You are on page 1of 3

PHBS DI TATANAN RUMAH TANGGA

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Perilaku

Hidup

dipraktikkan

atas

Bersih
dasar

dan

Sehat

kesadaran

(PHBS)

sebagai

adalah

hasil

sekumpulan

pembelajaran,

perilaku yang

yang menjadikan

seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kepmenkes RI Nomor
1529/Menkes/SK/X/2010:10).
Kesehatan masyarakat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu,
kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta
diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan,
dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan
lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah salah satu strategi yang dapat ditempuh
menghasilkan

kemandirian

dibidang

kesehatan

baik

untuk

pada masyarakat maupun pada

keluarga, yang artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk
memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Ini menjadi tanggung jawab
pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di
rumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif (Machfoedz, 2005).
B. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tujuan

umum

dari

PHBS

adalah

meningkatnya

rumah

tangga

sehat

di desa,

kabupaten/kota diseluruh Indonesia, dan tujuan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan,


kemauan, dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melakukan PHBS serta berperan aktif
dalam gerakan PHBS di masyarakat (Depkes RI, 2007).
C. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi rumah tangga adalah setiap
rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas,
produktivitas kerja anggota keluarga meningkat, dan dengan meningkatnya kesehatan anggota
rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk

biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan keluarga.
Manfaat Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat antara
lain masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, masyarakat mampu mencegah dan
menanggulangi masalah-masalah kesehatan, masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang ada, masyarakat mampu mengembangkan
(UKBM)

upaya

kesehatan

bersumber

masyarakat

seperti Posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (Tabulin),

arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain (Dinkes DIY, 2008).
D. Indikator PHBS
Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan
di rumah tangga. Indikator mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
Ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari:
1. Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2. Ibu hanya memberikan ASI eklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.
3. Rutin melakukan penimbangan berat badan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan
mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
4. Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,
membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya haruslah
bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari penyakit.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke
dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.
b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
6. Menggunakan jamban sehat
Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dan tangki septic
atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.
7. Memberantas jentik nyamuk

Adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat jentik
nyamuk.
8. Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)
Adalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi buah
dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
9. Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit
setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah (Kepmenkes RI Nomor1529/Menkes/SK/X/2010).
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam rumah ketika
berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.
E. Sasaran PHBS tatanan Rumah Tangga
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara keseluruhan dan
terbagi dalam :
1. Sasaran primer
Sasaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah
perilakunya

atau

anggota

keluarga

yang

bermasalah

(individu dalam keluarga yang

bermasalah)
2. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga
yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader tokoh
agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait, PKK
3. Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam
menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan

untuk

tercapainya

pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru, dan tokoh
masyarakat (Pedoman Pengembangan Kabupaten/KotaPercontohan PHBS, 2006).

You might also like