You are on page 1of 11

Antihipertensi

Diuretik dan beta blocker


Kelompok V:
Diah saraswati
11.01.01.052
Dita dwi permata
11.01.01.059
Eli suarti
11.01.01.060
M. Adam firliansyah 11.01.01.075
Novi wulandary
11.01.01.0
Reni tania winanda
11.01.01.086
Risnalia
11.01.01.090
Rizky akbar
11.01.01.091

Antihipertensi pada vaskular


Beta blocker- Andrenergik:
Mekanisme kerja: senyawa memblok B-andrenergik
disebabkan oleh antagonis kompetitif dengan Katekolamin
pada B-adrenoseptor khas, terjadi pemblokanefek
rangsangan B-reseptor sehingga mengurangi daya
Tahan vaskular perifer dan menyebabkan penurunan tekanan
darah.

Diuretik :
Mekanisme kerja:diuretika tiazida mengadung gugus sulfamil
Sehingga dapat menghambat enzim karbonik anhidrase. Juga
diketahui bahwa efek saluretiknya terjadi karena adanya pemblokan
proses pengangkutan aktif ion klorida dan absorpsi kembali ion
yang menyertainya pada loop of henle , dengan mekanisme yang
belum jelas, kemungkinan karena peran dari prostagladin. Turunan
tiazid juga menghambat enzim karbonik anhidrase i tubulus distalis
tetapi efeknya relatif lemah.

B-andrenergik (Beta blocker)


1. Turunan Ariletanolamin

R= cicin lain atau substituen yang sapat


meningkatkan sifar hidrofobik dan
interaksi obat dengan tempat reseptor
R= atom H atau gugus CH3

Modifikasi dari turunan ariletanolamin

1. Mengganti gugus hidroksi katekol dengan Cl,


menghasilkan dikloroiso proterenol yang mempunyai
aktivitas B-bloker.
2. Mengganti gugus 3,4-hidroksi katekol yang kaya electron
dengan gugus fenil yang juga kaya electron,
menghasilkan senyawa propetlol dengan aktivitas Bbloker lebih besar dibanding dikloroisoproterenol.
3. Senyawa N,N-disubstitusi tidak aktif sebagai B-bloker

4. Adanya gugus A-metil menurunkan aktivitas B-blocker


5. Aktivitas dipertahankan bila gugus fenetil,
idroksifenetil atau metoksifenetil ditambahkan pada
gugus amin
6. Subtituen alkil siklik pada gugus amin lebih baik
dibandingkan dengan subtituen rantai terbuka
7. Panjang rantai subtituen pada amin mungkin diperluas
sampai 4 atom c tanpa ujung fenil.
8. Penambahan atom C antara cincin naftil dengan gugus
lain akan menurunkan aktivitas
9. Perubahan dari posisi A-naftil ke B naftil akan
mempertahankan aktivitas
10. Reduksi salah satu cicin menghasilkan dua analog
tetralin lain tidak mempengaruhi aktivitas
11. Mengganti gugus aromatik fenantren dengan gugus
antrasen akan menurunkan aktivitas

2. Turunan
Ariloksipropanolamin

Turunan ariloksipropanolamin lebih banyak yang mempunyai


cincin fenil tersubstitusi dibanding cincin naftil. Substitusi gugus
metil, kloro, metoksi atau nitro kebanyakan Pada posisi 2 dan 3,
hanya sebagian kecil pada poisi 4. turunan 3,5-disubstitusi
mempunyai aktivitas lebih besar dibanding turunan 2,6
disubstitusi maupun 2,3,6 trisubstitusi. Diduga hal ini disebabkan
oleh adanya efek halangan ruang terhadap rantai samping. Adanya
Gugus alkenil atau alkeniloksi pada orto cincin fenil menunjukkan
Aktivitas yang cukup bak karena merupakan analog propranolol
dengan cincin terbuka contoh: oksprenolol dan alprenolol.

Diuretik
Hubungan struktur dan aktivitas diuretika turunan
tiazida:

Hubungan struktur dan aktivitas:


1.
2.
3.
4.
5.

Pada posisi 1 cicin heterosiklik adalah gugus SO2 atau CO2. gugus CO2
mempunyai aktivitas yang lebih besar
Pada posisi 2 ada substituen gugus alkil yang rendah, biasanya gugus
metil
Pada posisi 3 ada substituen lipofil, seperti alkil terhalogenasi (CH2Cl,
CH2SCH2CF3), CH2-C6H5 dan CH2SCH2-C6H5
Ada ikatan C3-C4 jenuh. Reduksi ikatan rangkap pada C3-C4 dapat
meningkatkan aktivitas diuretik kurang lebih 10kali
Substituen langsung pada posisi 4,5, atau 8 dengan gugus alkil akan
menurunkan aktivitas diuretik

6.

7.

8.

Pada posisi 6 gugus penarik elektron yang sangat penting, seperti CL


dan CP3 hilangnya gugus Cl dengan CF3 dapat meningkatkan
kelarutan senyawa dalam lemak sehingga memperpanjang masa kerja
obat
Pada posisi 7 ada sulfamil yang tidak tersubstituen . Turunan mono
dan disubstituen dari gugus sulfamil tidak mempunyai aktivitas
diuretik
Gugus sulfamil pada posisi meta (1) dapat diganti dengan gugus- gugus
elektronegatif lain, membentuk gugus induk baru yang dinamakan
diuretika seperti tiazid(thiazide-like diuretics) seperti pada turunan
salisilanilid (xipamid), turunan benzhidrazid (klopamid dan
indaoamid), dan turunan ptalimidin (klortalidon).

TERIMA
KASIH

You might also like