You are on page 1of 31

Indikator Hasil Belajar

1. Memahami konsep Fungsi Bloch


2. Menganalisis munculnya konsep pita
energi
3. Memahami pita energi dan energi
electron dalam atom

152

BAB VII
TEORI PITA ENERGI

A. Teori Pita Energi Dan Teorema Bloch


Daya hantar listrik (konduktivitas) zat padat merupakan salah satu besaran fisik
dengan selang harga yang terpanjang. Harga itu hampir meliputi 27, dari logam dengan
108 mho/m. sampai pada 1016 mho/m. tidak banyak besaran fisik yang mempunyai selang
harga sebesar itu. Pengklasifikasian zat padat berdasarkan daya hantar listriknya adalah
sebagai berikut.
1. Logam dan semi logam, dengan > 105 mho/m.
2. Semikonduktor, dengan antara 10-5 mho/m sampai dengan 105 mho/m.
3. Isolator dengan 10-5 mho/m
Secara umum untuk logam dan semi logam, tahanan jenis (resistivity : ohm)
meningkat dengan kenaikan suhu, Semikonduktor tahanan jenisnya menurun bila suhunya
dinaikkan, Isolator sama sifat perubahan tahanan jenisnya dengan suhu, tetapi tidak sekuat
semikonduktor. Hamburan komprehensif mengenai sifat listrik untuk tiga kategori zat padat
tersebut diatas, tentu sangan berfaedah.
Teori pita energi zat padat mengandaikan asumsi-asumsi sebagai berikut tentang
elektron dalam kristal :
a. Ada energi potensial periodik () yang tidak sama dengan hal didalam kristal
dengan keberkalaan kisi kristal
b. Fungsi gelombang () dibuat berdasarkan kisi yang sempurna, tidak mengenal
cacat geometrik, tidak mengenak ketidakmurnian, dan dimana dianggap bahwa
kisi tidak melakukan getaran termal.
c. Teori pita energi dikembangkan berdasrkan teori elektron tunggal, dimana
ditelaah perilaku satu elektron dibawah pengarah potensial periodik () yang
merepresentasikan semua interaksi, baik dengan ion-ion kristal, maupun semua
elektron lain.
d. Teori elektron tunggal berarti bahwa dapat dipergunakan persamaan
schroedinger untuk satu elektron :

153

2 2
(r) + v(r)(r) = (r)
20

e. Dengan

ketentuan

bahwa

pengisian

elektron

status

yang

diperoleh

menggunakan distribusi Fermi-Dirac


Bloch mempelajari bentuk-bentuk solusi untuk persamaan Schoedinger elektron yang
berada dalam potensial berkala. Dalam penelahaanya itu potensial () merupakan
superposisi dari dua bagian :
a. Potensial berkala yang berasal dari kisi gugus-gugus atom
b. Potensial yang berasal dari semua elektron terluar atom-atom; dianggap bahwa
rapat muatan elektron-elektron termaksud mempunyai kerja rata-rata yang
identik untuk setiap sel satuan dalam kristal

Substitusi () yang diatas ke persamaan schroedinger untuk elektron tunggal memberikan


fungsi gelombang yang juga memiliki keberkalaan kisi :

() = () .

dengan () merupakan suatu fungsi yang yang juga memiliki keberkalaan kisi kristal
Metode Bloch ini dibahas secara sederhana, dengan menalaah suatu kristal linier
dengan ion-ion identik. Jarak antara ion-ion dalam kristal ini adalah a. Potensialnya
dinyatakan dengan v (x), sehingga energi potensial elektron adalah v(x). Sketsa tentang
potensial v (x) diberikan gambar 7.1:

Gambar 7.1 Potensial Kristal

154

Potensial v(x) mempunyai keberkalaan kisi dengan periode a, artinya untuk setiap haraga x
berlaku
V(x) = v(x+a)

Kita perhatikan persamaan schroedinger untuk satu elektron dalam potensial seperti diatas,
maka
2 2 ()
+ v(x)(x) = (x)
20 2

Hal-hal berikut dapat disimpulkan mengenai solusinya:


a. Apabila (x) merupakan solusi persamaan Schroedinger untuk energi E, maka
mengingat bahwa v(x+a) = v(x), (x+a) juga merupakan solusi dengan energi E.
maka hubungan sederhananya yaitu
(x+a) = (x)
b. Apabila syarat batas siklus dari Born Von Karman diterapkan disini maka,
(x+Na) = (x) (x+Na) = N (x)
Untuk setiap harga x. Syarat batas siklus Born Von Karman menyatakan bahwa
harga akan berulang setelah N buah satuan. Maka mengingat butir a diatas:
N = 1 N = ei2n dengan n = 0, 1,2,.
Bataskan
k 2n/NA maka:
(x+a) = eika (x)
c. Untuk elektron yang bebas berlaku fungsi gelombang (x) = eikx
Karena v(x) 0 untuk potensial berkala kita, diinginkan pula suatu fungsi
gelombang yang mirip, yaitu :
(x+a) = eikx k(x)
dimana k(x) merupakan fungsi yang tidak berubahcepat dengan perubahan
Bagaimanakah sifat k(x)?
155

(x+a) = eika (x),

menurut butir b

Tetatpi juga (x+a) = eik(x+a) k(x+a)

menurut butir c

Oleh karena itu:


(x+a) = eik(x+a) k(x+a) = eixa eikx k(x)

dari mana dapat disimpulkan sifat k(x) yaitu dari :


k(x+a) = k(x)
d. Karena v (x) berharga riil, maka v(x) = v(x)
2 2

+ v (x) (x) = E (x)


2
20

2 2
v (x) (x) = E (x)
20 2

Untuk setiap E senantiasa ada dua fungsi gelombang yang memenuhi persamaan
Schroedinger, yaitu *(x) dan (x). Untuk k = 0 0*(0) = 0(x),
karena *= = 1
(x) = eikx k(x)
* (x) = e-ikx k*(x)
sehingga
E(k) = E(-k)

e. Vektor gelombang k dan vektor kisi resiprok mempunyai dimensi dan ukuran
yang sama. Untuk kristal linier dengan jarak anatara tetangga terdekat sebesar a,
berlaku

G.a = m 2

; m = 0.1, 2, . . .

G = 2m/a
andaikanlah ada suatu elektron state dengan vektor vektor gelombang sebesar G,
maka dpat ditulis bahwa :
G(x+a) = eiGa G(x) = Gx)

Andaikan sekarang bahwa suatu elektron state mempunyai vektor gelombang :


k' = G + k
156

dengan G suatu vektor kisi resiprok, dan k suatu vektor gelombang yang lain.
Maka,
k(x+a) = ei(G+k)a k(x)
= eiGa eikak(x)
= eika k(x)
Ungkapan diatas menyatakan bahwa k(x) memenuhi teorema Bloch seolah-olah
vektor gelombangnya k. karena memenuhi hubungan diatas sesuai dengan butir b
adalah fungsi gelombang k(x)
k(x+a) = eika k(x)

Bagaimanakah dibataskan secara tunggal (unique) vektor gelombang suatu


elektron state?
Diketahui bahwa Gm = 2m/a, sedangkan :
k = Gm + k, jadi
k = 2m/a + k
Dibataskan letak k dalam daerah antara k = -/a dan /a, semua harga yang lain
dapat dikembalikan ke daerah /a k -/a tersebut. Selang ini dinamakan
daerah Brilloun Perrtama.

Teorema Bloch untuk satu dimensi,menyatakan ciri-ciri fungsi gelombnag untuk


suatu potensial berkala dalam ruang satu dimensi. Hal ini dapat diluaskan untuk ruang
dimensi tiga, jadi berlaku umum.
Teorema Bloch hanya menyatakan sifat (x), dan tidak menyelesaikan persamaan
schroedinger untuk elektron dalam suatu zat padat

B. Model Kronig-Penney

Model Kronig-Penney (1930) yang menelaah perilaku elektron dalam kristal linier
sederhana, memberikan ciri-ciri yang pokok tentang perilaku elektron dalam potensial yang
periodik. Modelnya sangat sederhana, tetapi essensi tentang gerak eleketron dalam potensial
berkala.

157

Pandang potensial periodic seperti pada gambar 7.2

Gambar 7.2 Potensial Periodik

V(x) mempunyai periode (a+b) , dengan perincian potensial sebagai berikut :


V = 0 didaaerah 0< x < a
V = v0 didarah b < x < 0
Persamaan Schroedinger untuk elektron tunggal adalah sebagai berikut :
2

2
2
2
2

= (x) ; didaerah 0 < x < a


+ V0 (x) = (x) didaerah b < x < 0

Kita membatasi diri pada solusi dengan energi e < v0. Untuk dapat menelaah selajutnya kita
bataskan dua bilangan riil, dan :
2

20
2

, dan 2

20 (0 + )
2

Teorema Bloch dapat diterapkan dengan solusi berbentuk :


(x) = eikx k(x), s
sehingga persamaan Schroedinger diatas menjadi :
2 k
2
2 k
2

+ 2ik
+ 2ik

+ (2 + k 2 )k = 0 ; 0 < x < a
(2 + k 2 )k = 0 ; -b < x < 0
158

yang mempunyai solusi


1 = A ei(-k)x+Bei(+k)x
2 = C e(-ik)x+De-(+ik)x
dengan A, B, C, dan D tetapan. Tetapan tetapan tersebut harus dipilih sedemikian rupa
sehingga :
I (0) = 2 (0)

I (a) = 2 (-b)

I (0) = 2 (0)

I (a) = 2 (-b)

Perangkat + persamaan diatas memberikan solusi hanya apabila determinan dari koefisien A,
B, C, dan D sama dengan 0. Penyelesaian determinan tersebut mempersyaratkan bahwa:
2 2
2

sinhb sina + coshb cosa = cos k(+)

Untuk menagnani hal tersebut terutama menyederhanakannya, Kronis-Renney mengambil


kedaan dimana potensial penyekat (tinggi v0 dan lebar b) merupkan fungsi , dengan v0
menuju : dan b menuju 0, tetapi v0b = berhingga
Untuk keadaan sedemikian syarat bahwa determinan sama dengan 0, menjadi

( 02 0 ) sina + cos a = cos ka


Dengan betanian ( 02 0 ), persamaan tersebut menjadi

+ cos a = cos ka

Hal mana secara grafik digambarkan dalam sketsa pada gambar 7.3

159

Gambar 7.3
dalam grafik diatas lengkung yang terlihat menggambarkan

sina + cosa sebagai fungsi

dari a, dan pula tertera dengan dengan garis putus-putus, harga maksimum yang dapat
dimiliki oleh cos ka adalah +1, sedangkan harga minimum yang dapat dimiliki oleh cos ka
adalah -1. Sehingga secara grafis dapat diperoleh daerah-daerah a untuk mana ada solusi
untuk :

sina + cosa = cos ka

dan daerah-daerah dimana tidak ada solusinya. Daerah untuk mana

sina + cosa = cos ka

Tidak mempunyai solusi, adalah daerah terlarang, daerah dimana persamaan


schroedinger tidak memberikan solusi (x). Energi yang sesuai dengan daerah a yang
terlarang itu, merupakan pula harga energi yang terlarang.
Dari gambar dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan penting berikut:
a. spektrum energi elektron terdiri dari beberapa pita energi (daerah energi) yang
diperkenankan dan beberapa terlarang.
b. Lebar pita energi yang diperkenankan bertambah lebar dengan meningkatnya harga
a, jadi dengan energi yang meningkat.
c. Lebar pita energi tertentu yang diperkenankan mengecil apabila P bertambah,
artinya mengecil apabila energi ikatan makin naik.

160

Apabila P , maka hanya ada solusi apabila sina = 0, artinya a = n


karena =

2 2
20

2 2

= 2

2
0

, maka

2 , apabila P ini sama dengan enerhi partikel dalam kotak potensial.

Daerah pita yang diperkenankan dan yang dilarang diperlihatkan dalam gambar 7.4, untuk
elektron bebas v(x) 0, maupun elektron dalam potensial berkala satu dimensional

Gambar 7.4 Zone Brilioun dan Pita Energi

Model Kronig-Pnney meramalkan adanya pita-pita untuk harga energi elekron yang bergerak
dalam potensial berkala satu dimensional.
Elektron yang berada pada daerah zone Brillouin hanya mampu melakukan gerak
bebas pada daerah zone Brilloin tersebut. Kondisi inilah yang menghasikan pita-pita energi
yaitu merupakan kumpulan energi-energi elektron yang berada pada daerah yang diijinkan.
Anatar daerah-daearh energi yang diijinkan terdapat daerah energi yang tidak diijikan bagi
elektron untuk berada pada daerah energi tersebut, yang disebut energi gap.
Pita energi merupakan kumpulan elektron-elektron yang memiliki tataran energi yang
sama, sehingga lebih tepat dikatakan sebagai kelompok elektron dengan tataran energi yang

161

sama. Untuk menentukan kecepatan elektron dalam pita energi adalah lebih tepat
memperhitungkan dalam kecepatan kelompok yang dinyatakan dengan vg = d/dk dan E =

, maka kecepatan elektron dalam pita energi adalah


v

1 dE
dk

Kecepatan elektron dalam zone Brillouin pertama adalah berubah-ubah, seperti ditunjukkan
gambar 7.5.
v

a
v = k / m
k

-/a

/a

-/a

Gambar 7.5 Kecepatan Elektron Dalam

/a

Gambar 7.6 Percepatan yang dialami

Zone Brillouin Pertama

Elektron Dalam Zone Brillouin

Gaya luar yang dialami elektron adalah F, usaha yang dikerjakan gaya tersebut adalah
Fv dt. Hasil ini mengubah energi elektron sebesar dE, sehingga dapat dituliskan F v dt = dE =
(dE/dk).dk. maka gaya yang bekerja pada elektron selama geraknya dalam Zone Brillouin
adalah
F=

dk
dt

Gambar 7.5 dan gambar 7.6 menjelaskan bahwa dalam zone Brillouin saat harga k naik
kecepatan elektron mengalami kenaikan oleh percepatan tetap, tetapi begitu k mendekati
harga /a, elektron mengalami percepatan balik yang sangat besar sehingga kecepatan
elektron menjadi berlawanan arah dan begitu seterusnya sampai haga k mendekati harha -/a
elektron akan mengalami pembalikan arah gerak.

162

Pada zone Brillouin kedua dilukiskan pada gambar 7.7 (a) dan (b) berikut.
a
v

-2/a

-/a

0 -/a

2/a

-2/a

-/a

(a)

/a

2/a

(b)

Gambar 7.7 (a) Kecepatan elektron pada zone Brillouin kedua, (b) Percepatan elektron pada
zone Brillouin kedua

C. Pita Energi Dan Energi Elektron Dalam Atom


Dari model sederhana yang dipergunakan oleh Kronig dan Penny, diperoleh
gambaran tentang harga energi elektron dalam suatu potensial yang berkala. Ternyata bahwa
diperoleh daerah-daerah energi yang boleh dimiliki oleh elektron (pita yang diperkenankan)
dan daerah-daerah yang tidak diperkenankan untuk energi elektron. Yang terakhir ini
dinamakan pita-pita yang terlarang.
Gambar 7.4 merupakan pola harga energi elektron untuk sistem dengan potensial
berkala adalah keadaan antara model elektron bebas dan kotak potensial. Polanya terletak
antara harga energi elektron dalam logam dan atom yang terisolasi.
Andaikanlah kita mempunyai suatu susunan atom inti terisolasi. Maka hal itu dapat
kita gambarkan sebagai kumpulan atom-atom dengan jarak antar atom yang tidak terhingga
besarnya. Dalam keadaan seperti itu energi elektron dalam setiap atom diskrit, dan
sesungguhnya atom-atom dalam keseluruhannya tidak merupakan suatu sistem fisik. Setiap
atom merupakan sistem tersendiri, tanpa interaksi dengan atom lain. Apabila kemudian atomatom tersebut saling diinterkasikan, maka interaksi antar atom terjadi apabila jaraknya cukup
dekat. Maka kerja energi elektron dalam atom-atom tersebut juga dipengaruhi oleh atomatom yang lain.

163

Dalam keadaan yang demikian itu atom-atom secara keseluruhan tersusun menjadi
satu sistem fisik dan harus mengikuti kaedah-kaedah yang menyangkut sistem fisik. Antara
lain larangan Pauli, bahwa dalam satu sistem tidak ada 2 elektron atau lebih kerja energi
yang tepat sama. Oleh karena itu terjadi pelepasan dari kerja diskrit energi elektron (atom
terisolasi) menjadi pita-pita kerja energi elektron. Hal tersebut hal tersebut digambarkan
dalam sketsa gambar 7.7.

Gambar 7.7 Tingkat energy Atom Terisolasi dan Pita Energi


Atom-atom yang terisolasi satu dengan yang lain memiliki banyak elektron statis
yang sama energinya (tetapi diskrit). Apabila atom-atom tersebut menyebar meliputi suatu
daerah kerja energi. Pada setiap pita tersedia sejumlah elektron states yang sama banyaknya
dengan elektron states pada atom-atom yang terpisah

D. Metoda Linear Combination of Atomic Orbitals


Metode LCAO adalah cara menghitung tingkat energi elektron dalam kristal dengan
menganggap bahwa elektron terikat kuat pada atom. Pendekatan ini sangat berbeda dengan
pendekatan elektron bebas. Dalam pendekatan elektron bebas diandaikan bahwa energi
potensial elektron karena tarikan atom hanya merupakan bagian yang sangat kecil saja dari
energi potensialnya. Atom-atom dianggap demikian berdekatan sehingga fungsi gelombang
elektron dari atom yang berdekatan saling tumpah tindih. Interaksi atar atom yang
bertetangga cukup besar, sehingga tingkat-tingkat energi elektron untuk kristal secara
keseluruhan sangat berbeda dari tingkat energi elektron dalam atom-atom masing-masing.

164

Untuk beberapa macam kristal pendekatan elektron bebas cukup memadai untuk
menerangkan sifat-sifat fisiknya; tetapi untuk berbagai kristal lain pendekatan itu kurang
memadai.
Pendekatan ikatan kuat (strong binding approximation), atau pendekatan LCAO
adalah pendekatan yang digunakan untuk menentukan energi elektron kristal. Pendekatan
ikatan kuat beranjak dari pandangan yang sangat berbeda dari model elektron bebas. Dalam
pendekatan ini energi potensial elektron merupakan bagian yang dominan dari energi
totalnya. Sedangkan harga energi elektron yang diperkenankan merupakan pita-pita yang
sempit apabila dibandingkan dengan daerah-daerah harga yang tidak diperkenankan.
Fungsi gelombang elektron dari pendekatan ikatan kuat didasarkan pada fungsi
gelombang elektron dalam atom yang terisolasi dan disusun dari fungsi gelombang elektron
yang dimaksud. Andaikan potensial untuk suatu atom terisolasi adalah vo (r ) . Maka solusi
untuk energi elektron dalam atom untuk memenuhi persamaan schrdinger;

2 vo (r ) E
2mo

dengan; (r ) = fungsi gelombang elektron


E = energi elektron
He =

2 vo (r )
2mo

Apabila sejumlah atom seperti di atas disusun menjadi susunan kristal, tetapi
sedemikian rupa sehingga harga potensial di daerah tiap atom dimana o cukup besar tidak
dipengaruhi terlalu banyak, maka fungsi gelombang elektron di dalam kristal secara
keseluruhan dapat ditulis sebagai:

(r ) an o (r r n )
n

Penjumlahan dilakukan melalui semua posisi atom rn dalam kristal.

165

P
r

rr

Atom ke-n

Gambar 7.6 Posisi Atom Dalam Kristal

Jadi (r ) untuk elektron di seluruh kristal merupakan kombinasi linear dari fungsi
gelombang atom-ataom yang lain di titik r itu.
Karena potensialnya periodik maka berdasarkan teori Qoch fungsi gelombang elektron dalam
kristal tertulis sebagai:

k (r ) e i k .rn o (r rn )
n

dengan;

d e
*
k

i k .( rn rm )

(r r
*
o

)o (r rn )d

Seluruh kristal = N (jumlah ataom dalam kristal)


Karena o* (r rm )o (r rn )d tidak nol apabila rn rm karena tidak ada variabel t.

Potensial kristal adalah W( r ), maka persamaan schrdinger untuk elektron tunggal


adalah:

2 2
k (r ) W (r )k (r ) Ek (r )
2mo

dengan; k (r ) adalah fungsi gelombang dalam kristal. Untuk selengkapnnya:

2 2
W (r )
2mo

166

Tetapi H dapat pula ditulis sebagai:

2 2

H
vo (r rn ) W (r ) vo (r rn )
2mo

Ho

H'

disingkat; H=Ho+ H '


Untuk jelasnya maka potensial-potensial di atas ditunjukkan oleh Gambar 7.6.

r rn

vo (r rn )

W (r )

Gambar 7.6. Variasi energi potensial sebuah elektron

vo (r rn ) adalah potensial atom terisolasi di r rn

W (r ) adalah potensial kristal; jadi paduan dari potensial atom-atom.


Persamaan Schrdinger menjadi:

Hk (r ) Ek (r )
Atau selengkapnya:

H o k (r ) H ' k (r ) Ek (r )
darimana didapat harga ekspetasi energi:

1
k* (r ) Ek (r )d
N

1
1
k* (r ) H o k (r )d k* (r ) H ' k (r )d

N
N

Evaluasi integral-integral di atas:


a.

1
1
k* (r ) H o k (r )d e i.k .( rn rm ) o* (r rm ) H o o (r rn )d

N
N n m
Eo nm
167

b.

i . k . ( rn rm )
1
e
Eo nm

N n m

1
Eo Eo
N n

1
1
k* (r ) ' k (r )d e i.k .( rn rm ) o* (r rm ) ' o (r rn )d

N
N n m

Misalnya disederhanakan, ialah bahwa integralnya tidak nol hanya untuk tetangga terdekat
saja. Maka penjumlahan di atas hanya meliputi n=m, dan hanya meliputi tetangga terdekat
saja, yang diberi indeks j, sehingga:

1
e i.k .( rn rm ) o* (r rm ) H ' o (r rn )d

N n m

i . k . ( rn rm )
1
*

(
r

r
)
H
'

(
r

r
)
d

e
o* (r r j ) H ' o (r rn )d

o
n
o
m

N n
n

o* (r rn ) H ' o (r rn )d e

i . k . ( rn r j )

(r r )H ' (r r )d
*
o

Tidak nol hanya untuk tetangga


terdekat saja
Buktikan;

o* (r rn ) H ' o (r rn )d
o* (r rj ) H ' (r rn )d
Maka energi elektron dalam kristal adalah:

E( k ) Eo e

i k .( rn ' r j )

r j adalah kedudukan atom-atom di sekitar atom rn '

dan positif karena H itu negatif

168

E. Refleksi Bragg Dan Jurang Energi


Daerah terlarang untuk energi elektron yang bergerak dalam suatu kristal memisahkan
dua pita yang diperkenankan. Jarak energi yang memisahkan dua pita yang diperkenankan
dinamakan jurang energi.
Andaikanlah ada suatu kristal linier mono atomik, dan sutau elektron yang bergerak
dalam sistem tersebut. Sebagaimana yang diperoleh dari model Kronig-Penney, maka jurangjurang energi terjadi pada kerja k = n/2; n = 1, 2, . . .
Dalam pembahasan moda getar kisi, diperoleh bahwa untuk kristal linier diatomik
besarnya kecepatan kelompok (Vg = grand velocity) menjdai sama dengan nol, masingmasing dibatas zona (k = /2a), untuk cabang akustik maupun cabang optik
Hal yang sejalan juga berlaku untuk elektron yang bergerak dalam potensial berkala
pada batas-batas daerah batas. Ditempat-tempat itu (dalam ruang k), fungsi Bloch merupakan
gelombang tegak dan bukan gelombang berjalan, karena elektron dengan harga k sedemikian
rupa memenuhi syarat difraksi Bragg. Bahwa:
=

Karena || = ||, maka syarat bragg tersebut dapat dinyatakan juga sebagai
. + 2 . = 0

Dikembalikan kepada kristal linier mono-atomik dengan jarak atom a, hal ini menjadi
k = G/2 = /a
gelombang yang dipantukan oleh dua atom yang bersebelahan berbeda fase : , sehingga
superposisi gelombang datang dan terpantul:
e(x) = e(x) [eix/a + e-ix/a]
e(x) = 2e(x) cos (x/a)
Rapat arus listrik untuk masing-masing kasus diatas :
a. e(x), genap
169

-e| e |2 = -e|2e|2 cos2 (x/a)


yang berharga maksimum pada setiap saat k = am, m merupakan bilangan bulat,
jadi pada setiap lokasi atom kolom kristal
b. e(x), ganjil
-e| e |2 = -e|2ie|2 cos2 (x/a)

yang berharga nol pada setiap lokasi atom dalam kristal linier
Oleh karena itu, maka suatu elektron dengan harga vektor gelombang k = /a, dapat
direpresentasikan sebagai:
a. Fungsi gelombang yang selama sebagian besar dari waktunya berada didekat inti
atom ( = ma), atau
b. Fungsi gelombang yang selama sebagian terbesar dari waktunya berada dalam
ruang di antara inti-inti atom(jauh dari inti atom).
Energi potensial v(x) berharga positif disetiap kedudukan atom, tetapi karena muatan elektron
berharga negatif, maka dengan mengingat hasil a dan b diatas, dibuat kesimpulan sebagai
berikut
a. Energi yang diperlukan untuk elektron yang direpresentasikan oleh e(x) lebih
rendah daripada untuk elektron yang direpresentasikan oleh a(x).
b. Jadi potensial berkala v(x) menciptakan pemisahan energi elektron di kotak zona,
k = /a, yang tidak dijumpai dalam elektron bebas
Penggunaanya dalam kisi kubik sederhana
Dalam setiap kisi kubik sederhana, setiap titik kisi mempunyai 6 tetangga terdekat,
sehingga.
(rn r j ) : a i , -a i , a j , -a j , a k , -a k

Maka:
E (k ) Eo 2 (cos k x A cos k y A cos k z A

Kesimpulan yang dapat diambil:


E (k ) periodic terhadap k

170

Harga maks. (xjz) E (k ) tergantung dari dari harga cosines, oleh karena itu:

Edasar Eo 6
E puncak Eo 6

Edasar dan E puncak masing-masing harga energi elektron pada dasar dan pada
puncak dari pita energi.
Untuk harga

sangat kecil:

E ( k ) E o 6 A 2 k 2
Karena:

k 2a2
cos k x A 1
z!
F. Kecepatan Kelompok Dan Massa Efektif
Andaikanlah dari suatu elektron yang bergerak dalam kristal diketahui energinya
sebagai fungsi dari vektor gelombang k , jadi:

E E (k x , k y , k z )
Kecepatan kelompok Vg dari suatu gelombang dalam kristal dapat diperoleh dari hubungan
dispersinya:
Vg k (k )

dengan

k i

j k
x
y
z

Gerak suatu elektron dalam kristal tersebut dapat divisualisasikan sebagai suatu paket
gelombang yng merupakan superposisi gelombang dari berbagai frekuensi . Kecepatan
kelompok paket gelombang tersebut adalah:
Vg k (k )

Untuk elektron termasuk energinya dan frekuensinya terlihat melalui hubungan Planck
171

E h
sehingga diperoleh bahwa:

Vg

1
k E (k )

Oleh karena itu perubahan Vg dengan waktu t adalah:

dVg 1 d

k E (k )
dt
dt
Perhatikanlah vektor A i Ax j Ay k Az , maka.

dAx Ax dk x Ax dk y Ax dk z

dt
k x dt k y dt k z dt

dAx
dk
k Ax .
dt
dt
Ini berlaku untuk setiap komponen vektor A , oleh karena itu :

dA
dk
k A .
dt
dt
dAx
Setiap komponen perkalian vektor tersebut memberikan hubungan seperti untuk dt di atas.

dVg
Diterapkan pada dt , maka penerapan hubungan vektor di atas akan menghasilkan:
dVg 1
k
dt

t pada elektron adalah :


Sedangkan gaya luar F cari melalui hubungan energi waktu
E F Vg
karena

E k E k
k F t
Darimana diperoleh hubungan yang sangat penting dalam dinamika elektron dalam Kristal,
yaitu bahwa:

F
172

dk
dt

dVg
F
Harus diingat bafwa
disini adalah gaya luar. Oleh karena itu maka ungkapan untuk dt
menjadi:

dVg 1
2 k ( k E ).F
dt

Hubungan diatas mengkaitkan percepatan elektron dan gaya luar yang bekerja padanya, jadi
dengan menarik analogi dengan hokum II Newton dapat kita definisikan massa ffektip m.

1 1

2
1
2 k ( k E ) atau (m ) [ k ( k E )]
m

1
Dari hubungan diatas terlihat bahwa m adalah dasar simetrik, artinya:

1
1

m m
1
Jadi apabila E E (k ) diketahui maka diperoleh m . Gaya-gaya pada medan kristalyang
berasal dari atom-atom tidak dianggap sebagai gaya luar
Untuk elektron bebas dalam ruang, maka:

2
E (k )
(k x2 k y2 k z2 )
2mo
Maka menurut apa yang diperoleh diatas, maka

2 1
1
1


2
mo
m xz mo
1
0
m xy
1
1
1
1

Menurut kesetangkapan : m xx m yy m zz mo ,

173

1
1
1
1

sedangkan m xy m yz m zx mo
Sehingga :

1
m
1
0
m
0

0
1
m
0

1
m

Persamaan Newton dalam hal ini menjadi,

ax
1 0 0
ay 1 0 1 0
m

o
az
0 0 1

Fx
Fy

Fz

Yang dalam hal ini menjadi hubungan vektor, yang memang telah dikenal.
Gerak elektron dalam suatu kristal kubik sederhana, khusunya apabila k sangat kecil
terhadap 1/a; a = rusuk kubus.

E k Eo 6 a 2 (k x2 k y2 k z2 )

1
Terlihat bahwa * tidak mempunyai elemen di luar diagonalnya;
m
Sedangkan elemen-elemen diagonalnya adalah

2 a 2
, jadi,
2

1 0 0
2
1 2a

2 0 1 0
m


0 0 1
Massa effektipnya ternyata isotropic, oleh karena itu dapat dipresentasikan dengan scalar:

2
m
2a 2

174

Kasus elektron bebas, massa elektron sama dengan mo. masa elektron tersebut
diperoleh ari energi elektron bebas

2 2
E E (k )
k
2mo
Pada kasus yang kedua, yaitu elektron dalam kisi kristal yang berupa kubik sederhana, massa
effektifnya sebagai yang diperoleh dari E E (k ) , adalah:

2
2a 2

k
Karena sifat dari fungsi E vs

, maka massa effektif itu adalah sebuah scalar. Dalam hal ini
m

massa effektip itu adalah sebuah scalar. Dalam hal ini massa effektip

tidak perlu sama

dengan mo . ini dapat diterangkan sebagai berikut. Pada saat dibuat intepretasi dari:

dVg 1
2 k ( k E ).F
dt

Yang dianalogikan dengan hukum II Newton:

F
Diandaikan bahwa

1
F
m

dk
k F
dt
yang menghasilkan perubahan dari vektor gelombang ,

, adalah gaya luar yang bekerja pada elektron. Dalam gaya luar ini tidak termasuk gaya-gaya
yang dialami elektron dalam kisi kristal. Gaya-gaya dari kisi kristal sudah diperhitungkan

E E (k )
penjarahnya dalam penetapan

dVg
. Jadi apabila dt adalah percepatan elektron yang

teramati (disebabkan oleh gaya luar

dan gaya medan Kristal), sedangkan

hanya gaya

luar saja, maka didapatkan bahwa

bukan massa yang sesungguhnya (mo) dari oleh karena

175

itu dipergunakan istilah massa efektif. Jelas bahwa untuk elektron bebas m* = m0, karena
tidak ada gaya kisi yang bekerja pada elektron.
Gerak elektron sangat ditentukan oleh permukaan-permukaan dengan harga yang
tetap untuk energi dalam ruang (kx, ky, kz). Ini terlihat dari hubungan:
1
)

=
(

Apabila permukaan dengan harga energi tetap itu berupa permukaan bola, maka arah

dalam ruang (kx, ky, kz) adalah radial. Apabila permukaan berenergi tetap bukan

merupakan bola maka


tidak radial. Ilustrasi tentang hal itu diterangkan pada Gambar 7.7
di bawah:

Ky

Ky

Vg

Vg
Kx

Kx
E1

E1

Gambar 7.7
radial dan tidak radial.
Apabila suatu elektron dalam kristal tidak dipengaruhi gaya luar, maka dia bergerak dalam

suatu lintasan yang lurus dalam ruang nyata dengan kecepatan tetap
. Dalam ruang (kx, ky,
yang tetap, tidak berubah dengan
kz) hal tersebut dipresentasikan dengan satu vector
waktu. Apabila terjadi hamburan, maka karena baik energy maupun vector gelombang dapat
pindah dari satu kedudukan (mula) ke suatu
berubah, representasi elektron itu dalam ruang -

kedudukan yang lain (akhir).


Energy elektron dalam kisi yang berbentuk kubik sederhana:
) = 0 2(cos cos + cos )
(
176

, untuk
Untuk menggambarkan permukaan dengan energy elektron yang tetap dalam ruang -

ka << 1, maka:
) 0 6 + 2 2, atau
(
) 0 6 + 2 ( 2 + 2 + 2 )
(
, karena
Merupakan bola dalam ruang -

2 + 2 + 2 =

) 0 6
(

=
2
2

) tetap. Energi maksimum diperoleh apabila


Apabila E(

coshx a cosh y a coshz a 1

sehingga:

Etot E0 6 ;

kx ky kz

yaitu apabila

Titik dalam ruang k ' untuk hal tersebut adalah pada titik-titik ujung zona Brillourn.
Dilihat dari titik ujung ini di dekat E

top,

bentuk permukaan dengan energi tetap juga

merupakan pola dengan ujung-ujung zona Brilloum sebagai titik pusatnya (lakukan

saja transformasi dari

k x ke k x '

kx
Permukaan dengan energi yang tetap untuk kasus

elektron dalam kisi kristal yang kubik sederhana dijabarkan oleh gambar 7.8 di bawah ini.

ky

kx

Gambar 7.8 Bentuk Permukaan Pada Kisi Kristal Kubik Sederhana

177

Lengkung-lengkung dengan energy tetap dalam zona Brilloum, pertama yang digunakan
adalah adalah fungsi gelombang dasar dan hanya memperhitungkan interaksi tetangga
terdekat.

G. Pengaruh Medan Listrik Pada Kecepatan Elektron Dalam Kristal


Apabila elektron-elektron valensi dari atom-atom suatu kristal mengisi pita energi
hingga penuh, maka kristal tersebut adalah suatu isolator. Suatu medan listrik luar dalam
kristal tersebut tidak akan menghasilkan rapat arus muatan netto. Kemudian apabila pita yang
penuh itu terpisah dengan jarak dE yang sangat besar, maka tak ada jaln yang dapat ditempuh
untuk mengubah momen kristal elektron-elektron tersebut.

d
PF
dt
merupakan persamaan dua Newton, yang dalam hal elektron dalam kristal sebaiknya ditulis
sebagai:

dk

F
dt

Di bawah pengaruh gaya luar F , momen kristal k senantiasa akan meningkat sampai harga

k tersebut mencapai batas done Brilloun pertama. Pada saat itu terjadilah overlap. Gerak

kemudian mulai lagi dari batas baru zone. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 7.9.

ky

Gambar 7.9 Pergerakan k Pada Zone Brillioun Pertama

178

Telah diketahui bagaimana Vg beda batas zona untuk suatu kristal linier dalam ikatan yang
lemah antara elektron dan atom-atom Kristal ( model elektron bebas).
Diperoleh bahwa Vg = 0 untuk kx =

. Diinterpretasikan bahwa kolom ini bisa

berhadapan dengan gelombang tesah. jarak antara atom yang bersebelahan adalah a.
Jika energy elektron berbentuk:
() = 0 2[cos + cos + cos ]

Dalam pendekatannya dianggap bahwa elektron hanya searah dalam arah x, sedangkan baik
kordinat y maupun z tetap. Dalam hal ini bentuk fungsi di atas menjadi:
( ) = 0 2 [ + ]
Dapat disingkat saja:
( ) = 0 2 cos
Kecepatan kelompok dalam arah x:
( ) =

sin

kx

Ei

k
x

Gambar 7.10 Kecepatan Group Pada Zone Brillioun Pertama

Terlihat bahwa pada kx =

, energy elektron besarnya maksimum dan (Vy)x juga

sama dengan nol. Ini hanya dapat diinterpretasikan sebagai gelombang tejah di batas zona.
Saat elektron mencapai batas zona maka terjadi unklopp, dan elektron muncul di sisi
yang dihadapkan dalam batas zona. Apabila medan listrik luar dalam kristal cukup besar,

maka tidak mustahil bahwa ketika elektron sampai di batas zona (satu azimuth) kx = ,
179

elektron dapat meloncat ke pita yang lebih tinggi. Andaikanlah bahwa jurang energy itu
adalah sebesar E.
Andaikan pula bahwa medan listrik luar itu kuatnya dan kita berhadapan dengan
gerak elektron dalam kristal linier. .Di bawah medan luar, vektor gelombang kx akan
berubah dengan Kristal. Sedangkan pada grafik E(k) elektron berubah energinya sesuai
dengan lintasan. 0 A B C dst. Dalam erfended scheme, atau 0 A Al 0
A dst dalam reduced bone scheme.

E (k )

Ex
c

2
3
a
a
Gambar 7.11 Reduced Bone Scheme

Dalam ruang nyata (satu dimensi x) perjalanan sebagai fungsi waktu t dapat digambarkan
sebagai berikut.

A
x

xo

Gambar 7.12 Perjalanan Vs Waktu

180

Dalam kristal linier itu elektron hanya bolak-balik antara x=0 sampai x=x0 setiap kali
elektron berada dikedudukan x=x0 energinya berada pada puncak peta konduksi di mana
kemudian terjadi refleksi Bragg. Titik-titik O,A,B,C dst dalam grafik x=x(t) hanya
menunjukkan situasinya dalam grafik E=E(k).
Apabila kuat medan Ek cukup besar, maka dapat terjadi loncatan elektron ke pita yang
di atasnya. Perhatikanlah sketsa dibawah ini.

E(A)

A
E
A
k

Gambar 7.13 Loncatan Elektron ke Pita Konduksi

Apabila elektron di A memperoleh energy sebesar E maka elektron dapat meloncat dari pita
konduksi ke pita yang di atasnya (dari A All). Ini dapat terjadi apabila pada saat elektron
sampai di A, ia tidak dipantulkan tetapi berkesempatan menempuh jarak ekstra d, sedemikian
hingga :
=

Dalam hal seperti inilah terjadi loncatan dari A ke All. Ini diramalkan tunneling
(tuned=terowongan); syaratnya adalah bahwa: d<< terhadap panjang gelombang de Broglie
dai elektron, dari yang kecil terhadap jarak

181

SOAL-SOAL LATIHAN
Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini:
1. Jelaskan konsep massa efektif dari dua sudut pandang!
2. a. Jelaskan terjadinya struktur pita energy dalam Kristal!
b. Apa makna fisis struktur pita tersebut!
3. Jelaskan konsep kekosongan atau hole yang juga berperan dalam proses konduksi listrik!
4. a. Apa sifat (x) menurut teorema Bloch ! dan
b. Bagaimana perilaku elektron dalam kristal linier sederhana menurut model KronigPenney!
5. a. Jelaskan pengaruh medan listrik pada kecepatan electron dalam logam!
b. Jelaskan terjadinya efek tunneling dan apa syarat yang harus dipenuhi agar efek
tunneling dapat terjadi !

182

You might also like