Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ensefalitis adalah suatu peradangan pada parenkim otak. Dari
perspektif epidemiologi dan patofisiologi, ensefalitis berbeda dari meningitis,
meskipun pada evaluasi klinis, keduanya mempunyai tanda dan gejala
inflamasi meningeal, seperti photophobia, sakit kepala, atau leher kaku.1
Cerebritis menunjukkan tahap pembentukan abses dan infeksi bakteri
yang sangat merusak jaringan otak, sedangkan ensefalitis akut umumnya
infeksi virus dengan kerusakan parenkim bervariasi dari ringan sampai
dengan sangat berat.1
Ensefalitis terjadi dalam dua bentuk, yaitu bentuk primer dan bentuk
sekunder. Ensefalitis Primer melibatkan infeksi virus langsung dari otak dan
sumsum tulang belakang. Sedangkan ensefalitis sekunder, infeksi virus
pertama terjadi di tempat lain di tubuh dan kemudian ke otak.15
Ensefalitis yang mengakibatkan kerusakan otak, dapat menyebabkan
atau memperburuk gejala gangguan perkembangan atau penyakit mental.
Disebut ensefalitis lethargica, yang membentuk berbagai gejala penyakit
Parkinson seperti parkinsonianism postencephalitik. Dalam beberapa kasus
ensefalitis menyebabkan kematian. Pengobatan ensefalitis harus dimulai
sedini mungkin untuk menghindari dampak serius dan efek seumur hidup.
Terapi tergantung pada penyebab peradangan, mungkin termasuk antibiotik,
obat anti-virus, dan obat-obatan anti-inflamasi. Jika hasil kerusakan otak dari
ensefalitis, terapi (seperti terapi fisik atau terapi restorasi kognitif) dapat
membantu pasien setelah kehilangan fungsi. Ensefalitis berbeda dengan
ensefalopati walaupun secara klinis seringkali mirip.15
Ensefalopati merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan
kelainan fungsi otak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau
statis. Ensefalopati yang terjadi sejak dini dapat menyebabkan gangguan
perkembangan neurologis.21 Pasien dengan ensefalopati dapat mengalami
kemunduran dalam fungsi kognitif umum, prestasi akademis, fungsi
neuropsikologik dan kebiasan. Skor intelegensi pasien yang mengalami
Sedangkan
penelitian
yang
dilakukan
di Australia
Timur
menunjukkan angka yang lebih tinggi 164 per 43 ribu kelahiran hidup atau
berkisar 3,8%. Diperkirakan berkisar 30% kasus ensefalopati hipoksis pada
negara maju dan naik menjadi 60% pada negara berkembang berkairtan
dengan kejadian hipoksik iskemik intrapartum.7
Tidak ada data akurat terkait dengan angka kejadian ensefalopati
hepatik.
Hepatik
ensefalopati
yang
dapat
diklasifikasikan
menjadi
D. Manfaat Penulisan
2
1 Manfaat Teoritis
Penulisan referat ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan
tentang Ensefalitis dan Ensefalopati.
2 Manfaat Praktis
a Refrat ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan
referensi bagi klinisi.
b Memberikan gambaran tentang pencegahan dan terapi Ensefalitis
c