You are on page 1of 80

PETA KEDUDUKAN MODUL

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

PTL.OPS.00
6
PTL.OPS.00
5
PTL.OPS.00
4

PTL.HAR.00
7
PTL.HAR.0
12

PTL.HAR.00
3
PTL.KON.00
6
PTL.HAR.00
9

PTL.KON.00
2

PTL.KON.007

PTL.KON.00
1

PTL.KON.00
8

PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK PEMANFAATAN ENERGI

PTL.OPS.00
1

PTL.OPS.00
2

PTL.HAR.00
1

PTL.HAR.00
5

PTL.HAR.00
2

PTL.HAR.0
06

PTL.HAR.00
4
PTL.HAR.00
8
PTL.OPS.00
3

PTL.HAR.01
1

PTL.HAR.02
6

DAFTAR MODUL PROGRAM KEAHLIAM TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK


KODE
KOMPETENSI

JUDUL KOMPETENSI

JUDUL MODUL

KODE MODUL

PTL.KON.001(1)A

Melaksanakan persiapan
pekerjaan awal

Melaksanakan persiapan
pekerjaan awal

M.PTL.KON.001

PTL.KON.002(1).A

Menyiapkan bahan kebutuhan


kerja

Menyiapkan bahan kebutuhan


kerja

M.PTL.KON.002

PTL.KON.007(1).A

Memasang sistem perpipaan


dan saluran

Memasang sistem perpipaan


dan saluran

M.PTL.KON.007

PTL.KON. 008(1).A

Memasang dan menyambung


sistem pengawatan

Memasang dan menyambung


sistem pengawatan

M.PTL.KON.008

PTL.HAR.003(1).A

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan rambu cahaya
(Illumination Sign)

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan rambu cahaya
(Illumination Sign)

M.PTL.HAR.003

PTL.KON.006(1).A

Memasang neon sign (aplikasi


khusus)

Memasang neon sign (aplikasi


khusus)

M.PTL.KON.006

PTL.HAR.009(1).A

Memelihara panel listrik

Memelihara panel listrik

M.PTL.HAR.009

PTL.OPS.001(2).A

Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan rendah

Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan rendah

M.PTL.OPS.001

PTL.OPS.002(2).A

Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan tinggi

Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan tinggi

M.PTL.OPS.002

PTL.HAR.011(1).A

Merawat dan memperbaiki


peralatan pengalih daya
tegangan rendah

Merawat dan memperbaiki


peralatan pengalih daya
tegangan rendah

M.PTL.HAR.011

PTL.HAR.002(1).A

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan motor Listrik

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan motor Listrik

M.PTL.HAR.002

PTL.HAR.006(1).A

Melilit dan membongkar


kumparan

Melilit dan membongkar


kumparan

KET.

vi

KODE
KOMPETENSI

JUDUL KOMPETENSI

PTL.HAR.026(1).A

Memelihara dan memperbaiki


peralatan listrik pada mesinmesin listrik

Memelihara dan memperbaiki


peralatan listrik pada mesinmesin listrik

M.PTL.HAR.026

PTL.HAR.001(1).A

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan peralatan listrik
rumah tangga

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan peralatan listrik
rumah tangga

M.PTL.HAR.001

PTL.HAR.005(1).A

Merakit dan menguraikan


komponen listrik/elektronika
pada peralatan rumah tangga

Merakit dan menguraikan


komponen listrik/elektronika
pada peralatan rumah tangga

M.PTL.HAR.006

PTL.OPS.004(1).A

Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektromekanik

Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektromekanik

M.PTL.OPS.004

PTL.OPS.005(2).A

Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektronik

Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektronik

M.PTL.OPS.005

PTL.OPS.006(2).A

Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali PLC

Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali PLC

M.PTL.OPS.006

PTL.HAR.007(1).A

Merakit dan menguraikan


komponen elektronika pada
rambu cahaya

Merakit dan menguraikan


komponen elektronika pada
rambu cahaya

M.PTL.HAR.007

PTL.HAR.012(1).A

Memelihara dan memperbaiki


peralatan listrik sistem kendali
dan rangkaian terkait

Memelihara dan memperbaiki


peralatan listrik sistem kendali
dan rangkaian terkait

M.PTL.HAR.012

PTL.HAR.004(1).A

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan peralatan penunjang
(operasional support)

Melakukan pekerjaan dasar


perbaikan peralatan penunjang
(operasional support)

M.PTL.HAR.004

PTL.OPS.003(2).A

Mengoperasikan genset

Mengoperasikan genset

M.PTL.OPS.003

JUDUL MODUL

KODE MODUL

KET.

vii

GLOSSARY
Ohm Sakelar
Interlock
Exciter
Auto Voltage Regulator
Normally Open (NO)
Normally Closed
Governor
Precleaner filter
Fuel injection pump
Knalpot
Emergency Stop
Over Speel
Under speed
Low Water Level
Of
generator set
Automatic
secara
Trial Service
beroperasi
Manual Service
Manual Starting
Manual Stoping
manual
Signal Test
alatHorn of
alatRelease
indikator
Start
Tombol

: Saklar Pemilih
: Kondisi dua saklar yang bekerja berlawanan
: Penguat magnet pada generator
: Stabilisator tegangan pada generator
: Keadaan normal kontak terbuka
: Keadaan normal kontak tertutup
: Pengaturan Putaran
: Saringan permulaan
: pompa bahan bakar tekanan tinggi
: Saluran pembuangan
: Mematikan mesin darurat
: Putaran berlebihan
: Putaran rendah
: Level air radiator terlalu rendah
: Tombol untuk mengintruksikan operasi
Berhenti
: Tombol untuk mengintruksikan operasi bekerja
Otomatis
: Tombol untuk percobaan unit Gen Set
Beban
: Tomboluntuk mesin beroperasi secara manual
: Tombol untuk start mesin secara manusia
: Tombol untuk instruksi mesin berhenti secara
: Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau
Alat indikator
: Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau
Alat indikator
: Tombol untuk mematikan lampu-lampu
Yang menyala
: Tombol untuk mengoperasikan generator set.
Ini bekerja jika tombol manual starting bekerja

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Start Fault
lampu
Engine Running
Supervision On
secara

: Tombol untuk mengetahui gangguan lewat


: Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen Set
: Tombol untuk memindahkan suplai beban,

otomatis berdasarkan waktu yang telah


ditentukan
Low Oil Pressure
: Indikator minyak pendingin mesin bertekanan
rendah
Temperature To High
: Indikator mesin diesel telah bertemperature
tinggi
Generator Over Load : Indikator generator terbebani lebih.

BAB I
PENDAHULUAN
Dekripsi Modul
Mengoperasikan generator Set (gen set) pada Industri merupakan
modul teori dan praktikum berisikan pengoperasian pembangkit listrik di
industri, baik itu secara manual.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yaitu kegiatan pertama
tentang menghidupkan dan mematikan pembangkit listrik di industri
(gen set manual) yang di dalamnya mencakup pentingnya keberadaan
gen set, peralatan yang terdapat pada unit gen set serta praktek,
menghidupkan dan mematikan gen set manual, kegiatan belajar kedua
tentang memparalel dua genset yang di dalamnya mencakup syaratsyarat memparalael dua buah gen set dan praktek memparalel dua
buah gen set serta kegiatan belajar ketiga tentang mengoperasikan gen
set otomatis.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Prasarat.
Untuk melaksanakan modul mengoperasikan genset memerlukan
kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat yaitu :
Menguasai Kompetensi sebelumnya (PTK KON.001. PTL KON 002. PTL
KON 007. PTL KON.008)
Peserta diklat telah memahami dasar mesin listrik
Peserta diklat telah memahami prinsip kerja mesin disel/bensin
Peserta diklat telah dapat menggunakan alat ukur listrik
Peserta diklat telah dapat mengoperasikan mesin listrik
Peserta diklat telah mempelajari alat kontrol/proteksi mesin listrik

Modul : PTL.OPS.003(2).A

10

PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL
Modul Pemelajaran ini menggunakan sistem pelatihan berbasis
Kompetensi yang terdiri dari pengetahuan ( knowledge), keterampilan
(skill) dan sikap ( attitude) yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah
pada apa yang dapat dilakukan peserta diklat setelah mengikuti
pelatihan.
Dalah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan berbasis
kompetensi adalah penguasaan individu terhadap bidang pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara nyata di tempat kerja.
Dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya adalah pada
pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan
waktu tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta
pelatihan memelukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda
dalam mempelajari modul guna mencapai suatu kompetensi tertentu.
Setelah anda mempelajari modul ini, kemudian dilakukan evaluasi dan ji
kompetensi ternyata belumm mencapai tingkat kompetensi tertentu
pada kesempatan pertama maka pelatih akan mengatur rencana
bersama anda untuk mempelajari dan memebri kesempatan kembali.
Modul terdiri atas tiga kegiatan belajar. Adapaun langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mempelajari modul in :

Modul : PTL.OPS.003(2).A

11

a. Mempelajari dan memahami teori maupun konsep materi


pemelajaran dalam lembar informasi pada setiap lembar kegiatan
b. Persipakanlah alat dan bahan yang digunakan pada setiap kegiatan
belajar
c. Periksakanlah kondisi setiap komponen sebelum digunakan
d. Rakitlah setiap komponen sesuai dengan diagram rangkaian yang
diberikan setiap kegiatan belajar
e. Hati-hatilah selama melakukan pengukuran pada setiap kegiatan
belajar.

TUJUAN AKHIR
Setelah peserta diklat mempelajari atau mempraktekkan modul ini
dengan melalui proses evaluasi, baik dari pengetahuan, keterampilan
dan sikap diharapkan peserta diklat dapat ( kompetens) dalam
mengoperasikan gen set baik di kalangan rumah tangga, hotel. Rumah
sakit maupun di industri.
Kompetensi :
Kompetensi
Kode
Durasi Waktu

: Mengoperasikan Gen set


: PTL OPS.003 (2) A
: 120 jam @ 45 menit

Modul : PTL.OPS.003(2).A

12

KOMPETENSI
: Mengoperasikan Gen Set
KODE
: PTL.OPS.003(2).A
DURASI PEMELAJARAN : 120 jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI

KONDISI KERJA

SUB
KOMPETENSI
1. Menganalisa
data operasi

2. Mempersiapk
an
pengoperasi
an

KRITERIA KINERJA
Data unjuk kerja
peralatan
dibandingkan
dengan standar
yang ditetapkan
Diagram kerja
pengoperasian
dipahami
berdasarkan
standar yang
berlaku
Pekerjaan
pengoperasian
disiapkan sesuai
dengan kebijakan
dan prosedur
standar K3 yang

Modul : PTL.OPS.003(2).A

A
2

B
2

C
2

D
2

E
1

F
2

G
1

Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan


tersedianya :
Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi
Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan
Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku di
tempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku di
eprusahaan harus dipatuhi
LINGKUP BELAJAR
Meliputi
pengetahuan,
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pekerjaan
pelaksanaan
pengoperasian
Gen Set serta
pengetahuan dan
keterampilan
pendukung yaitu
kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
alat perkakas.

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Mengikuti standar Memahami
Membandingkan
analisis
data
data
unjuk
data untuk kerja
operasi
kerja gen set
gen set dengan
dengan stanstandar
dar
Memahami
diagram kerja
pengoperasian
gen set
Mengikuti standar
K3
dalam
pengope-rasian
gen set
Mengkoordinasika
n
persiapan

Memahami
prosedur
pengoperasian
gen set

Mengisi
check
list
persiapan
pengoperasian
gen set

SUB
KOMPETENSI

3. Melaksanaka
n
pengoperasi
an

4. Mengamati
dan

KRITERIA KINERJA
berlaku
Personel yang
berwenang
dikoordinasikan
untuk meyakinkan
bahwa
pelaksanaan
persiapan
terkoordinasi
secara efektif
dengan pihak lain
yang terkait
Urutan persiapan
dilaksanakan
berdasarkan check
list yang
ditetapkan sesuai
SOP
Start Up
dilaksanakan
sesuai urutan
kerja berdasarkan
SOP
Unit dioperasikan
sampai dengan
kecepatan nominal
tanpa beban
Shut Down unit
dilaksanakan
menggunakan
urutan kerja
berdasarkan SOP
Kondisi gangguan
dianalisa

Modul : PTL.OPS.003(2).A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
pengope-rasian
gen set de-ngan
pihak lain yang
berwenang

Mentaati prosedur
pengoperasian
dengan benar

Melakukan
start
up
pengoperasian
gen set
Mengoperasik
an gen set
tanpa bena
Melakukan
shut down gen
set

Mengamati gen
set
selama
beroperasi

Mengkonsultasika
n
alternatif

Menganalisa
gangguan

Mengatasi
gangguan pada

14

SUB
KOMPETENSI
menganggul
angi masalah
operasi

5. Membuat
laporan
pengoperasi
an

KRITERIA KINERJA
berdasarkan
instruction manual
dan logic
sequence
Alternatif
pemecahan
masalah
gangguan
dikonsultasikan
dengan pihak
terkait
Pemecahan
masalah
gangguan
dilaksanakan
sampai gangguan
diselesaikan
Laporan dibuat
sesuai dengan
format dan
prosedur yang
ditetapkan oleh
perusahaan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
pemecahan
dalam
pengoperasian
gangguan
pada
pengoperasian
gen set
pihak terkait
gen set
Memahami
cara
mengatasi
gangguan
pada
pengoperasian
gen set

Mentaati prosedur
pembuatan
laporan

Memahami
cara membuat
laporan
pengoperasian
gen set

Membuat
laporan
pengoperasian
gen set.

15

MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur
mekanisme pemelajaran sebagai berikut:
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat petunjuk
Penggunaan modul

Kerjakan sek
kemampuan

Nilai < = 7

Nilai < = 7

Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar 2

Nilai < 7

Evaluasi
Tertulis
Praktek

Nilai > = 7

Modul
berikutnya/ Uji
Kompetensi

CEK KEMAMPUAN

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah peserta diklat telah
memahami keselamatan materi modul yang meragukan kepada Kriteria
Unjuk Kerja yang diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk
dapat memperoleh kompetensi utama dalam mengoperasikan gen set.
No.
1.

Pertanyaan

Ya

Tida
k

Keterang
an

Apakah anda dapat menyebutkan macammacam genset sebagai sumber tenaga


listriki Data untuk kerja peralatan
dibandingkan dengan standar yang
ditetapkan

2.

Apakah anda dapat menuliskan data-data


generator set dengan benar

3.

Apakah anda bisa menyebutkan bagianbagian terpenting dari generator set


dengan benar

4.
Apakah anda dapat menyebutkan aat
pengendali generator set
5.
Apakah anda dapat melakukan persiapan
sebelum mengoperasikan generator set
6.
Apakah anda bisa menerangkan proses
pengoperasian generator set
7.
Apakah anda dapat menerangkan
memparalelkan generator set
8.
Apakah yang anda dapat lakukan
perawatan generator set
Kesimpulan
Apabila peserta diklat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan dibuktikan jawaban yang benar dan data tertulis maupun
praktek. Maka pembimbing dapat melakukan uji kompetensi secara
intern dan dapat merekomodasikan untuk di uji oleh external (du/di)

Modul : PTL.OPS.003(2).A

17

BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi
: Mengoperasikan Generator Set
Kode Modul
: MPTL OPS 003 (2) A
Durasi Pemelajaran : 120 jam @ 45 menit

Jenis dan Kegiatan


Kegiatan Belajar 1
Diesel
generator set
Generator 3
phasa
Perlengkapan
gen set
Paralel
generator

Tangga
Waktu
l
9 jam
6 jam
6 jam

v
v
v

6 jam

36
jam

Kegiatan Belajar 2
Menghidupkan
dan mematikan
gen set manual
Kegiatan Belajar 3
Mengoperasik
an generator set
otomatis
Kegiatan Belajar 4
Pemeliharaan dan
perawatan
generator set
Evaluasi
Teori
Praktek

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Tempat Belajar
Indust
Sekolah ri

Alasan
perubah
an

Tanda
tangan

30
jam

15
jam
v
12
jam

18

B. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar I
Tujuan Kegiatan belajar I
- Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :
1) Menjelaskan fungsi dari mesin diesel pada generator set
2) Mengidentifikasi bagian-bagian generator set
3) Menjelaskan prinsip ekrja generator 3 phasa
4) Menyebutkan alat pengendali generator 3 pahasa
5) Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan generator set
6) Menjelaskan fungsi perlengkapan generator set
7) Menjelaskan perlunya kerja paralel generator 3 pahasa
8) Menyebutkan syarat-syarat paralel generator 3 pahasa
9) Menentukan prosedur kerja paralel generator 3 pahsa
10) Melakukan kerja paralel generator 3 phasa

Modul : PTL.OPS.003(2).A

19

KEGIATAN BELAJAR1
Generator Set
A. Mesin Diesel
1. Prinsip-prinsip Diesel
Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin
diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga pada out put statornya menghasilkan Ggl. Mesin Diesel
termasuk mesin kalor yang mengubah tenaga panas menjadi
tenaga gerak. Tenaga panas diperoleh dari proses pembakaran
solar dengan bantuan oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran
itu dipergunakan untuk menggerakkan torak secara gerak
translasi.
Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing
road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan
gerak berputar pada poros engkol.
Demikian juga sebaliknya gerak rantai dari poros engkol dan rotor
disambung secara kopling. Dengan adanya rotor yang diputra oleh
mesin diesel, sedangkan kepada gulungan rotor diberikan arus
listrik searahm, maka pada pihak stator terbangkit out put
tegangan : bolak balik. Untuk mendapatkan putaran yang stabil
diperlukan sistem Governor ( pengaturan putaran ) dan VR
( Voltage Regulator).
2. Diesel sebagai Pengerak Mula
Syarat-syarat untuk mendapatkan diesel sebagai penggerak mula
yang baik diperlukan :
a. Bahannya dari logam yang berkualitas baik
b. Sistem pengaturan bahan bakar dan bahan bakarnya sendiri
(solar) harus baik dari tangki utama, tangki harian dalam
pompa injeksi ( injection pump) sampai masuk dalam
pembakaran silinder.
c. Sistem pelumasan, jenis oli, seluruh sistem pelumasan silinder
harus tepat dan baik
d. Sistem pendinginan yang baik yaitu pendinginan dengan
udara maupun dengan air.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

20

e. Sistem penyaluran udara yang baik, udara yang dipergunakan


pembakaran bahan bakar dalam silinder harus dalam
perbandingan yang tepat
f. Generator dan perlengkapannya termasuk pengatur tegangan
dan frekuensi harus baik
g. Panel-panel yang berisi rangkaian kontrol, baik untuk kontrol
diesel maupun Generator selalu bekerja normal.
h. Sistem starter harus baik agar mesin selalu siap untuk
beroperasi apabila hendak dioperasikan
i. Perawatan dan pemeliharaan yang baik dan teratur akan
menjadikan tercapainya tujuan pemeliharaan tersebut.
2. Penyaluran Bahan Bakar

Keterangan Gambar
1. Tangki bahan bakar utama
2. Pompa pengisi bahan bakar
3. Tangki bahan bakar harian
4. Saringan permulaan ( precleaner-Filter )
5. Pompa tekanan rendah pengatur bahan bakar
6. Saringan bahan bakar
7. Pompa bahan bakar tekanan tinggi ( fuel injection pump)
8. Penyemprot bahan bakar ( injector )
9. Pipa saluran kelebihan bahan bakar
a. Cara Kerja Sistem Penyaluran bahan bakar
Bahan bakar dari tangki utama (1) dialirkan oleh pompa (2)
ketangki harian (3) dari tangki harian karena gaya berat bahan
bakar sendiri ( isapan dari pompa), bahan bakar mengalir melalui
filter permulaan (4) diteruskan kesaringan (6). Bahan bakar
melalui asrinan (6) kemudian dialirkan kepompa tekanan tinggi (7)
dan diteruskan ke penyemprot ( injector) bahan bakar (8). Bahan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

21

Bakar yang berlebihan dari penyemprot dikembalikan ke tangki


harian melalui saluran (9).

b. Fungsi saringan
Saringan bahan bakar diperlukan untuk menyaring kotoran
kedalam pompa tekanan rendah. Pompa tekanan tinggi dan
penyemprot bahan bakar. Kotoran ini dapat mengakibatkan
kerusakan penyumbatan pada pompa, penyemprot dan saluran
bahan bakar. Fungsi dari pompa tekanan rendah ( penyalur)
diperlukan untuk mengalirkan mengalirkan bahan bakar ke pompa
tekanan tinggi, agar bahan bakar selalu memenuhi pompa
tekanan tinggi.
Pompa penyalur ini harus mempunyai tekanan yang lebih tinggi
dari tekanan Atmosfir supaya udara tidka masuk kedalam aliran
bahan bakar, bila udara masuk maka akan terjadi ganguan pada
mesin, yaitu terjadinya pembakaran yang tersendat-sendat dan
mesin tidak dapat beroperasi secara sempurna.
4. System Pelumasan
Untuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai
hubungan yang erat, maka gesekan antara permukaan benda
yang saling bergerak akan mengakibatkan timbulnya panas.
Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset
terjadi pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik.
Pelumasan adalah suatu system pemeliharaan/ perawatan
terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalahamasalah gerak, gesekan dan panas yang ketiga proses tersebut
paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam
masalah kestabilan mesin. Bila ketiga hal tersebut tidak
diperhatikan maka akan dapat mengakibatkan keausan dan suhu
yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian yang
bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap
masalah pelumasan sangat bermanfaat bagi perawatan mesin.
Minyak pelumas adalah suatu cairan yang dapat menetralisir ,
menstabilkan panas yang berlebihan, minyak pelumas adalah
suatu cairan yang berfungsi sebagai media penghantar
( penyerap) panas, juga sebagai pelicin atau pelancar gerak.
Minyak pelumas harus mempunyai persyaratan teknis sebagai
berikut :
a. Tahan terhadap panas

Modul : PTL.OPS.003(2).A

22

b. Bersih dari zat-zt kimi yang dapat mengakibatkan korosi pada


bagian-bagian mesin
c. Licin
d. Tidak mengakibatkan keausan ( yang disebabkan oleh
pencemaran kimiawi sehingga menimbulkan koroasi yang
berakibat keausan
e. Tidak banyak membebani mesin
f. Untuk daerah tropis yang mempunyai suhu lebih dari 20 C
keatas, pemakaian jenis minyak pelumas dengan kode SAE30 merupakan suatu persyaratan teknis, minyak pelumas
selaian kode tersebut diatas tidak dibenarkan.

Keterangan
1. Oli balik dari turbo
2. Saringan oli
3. Katub pelangsung ( By pass ) untuk saringan oli
4. Bak Oli
5. Pompa Oli
6. Katub pelangsung untuk pendingin oli ( Oli cooler )
7. Salruan hisap
8. Pendingin oli
Prinsip kerja

Modul : PTL.OPS.003(2).A

23

Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa
oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan
dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian
dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa
penunjang melingkar satu setengah ( 1 ) lingkar dnegan dinding
bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses
pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa
radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut,
tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa
yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang
mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin
sendiri. Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui
camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud
pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian
menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah
antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke
bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal
dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa
kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga
masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
Memahami tentang fungsi dan bekerjanya pelumasan tersebut
harus dijaga jangan sampai sistem pelumasan terganggu,
gangguan gangguan dalam pelumasan dapat terjadi oleh
penyebab-penyebab sebagai berikut :
a. Oli dari jenis kualitas rendah ( di luar apec) oli palsu oli bekas
dan sebagainya
b. Banyak kotoran membebani oli ( tercampur air, lumpur-lumpur
dan lain sebagainya ).
c. Tersumbatnya saluran pelumasan
d. Rendahnya tekanan oli
Dengan memperhatikan penyebab-penyebab tersebut
diambil tindakan-tindakan pencegahan antara lain :
a. Pemeriksaan oli dan pengawasan terhadap kualitas oli
b. Penggantian oli secara rutine
c. Penggantian filter secara rutine
d. Pemeriksaan saluran pelumasan
e. Memperhatikan tekanan oli.

dapat

Keterangan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

24

Sehubungan dengan fungsinya oli harus mempunyai spesifikasi


persyaratan bagi mesin yang bersangkutan. Setelah dipakai oli
akan mengalami pencemaran dan perubahan sifat semula, pada
peristiwa pembakaran dalam silinder akan terjadi persenyawaan
oksidasi belerang dalam SO2 dan SO3 yang seterusnya akan terjadi
asam kuat ( H2SO4 = air accu ) dan H2SO4 ini bersifat korosif
( memakan logam ) maka pada saat keadaan belum berbahaya oli
harus diganti.
Begitu pula pada filter oli setelah sekian lama dipakai maka akan
terjadi endapan sehingga filternya harus diganti dengan filter
yang baru.
Pemeriksaan yang kontinue menjadikan mesin mempunyai
keandalan yang cukup tinggi, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pemeriksaan pada saat over haul nanti perlu diadakan
pemeriksaan yang teliti keadaan lubang jalan oli, pada dinding
crang case atau blok mesin jangan sampai ada yang buntu.
5. Sistem Pendinginan
Sistem pendinginan sangat penting artinya bagi keawetan suatu
mesin, pada waktu berjalan mesin akan menjadi panas, karena
proses pembakaran di dalam silinder, mesin yang terlalu panas,
selain cepat rusak juga out put tenaganya kurang maksimal maka
diperlukan pendinginan, umumnya sistem pendinginan dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
a.
Sistem pendinginan air
b.
Sistem pendinginan udara
a. Sistem Pendinginan Air
Air memasuki blok silinder dari bagian bawah silinder, mengalir
melalui saluran-saluran blok silinder terus ke atas menuju
silinder head. Air menyerap panas dari mesin sehingga suhu air
nai air yang panas ini cenderung mengalir karena perbedaan
berat jenis. Air semakin menjadi panas sewaktu berada di
sekitar kepala silinder, air yang telah panas harus didinginkan
kembali.
Apabila sampai mendidih hal ini menunjukkan adanya
gangguan dalam sistem pendinginan tersebut.
Air mengalir ke bawah dari bagian atas radiator melalui pipapipa radiator, udara dihembuskan melintasi radiator ke arah
depan genset, terjadilah proses pendinginan udara, udara ini
menghembus keras karena adanya kipas yang berputar di
belakang radiator. Pada saat air sampai di bagian bawah

Modul : PTL.OPS.003(2).A

25

radiator, air menjadi dingin dan masuk kembali ke blok silinder


dari bawah untuk mendinginkan mesin.
Demikianlah proses pendinginan berulang dan terjadilah
sirkulasi air pendinginan. Bagaimanapun juga ada sebagain air
yang menguap.
Maka setiap kali perlu diperiksa permukaan air pendinginan ini.
Apabila perlu harus ditambah supaya alran air dapat berjalan
lebih cepat, harus ada pompa air yang dipergunakan untuk
mendorong air mengalir sehingga dengan demikian daya
pendinginan dapat di percapat, sehingga sistem pendinginan
tersebut merupakan suatu cara pendinginan yang baik

b. Sistem Pendinginan Udara


Berbeda dengan sistim pendinginan air, di sini silinder-silinder
tidak ditempatkan dalam suatu blok silinder melainkan pada
tiap silinder diberi semacam sirip, gunanya sirip ialah untuk
menyerap panas dari silinder kepala dengan sirip-sirip ini
berarti memperluas permukaan yang dapat menyerap panas
tersebut dapat dilepaskan ke luar bersama udara yang
dihembuskan dengan kuat oleh kipas atau blower.
6. Sistem Penyaluran Udara
Udara di dalam Diesel digunakan untuk pembakaran bahan bakar
( solar). Kabut solar dicampur dengan udara pada tekanan dan
suhu tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang menghasilkan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

26

tenaga. Perbandingan antara kabut solar dan volume diatur


sedemikian sehingga pada keadaan beban penuh, kabut solar
habis terbakar oleh udara yang dimasukan ke dalam silinder.
Bahan bakar dan udara harus dalam perbandingan yang tepat,
kekurangan udara akan mengakibatkan merusak mesin, yaitu
mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan terjadilah
kerak ( arang) di dalam silinder.
Hal-hal yang umumnya dapat merusak mesin antara lain :
a. Penyetelan tekanan pengaturan nozzale yang terlalu tinggi
b. Mesin bekerja lama dengan beban rendah
c. Mesin sering bekerja tanpa beban
d. Saluran pembuangan ( knalpot) yang kotor, akan menghambat
keluarnya asap dan mempercepta kenaikan kadar arang dalam
saluran dan akhirnya mempercepat terjadinya kerak
Dalam praktek kelebihan bahan bakar dibanding dengan jumlah
udara ini ditandai dengan asap hitam ke luar dari knalpot. Untuk
keperluan start mesin, orang membuat agar udara yang
dimasukan kedalam mesin tidak dingin ( hangat), sebab udara
dingin sukar bersenyawa dengan bahan bakar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

27

Agar Supaya proses pendinginan ini berlangsung efektif, maka


perlu dijaga kebersihan dari sirip-sirip silinder.
Udara yang dihembuskan kuat oleh blower disalurkan ke dalam
tabung udara dan membawa panas ke luar sirip. Harus
diusahakan agar udara panas ini tidak tertarik lagi oleh blower .
Udara yang masuk haruslah udara luar yang masih segar dan
dingin perlu juga untuk membersihkan jendela-jendeka kaca yang
dipasang di ruang mesin.

Gb. 5 Sistem sirkulasi udara mesin dengan turbo chrager.

B. Generator pada Gen Set


4. Generator dengan Sikat

Modul : PTL.OPS.003(2).A

28

Prinsip kerja :
Sikat mendapat tegangan searah dari sumber searah ( voltage
regulator) dimana tegangan yang diberikan kepada sikat tersebut
oleh voltage regulator telah diatur sehingga tegangan yang
diberikan pada sikat tersebut tetap konstan sesuai dengan
keperluan. Sumber searah dari VR yang telah melalui sikat ini,
mengalir lebih slip ring dan masuk ke bagian rotor yang diputra.
Pada bagian stator terbangkitlah medan magnet yaiut pada bagian
ujung kutub utara dan selatan. Diantara kedua ujung kutubnya akan
timbul garis gaya magnet ( fluksi) dan akibat adanya rotor yang
berputar yaitu kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan
ini, maka garis gaya magnet akan terpotong oleh kumparan jangkar.
Dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar,
keadaanya tidak selalu tetap, ada dalam keadaan netral artinya
kumparan jangkar sejajar dengan arah garis gaya magnetnya, ada
juga dalam keadaan emmotong garis gaya magnet sehingga
dihasilkan tegangan bolak balik.
Bila stator dari generator dibuat untuk menghasilkan listrik AC tiga
phasa maka out put generator juga dibuat dengan tiga phasa.
5. Generator Tanpa Sikat Arang

Modul : PTL.OPS.003(2).A

29

Prinsip Kerja :
Arus mengalir dari sumber arus searah voltage regulator. Alat ini
telah mengatur agar tegangan yang diberikan tetap konstan sesuai
dengan keperluan. Sumber arus DC dari VR ini mengalir kedalam
stator gulungan Exiter (A), maka alam stator exiter ini mengalir akan
timbullah medan magnet yang kemudian menginduksi gulungan
rotor exiter (B) yang berputar. Maka garis gaya magnet ( fluksi rotor
dari stator exiter (A) yang menginduksi rotor exiter (B) akan
terpotong oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena dalam
perpotongan oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena
dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar
diantara kutub utara dan selatan ini keadaannya tidak selalu tetap
yaitu ada dalam keadaan netral artinya kumparan jangkar
kedudukannya searah dengan garis gaya magnet ada juga dalam
keadaan memotong garis gaya magnet ada juga dalam keadaan
memotong garis gaya magnet sehingga timbullah beda potensial
yang biasa disebut dengan arus bolak balik AC. Kemudian arus AC ini
disearahkan oleh penyearah (C) yang kemudian mengalir ke
gulungan stator (D) hingga timbullah kembali garis gaya magnet di
kutub utara dan selatan stator tersebut. Kemudian garis gaya
magnet ii akan terpotong oleh kumparan jangkar yang keadaannya
tidak selalu tetap sehingga tiimbullah beda potensial yang biasa
disebut dengan arus AC untuk selanjutnya digunakan untuk mencatu
perangkat Telekomunikasi yang membutuhkan arus AC tersebut.
Bila pada bagian stator ini dibuat untuk menghasilkan energi listrik
tiga phasa maka dibuatlah out put dari generator yang juga dengan
tiga phasa.
16. Pengendalian Terhadap Sitem Kemagnetan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

30

Untuk keperluan penguatan bagi kutub-kutub magnet selalu


dibutuhkan
sumber
arus
searah.
Jika
ditinjau
dalam
menghasilakannya, terhadap bermacam-macam cara yaitu :
a. Secara Konvensional
Skema rangkaian dengan cara konvensional ini dibuat dilukiskan
seperti gambar 51.

Gambar 51
Mesin utama ( main machine), DC penguat utama ( main DC
exiter) dan DC penguat pembantu ( Pilot exiter) berada dalam
satu poros. Tegangan keluaran dari DC penguat pembantu
dipergunakan untuk memperkuat kemagnetan pada penguat
utama yang mana besar kecilnya arus yang mengalir pada mesin
DC utama dapat diatur dengan menggunakan Rheostat utama
( main rheostat) yang diatur dengan menggunakan Rheostat
utama ( main rheostoat) yang dapat dioperasikan secara manual
atau otomatis ( automatic regulator), sedangkan tegangan
keluaran dari mesin DC utama dipergunakan untuk memperkuat
pada kemagnetan mesin utama
b. Sebagai pengembangan, dengan adanya kemajuan teknologi
telah banyak suatu pembangkit yang mana sumber arus searah
sebagai arus penguat magnet tidak diperoleh dari generator arus
searah (DC), melainkan menggunakan rectifier ( penyearah).
Adapun skema rangkaian dari cara ini dapat dilukiskan seperti
gambar 52.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

31

Gambar 52
Tegangan keluaran dari sumber AC penguat ( Ac exiter)
disearhakan dengan menggunakan rectifier. Tegangan keluaran
sumber AC penguat ini disamping disearahkan untuk kepentingan
penguatan
sendiri,
juga
disearhkan
untuk
memperkuat
kemagnetan mesin utama.
Tegangan keluaran dari sumber AC penguat yang digunakan untuk
penguatan sendiri dikontrol dengan menggunakan regulator
utama ( main regulator) yang mana regulator ini dapat dikerjakan
dengan menggunakan seperangkat amplidin ( amplidyne set).
Penguatan dengan sistem ini sangat baik untuk mesin-mesin yang
sangat besar yang dapat mencapai ratusan MVA.
Adapun cara yang ketiga adalah suatu cara yang sering disebut
Brushlaless Exition.
Skema rangkaian cara inidapat dilukiskan seperti gambar 53.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

32

Berdasarkan gambar 53 jelas kiranya bahwa dalam cara ini untuk


mengalirkan arus kemagnetan tidak diperlukan sikat-sikat ( cincin
seret) seperti halnya cara yang lain.
Tegangan keluaran dari mesin utama sebagian kecil disearahkan
untuk penguatan pada sumber AC penguat ( AC exiter), yang
mana pengontrolan arus kemagnetan dilakukan oleh regulator.
Tegangan keluaran dari AC exiter langsung digunakan untuk
memperkuat kemagnetan mesin utama ( tanpa menggunakan
sikat dan cincin) dengan perantara penyearah utama main
( rectifier)
c. Perlengkapan Diesel Genset
Genset harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang
menunjang, agar mempunyai :
a. Kestabilan baik tegangan maupun putarannya bila sewaktuwaktu terjadi perubahan beban mesin harus tetap stabil.
b. Indikator-indikator yang menunjukkan keadaan Genset setiap
saat, Pemutus arus dan pelepas beban yang bekerja secara
otomatis dan manual.
c. Sistem pengontrol untuk diesel yang berfungsi untuk
mematikan diesel sewaktu-waktu terjadi gangguan.
d. Emergency stop ialah suatu alat/ tombol yang akan mematikan
mesin kapan saja yang diinginkan
1.

Voltage Regulator (VR)


Voltage Regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk
menjaga agar tegangan out put dari generator tetap konstant
sesuai yang diinginkan. VR secara langsung/ tidak langsung
memberikan arus searah kepada kumparan rotor sehingga
menimbulkan tegangan pada out put gulungan stator. Kalau
terjadi tegangan out putnya diteruskan ke gulungan stator. Kalau
terjadi penurunan tegangan karena kenaikan beban maka VR akan
menaikan tegangan out putnya diteruskan ke gulungan rotor
sehingga tegangan induksi stator akan naik sampai level semula.
Begitupun jika ada kenaikan tegangan ( beban turun), oleh karena
VR hanya berfungsi sebagai pengatur tegangan maka alat ini akan
bekerja pada frekuensi atau mesin pada keadaan ratingnya
( putaran normal )

Modul : PTL.OPS.003(2).A

33

Jika mesin berputar lebih rendah dari pada ratingnya akan


berakibat tegangan out put regulator sedemikian tingginya dan
arus akan sangat tinggi sehingga merusak peralatan VR. Maka
untuk mengadakan testing mesin yang berhubungan dengan rpm,
VR harus dimatikan / dilepas, untuk percobaan pada rpm normal
VR boleh disambung.
Biasanya VR pada batas-batas kemampuan tertentu ( dapat
disetel) kalan ada kenaikan/ penurunan tegangan melebihi batas
kemampuan ( 10 %) harus diusahakan agar beban terlepas dari
beberapa saat kemudian mesin mati.
2. Governor
Seperti hanya VR, alat pengatur putaran ( Governor) berfungsi
untuk mengatur atau mempertahankan putaran mesin agar dalam
kecepatan yang tetap. Jika ada kenaikan beban, mesin
bertendensi menurunkan putarannya dan Governor akan
memberikan signal kepada katup pembuka bahan bakar. Sehingga
bahan bakar yang masuk ke dalam Injector bertambah banyak,
sehingga mesin akan berputar normal kembali dan tidak terjadi
penurunan putaran, sebaliknya kalau ada penuruanan beban
mesin akan berputar melebihi ratingnya. Governor akan mengirim
signal kepada katup bahan bakar agar mengurangi bahan bakar
yang masuk sehingga mesin berputar normal.
Governor sama halnya dengan VR mempunyai batas-batas
tertentu itu tidak lebih dari 5%. Jika mesin berputar pada keadaan
lebih kecil 75% atau lebih besar 105% dari putaran normalnya
maka usahakanlah agar Genset melepaskan beban listriknya dan
bebera saat mesin dimatikan.
3. Indikator-indikator
Fungsinya :
a. Penunjuk keadaan Mesin
b. Membantu trouble shooting yaitu mencari suatu gangguan
Pemasangan indikator pada panel Genset.
Indikator dan peralatanya yaitu relay-relay, timer,
semuanya dipasanag pada panel kontrol, antara lain :
- Volt meter untuk mengetahui tegangan dari tiap phasa
- Ampere meter untuk mengetahui arus dari tiap phasa
- Watt meter untuk mengetahui daya nyata
- Rpm untuk mengetahui putaran mesin

Modul : PTL.OPS.003(2).A

switch

34

Frekuensi meter untuk mengetahui put put frekuensi listrik


Running Hour meter untuk mengetahui lamanya mesin bekerja
Meter Tekanan oli, solar dall.
Thermometer untuk suhu air dan lain-lain

Sebagai indikator untuk membuka maka dipasang lampu kontrol


yaitu :
- Lampu indikator untuk Over Speed
- Lampu indikator untuk Under Speed
- Lampu Indikator untuk Low Water Level ( untuk level air
radiator terlalu rendah )
- Lampu indikator untuk temperatur air tinggi
- Lampu indikator untuk tekanan oli rendah
- Lampu Indikator untuk tegangan nenaik lebih normal ( Over
Voltage atau tegangan lebih)
- Lampu Indikator untuk tegangan menurun kurang dari normal (
Under Voltage)
- Lampu Indikator untuk Power Balik, dan lain-lain
Semua indikator bekerja pada batas-batas tertentu yang
berhubungan erat dengan penyetelan yang dilakukan.
4. Alat Pengaman
Alat pengaman berguna untuk :
- Mengamankan Generator
- Mengamankan Prime Mover ( Diesel)
Pengaman Generator bertugas mematikan seluruh Genset apabila
ada hal-hal yang membahayakan Generator. Pengaman Diesel
sama dengan pengaman Generator, hanya berbeda dari asal usul
gangguan. Kalau Temperatur mesin diesel terlalu panas bekerja
pengaman diesel itu akan bekerja. Kalau tegangan generator naik
bekerjalah pengaan generator
Untuk pengaman ini sebaiknya dipasang pemutus beban dan
pematikan mesin, baik yang bekerja secara otomatis maupun
secara manual. Keduanya harus ada dan disambung seri.
Untuk jenis otomatis dipergunakan apabila sewaktu-waktu ada
gangguan yang dapat membahayakan Genset secara otomatis
pengaman ini akan bekerja. Sedangkan untuk jenis manual
dipakai bila harus mematikan mesin atau melepaskan beban
setiap saat yang dikehendaki
Misalnya :

Modul : PTL.OPS.003(2).A

35

Untuk menjaga agar mesin selalu bekerja dalam keadaan yang


diijinkan maka diusahakan mesin secara otomatis melakukan halhala sebagai berikut :
- Kalau mendapat temperatur air pendingin lebih dari 2000 F
( 94C) maka pemutus beban harus bekerja dan mesin jalan
tanpa beban.
- Kalau terjadi Over Speed sampai mencapai 30 detik, mesin
dibuat mati total.

Keterangan :
Sebenarnya untuk panel kontrol dapat dibuat otomatis penuh dan
selengkap mungki. Tetapi diperlukan rangkaian-rangkaian listrik
( rangkaian kontrol) yang cukup rumit,. Tentu saja komponenkomponen yang dipakai harus dari jenis yang terbaik. Sebab
pemakaian dari kualitas biasa-biasa saja sering mengalami
gangguan yang berakibat mesin tidak dapat bekerja walaupun
dalam kondisi yang baik.
5. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan yang dimaksudkan adalah hal-hal yang
dipasang pada diesel untuk mengetahui kondisi dari seluruh
sistemnya. Sistem-sitem yang ada di dalam diesel biasanya :
- Sistem bahan bakar
- Sistem udara masuk
- Sistem pelumasan
- Sistem starter, dan lain-lain
- Siswam pendinginan
a. Sistem Penyaluran Bahan Bakar
Bila filter bahan bakar kotor sebaiknya ada tanda / indikator
(alarm) Bila tekanan bahan bakar turun sebaiknya ada tanda atau
indikator ( alarm). Bila bahan bakar dalam tangki harian menuju
level jam operasi ada tanda daln lain sebagainya
b. Sistem Pelumasan
- Bila Tekanan minyak pelumas turun sebaiknya timbul alarm
- Bila tekanan minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm
- Bila suhu minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm, dan
lain sebagainya
c. Sistem Pendinginan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

36

Bila suhu air tinggi ( lebih 24C) sebaiknya timbul alarm


Bila level air turun sebaiknya timbul alarm
Bila tekanan air kurang sebaiknya timbhul alarm

Untuk mesin-mesin Pendinginan udara


- Bila alairan udara kurang lancar sebaiknya ada laarm
- Bila temperatur sirip silinder tinggi sebaiknya ada alarm
d. Sistem Starting
- Bila motor starter terlampau laa senempel pada Fly Wheel
Timbul alarm
- Charger tidak dapat mengisi Battery sebaiknya timbul alarm
f. Lain-Lain
- Bila mesin jalan dengan rpm yang rendah sebaiknya timbul
alarm
- Bila mesin jalan dengan rpm yang lebih dari normal ( 120%)
timbul alarm.
C. Parallel Generator AC 3 Phasa
Sering terjadi bahwa sebuah pembangkit (generator) tidak mampu
melayani beban yang terpasang, dengan arti bahwa kapasitas beban
lebih besar daripada kapasitas generator.
Dalam hal yang demikian, perlu kiranya memaralelkan dua
generator atau lebih dengan maksud untuk memperbesar kapasitas
daya yang dibangkitkan.
Selain untuk tujuan diatas, kerja parallel juga sering dibutuhkan
untuk menjaga kontinuitas pelayanan jika ada generator yang harus
dihentikan misalnya untuk istirahat atau reparasi.
Keuntungan dari kerja beberapa generator kapasitas yang kecil
secara paralel untuk mencuplai beban yang sama dibanding dengan
hanya satu generator yang besar adalah sebagai berikut :
1. Beberapa unit yang kecil lebih handal dibanding satu unit yang
besar. Apabila satu rusak kelangsungan suplai beban dapat
dipertahankan oleh kerja unit yang lain.
2. Jika terdapat beberapa unit station tenag perbaikan untuk unitunit menjadi lebih mudah dan ekonomis.
3. Biaya dari unit yang siap dipakai adalah lebih kecil
4. Penambahan unit dapat dipasang saat diperlukan sesuai dengan
pertambahan beban pada station tenaga.
Untuk maksud memaralelkan ini, terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi yaitu :
a. Harga tegangan efektif pada terminal harus sama

Modul : PTL.OPS.003(2).A

37

b. Frekuensi yang dihasilkan masing-masing generator harus


sama
c. Phasa dari kedua generator harus sama
Dengan arti lain, bahwa beda phasa tegangan harus sama
dengan nol, jika dipandang dari rangkaian beban pada titik
persambungan sntara kedua generator yang akan diparalelkan
dengan generator yang akan dibantu mempunyai beda phasa
180

Gambar 54 melukiskan prinsip memaralelkan


generator beserta vektor diagramnya.

dua

buah

Tegangan V1 merupakan harga tegangan generator G1 yang


akan diparalelkan untuk memperbsar kapasitas daya,
sedangkan V2 merupakan harga tegangan generator G2.
Jika ketiga syarat diatas telah dipenuhi maka akan diperoleh
vektor tegangan seperti gambar 54b. Jika terjadi perubahan
pada salah satu generator misal G2 mempunyai putaran lebih
cepat dari pada G1 maka akan mengalir suatu arus lokal antara
G1 dan G2 dan antara tenagan V1 dan V2 mempunyai beda
phasa lebih kecil dari 180. Hal ini dapat dilukiskan seperi
gambar 54c. dimana Ec merupakan beda tegangan antara G 1

Modul : PTL.OPS.003(2).A

38

dan G2 antara tegangan lokal Ec dan arus lokal Ic terdapat


beda phasa sebesar :
s = tan -1

Xs1 Xs 2
= ............................. (40)
Ra1 Ra 2

Sedangkan besarnya arus lokal Ic :


Ic =

Ec
.........................................( 41)
2( Ra i. Xs )

Dengan arti :
Xs = Xs1 = Xs2
Ra = Ra1 = Ra2

: reaktansi serempak kedua generator


: hambatan murni lilitan jangkar

Jika G1 berputar lebih cepat dari G2 maka arus lokal Ic tertinggal


s dari tegangan lokal Ec seperti dapat dilukiskan pada
gambar 54d.
18. Peralatan yang dapat digunakan dalam parallel Generator.
Dengan adanya ketiga syarat pokok dalam memaralelkan
generator dapat diperlukan peralatan-peralatan untuk dapat
mengetahui apakah ketiga syarat tersebut telah terpenuhi.
Adapun peralatan-peralatan tersebut antara lain :
a. Frekwensi meter, yang berfungsi untuk mengetahui frekwensi
masing-masing generator.
b. Volt meter AC, untuk mengetahui besarnya tegangan masingmasing generator.
c. Alat untuk mengetahui apakah tegangan kedua generator
tersebut telah sephasa. Untuk inji dapat digunakan suatu alat.
1) Lampu-lampu serempak
Lampu-lampu serempak ini dipasang sedemikian rupa
sehingga berdasarkan keadaan lampu-lampu tersebut dapat
diketahui apakah generator-generator tersebut telah
sephasa.
Untuk ini tentu saja penglihatan mata lebih banyak menentukan,
karena harus diperhatikan terang atau tidaknya keadaan lampu
dan sebagainya. Ditinjau dari cara penyambungan lampulampunya dikenal tiga macam cara :
a) Sambungan gelap, jika kedua generator sudah sephasa maka
semua lampu menyala.
b) Sambungan terang, jika kedua generator suah sephasa maka
semua lampu menyala sangat terang, sedangkan kedua
generator belum sephasa maka semua lampu mati.
c) Sambungan cahaya putar

Modul : PTL.OPS.003(2).A

39

Jika terlihat bahwa nyala lampu berputar baik kekiri atau


kekanan, hal ini menunjukkan bahwa kedua generator belum
spahasa, yang mana masalah kecepatan berputarnya nyala
lampu tersebut disebabkan oleh frkwensi dari kedua generator
yang juga belum sama. Sedangkan jika nyala lampu sudah
tetap tidak berputar, ini berarti disamping frekwensi kedua
generator sudah sama, pahasanya juga suda sama.
Dalam keadaan yang demikian ini, dari ketiga lampu yang
dipasang, satu lampu mati dan dua lampu yang lain menyala
sama terang.
Ketiga macam sambungan tersebut dapat dilukiskan seperti
gambar 55.

Dalam praktek biasanya masing-masing cara diatas dilengkapi


dengan Vo meter, yang mana setelah frekwensi sama
tegangan sama dan phasa sama, saklar utama yang digunakan
untuk memaralelkan ditutup (ON) saat Vo meter pada phasa
yang sama antara generator yang satu dengan lainnya.
2) Synchronous cope.
Synchronous cope merupakan peralatan yang khusus dimana
alat ini pada dasarnya bekerja berdasarkan alat-alat ukur
lainnya dengan dasar penunjukkan jarusm karena adanya sifat

Modul : PTL.OPS.003(2).A

40

elektro magnetisme. Misalnya synchronous cope Lincoln yang


dilukiskan seperti gambar 56.

Scnchronous Lincoln merupakan sebuah motor kecil berkutub


dua. Motor mempunyai dua lapisan kumparan yang masingmasing dihubungkan pada generator yang akan diparallelkan.
Sebuah kumparan F yang dihubungkan dengan jala-jala melalui
hambatan RF yang berfungsi untuk menentukan arus
kemagnetan yang tepat sephasa dengan tegangan yang
dibangkitkan (V). Sedangkan kumparan kemagnetan kedua
terletak pada jangkar yang mempunyai dua lilitan (kumparan)
yang saling tegak lurus yakni R dan X yang memperoleh arus
kemagnetan dari, generator yang akan dihubungkan paralel
pada tegangan V.
Kedua kumparan R dan X dihubungkan secara paralel dengan
adanya R maka arus yang mengalir padanya sephasa dnegan
tegangannya, sedangkan arus yang mengalir melalui
kumparan X yang merupakan induktor murni arus lebih
mendekati 90 tertinggal terhadap tegangan.
Dengan adanya sifat-sifat diatas, maka diperoleh arus
kemagnetan yang mengalir pada kumparan R murni sephasa
dengan tegangan Vsedangkan arus kemagnetan yang
mengalir pada F. Sebatang jarum yang dipasang pada jangkar
akan menunjukkan bagaimana keadaan phasa antara
tegangan-tegangan yang diserempakkan .

Modul : PTL.OPS.003(2).A

41

Dalam keadaan serentak yang mana tegangan V dan V dalam


keadaan sephasa, maka jarum akan menunjukkan angka nol.
Jika generator yang diparalelkan tidak dalam keadaan
serenpakmaka jarum tersebut akan menunjukkan angka
dibawah nol atau diatas nol, tergantung pada tegangan yang
diparalelkan, apakah lebih cepat atau lebih lambat dari
generator yang akan dibantu.
Gambar 57 melukiskan atu contoh dalam proses memaralelkan
dua buah generator AC 3 pahasa beserta perlengkapannya.
Prinsip Kerja.
G1 sudah melayani beban dengan data : V1 dan F1 . Dalam hal
ini Ss1 dan Sm2 dibuka G2 yang akan diserempakkan
dimasukkan kedalam rel penyerempak dengan menutup Ss 2 .
Dengan mengatur G2 sedemikian rupa sehingga V1 = V2 dan F1
= F2. Setelah lampu cahaya putar berada pada kondisi tetap
(satu lampu mati, dua lampu yang lain menyala sama terang)
atau Vo meter menunjukkan harga nol, dengan secepat
mungkin Sm2 ditutup.
Dalam pembangkit yang besar, untuk menutup saklar Sm2
biasanya digunakan kontaktor. Setelah kedua generator berada
dalam kondidi paralel maka agar G2 dapat ikut memikul beban
maka daya penggerak G1 dikurangi dan daya penggerak G 2
ditambah.
Pengurangan dan penambahan daya penggerak tersebut
diusahakan dikerjakan bersama-sama. Untuk mengetahui
apakah beban G1 berkurang dan G2 sudah memikul beban hal
ini dapat dilihat pada kilo watt mater atau ampere meter ( kilo
ampere meter) yang terpasang pada panel kontrol.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

42

Modul : PTL.OPS.003(2).A

43

c.

Rangkuman
a. Generator set dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga pada output statornya menghasilkan tegangan (ggl)
b. Sistem penyaluran bahan bakar
c. Bahan bakar dari tangki utama dialirkan oleh pompa ke tangki
harian, bahan bakar mengalir filter di alirkan ke pompa tekanan
tinggi diteruksn ke Injector bahan bakar kemudian kemblai ke
tangki harian melalui saringan
- Sistem pelumasan adalah sistem pemeliharaan atau perawatan
terhadap masalah malasah gerak, gesekan dan panas
- Sistem pendinginan digunakan untuk melindungi kewawetan
mesin akibat proses pembakaran mesin pendinginan generator
set dapat dilakukan dengan sistem pendinginan air dan udara
- Generator yang digunakan generator set adalah generator
dengan sikat dan generator tanpa sikat
- Pengendalian generator terhadap sistem kemagnetan yaitu
secara konvensional, rectifier dan Brushesr exitation
- Perlengkapan generator set yaitu voltage regulator/ Automativc
voltage Regulator, governor, indikator indikator dan alat
pengaman
- Kerja paralel generator pada generator set atau pusat
pembangkit listrik dilaksanakan dengan alasan antara lain ...
Kehandalan dalam pelayanan persuplaian, yaitu bila satu
generator rusak, kelangsungan pelayanan beban dapat
dipertahankan oleh kerja generator lain
Perbaikan dan pemeliharaan generator lebih mudah dan lebih
ekonomis
Penambahan unit dapat dipasang disesuaikan dengan
penambahan beban
Syart-syarat kerja paralel yang baik adalah
Tegangan terminal generator yang akan kerja paralel harus
sama
Frekwensi generator harus sama
Phasa dan urutan phasa harus sama

d.

Tugas
1. Buatlah Denah Tata letak dari generator set ayng baik dan benar
2. Tuliskan data-data yang terdapat pada generator set.
3. Tuliskan bagian-bagian yang terpenting dari generator set.

e.

Tes Formatif
1. Apa fungsi mesin diesel pada generator set
2. Bagaimna syarat-syarat minyak pelumas pada sistem pelumasan
3. Sebutkan sistem pendinginan pada generator set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

44

4.
5.
6.
7.

Jelaskan prinsip kerja dari generator 3 phasa


Mengapa diperlukan kerja paralel generator
Sebutkan syarat-syarat kerja paralel dua generator 3 phasa
Bagaimana kerja lampu sinkronisasi menunjukkan bahwa
frekwensi dan urutan fasa geenrator tiga phasa yang akan
diparalelkan terhadap generator lain yang sedang bekerja telah
sama dan benar
8. Apa fungsi dari voltage regulator
9. Apa fungsi dari governor
10. Sebutkan alat-alat ukur pada panel gen set
Kunci Jawaban
1. Fungsi mesin diesel adalah sebagai pengerak mula pada gen set,
untuk menggerakkan roto generator sehingga out put statornya
menghasilkan tegangan
2. Syarat- syarat minyal pelumas
a. Tahan terhadap panas
b. Bersih dari zat-zat kimia
c. Licin
d. Tiak mengakibatkan keausan
e. Tidak banyak membebani mesin
f. Suhu lebih dari 20C.
3. Sistem pendinginan pada generator set adalah sistem pendinginan
air dan udara
4. Prinsip generator 3 phasa
Pada bagian stator terbangkit medan magnet yaitu bagian kutub
utara dan selatan. Diantara ujung kutubnya adakan timbul garis
gaya magnet dan akibat aanya roto yang berputar memotong garis
gaya magnet sehingga dihasilkan tegangan bolak balik
5. Karena dengan kerja paralel, jumlah generator ayang bekerja setiap
saat dapat berpariasi disesuaikan dengan besarnya beban yang
terpasang sehingga generator itu bekerja pada kapasitas nominal
dan efesiensi kerjanya menjadi maksimum.
6. Syarat-syarat kerja paralel generator tiga phasa :
a. Tegangan terminal dua generator harus sama
b. Frekuensi dua generator harus sama
c. Urutan phasa dua generator harus sama
7. Bila urutan phasa benar lampu akan nyala berputar. Selanjutnya bila
frekuensi telah sama, putaran nyala. Lampu makin perlahan dan
akhirnya berhenti
Bila urutan pahasa belum benar, maka lampu akan berkedip
bersama-sama untuk membenarkannya dengan cara menukar
phasanya

Modul : PTL.OPS.003(2).A

45

8. Voltage regulator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjaga


agar tegangan oit put dan generator sesuai yang diinginkan
9. Governor adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengatur atau
mempertahankan putaran mesin agar dalam kecepatannya yang
tetap.
10. Alat-alat meter pada generator set
- Volt meter
- Amper meter
- Watt meter
- Sppedometer ( Rpm)
- Frekwensi meter
- Running Hour meter
- Meter tekanan oil
- Thermometer
Alat dan Bahan
1. Satu unit A gen set
2. Pencil 2B
3. Kertas A3
4. Penggaris lengkap
Keselamatan Kerja
1. Ikutilah langkah kerja dengan benar
2. Ikutilah petunjuk dari pembimbing
3. Pada saat pengamatan gen set diatur dengan baik
Langkah Kerja
1. Amatilah seluruh komponen gen set
2. Tulislah nama-nama komponen gen set
3. Jelaskanlah fungsi dari komponen gen set
4. Gambarkan bagian-bagian dari gen set
5. Tulislah nama plat dari gen set
6. Buatlah laporan pengamatan dari gen set

Modul : PTL.OPS.003(2).A

46

Kegiatan Belajar 2
a) Tujuan kegiatan belajar 2
Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :
1) Menjelaskan penting keberadaan gen set
2) Menjelaskan cara kerja instalasi sentral tenaga listrik
3) Menghidupkan gen set secara manual
4) Mematikan gen set secara manual
5) Membuat laporan pengoperasian gen set
Menghidupkan dan Mematikan GenSet
1. Arti Penting Keberadaan Genset
Sentral tenaga listrik merupakan pusat disediakannya tenaga listrik
untuk kebutuhan di Industri, Instansi, Rumah Sakit, perhatian dan
sebagainya, Tenaga Listrik yang dibutuhkan tersedia secara terus
menerus yang umunya berasal dari PLN atau generator set C ) Gen
Set )
Pada umumnya karen beberapa pertimbangan akhirnya tenaga
listrik pertimbangan itu diantaranya :
a) Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkantenaga per KWh dari
unit generator lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan untuk
memperoleh per KWh dari PLN
b) Suku cadang dari diesel maupun generator semakin sulit
didapatkan, sedang suku cadang unit PLN diperolehnya lebih
mudah
c) Diesel memerlukan perawatan yang terus menerus misalnya
diadakan revisi kecil setiap 600 jam, revisi medium setiap 1700
jam, serta revisi besar setiap 5300 jam, yang berarti kurang
efisien bila dibandingkan dengan unit PLN.
d) Adanya bahan bakar minyak yang semakin mahal.
Untuk selanjutnya generator set disiapkan sebagai cadangan bila
unit PLN mengalami kerusakan. Penyambungan unit generator set
maupun unit PLN dengan jaringan distribusi dilayani oleh Omsakelar
( saklar pemilih). Dengan demikian tenaga listrik yang
dibutuhkannya hanya akan disuplay oleh satu unit saja, unit PLN
atau unit generator set dengan pelayanan Omsakelar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

47

2. Instalasi Sentral Tenaga Listrik


PLN
Beban Listrik
Gen Set
Cara kerjanya
a. Dalam kedaan normal tegangan dari PLN dengan langsung
memikul beban listrik
b. Dalam keadaan tidak normal atau gangguan PLN maka tenaga
listrik dipindahkan pada generator set.
3. Menghidupkan Gen Set
1. Persiapan
a. Cek keadaan air accu baterai, apabila keadaan kurang, perlu
ditambah sesuai dengan ukurannya jangan sampai berlebihan,
apabila tumpah akan merusak koponen lain
b. Cek Kondisi baterai sebagai tegangan DC untuk keperluan
starting pada motor diesel
c. Cek kondisi air pendingin pada radiator, apabila kurang perlu
ditambah ban dan apabila air sudah tidak memenuhi syarat
perlu diganti.
d. Cek kondisi oil pada mesin diesel, apabila kurang ditambah dan
oil tidak memenuhi syarat perlu diganti
e. Cek bahan bakar (solar) untuk menghidupkan motor diesel
sesuai dengan perencanaannya
2. Mengoperasikan gen set 100 KVA
a. Melakukan persiapan dengan baik dan benar
b. Memasukkan saklar baterai sebelah kanan posisikan ke atas
(ON0
c. Menaikkan tekanan oli dengan jalan memompa dengan melihat
meter, tekanan sampai dengan 3 kg
d. Putarkan Hendle gas pada posisi 1/2 nya
e. Start diesel dengan kunci, putra dari posisi nol ke posisi hidup
(ON), sehingga generator sel hidup.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

48

f. Generator set dijalankan dengan putaran rendah ( 750 Rpm)


dengan waktu tertentu ( 5 menit ), supaya dlam rangka
pemanasan mesin diesel
g. Putarlah stri gas perlahan-lahan sampai jutaan tegangan fasa
nol 220V fasa-fasa380 V dan frekwensi 50 Hz. Data tersebut
dapat di lihat pada panel
h. Masukkan saklar di dalam panel genset dorong ke atas sampai
dengan pisau saklar masuk kabel
i. Dorong keatas saklar pada rumah panel yang menghubungkan
beban dengan gen set atau dorong ke bawah untuk
menghubungkan beban dengan PLN
j. Mengamati tegangan, putaram dam frekwensi dari generator
set.
3. Mematikan Generator Set.
Generator set merupakan sumber tenaga listrik cadangan atau
tambahan untuk memenuhi kebutuhan beban listrik. Apabila
generator set tidak diperlukan lagi atau PLN sudah bekerja
normal. Maka gen set perlu dimatikan atau tidak dioperasikan
untuk menghemat bahan bakar. Langkag-langkah untuk
menghentikan atau mematikan generator set sebagai berikut :
a) Putuskan saklar utama yang menghubungkan antara gen set
dengan bena, sehingga beban disuplai oleh tegangan listrik dari
PLN
b) Putuskan saklar out put pada rumah panel generator
c) Putarlah stir gas sampai dengan putaran rendah 70 Rmp
d) Tekan tombol OFF untuk memutuskan arus pada selenoid
e) Matikan kunci kontak genset pada posisi o ( nol)
f) Putuskan saklar baterai ke posisi bawah atau posisi OFF.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

49

Rangkuman
-

Pertimbangan penggunaan gen set dibanding PLN


a) biaya lebih mahal
b) Suku cadang diesel mahal
c) Perlu perawatan yang insentif
d) Perlunya bahan bakar

Menghidupkan diesel diperlukan persiapan lebih dahulu dengan


mengecek kondidi baterai, air pendingin oil dan bahan bakar
Mengoperasikan generator set
Masukkan saklar baterai, putarkan handela gas nya, memutar
kunci kontak, putar stir gas hingga mencapai 1500 Rpm. Kg. 380
dan frekwensi 50Hz

Mematikan Generator set


a) Putuskan saklar utama dan saklar out
b) Kurangi gas sehingga putaranya 750 Rpm
c) Tekan tombol OFF
d) Matikan kunci kontak
e) Putuskan saklar baterai
c. Tugas
1. Lakukan persiapan sebelum anda mengoperasikan gen set
2. Jelaskan langkah-langkah pengoperasian gen set
3. Jelaskan prinsip kerja gen set yang anda operasikan
d. Test Formatif
a. Apa arti penting dari keberadaan gen set
b. Gambarkan dan jelaskan cara kerja dari Instalasi sentral tenaga
listrik
c. Apa yang anda lakukan sebelum menghidupkan gen set
d. Sebutkan langkah-langkah yang benar menghidupkan gens et
e. Sebutkan langkah-langkah yang benar mematikan gen set

Kunci Jawaban Tes Formatif

Modul : PTL.OPS.003(2).A

50

1. Arti penting keberadaan gen set adalah untuk tenaga listrik


cadangan apabila PLN padam dan menambah daya apabila masih
kekuarangan
2. Instalasi sentral Tenaga Listrik
Cara kerja - Dalam keadaan normal langsung berhubungan PLN
- PLN padam berhubungan dengan gen set
3. Sebelum menghidupkan gen set perlu dilakukan pengecekan
baterai, air, oil, dan bahan bakar
4. Langkah-langkah menghidupkan gen set
- Masukkan saklar baterai
- Putar stir gas putaran
- Hidupkan gen set dengan kunci kontak
- Putirlah stir gas sampai dengan teg, putaran dan frekwensi
sesuai nama plat
- Masukkan saklar out dan saklar utama
5. Langkah-langkah mematikan gen set
- Matikan saklar utama dan saklar out put
- Turun kecepatan putar diesel dengan memutar stir gas
- Memutar kunci kontak posisi nol
- Putuskan saklar baterai
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
a. Satu unit Gen set manual lengkap dengan alat dan ukur, saklar
generator excite serta penggerak mula (diesel) seperti terlihat
pada gambar 1
b. Handel penggerak poros diesel
Keselamatan Kerja
1. Ikutilah langkah pengoperasian Gen set dengan benar !
2. Jangnlah menutup (ON) saklar utama sebelum generator
bekerja dengan benar !
3. Ikutilah semua petunjuk yang ada dalam melakukan
percobaan !
Langkah Kerja
1. Amatilah seluruh Komponen Gen Set, catat nama, fungsi dan
kondisi kerja komponen serta pastikan bahwa semua komponen
dalam keadaan baik dan siap bekerja !

Modul : PTL.OPS.003(2).A

51

2. Bukalah kran bahan bakar solar kemudian putarlah engkol poros


diesel dengan tangan sehingga diesel bekerja !
3. Aturlah arus eksitasi sedemikain rupa sehingga tegangan dan
frekuensi menunjukkan angka nominalnya !
4. Tambahkan aliran bahan bakar sehingga daya geenrator
mencukupi kebutuhan daya beban !
5. Aktifkan saklar utama yang melayani beban, cek kembali
kemampuan daya generator dalam memikul beban, bila masih
kurang tambahkan aliran bahan bakar diesel !
6. Bila ingin mematikan Gen Set, bukalah saklar utama yang
melayani beban sehingga semua beban itu terlepas. !
7. Kecilkan arus eksitasi sampai nol dan bersamaan dengan itu
perkecil pula aliran bahan bakar diesel sampai nol sehingga
diesel akan mati !
Kriteria Penilaian
No.

Aspek Penilaian

Metoda
Pelaksanaan Kerja

Asepk Penilaian

1. Mengikuti langkah
kerja
2. Mentaati petunjuk
3. Mentaati
keselamatan kerja
4. Memakai alat yang
tepat dan
menggunakannya
Hasil Pelaksanaan 1. Persiapan
Kerja
2. Menghidupkan Gen
Set
3. Mematikan Gen Set
Penggunaan
Hanya untuk hasil kerja
waktu
yang baik dalam waktu
Jumlah Skor

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Skor

Keteranga
n

5
5
5
5

20
30
20
10
100

52

Kegiatan Belajar 3
Tujuan Kegiatan Belajar 3
Pada Akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :
1. Mengindentifikasi pengendali gen set otomatis
2. Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis
3. Menjelaskan fungsi perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis
4. Mengoperasikan gen set otomatis
5. Membuat laporan hasil praktek generator set otomatis
Kegiatan Belajar 3
Mengoperasikan Gen set Otomatis
Lembar Informasi
Untuk mempertinggi kontinuitas penyaluran tenagan listrik ke beban
maka diperlukan automaric Gen Set yang disingkat auto gen set
merupakan suatu peralatan atau perangkat untuk mengoperasikan
generator secara otomatis sebagai pemindah daya listrik yang disuplai
dari PLN. Jika sumber tenaga listrik ini mengalami gangguan maupun
mengalami pemadaman. Bila hal demikian terjadi maka secara otomatis
diesel sebagai pengerak atau tenaga pemutar untuk generator ini akan
dihasilkan tenaga listrik untuk menyuplai energi listrik ke beban sebagai
pengganti dari suplai energi listrik oleh sumber PLN. Oleh karena itu
kesinambungan dari suplai energi listrik ke industri tidak akan
mengalami gangguan atau pemutusan.
Automatic generator set adalah merupakan suatu panel pengendalian
generator yang ditempatkan dalam suatu ruangan khusus yang telah
dibuat dengan perencanaan yang sangat baik dari segi teknis maupun
dari
segi
ekonomi
sehingga
akan
mempermudah
dalam

Modul : PTL.OPS.003(2).A

53

pengoperasiannya. Mempunyai tingkat kehandalan yang tinggi dan


mudah dalam pemeliharaannya. Panel-panel pada automatic Gen Set ini
merupakan panel pengendali generator yang diletakkan bersama-sama
dengan panel lain. Nama khusus pada panel ini adalah ACOS
( Automatic Change Over Switch)
Panel pengendalian tersebut menggunakan suatu rangkaian pengendali
dari gabungan beberapa macam sistem yaitu antara lain :
1. Sistem Magnetik
Sistem ini menggunakan relay-relay yang bekerja berdasarkan
prinsip elektromagnetik dan juga menggunakan kontaktor yang
bekerja dengan prinsip elektromagnetik
2. Sistem elektronik
Sistem ini menggunakan peralatan atau perangkat elektronik baik
yang bekerja secara analog maupun yang bekerja secara manual
3. Secara Manual
Dalam hal ini menggunakan peralatan saklar manual key contact
dan lain sebagainay
Ketiga sistem tersebut digabungkan sehingga diperoleh keunggulankeunggulan sebagai berikut :
1. Mudah dalam pemeliharaan
2. Dalam pengoperasiannya tidak perlu dilakukan pelatihan yang
terlalu mendalam atau pelatihan khusus karena sangat mudah
dioperasikan
3. Mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi, hal ini sangat
diperlukan karena menyangkut masalah keselamatan dari
operastor dan peralatan yang bersangkutan khususnya peralatan
yang sangat peka dan berharga mahal
4. Mempunyai tingkat kehandalan yang sangat tinggi
Dengan penggunaan dan pengoperasian automatic Gen Set ini lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan penggnaan sistem
pengoperasian Gen Set secara manual sehingga sistem otomatis
Gen Set ini banyak digunakan.
Pada saat daya listrik masih disuplai oleh PLN ke Industri maka
kontaktor pertama akan bekerja sehingga beban tersuplai daya
listrik dan PLN. Hal ini dikarenakan kontaktor kedua juga bekerja di
mana kontaktor kedua ini sendiri bekerja untuk mengembalikan
posisi. Kontaktor penyambung ke posisi semula yaitu terbuka (NO).
Sehingga secara otomatis akan mengisolasikan jaringan jala-jala
beban dari jala-jala sumber listrik PLN, sedangkan pada posisi Gen

Modul : PTL.OPS.003(2).A

54

Set sendiri kontaktor kedua tersebut akan menghubungkan phase T


dari jala-jala generator ke netral. Akan tetapi proses ini tidak
berlangsung secara seketika tetapi Gen Set tersebut harus
menyesuaikan dengan keadaan beban seperti tegangan, arus,
beban dan frekuensinya, Diinginkan kemudian sumber energi Listrik
dan Gen Set disalurkan ke beban. Kemudia setelah sumber energi
listrik dari PLN telah tersambung kembali maka secara otomatis
rangkaian automatic Gen Set akan mengisolasikan atau
memutuskan hubungan dengan jala-jala beban dari jala-jala
generator ( secara otomatis generator akan mati) dan secara
otomatis menghubungkan jala-jala beban dengan jala-jala sumber
PLN maka beban akan tersupali daya listrik dari PLN.
1. Battery
Battery merupakan kumpulan beberapa sel-sel listrik yang
digabungkan secara seri maupun paralel dan emrupakan suatu alat
yang didalamnya berlangsung proses elektronika yang berkebalikan
yaitu proses dari pengubahan energi kimia menjadi energi lsitrik
( proses pengosongan) dan sebaliknay (proses pengisian). Pada
dasarnya suatu sel listrik terdiri dari dua buah logam konduktorkonduktor yang tidak sama yang dicelupkan ke dalam cairan
penghantar. Apabila konduktor yang tidak sama tersebut
ditempatkan di dalam larutan maka akan bereaksi secara kimia
dengan salah satu konduktor dan menghasilkan gaya listrik antara
kedua konduktor tersebut ( konduktor dua plat/ elektroda0. Jika
elektroda lainnya melalui konduktor dan kemudian akan melalui
elektrolit. Elektorda di mana arus meninggalkan sel disebut
elektroda positif dan lainnya disebut elektroda negatif.
Proses pengisian battery denganc cara mengalirkan arus melalui selsel battry dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam
proses pengosongan sehingga sel battry akan dikembalikan dalam
keadaan semula. Battery yang digunakan pada sistem otomatis Gen
Set berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting diesel.
2. Battry Charger
Komponen ini berfungsi untuk mengubah tegangan PLN (220V)
menjadi pengisian battry yaitu 24 V, yang kemudian arusnya
disearahkan dengan menggunakan penyearah sehingga dapat
digunakan untuk proses pengisian battery.
Alat ini berfungsi apabila listrik PLN dalam keadaan hidup, karena
untuk mengisi ACCU yang ada pada ruang generator, ACCU ini terdiri
empat buah masing-masing ukuran 12, 200 AH ( Mapere Hour),
ACCU ini berhubungan secara seri paralel.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

55

Alat ini terdiri dari sebuah transformator penurun tegangan atau


step down dan sebuah rangkaian penyearah tipe jembatan, untuk
spesifikasi dari alat-alat ini sebagai berikut :
a. Tegangan masukan (input)
: 230 V / 400 V
b. Phase Tunggal
c. Frekunsi
: 50/60 Hz
d. Toleransi yang diijinkan
: 50 Hz = Rating tegangan 0,9 1,15
%
60 Hz = Rating tegangan 0,9 1,25
%
Battery charger ini dilengkapi dengan pengaman hubung singkat
( Shirt Circuit) F1 dan F2 berupa sekering / fuse. Alat ini mempunyai
bebrapa tipe pengisi battery antara lain :
a. Type CN 08-12
: Raring 8A. Rating tegangan 12V, Input 210V
b. Type CN 12-12
: Rating arus 12A, Rating tegangan 12V, Input
250V
c. Type CN 08-24
: Rating arus 8A, rating tegangan 24V, Input 420
V
d. Type CN 12-24
: Rating arus 12A. Rating tegangan 24V, Input
600V.
3. Relay
Relay pada sistem ini berfungsi sebagai pengegrak/ pemberi signal
atau tenada pada kontaktor yang dituju. Jadi jika Relay ini
mendapatkan suplai tegangan dan arus maka relay tersebut akan
bekerja dan akan menggerakkan kontaktor baik untuk posisi
membuka (NO) mauun untuk posisi menutup (NC) dari relay tersebut
terhadap catu daya listrik sehingga kontaktor tersebut bekerja
sesuai dengan apa yang diinginkan baik untuk membuka maupun
menutup.
Relay pada sistem ini ada dua macam yaitu relay biasa dan relay
dengan timer. Kedua jenis relay tersebut digunakan sesuai dengan
fungsi
dan
keperluannya.
Relay
biasa
berfungsi
untuk
menghubungkan lampu-lampu indikator tanpa penundaan waktu,
sedangkan relay dengan penunndaan waktu digunakan pada saat
start diesel. Hal ini diperlukan karena bila start pertama maka
dibutuhkan selang waktu tertentu untuk start berikutnya sampai
mesin diesel dapat beroperasi.
4. Panel ACOS 250
Pada panel-panel ACOS 250 terdapat beberapa tombol yang masingmasing mempunyai fungsi yang berbeda. Tombol-tombol ini fungsi
utamanya sebagai tombol pengontrol operasi Gen Set automatic,
secara spesifik fungsi tombol tersebut antara lain sebagai berikut :

Modul : PTL.OPS.003(2).A

56

a. Of
generator set
b. Automatic
secara
c. Trial Service
beroperasi
d. Manual Service
e. Manual Starting
f. Manual stoping
manual
g. Signal Test
alat alat
h. Horn Of
alat
i. Release
indikator
j. Start
Tombol

Tombol

untuk

mengintruksikan

operasi

berhenti
: Tombol untuk mengintruksikan oeprasi bekerja
otomatis
: Tombol untuk perconaan unit Gen Set
Tanpa Beban
: Tombol untuk mesin beroperasi secara manual
: Tombol untuk start mesin secara manusia
: Tombol untuk isntruksi mesin ebrhenti secara
: Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau
indikator
: Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau
-alat indikator
: Tombol untuk

mematikan

lampu-lampu

yang menyala
: Tombol untuk mengoperasikan generator set.
ini bekerja jika tombol manual starting bekerja
: Tombol untuk mengetahui gangguan lewat

k. Start Fault
lampu
l. Engine Running : Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen Set
m.
Supervicion On : Tombol untuk memindahkan suplai
beban, secara
otomatis berdasarkan waktu yang telah
ditentukan
n. Low Oil Pressure : Indikator minyak pendingin mesin bertekanan
rendah
o. Temperature To High
:
Indikator
mesin
diesel
telah
bertemperature
p. Generator Over Load : Indikator generator terbebani lebih.
Rangkuman
Rangkaian Penegndalian generator otomatis adalah merupakan
penggabungan antara sistem magnetik, sistem elektronik dan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

57

sistem manual : Pengendali tersebut mempunyai keunggulan


sebagai berikut :
- Mudah dalam pemeliharaan
- Tingkat keamanan yang sangat tinggi
- Mudah pengoperasiannya
- Tingkat keandalan yang sangat tinggi
Perlengkapan lain generatir set adalah Baterai, bateri charger, Relayrelay danPanel ACOS 250
d. Tugas
1. Buatlah gambar sederhana generator set secara otomatis
2. Terangkan cara kerja secara singkat generator otomatis
3. Lakukan pengoperasian generator otomatis
4. Bandingkanlah efisiensi generator otomatis dengan manual
e. Test Formatif
1. Apa keunggulan penggabungan pengendali geenrator otomatis
dengan sistem magnetik, sistem elektronik dan sistem manual
2. Sebutkan perlengkapan utama generator otomatis
3. Dalam panel ACOS 250 terdapat tombol supervision, Start fault
dan Trial Service. Jelaskan fungsi dari masing-masing tombol
tersebut.
4. Apa yang anda peroleh dalam pengoperasian gen set otomatis
tanpa beban dan bila PLN padam
e. Kunci Jawaban Formatif
1. Keunggulan-keunggulan sistem penggabungan
magnetik, elektronik dan manual
a) Mudah dalam pemeliharaan
b) Mudah pengoperasiannya
c) Tingkat keamanan tinggi
d) Tingkat handalan tinggi

antara sistem

2. Perlengkapan utama generator set adalah batery, baterai


chargerm, relay-relay dan panel ACOS.
3. Supervision ON adalah tombol untuk memindahkan suplai beban
secara otomatis, berdasarkan waktu yang telah dtentukan
Start Fault
indikator

: Tombol untuk mengetahui gangguan lewat lampu

Modul : PTL.OPS.003(2).A

58

Trial Service : Tombol untuk percobaan unit gen set beroperasi


tanpa
beban
4. a. Seluruh bagian peralatan gent set otomatis diamati kinerjanya
dan harus
menunjukkan kinerja yang baik dan siap bekerja untuk
mendukung
pengoeprasian gen set
b. Peserta diklat berhasil mengoperasiakn genst untuk pemanasan
saja secara manual sekaligus berhasil mamtikannya kembali
dengan ebnar dan aman.
c. Peserta diklat dapat melakukan langkah agar genset otomatis
bekerja pada saat listrik PLN mati dan genset akan mati kembali
jika listrik PLN hidup kembali yakni dengan mengaktifkan tombol
Automatic pada panel ACOS.
Catatan :
Dan ketiga kasus tersebut kemungkinan terdapat data yang berbeda
seperti daya, nominal, arus nominal, kinerja relay-relay dan
sebagainya.
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Satu unit Gen Set otomatis lengkap dengan alat ukur dan
peralatan lain yang diperlukan
2. Unit jaringan PLN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Jangan salah dalam menekan tombol pada panel ACOS tanpa
tujuan yang jelas dan menegrti fungsinya
2. Bacalah manual Gen Set otomatis sebelum mengoperasikan Gen
Set otomatis !
Langkah Kerja
Percobaan Pertama : Pengoperasian Gen Set secara manual
1.
2.
3.
4.

Persiapkan alat dana bahan yang diperlukan !


Periksalah kesiapan battery dan geenrator DC !
Tekanlah tombol manual service manual !
Tekanlah tombol manual starting !

Modul : PTL.OPS.003(2).A

59

5. Kemudian tekanlah Trial Service sehingga Gen Set beroperasi


tanpa memikul beban !
6. Tekanlah tombol-tombol signal test ( Low oil Pressure dan Engine )
7. Jika ingin mematikan Gen Set secara manual tekan tombol manual
stopping !
Percobaan Kedua : Mengoeprasikan Gen Set secara Otomatis
1. Persiapkan alat dan bahan ayng diperlukan !
2. Periksalah kesiapan bettery dan generator DC !
3. Pada panel ACOS tombol Gen Set akan siap bekerja bila suatu saat
PLN mati. Jika PLN mati maka Gen Set akan segera bekerja karena
adanya pemadaman listrik. Beroperasinya generator ini karena
adanya motor DC yang dikopel dengan mesin diesel dan apabila
telah mencapai putaran normal dengan sendirinya akan melepas
kopel motor DC dari mesin diesel, sedangkan motor DC itu sendiri
digerakkan oleh sumber arus DC dari alternator yang sebelumnya
telah terisi secara otomatis oleh Battery charger. Apabila listrik
PLN hidup kembali maka Gen Set akan mati secara otomatis !

Kegiatan Belajar 4
a.

Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Modul : PTL.OPS.003(2).A

60

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat:


1. Menyebutkan pengertian pemeliharaan
2. Memahami prosedur pemeliharaan genset

b.

Uraian Materi
1. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah mengusahakan agar peralatan selalu dalam
keadaan siap dipakai, sehingga hasil kegiatan dapat memuaskan.
Pada umumnya kita membicarakan tentang 2 (dua) macam
pemeliharaan.
Pemeliharaan pencegahan
Corrective maintenance.

Pemeliharaan Pencegahan :

Pemeriksaan rutin termasuk cleaning, testing, drying, painting,


adjusting dan pelumasan.
Dengan adanya rencana pencegahan perawatan yang teratur,
kesalahan-kesalahan yang kecil dapat ditekan seminimal mungkin,
dan dapat diketahui sebelum terjadi kerusakan total.
Ada beberapa cara kegiatan-kegiatan pemeliharaan antara lain:
Pemeliharaan biasa ialah membersihkan,meminyaki dan mengatur.
Pemeliharaan mencari kerusakan adalah proses menginstalasi
kembali, dari peralatan-peralatan menjadi suatu sistim didalam
suatu kerusakan ataupun mencari kerusakan tersebut.
Biaya pemeliharaan
Pemakaian peralatan harus dikenakan biaya pemeliharaan, baik
untuk pemeliharaan rutin ataupun untuk penggantian.
Hal ini berlaku untuk departemennya atau pemeliharaan peralatan
dengan sistim dikontrakkan.
Bila pemakaian tidak mengadakan pemeliharaan secara rutin, hal
ini memungkinkan adanya kerusakan yang beruntun, kemungkinan
perlu adanya penggantian, dalam keadaan seperti ini biaya
perbaikan akan cukup mahal.
Sebaliknya apabila pemakai memahami organisasi pemeliharaan
dan secara teratur mengadakan pemeliharaan, maka kerusakan
akan jarang atau dengan kata lain kerusakan dapat ditekan
seminimal mungkin, begitu juga biaya perbaikan praktis akan juga
kecil.
Apabila pemeliharan jelek, maka biaya perbaikan akan tinggi.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

61

Hal yang dibicarakan diatas menunjukkan bahwa pencegahan


merupakan pemikiran hukum ekonomi.
Biaya pemeliharaan menurun berdasarkan waktu.
Waktu menurun adalah saat-saat peralatan ataupun sistim, dalam
keadaan rusak.
Semakin besar dan lebih rumit sistimnya, besar pula biaya yang
diperlukan.
Setiap menit ada kerusakan harus dipikirkan kerugian pemakai.
Sebagai contoh: Kabel tegangan tinggi, kabel telephone, kabel
distribusi apabila ada kerusakan, maka tidak hanya rugi didalam
pengiriman dayanya tetapi berhentinya perusahaan juga akan
menyebabkan ongkos yang mahal.
Karena adanya biaya waktu pemeliharaan (time down cost), maka
harus diperhatikan oleh pemakai, untuk menggunakan waktu
pemeliharaan yang tepat pada saat-saat perbaikan.
Dalam hal ini ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu:
- Biaya pemeliharaan pencegahan.
- Biaya perbaikan.
- Biaya-biaya yang berdasarkan dengan waktu (down time cost).
Biasanya tiap-tiap faktor ditentukan oleh periodik kerusakan.
- Waktu perbaikan
- Orang-orang yang memperbaikinya
- Transportasi
- Penyediaan material.
Hal-hal penting sebelum kita memasuki bagian-bagian terbesar dari
pemeliharaan ada tiga yaitu reliability (dapat dipercaya).avability
(dapat dipergunakan), dan maintainability (dapat diperbaiki).
Reliability : Kemungkinan bahwa peralatan atau sistim ini dapat
bekerja pada waktu yang tertentu sesuai dengan rencana.
Avability: Apabila sering rusak berarti kemampuannya berkurang,
sebaliknya apabila jarang rusak maka kemampuannya adalah
tinggi.
Maintainability: Kemampuan yang tinggi tergantung dari cara
mengatasinya dan cara pelaksanaan dalam perbaikan.
Misalnya alat yang disimpan di dalam gudang atau masih dipakai,
atau alat tersebut yang sering digunakan (dipakai).
2. Prosedur Pemeliharaan Genset

Modul : PTL.OPS.003(2).A

62

Genset merupakan pembangkit tenaga listrik yang memiiliki tenaga


penggeraknya di kopel atau dihubungkan dengan suatu engin
(diesel) atau dengan air.
Yang banyak digunakan di masyarakat adalah genset yang
penggeraknya menggunakan diesel, dengan alasan mudah dibawa.
Sedangkan yang penggeraknya menggunakan air biasanya
ditempatkan pada pembangkit tenaga listrik.
Agar genset dapat beroperasi dengan baik, perlu dilakukan atau
dilaksanakan pemeliharaan dengan rekomendasi pabrik atau
prosedur yang berlaku.
Dalam
pelaksanaan
pemeliharaan,
dilakukan
pemeriksaan
(inspection) pada mesin-mesin dan bagiannya baik pada
penggeraknya (diesel) maupun pada pembangkitnya terhadap
adanya kerusakan atau keausan.
Pemeliharaan dapat dilakukan baik pada penggeraknya (diesel)
maupun pada generatornya, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pemeliharaan secara kontinyu
2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik)
2.1. Pemeliharaan pada penggeraknya (Diesel)
2.1.1. Pemeliharaan secara kontinyu
Pemeliharaa kontinyu adalah pemeliharaan yang harus
dilakukan setiap hari sekalipun mesin tersebut jarang
dioperasikan diantaranya :
1. Membersihkan kotoran atau debu pada body genset
2. Memeriksa level pelumas
3. Memeriksa level bahan bakar
4. Memeriksa levelair pendingin
5. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Volt Meter
6. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Ampere Meter
7. Memeriksa dan mencatan pengunjukan Cos Meter
2.1.2. Pemeliharaan secara berkala (Periodik)
Jika ditinjau berdasarkan penggunaan jam, setelah
beroperasi 125 jam kerja :
1. Membersihkan saringan minyak pelumas
2. Membersihkan saringan udara
3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu
4. Lager-lager dilumasi
Setelah beroperasi 250 jam kerja :
1. Membersihkan saringan minyak pelumas
2. Membersihkan saringan udara
3. Periksa baut-baut dan mur-mur kerasi bila perlu

Modul : PTL.OPS.003(2).A

63

4. Lager-lager dilumasi
5. Mengganti saringan minyak pelumas
6. Pelindung seng diperiksa
7. Penggerak ban diperiksa dan pompa air diberipelumas
8. Setelan katup dicek / disesuaikan
9. Setelan putaran dan selenoid pemati dicek dan
dilumasi
10.
Accu diperiksa
Setelah beroperasi 2000 jam kerja :
1. Lager-lager pompa pendingin dan rol-rol penunjang
diperiksa atau diganti
2. Kopling elastis dan dudukan elastis diperiksa
3. Katup-katup penyemprotan diperiksa
4. Saringan bahan bakar diganti
5. Lubang napas rumah engkol dibersihkan
6. Pipa-pipa udara diperiksa / dibersihkan
7. Thermostat-thermostat diperiksa
8. Pendingin air bersih mesin dengan pendingin tidak
langsung dibersihkan
9. Fungsi dan system pengaman dicek kembali
10.
Ruang-ruang air pendingin diperiksa
11.
Kompensator getaran diganti
12.
Tekanan kompresi diperiksa
13.
Oil cooler dibersihkan / diganti
14.
Kalborstel starter diperiksa / diganti
Setelah mencapai 4000 sampai 5000 jam kerja perlu
diadakan perawatan atau service tambahan ( Top
Overhoul )
Setelah mencapai 9000 jam kerja supaya diadakan
General Overhoul
Bila ditinjau berdasarkan penggunaan waktu
Bahan bakar
1. Harus dijaga agar segala sesuatunya bersih.
2. Siapkan bahan bakar dan harus selalu menggunakan
bahan bakar dengan mutu yang baik.
3. Buka tutup tangki bahan bakar.
4. Tuangkan minyak bahan bakar, saringan jangan
diangkat (dilepas).
5. Jika perlu bersihkan saringan bahan bakar.
6. Tutup kembali tangki bahan bakar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

64

Pengecekan Permukaan minyak pelumas dalam carter


1. Hentikan mesin dan tunggu beberapa saat.
2. Cabut tangkai pengukur minyak lumas dan bersihkan
dengan kain bersih.
3. Masukkan kembali tangkai pengukur tersebut
ditempatnya sedalam mungkin.
4. Cabut kembali tangkai pengukur dan periksa
permukaan minyak lumas.
5. Batas yang baik dari permukaan minyak lumas dalam
carter adalah pada batas maximum, jangan lebih.
Catatan: Disarankan tidak menjalankan mesin pada
posisi
permukaan minyak lumas pada batas terendah
(low oil
level)
Pemeriksaan air pendingin
1. Buka tutup radiator.
2. Periksa permukaan air pendingin didalam radiator
kurang, diisi dengan air pendingin yang bersih sampai
3 cm, dibawah bibir lubang pengisian.
3. Tutup lubang pengisian radiator.
Penggantian minyak lumas
1. Hidupkan mesin beberapa saat kalau perlu dibebani
kemudian dimatikan.
2. Dalam keadaan panas plug minyak lumas dibagian
carter dibuka.
3. Biarkan minyak keluar dari dalam carter sampai habis.
4. Pasang kembali plug dan kencangkan.
5. Isi minyak lumas kembali.
Cara mengganti saringan minyak lumas
1. Lepaskan filter dengan memutar kekiri (berlawanan
dengan arah jarum jam) dan ganti filter setiap 2x
ganti minyak lumas.
2. Lumasi packing karet filter baru terlebih dahulu
sebelum dipasang dan dikencangkan.
3. Periksa kemungkinan kebocoran minyak lumas pada
waktu mesin dihidupkan kembali.
Pemeriksaan permukaan minyak pelumas yang ada
didalam pompa injeksi bahan bakar
1. Kendorkan oil check plug satu atau dua putaran dan
cerat kelebihan minyak lumas.
2. Buka tutp filter lubang pengisian/ventilasi.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

65

3. Tuangkan kedalam pompa injeksi melalui filter minyak


lumas baru sampai minayk tersebut terlihat keluar
melalui oil check plug.
4. Kencangkan kembali plug tersebut.
Harus diperhatikan betul-betul agar permukaan
minyak pelumas tidak lebih dari oil check plug.
Pemeriksaan semua mur, baut dan pipa-pipa karet
1. Baut-baut pada kaki-kaki mesin,dynamo charger,
pengabut bahan bakar, pipa-pipa gas buang dan
udara masuk.
2. Pipa-pipa karet pada: pipa air pendingin,thermostat
(pengatur suhu automatic), radiator, pompa air
pendingin.
Periksa semua baut-baut, mur-mur dan pipa-pipa
karet, jika kendor dikencangkan kembali sesuai
dengan yang diijinkan oleh pabrik.
Catatan: Pengencangan baut-baut cylinder hanya
boleh dilakukan oleh tenaga yang terlatih
dengan menggunakan torque meter.
Penyetelan klep/katup masuk dan buang
1. Lepas katup kepala cylinder, hati-hati agar packingnya
tidak rusak.
2. Penyetelan klep dilakukan pada posisi piston -
putaran mesin setelah katup masuk tertutup (langkah
kompressi)
3. Cek setelan klep dengan filler 0,2 mm, jika perlu stel
kembali klep tersebut sehingga jarak antara pelatuk
dan batang katup adalah 0,2 mm.
4. Tutup kembali tutup kepala cylinder.
Catatan : Agar kita tidak usah terlalu banyak memutar
mesin yang sebetulnya tidak perlu, maka
penyetelan klep harap dilaksanakan menurut
urutan pembakaran (firing order).
Pemeriksaan
tegangan
tali
kipas
dan
cara
penyetelannya.
Tegangan tali kipas tidak boleh melebihi 10 - 15 mm bila
ditekan dengan ibu jari, jika ternyata tegangan tali kipas
terlalu kendor (< 15 mm) maka penyetelannya adalah
sbb.:
1. Kendorkan baut-baut pengikat pemegang dynamo
charger.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

66

2. Tarik kearah luar dynamo charger tersebut dan


kencangkan kembali baut-baut pemegang dynamo
charger.
3. Periksa kembali tegangan tali kipas dengan menekan
ibu jari kita.
Membersihkan saringan udara jenis oil bath filter
1. Lepas penjepit.
2. Buka filter element dan dicuci dengan minyak diesel
(solar).
3. Kosongkan dan bersihkan mangkok penampang
minyak lumas.
4. Isi kembali mangkok tersebut diatas dengan minyak
lumas mesin sampai batas yang diijinkan (ada tanda).
5. Pasang kembali filter element dan penjepit dipasang
kembali.
Catatan : Bila minyak pelumas didalam saringan udara
terlalu banyak mengakibatkan udara masuk
tersekat dan mesin akan berasap
Membersihkan saringan udara jenis kering (dry filter)
1. Lepas filter cartridge dari rumahnya.
2. Semprot
cartridge
(saringan)
dengan
angin
bertekanan 5 bar dengan arah menyudut dari luar
kedalam.
3. Sebelum memasang kembali saringan diperiksa
terlebih dahulu barangkali ada tanda-tanda rusak
(retak-retak atau berlubang).
4. Bila saringan rusak harus diganti yang baru.
5. Saringan tidak boleh dibersihkan lagi setelah 5x
dibersihkan.
Membersihkan pipa pernapasna mesin
1. Lepas mur-mur, penjepit pipa karet, kepala pipa
pernapasan.
2. Periksa packing karet.
3. Cuci lubang-lubang pernapasan pada kepala pipa
pernapasan dengan minyak solar.
4. Pasang kembali kepala pipa pernapasan dan jika perlu
ganti packing karetnya.
5. Kencangkan kembali mur-mur dan penjepit pipa karet.
Pemeriksaan accu
1. Dengan menggunakan hygrometer dapat dibaca kadar
accu zuur bila pembacaan menunjukkan kurang dari
1,21 kg/l. (normal antara 1,23 kg/l sampai 1,25 kg/l),

Modul : PTL.OPS.003(2).A

67

2.
3.
4.
5.
6.
7.

hal ini menunjukkan bahwa accu perlu di charge/di


stroom lagi. Arus pengisian accu max. 6,5 Amp.
Buka semua tutup accu waktu di charge.
Isi air accu sampai 15 mm diatas sel-sel accu.
Pengisian hanya diperkenankan dengan air destilasi.
Katode dan anode (terminals) diberi gemuk yang anti
asam.
Periksa terminal apakah sudah cukup kencang.
Charger accu setiap 4 sampai 6 minggu sekali.
Dilarang keras menaruh barang-barang dari
besi/metal diatas accu.

Penggantian saringan bahan bakar


1. Tutup kran bahan bakar.
2. Lepas saringan bahan bakara dengan jalan memutar
kekiri (berlawanan dengan arah jarum jam).
3. Packing karet saringan baru diolesi dengan minyak
lumas sebelum dipasang kembali.
4. Kencangkan saringan kembali hanya dengan
tangan/jari.
5. Buka kran bahan bakar.
6. Cerat udara dari sistim bahan bakar.
7. Periksa sistim bahan bakar dari bebocoran.
Pengecekan pengabut (injector)
1. Cabut injector dan pasang pada alat pengetesan.
2. Tekan pengabutan (injeksi) harus 180 bar dan bahan
bakar harus mengabut melalui tiap-tiap lubang pada
nozzle.
3. Jika ternyata pengabutan kurang baik, nozzle atau
injector diganti atau diperbaiki terlebih dahulu.
4. Pasang injector kembali dan yakinkan tidak ada
kebocoran. Pasang kembali pipa-pipanya.
Penggantian minyak pelumas pompa injeksi
1. Tempatkan dibawah pompa injeksi kaleng
penampungan minyak lumas.
2. Lepas pompa pengisian bahan bakar, hati-hati agar
packingnya tidak rusak.
3. Biarkan minyak menetes sampai habis.
4. Pasang kembali pompa pengisian bahan bakar.
5. Isi kembali minyak pelumas sampai dengan batas
seperti yang disebut pada pemeriksaan permukaan
minyak lumas yang ada didalam pompa injeksi bahan
bakar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

68

Pemeriksaan pompa air pendingin mesin dan thermostat


Pendinginan mesin yang baik dapat diperoleh apabila
pompa air pendingin dan thermostat dapat bekerja
dengan baik. Apabila terjadi kelainan kerja dari kedua
alat tersebut, maka perlu diambil lngkah-langkah sebagai
berikut:
1. Lepas tali kipas.
2. Periksa gerakan kipas pompa (impeller) apakah bebas
dan apakah jarak antara impeller dan rumah pompa
sesuai dengan yang diharuskan.
3. Periksa seal pompa.
4. Cerat 2 liter air pendingin.
5. Lepas thermostat.
6. Siapkan air panas 80C.
7. Masukkan thermostat kedalam air panas tersebut dan
periksa apakah katup utama terangkat/membuka.
Kalau membuka berarti thermostat tersebut masih
bekerja.
Pemeriksaan tekanan kompressi dalam cylinder
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga yang
terlatih dan mempunyai alat-alat pengukurnya. Secara
global pengukuran tekanan kompressi adalah sebagai
berikut:
1. Tahan handle penyetop bahan bakar pada posisi stop
(rack 0).
2. Pasang alat pengukur tekanan kompressi.
3. Putar mesin dengan accu beberapa putaran.
4. Meteran akan menunjukkan/mencatat tekanan
kompressi cylinder yang sedang diukur.
5. Jika tekanan kompressi rendah harap berkonsultasi
dengan bengkel.

2.2. Pemeliharaan pada pembangkitnya (generator)


Pemeliharaan atau pemeriksaan meliputi pula pada exiternya,
mekanik dan elektriknya terutama bagian-bagian yang
berputar dan bergesekan.
Bagian-bagian mekanik meliputi
1. Bantalan (bearing)
2. Pegas-pegas pemegang sikat arang
3. Pemegang sikat arang
Bagian-bagian elektriknya meliputi
1. Lamel komutator
2. Sikat-sikat arang

Modul : PTL.OPS.003(2).A

69

3.
4.
5.
6.

Cincin seret (slip ring)


Isolasi kumparan medan dan jangkar
Kontak-kontak pada sambungan kabel di terminal
Kapasitor dan arrester

Pemeliharaan atau pemeriksaan generator meliputi


1. Bersihkan alur-alur lamel komutator dan cincin seret dengan
menggunakan kain lap yang halus dan bersih. Jangan sekalikali alur lamel dan cincin seret tersebut dibersihkan dengan
ampelas sebab akan menimbulkan serbuk besi yang dapat
merusak alur lamel.
2. Jika alur lamel tersumbat kotoran bersihkan dengan pena
garis atau gergaji besi yang tipis sehingga kedalaman
alurnya sama
3. Periksa sikat-sikat arang, bila ternyata sudah pendek, harus
diganti dan perhatikan kekerasannya sebab jika terlalukeras
sering menimbulkan percikan bunga api dan akan
merusakalur lamel
4. Bersihkan kumparan-kumparan stator atau rotor dengan
jalan membuka tutup generator dan menggosoknya dengan
tutup ijuk yang halus atau koas; jangan menggunakan sikat
yang keras karena akan merusak lapisan isolasi kumparan,
kemudian semprot dengan kompresor agar debu dan
kotorannya tertiup keluar
5. Ukur harga tahanan isolasi terhadap tanah kumparan rotor
dan stator dari generator dan exciter dengan menggunakan
Megger yang mempunyai tegangan ukur maksimum 1500
Volt
6. Periksa rangkaian arrester dan kapasitor yang dipasang
dibawah generator. Baut dan mur klem rangkaian tersebut
harus dalam keadaan kencang.
7. Bersihkan arrester dan kapasitor berikut ruangannya dari
kotoran dan debu dengan menggunakan kain lap yang
bersih dan kering. Ukur harga isolasinya terhadap tanah
dengan menggunakan Megger dan dinyatakan baik bila
mempunyai harga isolasi tak terhingga
3. Identifikasi susuna konstruksi
Susunan konstruksi penggerak (diesel)
Sistem Pelumasan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

70

Gambar 1
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by _pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10.
Lager poros engkol( lager duduk)
11.
Lager ujung besar (lager putar)
12.
Lager poros-bubungan
13.
Spruyer penyemprot untuk pendinginan piston
14.
Piston
15.
Pengetuk tangkai
16.
Tangkai penolak
17.
Ayunan
18.
Pemadat udara (sistem. Turbine gas)
19.
Pipa ke pipa penyemprot
20.
Saluran pengembalian

Sistim Bahan Bakar

Modul : PTL.OPS.003(2).A

71

Gambar 2.
1. Pompa penyemperot bahan bakar
2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir.
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10.
Pipa bahan bakar
tekanan tinggi
11.
Pipa peluap
Sistim pendinginan

Modul : PTL.OPS.003(2).A

72

Gambar 3
Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 sirkuit)
1. Pompa air untuk pendingin mesin
2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah
dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas

Susunan Konstruksi Pada Pembangkitnya

Modul : PTL.OPS.003(2).A

73

Gambar 4
1. Stator
2. Rotor
3. Exciter Rotor
4. Exciter Stator
5. N.D.E. Bracket
6. Cover N.D.E
7. Bearing O Ring N.D.E
8. Bearing N.D.E
9. Bearing Circlip N.D.E
10.
D.E.Bracket?Engine Adaptor
11.
D.E.Screen
12.
Coupling Disc
13.
Coupling Bolt
14.
Foot
15.
Frame Cover Bottom
16.
Frame Cover Top
17.
Air Inlert Cover
18.
Terminal Box Lid
19.
Endpanel D.E
20.
Endpanel N.D.E
21.
AVR
22.
Side Panel
23.
AVR Mounting Bracket
24.
Main Rectifier Assembly Forward
25.
Main Rectifier Assembly Reverse
26.
Varistor
27.
Dioda Forward Polarity
28.
Dioda Reverse Polarity
29.
Lifting Lug D.E
30.
Lifting Lug N.D.E
31.
Frame to Endbracket Adaptor Ring
32.
Main Terminal Panel
33.
Terminal Link
34.
Edging Strip
35.
Fan
36.
Foot Mounting Spacer
37.
Cap Screw
38.
AVR Access Cover
39.
AVR Anti Vibration Mounting Assembly
40.
Auxiliary Terminal Assembly

Modul : PTL.OPS.003(2).A

74

4. Prinsip Kerja Susunan Konstruksi


Sistem Pelumasan (Gambar 1)
Untuk mengurangi getaran antara
bagian-bagian yang
bergerak dan untuk membuang panas, maka semua lager
dan dinding dalam
dari tabung-tabung silinder diberi
minyak pelumas.
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa
minyak 2 dan di salurkan dibawah tekanan kepada saluransaluran pembagi setelah terlebih dahulu disalurkan melalui
pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluransaluran pembagi
minyak pelumas tersebut disalurkan
sampai pada tempat kedudukan lager-lager dari poros
engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang,
lain memberi minyak pelumas kepada spruyer penyemperot
yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston
sebagai pendingin.
Minyak pelumas yang mepercik dari lager-laher utama dan
lager ujung besar (lager putar). melumasi dinding dalam
dari tabung- tabung silirider.
Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat
pelumasan akhirnya jatuh ke dalam bak minyak lagi dan
dari itu dihisap oleh pompa minyak dan seterusnya.
Sistim bahan bakar (Gambar 2)
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran
disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, seaat
sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk
itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan
sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan
oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pengangkut bahan
bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder.
Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk
kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dalam
bagian-bagian yang sangat kecil. Didalam
udara
yang
panas akibat pemadatan itu bahan bakar yarg merupakan
bintik-bintik halus tersebut segera terbakar. Pompa bahan
bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 kepada
pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang
kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot
dikembalikan
kepada
tanki
harian
melalui
pipa
pengembalian bahan bakar.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

75

Sistim Pendinginan (Gambar 3)


Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan
bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi
tenaga mekanik sedang sebagian lagi tesisa sebagai panas.
Panas yang tersisa tersebut akan direrap oleh bahan
pendingin untuk itu dinding-dinding pada bagian tabung
silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian
-pula bagian-bagian dari kepala silinder di-dinginkan dengan
air, sedangkan- piston didinginkan dengan minyak pelumas.
Panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian
disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas
tersebut diresap oleh bahan pendingin.
Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi,
udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut
kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara
(intercooler).
Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas
(pendinginan dengan sirkuit);
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian
mesin yarg memerlukan, pendinginan dan kealat pendingin
udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian
melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan
2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air
pendingin ke udara yang
melewati
celah-celah
radiator oleh dorongan kipas angin baru dijalankan dan suhu
dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh
thermostat 5.air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan
potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian
maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan
untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air
pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya
secara otomatis.
Sitim Pembangkitan (Gambar 4)
c.

Rangkuman
1. Pemeliharaan adalah: bentuk atau hal yang dikehendaki untuk
semua peralatan, baik disimpan di gudang, maupun yang
sedang beroperasi, atau dalam keadaan terpasang (stand by).
Pemeliharaan dikehendaki supaya semua peralatan siap dipakai
dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang murah, dan
kemungkinan kerusakannya seminimal mungkin.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

76

Pemeliharaan dengan kata lain, perbaikan dan perawatan serta


memperbaiki kemampuan atau daya tahan alat tersebut, dengan
sendirinya akan dapat mengurangi biaya operasi dan akan
mengurangi waktu istirahatnya/waktu berhentinya mesin-mesin
(down time).
2. Prosedur pemeliharaan genset meliputi pemeliharaan pada
penggeraknya dan pemeliharaan pada pembangkitnya.
Pemeliharaan pada penggeraknya antara lain meliputi :
b. Pemeliharaan bahan bakarnya
c. Pemeliharaan pendinginnya
d. Pemeliharaan pelumasnya
Pemeliharaan pada pembangkitnya antara lain meliputi :
a. Pemeliharaan pada kumparannya
b. Pemeliharaan pada lamelnya
c. Pemeliharaan pada sikatnya
d.

Tugas
Buatlah rangkuman atau ringkasan mengenai genset dengan cara :
1. Mencari Buku Petunjuk (Operatiing Instructions) cukup satu
merek
2. Melakukan kunjungan industri atau pabrik yang mempunyai
Power House sendiri yang berdekatan dengan sekolah Anda

e.

Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat
1. Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan
2. Apakah akibatnya jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan
baik
3. Jelaskan hubungan antara pemeliharaan dengan biaya
4. Jelaskan tujuan dari pemeliharaan
5. Jelaskan perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan
6. Apakah yang dimaksud dengan genset
7. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara genset dengan
generator
8. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset
9. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dipelihara pada bagian
penggeraknya (diesel)
10.
Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dirawat pada bagian
pembangkitnya (generator)

f.

Kunci Jawaban

Modul : PTL.OPS.003(2).A

77

1. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang terencana yang


bertujuan agar peralatan selalu dalam keadaan siap operasi atau
siap pakai
2. Jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan baik berakibat usia
peralatan atau mesin tidak berumur panjang atau cepat rusak.
3. Hubungan antara pemeliharaan dengan biaya adalah jika
pemeliharaan tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
berlaku maka kerusakan akan cepat timbul sehingga perlu biaya
perbaikan serta kerugian produksi akibat alat atau mesin yang
tidak berfungsi atau rusak dan sebaliknya jika pemeliharaan
dilaksanakan sesuai dengan prosedur maka biaya akan sangat
kecil.
4. Tujuan pemeliharaan adalah mencegah atau menghindari
adanya kerusakan pada peralatan atau mesin sehingga
peralatan atau mesin tersebut dapat berumur panjang dan
produksi tetapberlangsung
5. Perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan yaitu
pemeliharaan adalah suatu proses untuk menghindari agar
peralatan tidak cepat rusak atau tidak ada gangguan
( preventive ) sedangkan perbaikan adalah suatu proses
penggantian komponen atau peralatan yang terganggu atau
rusak ( coorrective )
6. Genset adalah suatu pembangkit tenaga listrik yang umumnya
dihubungkan atau dikopel dengan suatu engine (motor diesel)
dan biasanya digunakan pada waktu-waktu tertentu
7. Persamaan dan perbedaan antara genset dan generator adalah
sama-sama merupakan pembangkit tenaga listrik (mengubah
tenaga mekanik menjadi tenaga listrik) sedangkan perbedaanya
genset sudah langsung dikopel dengan penggeraknya dan
dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sedangkan generator
belum diberi penggerak dan dioperasikan terus menerus (waktu
yang rtelatip lama)
8. Prosedur pemeliharaan genset biasanya dilakukan dengan 2 cara
kegiatan yaitu :

Secara rutin (harian) yang terutama mencakup


masalah kebersihan atau fisik

Secara
berkala
yang
terutama
mencakup
pemeliharaan visual (misal ada yang retak, kendor
dsb) dan pemeriksaan dengan alat uji ( tahanan
isolasi dsb)
9. 3 hal pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya
(diesel) yaitu : pelumasnya, pendinginnya dan bahan bakarnya
10.
3 hal pokok yang ahrus dipelihara pada pembangkitnya
(generatornya) yaitu alur-alur lamel komutator dan cincin
seretnya, sikat-sikatnya dan kumparan stator dan rotornya.

Modul : PTL.OPS.003(2).A

78

g.

Lembar Kerja
1.
2.
3.

Jelaskan prosedur pemeliharaan genset baik pada


penggeraknya atau pada pembangkinya
Identifikasi konstruksi genset yang terera pada gambar
dibawah ini
Jelaskan prinsip kerjanya

BAB III
EVALUASI

Modul : PTL.OPS.003(2).A

79

A. Test Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas
1. Sebutkan persyaratan mesin disel yang baik pada gen set
sebagai pengerak mula
2. Apa fungsi dari radiator dan kipas angin atau blower
3. Apa fungsi dari Voltage regulator dan governor
4. Sebutkan meter-meter pada panel genset
5. Bagaimana langkah-langkah menghidupkan generator set.
6. Bagaimana langkah-langkah mematikan generator set
7. Bagaimana syarat-syarat memparalelkan gen set
8. Apa keuntungan-keuntungan gen set diparalel
9. Apa yang anda lakukan dalam pemeliharaan gen set
10. Mengapa generator set kalau tidak dioperasikan perlu
dipanaskan atau dihidupkan tanpa beban beberapa saat ?
Pedoman Nilai Teori
No. Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Skor
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

Bobot
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1

Keterangan

B. Test Praktek
-

Lakukan langkah-langkah menghidupkan dan mematikan generator


set , amatilah seluruh penunjukkan alat ukur pada gen set serta
kinerja peralatan lainnya
Buatlah catatan-catatan apabila ada permasalahan
Buatlah laporan pengoperasian.

C. Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Satu unit generator set lengkap
2. Peralatan tangan
3. Multi meter
Keselamata kerja

Modul : PTL.OPS.003(2).A

80

1. Ikutilah langkah pengoeprasian gen set


2. Jangan menutup (ON) saklar utama sebelum gens et bekerja
dengan benar
3. Ikutilah semua petunjuk ayng ada dalam melakukan percobaan
Langkah Kerja
1. Amatilah sleuruh komponen gen set, catat nama, fungsi dan
kondisi kerja komponen
2. Cek batery, kondisi air pendingin, oil dan bahan bakarnya
3. Putar stir gas setengahnya
4. Masukkan saklar baterai ke atas (ON) hidupkan gen set dengan
kunci kontak pada posisi (ON)
5. Hidupkan gens et beberapa saat baru putarlah gas hingga
putaran, tegangand an frekwensi sesuai dengan nama plat.
6. Masukkan saklar pada panel gens et dan saklar utama
7. Setelah hidup ebebrapa saat, kemudian matikan gen set
dengan cara membuka saklar panel dan saklar uatama dahulu
8. Turunkan dengan memutar stir gas hingga putaran rendah
9. Hentikan gen set dengan menekan tombol OFF dan putar kunci
kontak pada posisi OFF, baru buka saklar batery
10. Buatlah laporan pengoperasiannya.
D. Lembaran Penilaian Praktek
Nama
:
No. Induk
:
Program Keahlian :
Nama Jenis Pekerjaan
: Mengoeprasikan Gen Set

PEDOMAN PENILAIAN
No.
I

Aspek Penilaian
Persiapan Peralatan
4. Persiapan alat
5. Persiapan
bahan
Sub Total

Modul : PTL.OPS.003(2).A

Skor
Max

Skor Paralel

Keterang
an

5
5
10

81

II

III

IV

VI

Persiapan awal
1.1. Pengecekan baterai
1.2. Pengecekan air
pendingin
1.3. Pengecekan oil
1.4. Pengecekan bahan
bakar
Sub Total
Proses ( Sistem atika &
Cara kerja )
3.1. Cara menghidupkan
gen set
3.2. Cara mematikan gen
set
3.3. Cara melakukan
perawatan
Sub total
Kualitas Produk Kerja
4.1.
Hasil tegangan gen
set
4.2. Hasil frekwensi gen
set
4.3. Hasil putaran gen set
4.4. Hubungan gen set
dengan beban
4.5. Kesepatan kerja
Sub Total
Sikap Kerja
5.1. Prosedur Kerja
5.2. Keselamatan kerja
Sub Total
Laporan
Total

5
5
5
5
20
10
10
5
25
5
5
5
5
5
25
5
5
10
10
100

BAB IV
PENUTUP

Modul : PTL.OPS.003(2).A

82

Setelah menyelesaikan mdul ini atau sudah dapat mengoeprasikan dan


bisa mengamati dan menaggulangi masalah operasi generator set
secara individu, maka anda berhak untuk mengikuti test praktek untuk
uji kompetensi yang anda telah di pelajari. Dan apabila anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan (7,00) dari hasil evaluasi dalam modul ini
anda berhak untuk mengikuti atau melanjutkan ke modul berikutnya.
Mintalah pada pengajar atau instruktur untuk melakukan uji kompetensi
dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia
industri/ dunia usaha atau asosiasi profesi yang berkompetens apabila
anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila anda
telah menyelsaeikan seluruh evaluai dari setiap modul, maka hasil ayng
berupa nilai dari isntruktur berupa porto folio dapat dijasikdan sebagai
bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian
selanjutnya hasil etrsebut dapat dijadikan sebagai penentu standart
pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat anda berhak
mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh dunai industri/ dunia
suaha atau asosiasi forfesi.
Hasil dari penilaian juga akan dituangkan dalam buku skil passport dan
buku raport akhir pemelajaran akan diberikan kepada anda.

DAFTAR PUSTAKA

Modul : PTL.OPS.003(2).A

83

Abdul Kadir ( 1980). Mesin serempak. Penerbit Djambatan Jakarta


Karyanto, E ( 2000). Panduan Reparasi Mesin Diesel. Penerbit Pedoman
Ilmu Jaya Jakarta
Sinolungan AE ( 1993). Pemeliharaan dan Pemeriksaan Terhadap Alat
Pengaman di kilang PPT Migas. PPt Migas Cepu
Tim Pusdiklat PLN ( 1990) . Bahan Pendidikan dan Pelatihan Operasi
Pemeliharaan PLTD( Teknik Diesel). Pusat Pendidikan dan Latihan PLN
Jakarta.
Yohanes Sri Wijayanto. Laporan Praktek Industri. Maha Peserta Diklat FT
UNY di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Yogyakarat 2001
Zaenal Abidin. Laporan praktek ndustri Maha Peserta Diklat FT UNY di
PPT Migas Cepu, Yogyakarta
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Buku Pegangan Siswa Kerja
paralel Generator 3 phasa Jakarat tahun 1990/1991
Guruh Ripino dkk, laporan prakerin di PTl telkom Catu Daya, Bandung
1988
Drs. Sunyato, Mesin Lsitrik, IKIP Yogya, 1982

Modul : PTL.OPS.003(2).A

84

You might also like