You are on page 1of 4

2.

VO2 : Konsumsi oksigen (liter/menit)


HR : Denyut jantung (denyut/menit)
h : Tinggi badan (cm)
w : Berat badan (kg)
a : Usia (tahun)

3
Fisiologi Kerja: Ilmu yang mempelajari fungsi/faal tubuh manusia pada saat bekerja.
Merupakan dasar berkembangnya ergonomi.
Dengan diketahuinya fisiologi kerja diharapkan mampu meringankan beban kerja
seorang pekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.
4.
Metode pengukuran kerja fisik adalah:
a.
Konsep Horse Power oleh taylor.
b. Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi.
c.
Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen.
Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukandengan cara tidak
langsung, yaitu dengan pengukuran tekanan darah, aliran darah,komposisi
kimia dalam darah, temperatur tubuh, tingkat penguapan dan
jumlahudara yang dikeluarkan oleh paru-paru.
Dalam penentuan konsumsi energi biasadigunakan parameter indeks
kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung.
Indeksi n i m e r u p a k a n p e r b e d a a n a n t a r a ke c e p a t a n d e n y u t j a n t u
n g p a d a w a k t u ke r j a tertentu dengan kecepatan denyut jantung pada
saat istirahat

5.
1.

Kerja fisik
Pengeluaran energi relatif lebih banyak, dibandingkan kerja mental membutuhkan usaha dan energi yang
cukup besar dan kerja fisik dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a.
Kerja statis
Tidak menghasilkan gerak
Kontraksi otot bersifat isometris

Kelelahan lebih cepat terjadi


b.

2.

Kerja dinamis
Menghasilkan gerak
Kontraksi otot bersifat isotonos
Kontraksi otot bersifat ritmis
Kelelahan relatif lebih lama terjadi
Kerja mental
Pengeluaran energi relatif sedikit dan kerja pun relatif lebih ringan dibandingkan dengan kerja fisik yang
membutuhkan energi lebih besar dan cukup sulit untuk mngukur kelelahannya. Hasil kerja manusia
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Faktor-faktor dari individu, meliputi sikap, fisik, motivasi, jenis kelamin, pendidikan, keterampilan,

pengalaman, dan sebagainya.


Fakto-faktor situasional, meliputi lingkungan fisik, mesin, peralatan, metode kerja, dan sebagainya.
6.

Menurut Manuaba (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja antara


lain:
Faktor eksternal
Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti;
1. Tugas-tugas yang bersifat fisik, seperti stasiun kerja, tata ruang, tempat kerja,

alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan tugas-tugas yang bersifat
psikologis, seperti kompleksitas pekerjaan, tingkat kesulitan, tanggung jawab
pekerjaan.
2. Organisasi kerja, seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja

malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan tugas dan


wewenang.
3. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi, lingkungan

kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.


Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat dari
reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor somatis (jenis kelamin,
umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi kesehatan) dan faktor psikis (motivasi,
persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan).

10.
a.

Cadangan

denyut

jantung

(Heart

rate

Reserve=

HRR)

HRR= Denyut jantung maksimal - denyut jantung istirahat Target Heart Rate = 75 % HRR + denyut
jantung istirahat. Apabila denyut jantung maksimal 220, denyut jantung istirahat 70, maka THR = 75%
(denyut jantung maksimal denyut jantung istirahat ) + denyut jantung istirahat = 75 /100 (220 - 50) +
50

177.

Jadi pada saat latihan yang harus dicapai ialah beban yang menaikkan denyut jantung sampai 180.
Kalau terlatih maka denyut jantung istirahat akan menurunkan sehingga HRR meningkat dan THR
menjadi

berubah

sehinga

beban

latihan

juga

dapat

ditingkatkan.

Contoh : Umpama denyut jantung istirahat menjadi 50, maka THR + 75/100 (220-50)+50 + 177 .

You might also like