You are on page 1of 8

Guys, gw bingung mesti mulai dari mana dan bagaimana.

Gw mrasa
butuh untuk mengetik ini dan membagikannya kepada kalian di tengah
kalian tertidur. Sulit, sih, untuk membuat tulisan rapi dan terstruktur di
tengah waktu tidur kalian dengan tidak mengesampingkan poin dan
maksud yang ingin gw utarakan. Cukup sulit untuk menyampaikan
sesuatu dengan tulisan ketimbang langsung bicara. Walopun ini tidak
terjadi disemua orang. Ok, kita sudahi semua pengetikan pembahasan
kelemahan gw saat mengetik ini, yang ga perlu juga sebenernya diketik,
semoga tulisan ini bisa dimengerti dengan baik.

(Bagian di bawah ini gw lagi sok tau jadi kalo mo ga


dibaca gpp, gw ngetik dalam kurung yang satu ini
dengan serius, dripada nyesel di skip gpp)
Setelah rapat kemarin, gw berpikir kembali tentang keputusan kita
memegang sekolah 50 sebagai relasi. Setelah gw pikir lagi gw ga setuju
dengan keputusan kita untuk memegang 50 sebagai relasi. Ini jugalah
keputusan kita saat positioning di awal seblum rapat vistasi kmarin yang
diplenokan. Saat itu kita sudah banyak pertimbangan mengenai positionig
skolah besrta visitor dan pkk. Gw akan mengingat sebisa yang gw ingat
dan akan gw paparkan di bawah.
Idealnya untuk menentukan positionig vistor dan pkk kita memerlukan
banyak hal yang perlu kita pertimbangkan. Salah satuny adalah posisi
sekolah yang kita bina sudah sejauh mana dari kondisi ideal sekolah
binaan, sudah sejauh mana dari kondisi stabil sekolah binaan, dan sudah
sejauh mana sekolah itu dari dream kita sebagai sekolah yg dwasa dgan
MR&MI yg baik. Seandainya jika kita gunakan angka 1-100 dan sebuah
garis finish dengan nilai finish bernilai 100, sudah sjauh mana skolah kita
mencapai garis finish itu, sudah diangka berapa untuk mencapai angka
100 yang merupakan nilai untuk finish?
Ngimpi!!=0

Finish=100

S12=40

S91=20

S50=0

S81=30

S103=55

Cttn.gambar d atas hanya gambaran, ialah namanya gambar-.-, jadi ga


usah pikirin semua angka dan posisi, semua teori keseimbangan namanya
gambaran doang, bisa jadi bener apa salah
Mungkin kalau dibuat skema seperti di atas, MUNGKIN seperti itulah
sekolah-sekolah yang telah kita bina selama satu tahun periode lalu
dengan segala usaha kita, dengan segala pertimbangan kita juga. Nah,
adalah bijak jika kita ketika melakukan positioning visitor memikirkan
pertimbangan ini. Mungkin kita akan bertanya-tanya sampai mana garis

finish itu bisa d tentukan? Apa tanda-tandanya (lo pikir akhir jaman minta
tanda2-.-)? Sejauh yang gw tau garis finish kita adalah indikator2 sekolah
yang bisa kita katakan suatu sekolah mencapai binaan. Dari indikator
tersebut juga muncul parameter lagi yang bisa menunjukan bahwa skolah
itu memiliki indikator2 yang mengindikasikan kalo mereka binaan. (nih
apaan sih gw sebenernya-.-, ribet bget, gpp lah yah byar kliatan keren).
Contoh parameter yang mengindikasikan skolah tersbut binaan, sekolah
tersebut memiliki visi. Nah, apakah semua sekolah yg kita bina sudah
memiliki visi? Kalo, ya, brpa kepala kah dari pengurus yang hafal visi? Itu
baru satu parameter dan masih banyak lagi.
Guys, kita perlu tau sejauh mana sekolah2 yg kita bina untk mncapai
kriteria binaan tersbut dengan kata lain sudah sjauh mana sekolah2 yang
kita bina untk mmliki indikator2 itu? Dari yang gw baca sedikit dari the art
of war by sun tzu (bukanny alkitab -.-) kita perlu mengetahui musuh yang
akan dihadapi. Indikator apalagikah yang diperlukan sman12 untuk
mencapai sekolah binaan? Parameter apakah yang kurang untuk
mencapai skolah tersebut mnjadi ideal atau sesuai dream kita?
Kalau kita sudah tau apa yang kita perlukan untuk suatu sekolah
mencapai sekolah impian kita, sekarang kita selidiki lebih dalam lagi
setiap masing2 skolah tersebut untuk semakin mengetahui musuh kita
(enaknya sih ladang yah bukan musuh -.-, abis gw ambil referensi dari sun
tzu bukan alkitab sih, tp ya udahlah yah nikmati aja). Sebenarnya ini
seharusnya sudah diselidiki ketika kita menentukan angka2 untuk skolah2
yang kita bina. Tidak bisa dipungkiri sekolah2 tersbut memiliki banyak
faktor yang mmpgaruhi tercipatanya indikator2 kesayangan kita itu. Saat
ini sbenarnya Saya sedang berusaha menjelaskan bahwa sekolah yang
kita impikan itu dilayani secara langsung oleh pengurus2 rohkris dan Pada
tahap ini kita sebaiknya memikirkan tentang bagaimana pribadi setiap
pengurusnya, bagaimana karakteristik setiap siswa d sekolah trsbut,
bagaimana kebiasaan sekolah tersebut, bagaimana kondisi GP dan guru di
sekolah tersbut, dan masih banyak hal. Contoh, kita ambil beberapa
kondisi yang gw tau dari SMAN81:
Mayoritas siswanya studi oriented bget
Mayoritas siswanya senang dengan kepanitiaan
Revival ga da matinyeee
GP terbuka
Relasi pengurus dan GP tidak baik
Siswa lebih milih kegiatan exkul
Ortu susah kasih ijin
Sswa mayoritas sswa mampu dalam keuangan
Beberapa kondisi ditemukan juga dibeberapa skolah d JT kcuali
Revival. Dengan mengetahui hal ini kita semakin memiliki gambaran jelas
mengenai sekolah yang akan kita hadapi kedepannya dan dari sini kita
bisa antisipasi untuk mencari strategi untuk menggempur sekolah2
tersbut.(liat dah kyk mo perang aja -.-, salah referensi buku gw kykny).
Maksud menggempur adalah kita ubah kebiasaan atau karakteristik buruk
yang mereka miliki dan menggantinya dengan indikator2 kesayangan kita.
Kalau kita sudah tau kondisi dan segala jenis kebiasaan musuh kita, kita

siap membuat strategi untuk menggempurnya. Lalu siapa yang buat


strategi tersbut dan siapa yang akan menggempur sekolah2 itu dengan
segala pertimbangan kondisi yg d miliki musuh? (YA LO LAH, masa gw -.-)
Ada baiknya jika kita memikirkan cara dan penggempur yang akan kita
gunakan untuk meluluhlantakan sekolah itu.(dramatisir bget). Cara dan
penggmpur itulah yang akan langsung bertemu dengan musuh yang
sedang kita hadapi. Oleh karena mereka akan bertemu sebab itu kita
harus mempersiapkan pertemuan itu dengan baik. Tentu kita tidak mau
gagal dalam pertemuan ini kan?
Dari sinilah kita perlu memikirkan orang2 yang akan menggempur
skolah2 tersebut dalam hal ini adalah TPS/PS/Pensis/Staff. (selanjutnya
mrka dsbut Missio Dei atau MD). Setiap MD memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan dan kelemahan ini bisa datang baik dari dalam MD
sendiri dan juga dari luar, yaitu lingkungan yang berada di sekitarnya.
Untuk mempertimbangkan kekuatan MD kita bisa mulai dari karakternya
yang berekmauan keras untuk belajar (dtunjukan dgan bertanya kalau ga
tau), mudah membaur dengan suasana dan siswa, MD mrupakan alumni
skolah yg akan dia satronin, dll. Setiap ada kelbihan pasti ada klmahan
sperti jadwalnya yang padat, jarak dari kampus ke skolah yg disatronin,
angkot yg akan MD pakai utk k skolah trsbut, blom lagi prjlanan yg dia
prlukan dari ruang kampus utk mncapai transport mnuju skolah yg akan
dia satronin (sprti mesti nunggu bikun), waktu tempuh dari kampus ke
skolah (d htung dgan kmugkinan yg akan trjadi sprti JALANAN YANG
SERING MACET, jadi kalo tiba2 macet mah lagi apes itu), MD yang sulit
berkomunikasi dengan baik, MD yg kurang pengalaman, serta karakter2
lain baik itu klmahan ataupun kelbihan MD perlu d pertimbangkan. Kalau
kita menentukan seorang MD akan terjun ke sbuah skolah, patutlah
ditanya apakah MD tersbut mampu dgan segalah pertimbgan diri yang dia
miliki dgan skolah yang akan dia hadapi. Berharap kita semua jujur dalam
hal ini, kalau tidak mampu, ya, bilang tidak. Akan tetapi, ketidakmampuan
yang diutarakan seorang MD blum tentu benar begitu adanya. Oleh sebab
itu butuh MD-MD lain yang melihat apakah seorang MD mampu atau tidak
menghadapi sekolah tersebut. Di bagian inilah yg ckup sulit.
Mempertmukan pengamatan rekan sekerja dengan pengamatan diri
sendiri. Di sini butuh kejujuran, rendah hati, dan pengertian untuk
mengerti kondisi seorang MD. Hal ini blom lagi dtambah denngan kondisi
kluarga, keuangan, pergumulan prbadi, dll.
Dari semua hal yang dipaparkan di atas pasti ada beberapa hal yang
tidak terjelaskan atau ada beberapa hal yang belum tertuang pada
tulisan2 d atas. Ada baiknya untuk pemetaan visitor dan pkk atau
mungkin baiknya dalam setiap mengambil keputusan melihat dari segala
sisi yang dimiliki dan yg d hadapi. Sampai sejauh ini kita sedang melihat
secara pandangan kita dan mata kita. Saat melihat sesuatu sebaiknya kita
pun melihatnya dengan satu cara pandang ini juga yang akan
berpengaruh pada setiap apa yg akan kita kerjakan, yaitu cara pandang
iman.
Kondisi siswa2
K
Karakter MD
e
Relasi jauh dr pskj
T
e
Kondisi kluarga
m
Sklah ga tau MR&MI yg baik
u
Jarak kampus

MD

sekolah

Berharap ketika kita menentukan pemetaan kita juga sudah beriman


dengan MD yg sperti itu skolah akan memiliki indikator A, meskipun
MUNGKIN semua indikator yang kita selidiki di awal tidak bisa dihasilkan
semuanya pada tahun ini hanya beberapa saja. Iman dan kenyataan
terkadang tidak jauh berbeda. Itu yang harus kita lihat. Itu yang harus
ditentukan dan disepakati. Untuk bermimpi mudah, untuk kita
mengatakan beriman ajaa!! lebih mudah lagi, tapi realitanya sulit dalam
menghadapi kondisi2 yang sudah kita teliti d awal dan mungkin ada
kondisi yang benar2 tidak mungkin. Untuk menentukan apakah kita
sedang beriman dan berealita atau kita sedang berealita saja atau kita
sedang beriman saja itu yang harus dibicarakan dan dipertimbangkan
juga dengan aspek2 di atas.
Tulisan ini berguna bukan untuk menggurui atau seolah2 gw sudah
jago ato ketika kita berhasil melakukan di atas segala cita2 kita tercapai,
tpi ini yg gw tau dan masih banyak hal yg perlu gw pelajari lagi. Selama
ini dalam gw membuat keputusan slalu mmpertimbangkan hal dari segala
sisi sejauh gw bisa melihatnya, yg pling sulit adalah terkadang gw suka
ragu apakah gw sedang beriman atau berealita atau sedang melakukan
keduanya. Gw berharap melihat segala sisi itu bisa kita gunakan untuk
membuat keputusan semakin jelas, menolong kita meyakini apakah kita
sedang berealita saja atau sedang beriman saja atau kita berhasil
mempersatukannya dalam keputusan yg kita buat.

(Bagian di bawah ini gw lagi sok tau jadi kalo mo ga


dibaca gpp, gw ngetik dalam kurung yang satu ini
dengan serius, dripada nyesel di skip gpp)
Seperi yang gw katakan di awal, gw tidak setuju dengan pemetaan 50
utk kita layani kembali. Saat kita bwt pemetaan awal di PM FK, seinget gw
kita mmpertimbangkan banyak hal yang cukup panjang kita bincangkan
dan seinget gw kita juga sudah mempertimbangkan hal2 yg d atas sudah
gw tulis, yaitu melihat dari banyak sisi.
Kenapa gw ga stuju dngan pemetaan 50, krna mnurut gw ga realistis
bagi siapapun visitorny utk kesana dan akan menurunkan usaha kita ke
satu skolah lain. Contoh, kita bandingkan 103 dengan 50.

Levy
100
%

Erni
100
%

Levy
100
%

Erni
50%

103 dengan 2
visitor full

103 dengan erni


ke skolah lain

Dengan pemetaan erni ke 50 itu akan mengurangi usaha yang bisa


kita hasilkan untuk 103 karena erni harus membagi fokusnya antara 50
dan 103. Memang yang dilakukan di 50 tidak seribet yang dilakukan ke
103 tapi, dengan erni ke 50 usaha yg bisa kita hasilkan berkurang. Blum
lagi beban erni akan lebih besar ke 50 ketimbang ke 103 karena dia visitor
50, ini akan juga mempengaruhi hatinya, gw akan jauh lebih banyak
pikirin 12 ketimbang 91 karena gw visitor 12 dan hati gw ada di 12. Klo
bisa dipake istilahnya erni akan lebih menangis untuk 50 ketimbang 103.
Klo sempet akan gw jlaskan kenpa kmarin gw ngomg gw msih bsa mikirin
skolah lain. Nah, dari skema ini apakah dengan usaha yang tidak 200% itu
bisa membuat 103 mencapai indikator serta parameter2 yang bisa
menunjukan bahwa dia binaan? Apakah kita benar yakin levy seorang bisa
ditambah bantuan erni yang sdkit bsa mnghasilkan 103 binaan?
Yang membuat gw ga stuju lagi adalah sejak awal kita rapat di PM FK
50 akan dipegang kalo gw jawab ya untuk stay di JT, ternyta gw jawab ga.
Seinget gw wktu kita rapat di PM FK 50 tuh kita bicarain terakhir setelah
semua skolah dpet visitor termasuk 48. Karena semua visitor sudah kita
tempatkan sesuai kondisi visitor dan skolah yang dia hadapinya. Apakah
mesti kita ulang lagi pemikiran yang sudah kita pikirkan di PM FK knap si
A di skolah X dan yg lainnya?
(berikut ini kelihatan kasar dan pahit, tapi ini fakta)
Ok, kita akan jabarkan sedikit. Priscil, merupakan PS baru dan dia
berasal dari skolah yang blom mengenal MR&MI yang baik. Blom pernah
KK juga. Untuk memberitahu suatu skolah bsa dkatakan itu binaan
menjadi PR bagi kita, karena priscil blom memiliki gambaran yg ckup
jelas, kalo di angkakan mungkin 10 dari 100(opini gw). Jangankan untuk
memperhatikan pengurus rohkris apa yg kurang dan perlu diperbaiki di
rohkris itu, visitasi ngapain aja mungking blom tau(ksimpulan yg d ambil
dari blom mgtahui MR&MI yg baik karena blom liat contohnya MR&MI yg
baik juga). Saat kita memetakan priscil seinget gw dia mau d pilih ke 91
ato 81. Pertanyaan yang muncul saat itu adalah ke skolah manakah dia
bisa liat MR&MI yang baik(atau mendekati baik) dan memiliki visitor
senior(min.1 thun mndampingi skolah) sehingga dia bisa belajar mnjadi
vstor dan MR&MI yg baik? Akhirnya terpilihlah 81, kenapa? Dibanding 91,
skolah 81 lebih baik MR&MI nya, jadi kalo mau belajar MR&MI yah di 81.
Kenapa ga di 12 dan 103? 12 dan 103 sudah memilki elisa anggi dan erni
levy.
Kita omogin soal pin yang ke 48. Ada 2 kemungkinan saat itu untuk
vstor yg ke 48, ernest ato pin. Akhirnya terpilihlah pin sebagai juaranya,

kenapa? Karena alasannya jarak kampusnya dekat dengan 48. Udah gitu
pin kontak relasi jauhnya adalah 48 dan satu alsan yg membuat 48 jadi
relasi khusus adalah pin akan pegang kk d 48. Knp pin harus pegang kk?
Dan kenpa hrus di 48? Karena pin ambil jalur D3 dan ini masuk tahun
kedua, kalo tahun ini dia tidak pegang kk maka dia tinggal memiliki 1
tahun untuk pegang kk secara efektif dari segi waktu. Kenapa 48? Karena
tidak memungkinkan jadwal pin untuk kk di skolah lain dan diliat jarak
sekolah ckup jauh ke kampus pin.
Kenapa kita pilih 48 dan tidak memilih 50? Melihat respon siswa dan
sdm yg kita miliki memungkinkan bagi kita untuk memegang 48. Pait2nya
nih, kalo emang pin ga bisa lagi visitasi mgkin 48 akan kita lepas loh...
bukannya tidak mau memikirkan soal pengembangan skolah tapi, skali
lagi kita sebaiknya mlihat kondisi yang kita miliki. Tahun ini klo mau main
jujur2an skolah yg kita bina sedang collapse. Dari 103, 81, 91 tidak ada yg
menghasilkan SDM untuk kita baik itu sebagai TPS ato pengurus
rohkrisnya jadi pelayan di PB secara rutin. Dari 12 hadir elisa yang
menurut gw, dia anugraahhh bget bisa terbeban dipelayanan siswa.
Kenapa? Karna kk dia slama siswa tidak rutin, dan tidak rutinny pun
parah. Dibanding dengan kk ernest jauh lebih rutin kk ernest, tapi
mengapa akk ernest ditahun ini tidak terbeban diplayanan siswa? Tahn ini
kita dapet SDM anugrah yg bener2 bget2 anugrah dan itu muncul dari 12.
Kemana 103?81?
Menurut gw kita mesti fokus ke skolah yang emang dari dulu
menghsilkan SDM bwt kita, yaitu 12 sbagai motor, 103 di posisi kedua
kalo boleh pake prioritas(dilihat dari SDM yang diberi sbagai tps ato plyan
pb), dan terakhir 81. Untuk 91 msih blom terlihat polanya. Bagi gw
dengan kita pegang 50 kita sedang tidak mngusahakan mmbangun 103
dgan maksimal krna kita bisa usaha lbih di 103. (Liat diagram di atas
tadi).
Menurt gw kita sedang memaksakan solusi untuk 50 dipgang. Dengan
sistem erni yang 2 mingguan itu akn banyak yg dia korbankan. Salah satu
nya KK dia. Dilihat dari jadwal erni, erni hanya memungkinkan kk di hari
sabtu dan jika kita pake sistem 2 mingguan erni itu, erni akan bentrok kk
dengan visitasi ke 50 setiap 2 minggu sekali. Heii, vistasi ke 50 kan pagi,
pagi jam berapa sih? Jam 7-8?ato 7-9? Ato 7-10? Trus dari 50 ke 103
sebelah2an skolahnya? Ato tinggal teleportasi? Kalo ga ajak aja siswanya
kk d 50?bisa ajak kk aja sudah bagus. Blom lagi dia harus mengorbankan
pertmuan dengan anak2 103, kalo bisa dia visitasi dengan sstem 2
mingguan itu, knpa ga vstasi ke 103 aja? Dengan bgtu dia bsa jalin relasi
lebih intens dgan akk nya yg d 103. Degan pemetaan erni ke 50 gw
mmpertnyakan keefektifan erni sbagai vstor 50 yg bagi fokus dgan 103
terhadap apakah 103 bisa jadi binaan dgan levy saja sendiri? Mnurut gw
kita mesti fokus untuk membenahi skolah2 yg menghsilkan SDM ke kita.
Kalo di bilang tidak beriman, kita sedang beriman. Bagi hana kondisi
anak2 81 yg SO tuh jadi momok sendiri yg mghalangi 81 jadi binaan, bagi
vicky kondisi 91 untuk jadi relasi khusus tuh sulit banget untuk mereka
bisa ketemuan aja sepulang skolah dengan vicky, susahny minta ampun.
Hal hal itu yg perlu kita pertimbangkan dan bagi gw dengan memetakan
50 maka 103 akan lebih sulit lagi untuk jadi binaan.

Kondisi kita yg skrang ini untuk menstabilkan 3 skolah(81,12,103) itu


btuh fokus kita dan ini bener2 ga mudah. Kalo mo d blang 12 tuh nerapin
MR&MI yg baik ke pengurus baru tuh bisa dikatakan mulai HAMPIR dari
NOLL. Ga tau untuk 103 dan 81. Saat itu kita pertimbangkan visitor di PM
FK dengan banyak pertimbangan termasuk kk yg akan mereka pegang,
jadwal mereka, kondisi skolah, dan masih banyak lagi.
Elisa d 12 karena dia alumni 12, sdah dikenal pgrus 12, pengurus 12
dulunya, dan untuk menolong 12 dia bisa di andalkan ketimbang PS yg
baru lainnya.
Vicky di 91 terpaksa sendiri padahal dia butuh teman, dengan catetan
sie. Vistasi menjadi tmpat tukar pikiran dengan vicky. Vicky ttep d 91
karena klo kita ganti orang kita mulai 91 lagi semua dari noooooolllllllll.
Hana ttap di 81 karna dia sdah jalanin pipa dan dia alumni 81.
Sejarahnya 81 sulit sekali di pegang kalo bukan alumninya. Jadi naro hana
yang mnrut dia butuh teman berpikir dengan priscil dengan mghrapkan
81 binaan udah beriman.
Levy mo d geser dari 103?
Erni kenapa d 103 karena dia pegang kk d 103 juga dan saat itu blom
ada alternatif 2 mingguan itu. Gw akan ttep erni ke 103 walopun dgan
sstem 2 mingguan itu. Erni akan lebih efektif membangun 103 ketimbang
di 50.
Ini susah dijelasin nih, gw dah ngantuk2 juga nih. Bagi gw erni pegan
50 tuh udah maksa banget dari sdm yg kita miliki. Bagi gw erni ke 50
bukan beriman dan berealistis lagi, ini malah gw liat udah di
ujuuunggggnyaaa bget dari realistis dan hampir ga mungkin dan lebih
condong ke beriman saja.
Kalo mao pait2an soal relasi dgn siswa lebih ke mana sih kita dekat 48
ato 50? Lgipula toh 48 blom tentu kta pgang kalo GP ga stuju. 50 tuh opsi
terakhir bget kta pgang kalo seandainya pin ditolak dari 48 dan ga da
skolah lain lagi yang ga bisa kita kembangin.
(Ini sesi curhat)
Cuy, satu hal yang bisa dikatakan bsa brings me to tears adalah JT.
Setiap kali gw inget JT, gw inget stiap orang yg ada di dalamnya. Gw inget
setiap orang yg terlibat dalam kpgurusan JT. Simpelnya bisa dikatakan JT
tuh ya kalian yg lagi baca tlisan ini. Salah satu yg membuat gw kmarin
ogah dateng rapat adalah JT tuh selalu membawa penderitaan bwt gw.
Tapi gw bermisi ke JP bukan karena gw ga mau menderita di JT. Guys, kalo
gw pernah cuek dengan JT, klo gw terlihat tidak memperdulikan JT, ato gw
terlihat jahat terhdap orang2 di JT sebnernya gw ga pernah benar2
bermaksud hal itu smua. Kalo kalian pernah liat gw cuek ato ga peduli
soal JT, itu benar, tapi jauh di dalam hati gw bener2 ga nyaman untuk
cuek terhadap kondisi JT. Gw berharap JT kedepan bisa lebih baik, lebih
baik dari periode lalu gw jadi korwil.
Ada 2 hal yg membuat gw yakin untuk melepas JT. Pertama, firman
Tuhan jelas berbicara setelah gw sharing ttag korwil ke levy. Saat gw
sharing dgan levy, gw ckup khawatir dgan respon levy, krena tidak seperti
yang gw harapkan. Saat gw plang k rmah pun gw jadi khawatir JT gmn

kedpanny pdhal tadiny udah ga khawatir. Tapi hari itu gw blom sate dan
akhirnya gw sate. Gw dapet peneguhan dari luk 10:41 tetapi Tuhan
menjawabnya:Marta, Marta, egkau kuatir dan menyusahkan diri dengan
banyak perkara. Sejak saat itu gw serahkan JT ke Tuhan dan bagaimana
nanti kedepannya. Yang kedua, firman yang berbicara lwat sate saat gw
ret2 di tmii mengenai Daud yg mmbrikan dirii utk mlwan Goliat dan
perkataan Saul yang berkata Pergilah, Tuhan menyertaimu! itu yg
membuat gw yakin meninggalkan JT.
Tapi kalo boleh milih gw ttep milih JT. Gw mgasihi JT. Mgasihi stiap yg
ada d JT. Gw dah ga punya alasan untuk menulis word sepanjang 7 lembar
ini krena gw udah di JP, Cuma gw ga bisa tinggalin JT bgtu aja. Msih ada
pemikiran dan harapan yang gw simpan untuk JT, masih ada kasih yg gw
simpan untuk JT. Mgkin itu bisa sdkit dgmbarkan dgan tlisan ini. Setiap gw
inget org2 yg ada di JT gw slalu mngucap syukur ke Tuhan krena adanya
orang2 trsbut. Mgkin kalian bingug apa yg gw iget ktika gw inget JT, yg gw
inget adalah semagat untuk belajar JT, yg gw inget kemauan JT yg mau
berkorban skalipun itu baru blajar, yg gw inget krakter klian yg mudah
diajar. Kondisi itu yg membuat gw slalu bsa mgucap syukur dr JT.
Kalo di tanya apakah harapan ato mimpi gw tercapai sbagai korwil d
JT?gw Cuma bisa menjawab, gw senang prnah brada di JT.
Gw harap hasil PA saat di ret2 trus d usahakan.
Gw minta maaf krna slama ni tdak mmbri tldan yg baik. Gw mnta maaf
krna gw trlalu byak diam dan mnjaga prsaan. Sharusnya gw tdak
mlakukanny, gw sdah diperingatkan berkali2. Gw minta maaf krna
kbdohan gw yg mnunda2 inisiatif gw.
Gw prnah bilang kalo memang hrus ribut ya ribut tp, gw sndiri pun
msih gagal dlam mlakukan hal ini. Berprinsip harus, tapi rendah hati juga.
Sampai saat ini gw berharap JT bisa ada krbutan yg gw maksud.
Sorry, kalo tdak mmbrikan tldan baik. Gw ckup byak bljar dri JT.
Cuy gw rada2 ngantuk nih tba2 udah pagi aja mendung pula lagi -.-,
nanti di sambung d grup aja yah. Kta mesti menentukan 50 gmna untuk
JT. Klo gw jawab ga.

You might also like