik, yaitu pH pd ZPC

ALTERATION of the ZERO POINT OF CHARGE


pH pada ZPC dapat berubah: KTK naik, pH tetap

O
Al
O
Al

O
Al
O

Al
OH

OH

+ R
OH

O C=O

Al
O

BO
T

+ H 2O

O
Al
O

O-

Contoh sederhana:

PERTUKARAN
KATION

Ca-[MISEL] + 2H+

H-[MISEL]-H + Ca++

PERTUKARAN KATION DI ALAM


40Ca
MISEL 20Al + 5 H2CO3
20H
20L

38Ca
20Al
MISEL
25H
19L

+ 2 Ca(HCO3)2
L(HCO3)
tercuci

KEHILANGAN KATION LOGAM:


Dengan mekanisme reaksi seperti di atas, kation logam Ca, Mg, K, dan
Na dapat hilang tercuci dari tanah, dan tanah menjadi semakin masam
PENGARUH PEMUPUKAN:
40Ca
20Al
MISEL 40H + 7 KCl
20L

7K
38Ca + 2 CaCl2
MISEL 20Al
39H
HCl
18L
2 LCl

KAPASITAS

TUKAR
KATION
[ KTK ]

Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga mampu menjerap


(mengikat) kation. Kation-kation yg dijerap ini dapat ditukar
dengan ammonium atau barium, kemudian ammonium atau
barium itu ditentukan jumlahnya.
..Kapasitas jerapan dapat diketahui besarnya

PENGARUH pH TANAH
Sebagian dari muatan negatif pd koloid tanah tergantung pd pH, sehingga
kapasitas jerapan juga dipengauhi pH
Biasanya KTK ditetapkan pd pH 7.0 atau lebih, ini berarti meliputi
muatan permanen dan sebagian besar muatan yg tergantung pH
CARA MENYATAKAN
Satuan untuk kapasitas tukar kation (KTK): mili-ekuivalen (meq atau me)
1 meq = 1 mg hidrogen atau sejumlah ion lain yg dapat bergabung atau
menggantikan ion hidrogen tsb.
KTK liat = 1 me/100 g : setiap 100 gram liat dapat menjerap 1 mg hidrogen

KTK, me/100 g)
200

Koloid Organik

160

Montmorilonit

120

Muatan tgt pH

80

40

Muatan permanen
4.0

5.0

6.0

7.0

8.0 pH tanah

KTK
TANAH

Tanah asal
Ciletuh, Jabar
Way Seputih, Lampung
Pengubuan, Lampug
Tj.Kresik, Krawang
Rentang Barat

KTK (me/100g)
8.1
16.0
22.9
28.7
38.8

Kelas tekstur
Lempung Berdebu
Lempung Liat Berdebu
Lempung Liat Berdebu
Liat Berdebu
Liat Berdebu

FAKTOR YG MEMPENGARUHI
1. Tekstur tanah: semakin halus teksturnya semakin tinggi KTKnya
2. Kandungan humus dan liat koloidal menentukan KTK tanah
3. Macam liat koloidal juga mempengaruhi besarnya KTK tanah

PERSENTASE

KEJENUHAN
BASA TANAH

H+ dan Al+++ : sumber kemasaman tanah


Al+++ + H2O
Al(OH)++ + H2O

Al(OH)++ + H+
Al(OH)2+ + H+

Kation basa: Ca++, Mg++, K+, dan Na++


CaO + H2O

Ca(OH)2

Ca++ + OH-

KB dan pH
Proporsi KTK yang ditempati oleh kation-kation basa disebut PERSENTASE
KEJENUHAN BASA

Penurunan %KB mengakibatkan menurunnya pH


Tanah di daerah iklim kering biasanya mempunyai KB yang tinggi
Tanah di daerah iklim humid biasanya mempunyai KB yang rendah

PERTUKARAN
KATION &
KETERSEDIAAN
HARA

Kation terjerap mudah tersedia bagi tanaman & jasad renik


Penyerapan kation oleh akar:
1. Penyerapan melalui larutan tanah
2. Pertukaran ion antara akar dg koloid tanah

Kejenuhan kation dan serapan hara


Faktor pelepasan kation jerapan:
1. Rasio / proporsi jenis-jenis kation pd kompleks jerapan
2. Kejenuhan Ca yg tinggi ------- Ca++ mudah diserap tanaman
3. Pengaruh jenis kation lain: Afinitas dan aktivitas kation

PENGARUH TIPE KOLOID


Berbagai koloid mempunyai daya ikat kation yg berbeda
Kalsium diikat oleh montmorilonit lebih kuat daripada oleh kaolinit

LIAT ALUMINO-SILIKAT
The materials properties and physical
phenomena exhibited by layered silicate
clays and clay intercalation compounds, a
subgroup of the general class of layered
solids, are reviewed.
The importance of layer rigidity is
emphasized. Clays are compared and
contrasted with the more familiar layered
solids such as graphite and
dichalcogenides.
Some of the unusual structural features of
clays including interstratification, swelling,
and the lack of staging are discussed and
explained qualitatively and quantitatively.
Sumber:
S. A. Solin. 1997. CLAYS AND CLAY INTERCALATION
COMPOUNDS:Properties and Physical Phenomena.
Annual Review of Materials Science. Vol. 27: 89-115
(Volume publication date August 1997)

MINERAL LIAT MONTMORILONIT


The role of humus in enhancing the rle of clay in healthy soil is shown. To the left of the
figure a rough sketch os a typical phyllosilicate clay such as montmorillonite a Wikipedia
formula of which is (Na,Ca)0.33(Al,Mg)2(Si4O10)(OH)2nH2O.
Sumber: http://caprarius-aquacorn.blogspot.com/2011_07_10_archive.html

Klasifikasi Mineral Silikat


Classification of silicates (Bailey, 1980b; Rieder et al., 1998). Minerals that can be frequently found in bentonite or
kaolin are in bold; the main components are in large typeface. Illite is a component of common soil and sediments
and is classified as a mica. (http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc231.htm)

Structure of Illite mica USGS.


Illite is a non-expanding,
clay-sized, micaceous
mineral. Illite is a
phyllosilicate or layered
alumino-silicate. Its structure
is constituted by the
repetition of tetrahedron
octahedron tetrahedron
(TOT) layers.[
The interlayer space is mainly
occupied by poorly hydrated
potassium cations
responsible for the absence
of swelling.
http://www.answers.com/topi
c/illite#ixzz1ihUjC1ZX

Soil Colloids and the Surface Chemistry of Soils

http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

Soil Colloids and the Surface Chemistry of Soils

http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

TYPES OF CLAY MINERALS


Models of the 1:1-type clay kaolinite. The primary elements of the octahedral (upper left) and
tetrahedral (lower left) sheets are depicted as they might appear separately. In the crystal
structure, however, these sheets are held together by common apical oxygen atoms.

http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

Two clay groups with 2:1 type


structures have expansive type
crystals, the smectites and
vermiculites. The individual 2:1
layers are held together only
loosely and exchangeable cations
and water molecules are attracted
between the layers resulting in
enormous internal adsorptive
surfaces. Consequently, these
clays expand when wet and shrink
when dry and have very high
cation adsorption capacities. In
the smectite group magnesium
has substituted for some of the
aluminum in the octahedral
sheet. Some such substitution
has also occurred of aluminum for
silicon in the tetrahedral sheet
giving rise to the high cation
adsorption capacity of this
mineral.

http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

Chlorite, is non expansive since its


interlayer between two 2:1 layers is
occupied by a magnesiumdominated octahedral sheet that
holds the adjacent layers together.
Chlorite has particle size, cation
adsorption capacity, and physical
properties similar to those of finegrained micas. Layer silicate clays
in which three out of three
octahedral positions are occupied by
metal cations are termed
trioctahedral. Those with only two
out three positions occupied are
dioctahedral. Much of what is
known about the structures of
crystalline clays has been discovered
using a technique called X-ray
diffraction which measures the
manner in which x-rays are reflected
off parallel planes of atoms.
http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

PENJERAPAN ION
The adsorption of ions on a colloid
by the formation of outer-sphere
and inner-sphere complexes. (1)
Water molecules surround diffuse
cations and anions (such as the
Mg2+, Cl-, and HPO4- shown) in
the soil solution. (2) In an outersphere complex (such as the
adsorbed Ca2+ ion shown), water
molecules form a bridge between
the adsorbed cation and the
charged colloid surface. (3) In the
case of an inner-sphere complex
(such as the adsorbed H2PO4
anion shown), no water molecules
intervene, and the cation or anion
binds directly with the metal atom
(aluminum in this case) in the
colloid structure.
http://faculty.yc.edu/ycfaculty/ags105/week08/soil_colloids/soil_colloids_print.html

TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
semoga
semogamanfaat
manfaat

You might also like