Professional Documents
Culture Documents
Togog
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
kecenderungan untuk
memuaikan ilmu, melainkan
mengkerdilkannya.
Itu juga masih terlalu filosofis!
saya memotong, Berbicaralah
tentang sekilo beras, misalnya.
Benih sekilo beras adalah
sebiji ilmu. Perjuangan
membagi adil beras,
dipanglimai oleh ilmu. Rasa
malu untuk tidak menumpuk
sendiri beras-beras kehidupan
sementara banyak orang lain
setengah mati mencarinya,
adalah juga berkat panduan
ilmu.
Kebaikan dalam Rangka
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Sahabat saya dari luar kota
pada suatu larut malam di
Malioboro Yogya menjumpai
seorang penjual gudeg yang
tampak agak menggigil karena
kedinginan.
Orang ini berjualan gudeg
setiap malam sampai dinihari.
Ia membayangkan dalam
beberapa tahun paru-parunya
akan basah, keseluruhan
badannya akan sakit-sakitan,
dan akan cepat tua.
Maka jaket yang ia pakai,
langsung ia berikan kepada si
penjual gudeg.
Yang sahabat saya tak sadari
adalah bahwa penjual gudeg ini
seorang gadis, perawan, yang
wajahnya cukup manis. Maka
esoknya tersebar berita dalam
komunitas gudeg Yogya bahwa
sahabat saya itu naksir si
Misteri Kesabaran
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Mencuri
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Mensana incorporesano, di
dalam badan yang sehat
terdapat jiwa yang sehat.
Ini filosofi dasar tentang betapa
pentingnya berolahraga,
merawat kesehatan badan,
agar semua onderdilnya
berfungsi maksimal.
Hanya saja, banyak orang yang
tubuhnya sakit-sakitan tapi
jiwanya sehat, akalnya tegak,
mentalnya positif, hatinya
teguh, sehingga produk moral
sosialnya juga
menggembirakan orang lain.
Sementara tidak sedikit orang
yang tubuhnya sangat sehat,
makan minumnya bergizi
ultramodern, konsumsi
badaniahnya mahal dan
bergengsi namun jiwanya
kotor, mentalnya kacau,
akalnya licik, hatinya egoistik,
suka memeras dan mau
enaknya sendiri, sehingga hasil
perilakunya juga menyusahkan
orang banyak.
Yang kita perlukan sekarang
adalah teman yang bisa
berbahasa Yunani dan
merumuskan mensana
incorporesano namun di balik.
Badan yang sehat terletak di
dalam jiwa yang sehat.
Orang yang sehat jiwanya tahu
persis bahwa badan harus
disehatkan, tapi orang yang
berbadan sehat tidak dijamin
sadar atau bersedia untuk
menyehatkan jiwanya.
Kalau tak ada yang tahu apa
bahasa Yunaninya, ya kita
ciptakan sendiri saja: Mensana
Mensini.
Matematika Buruh
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Tulang punggung setiap
lembaga usaha atau
perusahaan adalah masyarakat
buruh. Tulang punggung itu
bersusun-susun atau berlapislapis. Lapisan paling luar adalah
etos kerja yang maksimal pada
para buruh.
Supaya etos kerja mereka
tinggi, mereka memerlukan
keikhlasan bekerja.
Supaya hati mereka ikhlas,
terlebih dulu mereka perlu
merasa bahagia dan bangga
menjadi bagian dari
perusahaan.
Supaya mereka bangga,
mereka butuh pengetahuan dan
pengalaman bahwa tidak ada
tempat lain di mana mereka
bisa mendapatkan tingkat upah
dan santunan yang melebihi
perusahaan di mana mereka
bekerja.
Supaya kebahagiaan diperoleh
oleh masyarakat buruh, mereka
memerlukan kenyataan bahwa
nafkah keluarga mereka
terjamin, ekonomi rumahtangga
mereka aman.
Supaya produktivitas kerja
mereka meningkat lagi, maka
kebahagiaan yang mereka
dapatkan tidak sekedar
terjamin dan aman, tapi juga
lebih dari itu.
Maka kita tidak heran kalau
seorang pimpinan perusahaan
berkata kepada Tuhan dalam
sembahyangnya: Tuhan,
buruh-buruh yang bekerja
padaku bukan hanya asset
perusahaanku. Mereka adalah
kekasih hidupku.
Jiwo dan Tejo
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Di desa, saya punya dua teman.
Yang satu Jiwo namanya,
lainnya Tejo. Nasib mereka
berbeda. Posisi mereka tidak
sama. Cara orang banyak
memandang dan menilai
mereka juga unik.
Misalnya dalam pergaulan.
Kalau Jiwo terlihat di warung,
duduk di sisi seseorang yang
dikenal suka maling, maka
orang menyebut Jiwo adalah
temannya maling, punya
rancangan kolusi untuk maling,
dengan kata lain Jiwo dianggap
juga seorang maling. Contoh
lain kalau Jiwo pada suatu siang
tampak diboncengkan oleh
sepeda motor Pak Lurah, maka
orang menganggap Jiwo sudah
direkrut oleh Pak Lurah, sudah
berkongkalikong dengan Pak
Lurah, sudah berkhianat kepada
sebagian penduduk yang
kebetulan pernah disusahkan
hidupnya oleh Pak Lurah.
Adapun nasib Tejo berbeda.
Kalau ia akrab dengan maling,
orang menyimpulkan itu adalah
taktik untuk menginsafkan
maling. Kalau Tejo jalan
runtang-runtung dengan tukang
renten, itu adalah bagian dari
strategi makro politik
Hati Rapuh
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Seorang teman berkata kepada
saya: Hati saya ini sangat
rapuh
Apa maksudmu?
Tiap hari kerjanya mau nangis
dan menyalahkan diri sendiri
Cespleng saja, apa
maksudmu?
Sekedar melihat orang
berjualan makanan, memikul
angkringan atau mendorong
gerobak, saya sudah hendak
menangis
Itu namanya gembeng, kata
saya.
Melihat orang bekerja sebegitu
suntuk, seharian, semalaman,
untuk mencari seribu dua ribu
rupiah untuk anak istri,
perasaan saya hancur
Romantik, kata saya lagi.