You are on page 1of 14

INDIKATOR TARAF

KESEHATAN JIWA
UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal (4)
MASYARAKAT
disebutkan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

WHO sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi


fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan.

Scr analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya


sekedar bebas dari gangguan tetapi
-perasan sehat, sejahtera dan bahagia ( well being ),
-keserasian antara pikiran, perasaan, perilaku,
-dapat merasakan kebahagiaan dlm sebagian besar kehid
-mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari.

Indonesia sedang membenahi diri

quality of life manusia dituntut lebih tinggi dari sebelumnya

WHO Mental Health Atlas 2005 masalah terbesar


adalah pada sumber daya manusia. Berdasarkan laporan
yang dibuat UNDP tahun 2005 indeks pembangunan
manusia ( Human development Indeks ) Indonesia pada
tahun tersebut berada pada peringkat 110 dari 177 negara.
Posisi indonesia itu dibawah Vietnam, Filipina, Thailand,
Malaysia dan Singapura.

Biaya pendidikan yang tinggi dan tidak terjangkau oleh


sebagian kalangan masyarakat berpengaruh menurunkan
kualitas manusia Indonesia dan potensial menumbuhkan
kecemburuan sosial.

problema multi-dimensional
-masalah ekonomi,
-bencana alam, terror serta
-berbagai wabah penyakit

masalah pd kesehatan jiwa masyarakat


(psikososial di masyarakat ).

organo-biologis
( fisik / jasmani )

psiko-edukatif
( mental-emosional )

Eksistensi manusia
George L Engel, 1977

organo-biologis
( fisik / jasmani )

genetik

psikologis

sosiokultural

ada korelasi erat antara timbulnya gangguan jiwa


dengan kondisi sosial dan lingkungan dimasyarakat sebagai
suatu stessor psikososial.
Kini masalah kesehatan tidak lagi hanya menyangkut soal
angka kematian atau kesakitan melainkan berbagai kondisi
psikososial yang berdampak pada kualitas kesehatan masy
termasuk taraf kesehatan jiwa masyarakat.

Berbagai kondisi psikososial yang menjadi indikator taraf


kesehatan jiwa masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan karakteristik kehidupan di perkotaan
(urban mental health) meliputi:
1. kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ),
2. kasus perceraian,
3. anak remaja putus sekolah,
4. kasus kriminalitas anak remaja,
5. masalah anak jalanan,
6. promiskuitas,
7. penyalahgunaan Napza dan dampak nya (hepatitis
C,HIV/AIDS dll),
8. gelandangan psikotik serta
9. kasus bunuh diri.

Data Direktorat Jenderal Kemasyarakatan Dephukham dan


komnas pelindungan anak ( PA ) menujukan bahwa pada
tahun 2005 di Indonesia terdapat 2.179 tahanan anak dan
802 narapidana anak, 7 diantaranya anak perempuan.
Laporan Komnas PA menyatakan bahwa 50-70% anak
terlibat dalam tindak pidana kriminalitas lalu di vonis
penjara dan masuk LP Anak justru perilakunya menjadi
lebih jelek dan menjadi residivis dikemudian hari.
Tahun 2006 angkanya menjadi 4.130 tahanan anak serta
1.325 narapidana anak, dimana 34 diantaranya adalah
anak perempuan

MASALAH
PSIKOSOSIAL
ANSIETAS

fenomena maturasi kritis yang berhubungan dengan


perubahan, konflik, dan pengendalian lingkungan yang
diterima (Haber at al, 1992).

DEPRESI
gangguan alam perasaan yang dimanifestasikan dalam
berbagai cara. Walaupun usia yang paling banyak
mengalami depresi adalah usia 24-25 tahun, tapi juga
biasa terjadi pada usia dewasa baya dan mungkin banyak
memiliki penyebab (Haber at al, 1992).

ANSIETAS / KECEMASAN
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL
G3 CITRA TUBUH
KETIDAKBERDAYAAN
KEPUTUSASAAN

1. Identitas klien,
2. keluhan utama/alasan masuk,
3. faktor predisposisi,
4. aspek pisik/biologis,
5. aspek psikologis,
6. status mental,
7. kebutuhan persiapan pulang,
8. mekanisme koping,
9. masalah psikososial dan lingkungan,
10.pengetahuan dan aspek medik

1. Konsep diri
a. citra tubuh
b. ideal diri
c. harga diri
d. peran diri

2. Hubungan sosial
a. orang yg berarti
b. peran serta dlm kehidupan masy/kelp
c. hambatan dlm berhub dgn orla

3. Pendidikan dan pekerjaan


4. Gaya hidup
5. Budaya
6. Spiritual
a. nilai dan keyakinan
b. kegiatan ibadah

FOR YOUR ATTENTION

You might also like