Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
Judul lengkap buku ini termasuk suplemennya, adalah
Farmakope Indonesia edisi Lima. Judul tersebut dapat
disingkat menjadi Farmakope Indonesia edisi V atau FI
V. Farmakope Indonesia edisi V menggantikan edisi
sebelumnya. Jika digunakan istilah FI tanpa keterangan
lain, selama periode berlakunya Farmakope Indonesia
ini, maka yang dimaksudkan adalah FI V dan semua
suplemennya. Selanjutnya jika disebut Farmakope dalam
dokumen ini, yang dimaksud adalah Farmakope
Indonesia edisi V.
- 32 Istilah kelarutan
Sangat mudah larut
Mudah larut
Larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut
Penyiapan larutan
Penyaringan Jika dalam prosedur dikatakan saring
tanpa penjelasan lebih lanjut, cairan disaring
menggunakan kertas saring yang sesuai hingga diperoleh
filtrat yang jernih. Karena adanya kemungkinan efek
dari kertas saring, sejumlah volume filtrat awal
sebaiknya dibuang.
Larutan Kecuali dinyatakan lain, semua larutan dibuat
dengan air sebagai pelarut. Larutan untuk pengukuran
kuantitatif harus dibuat menggunakan zat yang
ditimbang atau diukur saksama (lihat bagian Lebih
kurang).
Pernyataan (1 dalam 10) mempunyai arti 1 bagian
volume cairan atau 1 bagian bobot zat padat yang harus
diencerkan atau dilarutkan dalam sejumlah pengencer
atau pelarut yang sesuai untuk membuat bagian atau
volume akhir 10.
Kecuali dinyatakan lain pernyataan (20:5:2) berarti
campuran beberapa cairan dengan perbandingan volume
seperti yang disebutkan.
Penyesuaian larutan Apabila disebutkan kadar tertentu
dalam prosedur, larutan dengan normalitas atau
molaritas lain dapat digunakan, asal tidak memperbesar
kesalahan pengukuran.
Kecuali dinyatakan lain, kadar zat harus disiapkan dalam
rentang sepuluh persen (10%) dari nilai yang ditetapkan.
Pada kasus khusus dimana prosedur disesuaikan dengan
kisaran kerja instrumen, kadar larutan dapat berbeda
lebih dari sepuluh persen (10%) dari nilai yang
ditetapkan dengan penyesuaian perhitungan. Setiap
perubahan harus berada dalam rentang validasi
instrumen.
Apabila diperlukan pengaturan pH, baik menggunakan
asam maupun basa yang tidak disebutkan kepekatannya,
dapat digunakan asam atau basa yang sesuai.
Larutan Pereaksi Penjelasan mengenai larutan pereaksi
dapat dilihat pada Larutan pereaksi dalam Pereaksi,
Indikator dan Larutan. Penggunaan larutan pereaksi lain
atau perubahan larutan pereaksi perlu divalidasi.
Larutan Indikator Kecuali dinyatakan lain, penggunaan
larutan indikator dalam suatu prosedur lebih kurang 0,2
ml atau 3 tetes larutan.
Jumlah sediaan yang dibutuhkan untuk pengujian
Kecuali dinyatakan lain, sejumlah sediaan yang
digunakan harus cukup untuk menjamin kesesuaian hasil
pengujian.
Tablet Jika dalam penetapan kadar tablet disebutkan
timbang dan serbukkan tidak kurang dari sejumlah
tablet, berarti tablet yang telah dihitung ditimbang
terlebih dahulu kemudian diserbukkan. Sejumlah serbuk
yang digunakan harus ditimbang saksama karena
mewakili seluruh tablet.
HASIL UJI
Interpretasi Persyaratan Hasil analisis yang diamati di
laboratorium (atau dihitung dari pengukuran pengujian)
dibandingkan dengan kriteria penerimaan untuk
menentukan kesesuaian bahan tersebut dengan
persyaratan Farmakope.
cm = sentimeter
mm = milimeter
m = mikrometer
nm
= nanometera
kg
= kilogram
g
= gram
mg
mcg; g = mikrogramb
ng
= nanogram
pg
= pikogram
fg
= femtogram
= miligram
mOsmol = miliosmol
Hz
= hertz
kHz
= kilohertz
MHz = megahertz
V
= volt
MeV = Mega elektron
volt
keV = Kilo elektron
volt
mV = mili volt
Pa = pascal
kPa = kilopascal
g
= gravitasi (dalam
sentrifus)
= nanocurie
m
= meter
dm = desimeter
dl
= desiliter
l
= liter
ml
= mililiterc
l
= mikroliter
Eq
= gram
ekuivalen
mEq
= miliekuivalen
mol
= gram molekul
(mol)
Da
= dalton (massa
molekul relatif)
mmol = milimol
Osmol = osmol
atau
penandaan
produsen