You are on page 1of 27

Etika Penelitian

ETIKA PENELITIAN (RICHARD


FEYNMAN):
"CARGOCULTSCIENCE" (1974)
Ini semacam integritas ilmiah,
suatu prinsip pemikiran ilmiah
yang mengedepankan kejujuran

Penelitian adalah suatu proses


penjelajahan/ penemuan. Dalam
banyak hal, proses dan
metodologi mencari
pengetahuan adalah sebagai
hasil yang nyatadari pencarian
dan temuan tersebut.

SYARAT UMUM KARYA ILMIAH


Salience merefleksikan relevansi karya ilmiah yang
mampu merespon kebutuhan masyakarat.
Credibility mecerminkan kemampuan penulis untuk
memenuhi persayaratan teknis dan standar
keilmuan, sehingga dapat diterima oleh pengguna
ilmu dengan jaminan informasi yang diberikan
akurat, valid dan memiliki kualitas yang tinggi.
Legitimacy menggambarkan suatu karya ilmiah
harus bebas dari bias, dimana dikembangkan secara
transparan dan mengedepankan kepentingan
masyarakat luas dalam pemikirannya.

Etika Penelitian
1. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka,
pengumpulan data, pelaksanaan metode
dan prosedur penelitian, publikasi hasil
Jujur pada kekurangan atau kegagalan
metode yang dilakukan
Jangan mengklaim pekerjaan yang bukan
pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda

2. Obyektivitas
Upayameminimalkankesalahan/bias dalamrancanganpercobaan,
analisisdaninterpretasidata, penilaianahli/rekanpeneliti, keputusanpribadi,
pengaruhpembaridana/sponsor penelitian

3. Integritas
Tepatiselalujanjidanperjanjian
Lakukanpenelitiandengantulus
Upayakanmenjagakonsistensipikirandanperbuatan

4. Ketelitian
Telitidanhindarikesalahankarenaketidakpedulian
SecarateraturcatatpekerjaanAndamisalnyakapandandimanapengumpulan
data dilakukan
Catatalamatkorespondensiresponden, jurnalatauagenpublikasilain

5. Keterbukaan
Salingberbagidata, hasil, ide, alatdansumberdayapenelitian
Terbuka terhadapkritikdanide-idebaru

6. PenghargaanterhadapHakAtasKekayaanIntelektual(HAKI)
Perhatikanpaten, copyrights danbentukhakhakintelektuallain
Jangangunakandata, metodeatauhasilyang
belumdipublikasitanpaijinpeneliti
Tuliskannarasumbersemuayang memberikontribusiriset
Janganpernahmelakukanplagiasi

7. Penghargaanterhadapkerahasiaan(responden)
Jagakerahasiaandata pribadi, kesehatan,
catatankriminalataudata lain yang
olehrespondendianggapsebagairahasia

8. Publikasiyang terpercaya
Hindarimempublikasikanpenelitianyang samaberulangulangkemedia (jurnal, seminar) yang berbeda

9. Pembinaanyang konstruktif
Bantu membimbing,
memberiarahandanmasukanbagimahasiswa/penelitimuda

10. Penghargaanterhadapkolega/rekankerja
Bilapenelitiandilakukandalamtim,
publikasipenelitidengankontribusiterbesarditetapkans
ebagaipenulispertama(first author),
sedangkanlainnyasebagaipenelitikedua(co-author)
Urutanmenunjukkanbesarnyakontribusianggotatim
dalampenelitian
11. Tanggungjawabsosial
Upayakanbermanfaatdemikemaslahatanmasyaraka
t, meningkatkantarafhidup,
memudahkankehidupandanmeringankanbebanhidup
masyarakat

12. Tidakmelakukandiskriminasi
Hindariperbedaanperlakukankarenaalasanjeni
skelamin, ras, sukudanfaktor-faktorlain
13. Kompetensi
Tingkatkankemampuandankeahlianmenelitim
elaluipendidikandanpembelajaranseumurhidup
14. Legalitas
Pahamidanpatuhiperaturaninstitusionaldanke
bijakanpemerintahyang
terkaitdenganpenelitianAnda

15. Mengutamakankeselamatanmanusia
Bilamenggunakanmanusiauntukmengujip
enelitian,
makapenelitianharusdirancangdenganteliti,
efeknegatifdiminimalkan,
manfaatdimaksimalkan
Hormatiharkatkemanusiaan,
privasidanhakobyekpenelitian
Siapkanpencegahandanpengobatanbilasa
mpelmenderitaefeknegatif

Etika Penelitian Kesehatan


Masyarakat
Manusia sebagai partisipan dalam
penelitian harus dilindungi dari
segala bentuk kerugian karena
mengikuti suatu penelitian
Integritasnya harus dijaga mulai
proses hingga outcome penelitian
ditunjukkan keuntungan responden
mengikuti penelitian ini

4 Prinsip dasar
Menghormati harkat dan martabat
manusia(respect for human dignity)
Menghormati privasi dan kerahasiaan
subyek penelitian(respect for privacy and
confidentiality)
Keadilan dan inklusivitas (respect for
justice and inclusiveness)
Memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan (balancing harms and
benefits)

1. Menghormati harkat dan martabat


manusia(respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan
hak-hak subyek untuk mendapatkan
informasi yang terbuka berkaitan
dengan jalannya penelitian serta
memiliki kebebasan menentukan
pilihan dan bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi dalam kegiaan
penelitian

Peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek


(informed consent) yang terdiri dari:
1)Penjelasan manfaat penelitian
2)Penjelasan kemungkinan risiko dan
ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan
3)Penjelasan manfaat yang akan didapatkan
4)Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan
prosedur penelitian
5)Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan
saja
6)Jaminan anonimitas dan kerahasiaan

Contoh informed consent


Informed consent
Saya.............................. dari........................ Kamisedangmelakukansurvey
mengenaipemakaiankelambuuntukmemproteksinyamukmalaria diKabupatenBangka.
KamisangatmengharapkanpartisipasiBapak/Ibudalamsurvey ini. Informasiyang
Bapak/Ibuberikanakanmembantupemerintahdalamupayapenanggulanganmalaria
didaerahini. Survey iniakanmemakanwaktutidaklebihdari30 menit. Informasiyang
Bapak/Ibuberikanakandijagakerahasiaannya.
Bapak/Ibuakandiwawancaraolehpewawancarayang
layakdantidakadaprosedurmedislainnyayang diperlukan.
Bapak/Ibutidakakandibebanibiayaapapunjuga,
dandapatmenghentikankeikutsertaandalampenelitianinitanpaadanyapaksaanapapun.
Keikutsertaandalamsurvey inibersifatsukarela,
tetapikamisangatberharapBapak/Ibudapatberpartisipasikarenainformasiyang
Bapak/Ibuberikansangatberharga.
Apakahadayang inginditanyakanberkenaandengansurvey ini?
ApakahsayadapatmulaimewawancaraBapak/Ibusekarang?
Tandatangan: ____________Tanggal:______________
Nama:

2. Menghormati privasi dan


kerahasiaan subyek penelitian
Peneliti tidak boleh menampilkan
informasi mengenai identitas baik nama
maupun alamat asal subyek dalam
kuesioner dan alat ukur apapun untuk
menjaga nonimitas dan kerahasiaan
identitas subyek
Dapat menggunakan koding (inisial atau
identification number) sebagai pengganti
identitas responden

3. Keadilan dan inklusivitas


Penelitiandilakukansecarajujur, hati-hati,
profesional, berperikemanusiaan,
danmemperhatikanfaktor-faktorketepatan,
keseksamaan, kecermatan, intimitas,
psikologissertaperasaanreligiussubyekpenelitian.
Lingkunganpenelitiandikondisikanagar
memenuhiprinsipketerbukaanyaitukejelasanprosed
urpenelitian.
Prinsipkeadilanmenekankansejauhmanakebijakan
penelitianmembagikankeuntungandanbebansecara
merataataumenurutkebutuhan, kemampuan,
kontribusidanpilihanbebasmasyarakat.

4. Memperhitungkan manfaat dan


kerugian yang ditimbulkan
Penelitimeminimalisasidampakyang
merugikanbagisubyek(nonmaleficence)
Apabilaintervensipenelitianberpotensi
mengakibatkancederaataustrestambah
anmakasubyekdikeluarkandarikegiatan
penelitianuntukmencegterjadinyaceder
a, kesakitan, stres,
maupunkematiansubyekpenelitian.

Pelanggaran Terhadap Etika


Kegiatan Ilmiah
1. Plagiarisme
Kebiasaan baik dalam ilmu pengetahuan adalah dibenarkannya pemakaian
pengetahuan yang ada dengan syarat bahwa sumbernya disebutkan
Kelalaian seseorang melakukan ini sama dengan mencuri, dan kalau sebagai besar
tulisan orang lain diambil alih maka terjadi apa yang disebut plagiat
Dalam mengajukan suatu pendapat atau penemuan baru,dikenal hak prioritas
yaitu orang pertama yang mengemukakan pendapat atau penemuan itu dianggap
sebagai paling berhak.

Beberapa factor yang mendorong plagiarisme:
Tekanan formal dan informal pada peneliti untuk melakukan publikasi
Terbatasnya pengetahuan mengenai seberapa jauh peminjaman ide diperbolehkan,
cara yang tepat dalam melakukannya dan konsekuensi plagiarisme bagi korban dan
plagiator.
Sistem yang menyulitkan tindakan perlawanan terhadap plagiarisme.
Jika masalah plagiarisme ini diselesaikan melalui jalur hukum, kemungkinan
pengarang asli dapat memenangkan kasus tetapi pengarang asli harus membayar
biaya untuk itu. Selain itu ada juga kemungkinan plagiator menuntut balik

2. Pembubuhan nama seseorang yang tidak


melaksanakan penelitian pada tulisan imiah
Dalam aturan pencantumkan nama
pengarang dalam tulisan ilmiah, biasanya
diurut berdasarkan kontribusi dalam
pekerjaan yang dilakukan namun berbagai
variasi mungkin saja terjadi. Seorang peneliti
senior mungkin saja mendahulukan anak
bimbimnya karena ingin memperkenalkannya
kedalam masyarakat ilmiah.

Plagiarism
Adalah pemanfaatan/penggunaan hasil
karya orang lain yang diakui sebagai
hasil kerja diri sendiri, tanpa memberi
pengakuan pada penciptanya yang asli.
Cutting and pasting atau copy dan
paste tulisan orang (tanpa atau
dengan menyebutkan sumbernya),
termasuk mengetik ulang kata demi
kata sama persis, tanpa mengindahkan
kaedah tulisan ilmiah.

Tipe/Kategori Plagiarism
Level I: Tidak menulis sumber mengambil
50% atau seluruhnya hanya mengganti
nama.
Level II: Tidak menyebutkan sumber dan
mengutip <50%
Level III: Tdk menyebut sumber hanya
mengutip 1kalimat.
Level IV: Tdk menyebut sumber tetapi
parafrasenya diganti.
Level V:Menuliskan sumber tetapi
kutipanny msh sama persis.

Self Plagiarism (Auto


Plagiarism)
Apabila karya sendiri sudah pernah
diterbitkan sebelumnya maka ketika
kita mengambil gagasan tersebut,
mengcopy dan paste kata-kata yang
pernah kita tulis semestinya
dicantumkan rujukan berupa tulisan
kita yang lalu itu.
Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai
Auto plagiarism.

Kuotasi (kutipan langsung)


Menggunakan Persis sama Kata
orang lain
pergunakanlah tanda kutip atau
penulisan paragraf yang berbeda
(masuk ke dalam/indented
paragraph)
Tuliskan sumber referensi (nama
,tahun,dan halaman)

Kutipan Tidak Langsung


Adalah Kutipan yg diuraikan kembali dg
kata2 sendiri.
Contoh: (Yg tdk dibenarkan/word switch
plagiarism)
Tulisan Asli pada disertasi Adik Wibowo hal.213:
Sejumlah 4,5% bumil mngalami penyulit selama
melahirkan. Dari ibu dg penyulit tsb,terbanyak
(67%) mngalami perdarahan pd wkt melahirkan.
Sebanyak 28,6% mendrita panas tinggi/demam,
sebanyak 10,7% mengalami kejang2. seorang
ibu meninggal pada waktu melahirkan.

Kutipan tdk langsung (Parafrasa) yg


Salah bila kalimat baru menjadi:
Sebanyak empat setengah persen (menggantikan
kata2 sejumlah 4,5%) dari bumil mngalami gangguan
klinis(menggantikan kata penyulit) selama
melahirkan. Dari ibu dari dg penyulit tsb, persentase
terbesar yaitu enam puluh tujuh persen
(menggantikan kata2 sebnyak 67%)mengalami
perdarahan pada waktu melahirkan. Sebanyak 28,6%
mengalami (menggantikan kata yg salah tulis
mndrita)panas tinggi/demam,dan ditemukan pula
sepuluh koma tujuh persen (menggantikn kata2
sebnyak 10,7%) mengalami kejang2. Seorang ibu
menghembuskan nafas terakhir (mnggantikan kata
meninggal) pd waktu melahirkan
(Wibowo,1992,hlm.132).

You might also like