Professional Documents
Culture Documents
Depresi merupakan gejala yang ditujukan dengan perasaan sedih, tak berdaya, kecewa dan tidak
merasakan kesenangan yang disebabkan karena kekurangan serotonin, dopamin, dan norepinefrin.
Sedangkan konvulsan merupakan gejala yang ditujukan dengan kejang-kejang pada penderita. Pada
penelitian ini, dilakukan efek obat antidepresan dan obat antikonvulsan. Penelitian ini menggunakan
hewan coba yaitu mencit sebanyak 30 ekor yang bobotnya 15-35 gram.Pengamatan terhadap efek
antikonvulsan dengan metode Tile Suspermission Time Test dan efek antidepresan diamati dengan
metode Forced Swim Test. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa luminal memiliki efek antikonvulsan
yang lebih baik dari pada fenitoin, sedangkan efek antidepresan yang baik terlihat pada amitripilin
dibandingkan imipramin.
Keyword : Depresi, epilepsi, Tile Suspermission time test, Forced Swim Test, Mus musculus
ABSTRACT
Depress is a symptom that effects feel deep in sad, weak, and doesnt feel happy. Depress is
occurred because decrease of serotonin, dopamine and norephinephrine. Convulsant is a symptom that
effects a convulsion in sufferer. In this research, is used antidepressatn and anticonvulsant drug
medicine. This research used experimental animals are mice that weight as much as 30 individuals15-35
g. Monitoring about the effect of anticovulsan use tile suspermission time test method and antidepressant
effect monitoring by Forced swim test. From the research is found that the luminal gave anticovulsan
effect is better than fenitoin,whereas amitriptilin gave an antidepressant effect is better than imipramin.
Keyword : Depresi, epilepsi, Tile Suspermission time test, Forced Swim Test
PENDAHULUAN
Depresi merupakan gangguan serius
yang diderita lebih dari 14 juta orang dewasa di
Amerika Serikat setiap tahun. Prevalensi
penderita depresi di Amerika Serikat telah
mencapai 16% pada orang dewasa (21% pada
wanita dan 13% pada pria) atau lebih dari 32
juta orang. Gejala depresi meliputi perasaan
sedih, putus asa, dan kecemasan yang
disebabkan
oleh
pengalaman
kurang
menyenangkan,
perubahan
pola
tidur,
kehilangan energy dan banyak pikiran (1)
Pengunaan obat-obat antidepressant
secara klinis bisa secara langsung (direct)
ataupun tidak langsung (indirect), melalui aksi
norepineprhine dan/atau serotonin dalam otak.
Mekanisme kerjanya berdasarkan pada teori
amine biogenik, dimana depresi disebabkan
oleh
kurangnya
monoamine,
seperti
SS
1462.
2
31232
.8
Total
32694
.9
df
MS
731.1
3470.
3
0.211
Pval
ue
0.8
1
F
crit
4.2
6
11
SUMMARY
48.3
Fenitoin Luminal
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
Anova: Single
Factor
103.6
96.3
ANOVA
Kontrol
100
80
60
40
20
0
Groups
Count
96
110
106
Su
m
30
7
19
8
27
0
Avera
ge
Varian
ce
76.75
1799.6
49.5
627.7
67.5
337
ANOVA
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
SS
1536.
17
8292.
75
Total
9828.
92
df
MS
768.1
0.83
921.4
11
Count
Su
m
Avera
ge
74
410
102.5
60
361
90.25
25
302
75.5
Varian
ce
3972.3
3
3616.9
2
2821.6
7
Pembahasan
Berdasarkan
tabel
pengamatan,
didapatkan bahwa obat Luminal memiliki efek
antikonvulsan yang baik sebab berdasarkan
penelitian obat ini memiliki onset yang lebih
cepat dari pada Fenitoin. Hal ini dapat dilihat
dari durasi saat mencit mulai kejang sampai
kejang mulai berhenti dan berdasarkan hasil
Anova diperoleh hasil yang signifikan antara
fenitoin (0.81) dan Luminal (4.26) . Sedangkan
menurut pustaka luminal merupakan obat yang
menghambat efek dari GABA dan fenitoin
Pval
ue
0.4
7
F
cri
t
4.3