Professional Documents
Culture Documents
PTL.OPS.00
6
PTL.OPS.00
5
PTL.OPS.00
4
PTL.HAR.00
7
PTL.HAR.0
12
PTL.HAR.00
3
PTL.KON.00
6
PTL.HAR.00
9
PTL.KON.00
2
PTL.KON.007
PTL.KON.00
1
PTL.KON.00
8
PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK PEMANFAATAN ENERGI
PTL.OPS.00
1
PTL.OPS.00
2
PTL.HAR.00
1
PTL.HAR.00
5
PTL.HAR.00
2
PTL.HAR.0
06
PTL.HAR.00
4
PTL.HAR.00
8
PTL.OPS.00
3
PTL.HAR.01
1
PTL.HAR.02
6
JUDUL KOMPETENSI
JUDUL MODUL
KODE MODUL
PTL.KON.001(1)A
Melaksanakan persiapan
pekerjaan awal
Melaksanakan persiapan
pekerjaan awal
M.PTL.KON.001
PTL.KON.002(1).A
M.PTL.KON.002
PTL.KON.007(1).A
M.PTL.KON.007
PTL.KON. 008(1).A
M.PTL.KON.008
PTL.HAR.003(1).A
M.PTL.HAR.003
PTL.KON.006(1).A
M.PTL.KON.006
PTL.HAR.009(1).A
M.PTL.HAR.009
PTL.OPS.001(2).A
Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan rendah
Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan rendah
M.PTL.OPS.001
PTL.OPS.002(2).A
Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan tinggi
Mengoperasikan peralatan
pengalih daya tegangan tinggi
M.PTL.OPS.002
PTL.HAR.011(1).A
M.PTL.HAR.011
PTL.HAR.002(1).A
M.PTL.HAR.002
PTL.HAR.006(1).A
KET.
vi
KODE
KOMPETENSI
JUDUL KOMPETENSI
PTL.HAR.026(1).A
M.PTL.HAR.026
PTL.HAR.001(1).A
M.PTL.HAR.001
PTL.HAR.005(1).A
M.PTL.HAR.006
PTL.OPS.004(1).A
Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektromekanik
Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektromekanik
M.PTL.OPS.004
PTL.OPS.005(2).A
Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektronik
Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali
elektronik
M.PTL.OPS.005
PTL.OPS.006(2).A
Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali PLC
Mengoperasikan mesin
produksi dengan kendali PLC
M.PTL.OPS.006
PTL.HAR.007(1).A
M.PTL.HAR.007
PTL.HAR.012(1).A
M.PTL.HAR.012
PTL.HAR.004(1).A
M.PTL.HAR.004
PTL.OPS.003(2).A
Mengoperasikan genset
Mengoperasikan genset
M.PTL.OPS.003
JUDUL MODUL
KODE MODUL
KET.
vii
GLOSSARY
Ohm Sakelar
Interlock
Exciter
Auto Voltage Regulator
Normally Open (NO)
Normally Closed
Governor
Precleaner filter
Fuel injection pump
Knalpot
Emergency Stop
Over Speel
Under speed
Low Water Level
Of
generator set
Automatic
secara
Trial Service
beroperasi
Manual Service
Manual Starting
Manual Stoping
manual
Signal Test
alatHorn of
alatRelease
indikator
Start
Tombol
: Saklar Pemilih
: Kondisi dua saklar yang bekerja berlawanan
: Penguat magnet pada generator
: Stabilisator tegangan pada generator
: Keadaan normal kontak terbuka
: Keadaan normal kontak tertutup
: Pengaturan Putaran
: Saringan permulaan
: pompa bahan bakar tekanan tinggi
: Saluran pembuangan
: Mematikan mesin darurat
: Putaran berlebihan
: Putaran rendah
: Level air radiator terlalu rendah
: Tombol untuk mengintruksikan operasi
Berhenti
: Tombol untuk mengintruksikan operasi bekerja
Otomatis
: Tombol untuk percobaan unit Gen Set
Beban
: Tomboluntuk mesin beroperasi secara manual
: Tombol untuk start mesin secara manusia
: Tombol untuk instruksi mesin berhenti secara
: Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau
Alat indikator
: Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau
Alat indikator
: Tombol untuk mematikan lampu-lampu
Yang menyala
: Tombol untuk mengoperasikan generator set.
Ini bekerja jika tombol manual starting bekerja
Modul : PTL.OPS.003(2).A
Start Fault
lampu
Engine Running
Supervision On
secara
BAB I
PENDAHULUAN
Dekripsi Modul
Mengoperasikan generator Set (gen set) pada Industri merupakan
modul teori dan praktikum berisikan pengoperasian pembangkit listrik di
industri, baik itu secara manual.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar yaitu kegiatan pertama
tentang menghidupkan dan mematikan pembangkit listrik di industri
(gen set manual) yang di dalamnya mencakup pentingnya keberadaan
gen set, peralatan yang terdapat pada unit gen set serta praktek,
menghidupkan dan mematikan gen set manual, kegiatan belajar kedua
tentang memparalel dua genset yang di dalamnya mencakup syaratsyarat memparalael dua buah gen set dan praktek memparalel dua
buah gen set serta kegiatan belajar ketiga tentang mengoperasikan gen
set otomatis.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
Prasarat.
Untuk melaksanakan modul mengoperasikan genset memerlukan
kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat yaitu :
Menguasai Kompetensi sebelumnya (PTK KON.001. PTL KON 002. PTL
KON 007. PTL KON.008)
Peserta diklat telah memahami dasar mesin listrik
Peserta diklat telah memahami prinsip kerja mesin disel/bensin
Peserta diklat telah dapat menggunakan alat ukur listrik
Peserta diklat telah dapat mengoperasikan mesin listrik
Peserta diklat telah mempelajari alat kontrol/proteksi mesin listrik
Modul : PTL.OPS.003(2).A
10
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL
Modul Pemelajaran ini menggunakan sistem pelatihan berbasis
Kompetensi yang terdiri dari pengetahuan ( knowledge), keterampilan
(skill) dan sikap ( attitude) yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah
pada apa yang dapat dilakukan peserta diklat setelah mengikuti
pelatihan.
Dalah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan berbasis
kompetensi adalah penguasaan individu terhadap bidang pengetahuan,
keterampilan dan sikap secara nyata di tempat kerja.
Dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya adalah pada
pencapaian kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan
waktu tertentu. Dengan demikian maka dimungkinkan setiap peserta
pelatihan memelukan atau menghabiskan waktu yang berbeda-beda
dalam mempelajari modul guna mencapai suatu kompetensi tertentu.
Setelah anda mempelajari modul ini, kemudian dilakukan evaluasi dan ji
kompetensi ternyata belumm mencapai tingkat kompetensi tertentu
pada kesempatan pertama maka pelatih akan mengatur rencana
bersama anda untuk mempelajari dan memebri kesempatan kembali.
Modul terdiri atas tiga kegiatan belajar. Adapaun langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk mempelajari modul in :
Modul : PTL.OPS.003(2).A
11
TUJUAN AKHIR
Setelah peserta diklat mempelajari atau mempraktekkan modul ini
dengan melalui proses evaluasi, baik dari pengetahuan, keterampilan
dan sikap diharapkan peserta diklat dapat ( kompetens) dalam
mengoperasikan gen set baik di kalangan rumah tangga, hotel. Rumah
sakit maupun di industri.
Kompetensi :
Kompetensi
Kode
Durasi Waktu
Modul : PTL.OPS.003(2).A
12
KOMPETENSI
: Mengoperasikan Gen Set
KODE
: PTL.OPS.003(2).A
DURASI PEMELAJARAN : 120 jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
KONDISI KERJA
SUB
KOMPETENSI
1. Menganalisa
data operasi
2. Mempersiapk
an
pengoperasi
an
KRITERIA KINERJA
Data unjuk kerja
peralatan
dibandingkan
dengan standar
yang ditetapkan
Diagram kerja
pengoperasian
dipahami
berdasarkan
standar yang
berlaku
Pekerjaan
pengoperasian
disiapkan sesuai
dengan kebijakan
dan prosedur
standar K3 yang
Modul : PTL.OPS.003(2).A
A
2
B
2
C
2
D
2
E
1
F
2
G
1
Memahami
prosedur
pengoperasian
gen set
Mengisi
check
list
persiapan
pengoperasian
gen set
SUB
KOMPETENSI
3. Melaksanaka
n
pengoperasi
an
4. Mengamati
dan
KRITERIA KINERJA
berlaku
Personel yang
berwenang
dikoordinasikan
untuk meyakinkan
bahwa
pelaksanaan
persiapan
terkoordinasi
secara efektif
dengan pihak lain
yang terkait
Urutan persiapan
dilaksanakan
berdasarkan check
list yang
ditetapkan sesuai
SOP
Start Up
dilaksanakan
sesuai urutan
kerja berdasarkan
SOP
Unit dioperasikan
sampai dengan
kecepatan nominal
tanpa beban
Shut Down unit
dilaksanakan
menggunakan
urutan kerja
berdasarkan SOP
Kondisi gangguan
dianalisa
Modul : PTL.OPS.003(2).A
LINGKUP BELAJAR
Mentaati prosedur
pengoperasian
dengan benar
Melakukan
start
up
pengoperasian
gen set
Mengoperasik
an gen set
tanpa bena
Melakukan
shut down gen
set
Mengamati gen
set
selama
beroperasi
Mengkonsultasika
n
alternatif
Menganalisa
gangguan
Mengatasi
gangguan pada
14
SUB
KOMPETENSI
menganggul
angi masalah
operasi
5. Membuat
laporan
pengoperasi
an
KRITERIA KINERJA
berdasarkan
instruction manual
dan logic
sequence
Alternatif
pemecahan
masalah
gangguan
dikonsultasikan
dengan pihak
terkait
Pemecahan
masalah
gangguan
dilaksanakan
sampai gangguan
diselesaikan
Laporan dibuat
sesuai dengan
format dan
prosedur yang
ditetapkan oleh
perusahaan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
LINGKUP BELAJAR
Mentaati prosedur
pembuatan
laporan
Memahami
cara membuat
laporan
pengoperasian
gen set
Membuat
laporan
pengoperasian
gen set.
15
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur
mekanisme pemelajaran sebagai berikut:
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat petunjuk
Penggunaan modul
Kerjakan sek
kemampuan
Nilai < = 7
Nilai < = 7
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 2
Nilai < 7
Evaluasi
Tertulis
Praktek
Nilai > = 7
Modul
berikutnya/ Uji
Kompetensi
CEK KEMAMPUAN
Modul : PTL.OPS.003(2).A
Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah peserta diklat telah
memahami keselamatan materi modul yang meragukan kepada Kriteria
Unjuk Kerja yang diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk
dapat memperoleh kompetensi utama dalam mengoperasikan gen set.
No.
1.
Pertanyaan
Ya
Tida
k
Keterang
an
2.
3.
4.
Apakah anda dapat menyebutkan aat
pengendali generator set
5.
Apakah anda dapat melakukan persiapan
sebelum mengoperasikan generator set
6.
Apakah anda bisa menerangkan proses
pengoperasian generator set
7.
Apakah anda dapat menerangkan
memparalelkan generator set
8.
Apakah yang anda dapat lakukan
perawatan generator set
Kesimpulan
Apabila peserta diklat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dengan dibuktikan jawaban yang benar dan data tertulis maupun
praktek. Maka pembimbing dapat melakukan uji kompetensi secara
intern dan dapat merekomodasikan untuk di uji oleh external (du/di)
Modul : PTL.OPS.003(2).A
17
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi
: Mengoperasikan Generator Set
Kode Modul
: MPTL OPS 003 (2) A
Durasi Pemelajaran : 120 jam @ 45 menit
Tangga
Waktu
l
9 jam
6 jam
6 jam
v
v
v
6 jam
36
jam
Kegiatan Belajar 2
Menghidupkan
dan mematikan
gen set manual
Kegiatan Belajar 3
Mengoperasik
an generator set
otomatis
Kegiatan Belajar 4
Pemeliharaan dan
perawatan
generator set
Evaluasi
Teori
Praktek
Modul : PTL.OPS.003(2).A
Tempat Belajar
Indust
Sekolah ri
Alasan
perubah
an
Tanda
tangan
30
jam
15
jam
v
12
jam
18
B. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar I
Tujuan Kegiatan belajar I
- Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :
1) Menjelaskan fungsi dari mesin diesel pada generator set
2) Mengidentifikasi bagian-bagian generator set
3) Menjelaskan prinsip ekrja generator 3 phasa
4) Menyebutkan alat pengendali generator 3 pahasa
5) Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan generator set
6) Menjelaskan fungsi perlengkapan generator set
7) Menjelaskan perlunya kerja paralel generator 3 pahasa
8) Menyebutkan syarat-syarat paralel generator 3 pahasa
9) Menentukan prosedur kerja paralel generator 3 pahsa
10) Melakukan kerja paralel generator 3 phasa
Modul : PTL.OPS.003(2).A
19
KEGIATAN BELAJAR1
Generator Set
A. Mesin Diesel
1. Prinsip-prinsip Diesel
Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin
diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga pada out put statornya menghasilkan Ggl. Mesin Diesel
termasuk mesin kalor yang mengubah tenaga panas menjadi
tenaga gerak. Tenaga panas diperoleh dari proses pembakaran
solar dengan bantuan oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran
itu dipergunakan untuk menggerakkan torak secara gerak
translasi.
Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing
road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan
gerak berputar pada poros engkol.
Demikian juga sebaliknya gerak rantai dari poros engkol dan rotor
disambung secara kopling. Dengan adanya rotor yang diputra oleh
mesin diesel, sedangkan kepada gulungan rotor diberikan arus
listrik searahm, maka pada pihak stator terbangkit out put
tegangan : bolak balik. Untuk mendapatkan putaran yang stabil
diperlukan sistem Governor ( pengaturan putaran ) dan VR
( Voltage Regulator).
2. Diesel sebagai Pengerak Mula
Syarat-syarat untuk mendapatkan diesel sebagai penggerak mula
yang baik diperlukan :
a. Bahannya dari logam yang berkualitas baik
b. Sistem pengaturan bahan bakar dan bahan bakarnya sendiri
(solar) harus baik dari tangki utama, tangki harian dalam
pompa injeksi ( injection pump) sampai masuk dalam
pembakaran silinder.
c. Sistem pelumasan, jenis oli, seluruh sistem pelumasan silinder
harus tepat dan baik
d. Sistem pendinginan yang baik yaitu pendinginan dengan
udara maupun dengan air.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
20
Keterangan Gambar
1. Tangki bahan bakar utama
2. Pompa pengisi bahan bakar
3. Tangki bahan bakar harian
4. Saringan permulaan ( precleaner-Filter )
5. Pompa tekanan rendah pengatur bahan bakar
6. Saringan bahan bakar
7. Pompa bahan bakar tekanan tinggi ( fuel injection pump)
8. Penyemprot bahan bakar ( injector )
9. Pipa saluran kelebihan bahan bakar
a. Cara Kerja Sistem Penyaluran bahan bakar
Bahan bakar dari tangki utama (1) dialirkan oleh pompa (2)
ketangki harian (3) dari tangki harian karena gaya berat bahan
bakar sendiri ( isapan dari pompa), bahan bakar mengalir melalui
filter permulaan (4) diteruskan kesaringan (6). Bahan bakar
melalui asrinan (6) kemudian dialirkan kepompa tekanan tinggi (7)
dan diteruskan ke penyemprot ( injector) bahan bakar (8). Bahan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
21
b. Fungsi saringan
Saringan bahan bakar diperlukan untuk menyaring kotoran
kedalam pompa tekanan rendah. Pompa tekanan tinggi dan
penyemprot bahan bakar. Kotoran ini dapat mengakibatkan
kerusakan penyumbatan pada pompa, penyemprot dan saluran
bahan bakar. Fungsi dari pompa tekanan rendah ( penyalur)
diperlukan untuk mengalirkan mengalirkan bahan bakar ke pompa
tekanan tinggi, agar bahan bakar selalu memenuhi pompa
tekanan tinggi.
Pompa penyalur ini harus mempunyai tekanan yang lebih tinggi
dari tekanan Atmosfir supaya udara tidka masuk kedalam aliran
bahan bakar, bila udara masuk maka akan terjadi ganguan pada
mesin, yaitu terjadinya pembakaran yang tersendat-sendat dan
mesin tidak dapat beroperasi secara sempurna.
4. System Pelumasan
Untuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai
hubungan yang erat, maka gesekan antara permukaan benda
yang saling bergerak akan mengakibatkan timbulnya panas.
Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset
terjadi pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik.
Pelumasan adalah suatu system pemeliharaan/ perawatan
terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalahamasalah gerak, gesekan dan panas yang ketiga proses tersebut
paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam
masalah kestabilan mesin. Bila ketiga hal tersebut tidak
diperhatikan maka akan dapat mengakibatkan keausan dan suhu
yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian yang
bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap
masalah pelumasan sangat bermanfaat bagi perawatan mesin.
Minyak pelumas adalah suatu cairan yang dapat menetralisir ,
menstabilkan panas yang berlebihan, minyak pelumas adalah
suatu cairan yang berfungsi sebagai media penghantar
( penyerap) panas, juga sebagai pelicin atau pelancar gerak.
Minyak pelumas harus mempunyai persyaratan teknis sebagai
berikut :
a. Tahan terhadap panas
Modul : PTL.OPS.003(2).A
22
Keterangan
1. Oli balik dari turbo
2. Saringan oli
3. Katub pelangsung ( By pass ) untuk saringan oli
4. Bak Oli
5. Pompa Oli
6. Katub pelangsung untuk pendingin oli ( Oli cooler )
7. Salruan hisap
8. Pendingin oli
Prinsip kerja
Modul : PTL.OPS.003(2).A
23
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa
oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan
dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian
dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa
penunjang melingkar satu setengah ( 1 ) lingkar dnegan dinding
bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses
pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa
radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut,
tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa
yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang
mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin
sendiri. Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui
camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud
pengatur jarak rosker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian
menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah
antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke
bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal
dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa
kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga
masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
Memahami tentang fungsi dan bekerjanya pelumasan tersebut
harus dijaga jangan sampai sistem pelumasan terganggu,
gangguan gangguan dalam pelumasan dapat terjadi oleh
penyebab-penyebab sebagai berikut :
a. Oli dari jenis kualitas rendah ( di luar apec) oli palsu oli bekas
dan sebagainya
b. Banyak kotoran membebani oli ( tercampur air, lumpur-lumpur
dan lain sebagainya ).
c. Tersumbatnya saluran pelumasan
d. Rendahnya tekanan oli
Dengan memperhatikan penyebab-penyebab tersebut
diambil tindakan-tindakan pencegahan antara lain :
a. Pemeriksaan oli dan pengawasan terhadap kualitas oli
b. Penggantian oli secara rutine
c. Penggantian filter secara rutine
d. Pemeriksaan saluran pelumasan
e. Memperhatikan tekanan oli.
dapat
Keterangan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
24
Modul : PTL.OPS.003(2).A
25
Modul : PTL.OPS.003(2).A
26
Modul : PTL.OPS.003(2).A
27
Modul : PTL.OPS.003(2).A
28
Prinsip kerja :
Sikat mendapat tegangan searah dari sumber searah ( voltage
regulator) dimana tegangan yang diberikan kepada sikat tersebut
oleh voltage regulator telah diatur sehingga tegangan yang
diberikan pada sikat tersebut tetap konstan sesuai dengan
keperluan. Sumber searah dari VR yang telah melalui sikat ini,
mengalir lebih slip ring dan masuk ke bagian rotor yang diputra.
Pada bagian stator terbangkitlah medan magnet yaiut pada bagian
ujung kutub utara dan selatan. Diantara kedua ujung kutubnya akan
timbul garis gaya magnet ( fluksi) dan akibat adanya rotor yang
berputar yaitu kumparan jangkar diantara kutub utara dan selatan
ini, maka garis gaya magnet akan terpotong oleh kumparan jangkar.
Dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar,
keadaanya tidak selalu tetap, ada dalam keadaan netral artinya
kumparan jangkar sejajar dengan arah garis gaya magnetnya, ada
juga dalam keadaan emmotong garis gaya magnet sehingga
dihasilkan tegangan bolak balik.
Bila stator dari generator dibuat untuk menghasilkan listrik AC tiga
phasa maka out put generator juga dibuat dengan tiga phasa.
5. Generator Tanpa Sikat Arang
Modul : PTL.OPS.003(2).A
29
Prinsip Kerja :
Arus mengalir dari sumber arus searah voltage regulator. Alat ini
telah mengatur agar tegangan yang diberikan tetap konstan sesuai
dengan keperluan. Sumber arus DC dari VR ini mengalir kedalam
stator gulungan Exiter (A), maka alam stator exiter ini mengalir akan
timbullah medan magnet yang kemudian menginduksi gulungan
rotor exiter (B) yang berputar. Maka garis gaya magnet ( fluksi rotor
dari stator exiter (A) yang menginduksi rotor exiter (B) akan
terpotong oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena dalam
perpotongan oleh kumparan jangkar dari rotor exiter (B). Karena
dalam perpotongan garis gaya magnet oleh kumparan jangkar
diantara kutub utara dan selatan ini keadaannya tidak selalu tetap
yaitu ada dalam keadaan netral artinya kumparan jangkar
kedudukannya searah dengan garis gaya magnet ada juga dalam
keadaan memotong garis gaya magnet ada juga dalam keadaan
memotong garis gaya magnet sehingga timbullah beda potensial
yang biasa disebut dengan arus bolak balik AC. Kemudian arus AC ini
disearahkan oleh penyearah (C) yang kemudian mengalir ke
gulungan stator (D) hingga timbullah kembali garis gaya magnet di
kutub utara dan selatan stator tersebut. Kemudian garis gaya
magnet ii akan terpotong oleh kumparan jangkar yang keadaannya
tidak selalu tetap sehingga tiimbullah beda potensial yang biasa
disebut dengan arus AC untuk selanjutnya digunakan untuk mencatu
perangkat Telekomunikasi yang membutuhkan arus AC tersebut.
Bila pada bagian stator ini dibuat untuk menghasilkan energi listrik
tiga phasa maka dibuatlah out put dari generator yang juga dengan
tiga phasa.
16. Pengendalian Terhadap Sitem Kemagnetan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
30
Gambar 51
Mesin utama ( main machine), DC penguat utama ( main DC
exiter) dan DC penguat pembantu ( Pilot exiter) berada dalam
satu poros. Tegangan keluaran dari DC penguat pembantu
dipergunakan untuk memperkuat kemagnetan pada penguat
utama yang mana besar kecilnya arus yang mengalir pada mesin
DC utama dapat diatur dengan menggunakan Rheostat utama
( main rheostat) yang diatur dengan menggunakan Rheostat
utama ( main rheostoat) yang dapat dioperasikan secara manual
atau otomatis ( automatic regulator), sedangkan tegangan
keluaran dari mesin DC utama dipergunakan untuk memperkuat
pada kemagnetan mesin utama
b. Sebagai pengembangan, dengan adanya kemajuan teknologi
telah banyak suatu pembangkit yang mana sumber arus searah
sebagai arus penguat magnet tidak diperoleh dari generator arus
searah (DC), melainkan menggunakan rectifier ( penyearah).
Adapun skema rangkaian dari cara ini dapat dilukiskan seperti
gambar 52.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
31
Gambar 52
Tegangan keluaran dari sumber AC penguat ( Ac exiter)
disearhakan dengan menggunakan rectifier. Tegangan keluaran
sumber AC penguat ini disamping disearahkan untuk kepentingan
penguatan
sendiri,
juga
disearhkan
untuk
memperkuat
kemagnetan mesin utama.
Tegangan keluaran dari sumber AC penguat yang digunakan untuk
penguatan sendiri dikontrol dengan menggunakan regulator
utama ( main regulator) yang mana regulator ini dapat dikerjakan
dengan menggunakan seperangkat amplidin ( amplidyne set).
Penguatan dengan sistem ini sangat baik untuk mesin-mesin yang
sangat besar yang dapat mencapai ratusan MVA.
Adapun cara yang ketiga adalah suatu cara yang sering disebut
Brushlaless Exition.
Skema rangkaian cara inidapat dilukiskan seperti gambar 53.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
32
Modul : PTL.OPS.003(2).A
33
Modul : PTL.OPS.003(2).A
switch
34
Modul : PTL.OPS.003(2).A
35
Keterangan :
Sebenarnya untuk panel kontrol dapat dibuat otomatis penuh dan
selengkap mungki. Tetapi diperlukan rangkaian-rangkaian listrik
( rangkaian kontrol) yang cukup rumit,. Tentu saja komponenkomponen yang dipakai harus dari jenis yang terbaik. Sebab
pemakaian dari kualitas biasa-biasa saja sering mengalami
gangguan yang berakibat mesin tidak dapat bekerja walaupun
dalam kondisi yang baik.
5. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan yang dimaksudkan adalah hal-hal yang
dipasang pada diesel untuk mengetahui kondisi dari seluruh
sistemnya. Sistem-sitem yang ada di dalam diesel biasanya :
- Sistem bahan bakar
- Sistem udara masuk
- Sistem pelumasan
- Sistem starter, dan lain-lain
- Siswam pendinginan
a. Sistem Penyaluran Bahan Bakar
Bila filter bahan bakar kotor sebaiknya ada tanda / indikator
(alarm) Bila tekanan bahan bakar turun sebaiknya ada tanda atau
indikator ( alarm). Bila bahan bakar dalam tangki harian menuju
level jam operasi ada tanda daln lain sebagainya
b. Sistem Pelumasan
- Bila Tekanan minyak pelumas turun sebaiknya timbul alarm
- Bila tekanan minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm
- Bila suhu minyak pelumas tinggi sebaiknya timbul alarm, dan
lain sebagainya
c. Sistem Pendinginan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
36
Modul : PTL.OPS.003(2).A
37
dua
buah
Modul : PTL.OPS.003(2).A
38
Xs1 Xs 2
= ............................. (40)
Ra1 Ra 2
Ec
.........................................( 41)
2( Ra i. Xs )
Dengan arti :
Xs = Xs1 = Xs2
Ra = Ra1 = Ra2
Modul : PTL.OPS.003(2).A
39
Modul : PTL.OPS.003(2).A
40
Modul : PTL.OPS.003(2).A
41
Modul : PTL.OPS.003(2).A
42
Modul : PTL.OPS.003(2).A
43
c.
Rangkuman
a. Generator set dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga pada output statornya menghasilkan tegangan (ggl)
b. Sistem penyaluran bahan bakar
c. Bahan bakar dari tangki utama dialirkan oleh pompa ke tangki
harian, bahan bakar mengalir filter di alirkan ke pompa tekanan
tinggi diteruksn ke Injector bahan bakar kemudian kemblai ke
tangki harian melalui saringan
- Sistem pelumasan adalah sistem pemeliharaan atau perawatan
terhadap masalah malasah gerak, gesekan dan panas
- Sistem pendinginan digunakan untuk melindungi kewawetan
mesin akibat proses pembakaran mesin pendinginan generator
set dapat dilakukan dengan sistem pendinginan air dan udara
- Generator yang digunakan generator set adalah generator
dengan sikat dan generator tanpa sikat
- Pengendalian generator terhadap sistem kemagnetan yaitu
secara konvensional, rectifier dan Brushesr exitation
- Perlengkapan generator set yaitu voltage regulator/ Automativc
voltage Regulator, governor, indikator indikator dan alat
pengaman
- Kerja paralel generator pada generator set atau pusat
pembangkit listrik dilaksanakan dengan alasan antara lain ...
Kehandalan dalam pelayanan persuplaian, yaitu bila satu
generator rusak, kelangsungan pelayanan beban dapat
dipertahankan oleh kerja generator lain
Perbaikan dan pemeliharaan generator lebih mudah dan lebih
ekonomis
Penambahan unit dapat dipasang disesuaikan dengan
penambahan beban
Syart-syarat kerja paralel yang baik adalah
Tegangan terminal generator yang akan kerja paralel harus
sama
Frekwensi generator harus sama
Phasa dan urutan phasa harus sama
d.
Tugas
1. Buatlah Denah Tata letak dari generator set ayng baik dan benar
2. Tuliskan data-data yang terdapat pada generator set.
3. Tuliskan bagian-bagian yang terpenting dari generator set.
e.
Tes Formatif
1. Apa fungsi mesin diesel pada generator set
2. Bagaimna syarat-syarat minyak pelumas pada sistem pelumasan
3. Sebutkan sistem pendinginan pada generator set
Modul : PTL.OPS.003(2).A
44
4.
5.
6.
7.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
45
Modul : PTL.OPS.003(2).A
46
Kegiatan Belajar 2
a) Tujuan kegiatan belajar 2
Pada akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :
1) Menjelaskan penting keberadaan gen set
2) Menjelaskan cara kerja instalasi sentral tenaga listrik
3) Menghidupkan gen set secara manual
4) Mematikan gen set secara manual
5) Membuat laporan pengoperasian gen set
Menghidupkan dan Mematikan GenSet
1. Arti Penting Keberadaan Genset
Sentral tenaga listrik merupakan pusat disediakannya tenaga listrik
untuk kebutuhan di Industri, Instansi, Rumah Sakit, perhatian dan
sebagainya, Tenaga Listrik yang dibutuhkan tersedia secara terus
menerus yang umunya berasal dari PLN atau generator set C ) Gen
Set )
Pada umumnya karen beberapa pertimbangan akhirnya tenaga
listrik pertimbangan itu diantaranya :
a) Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkantenaga per KWh dari
unit generator lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan untuk
memperoleh per KWh dari PLN
b) Suku cadang dari diesel maupun generator semakin sulit
didapatkan, sedang suku cadang unit PLN diperolehnya lebih
mudah
c) Diesel memerlukan perawatan yang terus menerus misalnya
diadakan revisi kecil setiap 600 jam, revisi medium setiap 1700
jam, serta revisi besar setiap 5300 jam, yang berarti kurang
efisien bila dibandingkan dengan unit PLN.
d) Adanya bahan bakar minyak yang semakin mahal.
Untuk selanjutnya generator set disiapkan sebagai cadangan bila
unit PLN mengalami kerusakan. Penyambungan unit generator set
maupun unit PLN dengan jaringan distribusi dilayani oleh Omsakelar
( saklar pemilih). Dengan demikian tenaga listrik yang
dibutuhkannya hanya akan disuplay oleh satu unit saja, unit PLN
atau unit generator set dengan pelayanan Omsakelar.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
47
Modul : PTL.OPS.003(2).A
48
Modul : PTL.OPS.003(2).A
49
Rangkuman
-
Modul : PTL.OPS.003(2).A
50
Modul : PTL.OPS.003(2).A
51
Aspek Penilaian
Metoda
Pelaksanaan Kerja
Asepk Penilaian
1. Mengikuti langkah
kerja
2. Mentaati petunjuk
3. Mentaati
keselamatan kerja
4. Memakai alat yang
tepat dan
menggunakannya
Hasil Pelaksanaan 1. Persiapan
Kerja
2. Menghidupkan Gen
Set
3. Mematikan Gen Set
Penggunaan
Hanya untuk hasil kerja
waktu
yang baik dalam waktu
Jumlah Skor
Modul : PTL.OPS.003(2).A
Skor
Keteranga
n
5
5
5
5
20
30
20
10
100
52
Kegiatan Belajar 3
Tujuan Kegiatan Belajar 3
Pada Akhir pemelajaran peserta diklat diharapkan dapat :
1. Mengindentifikasi pengendali gen set otomatis
2. Menyebutkan perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis
3. Menjelaskan fungsi perlengkapan-perlengkapan gen set otomatis
4. Mengoperasikan gen set otomatis
5. Membuat laporan hasil praktek generator set otomatis
Kegiatan Belajar 3
Mengoperasikan Gen set Otomatis
Lembar Informasi
Untuk mempertinggi kontinuitas penyaluran tenagan listrik ke beban
maka diperlukan automaric Gen Set yang disingkat auto gen set
merupakan suatu peralatan atau perangkat untuk mengoperasikan
generator secara otomatis sebagai pemindah daya listrik yang disuplai
dari PLN. Jika sumber tenaga listrik ini mengalami gangguan maupun
mengalami pemadaman. Bila hal demikian terjadi maka secara otomatis
diesel sebagai pengerak atau tenaga pemutar untuk generator ini akan
dihasilkan tenaga listrik untuk menyuplai energi listrik ke beban sebagai
pengganti dari suplai energi listrik oleh sumber PLN. Oleh karena itu
kesinambungan dari suplai energi listrik ke industri tidak akan
mengalami gangguan atau pemutusan.
Automatic generator set adalah merupakan suatu panel pengendalian
generator yang ditempatkan dalam suatu ruangan khusus yang telah
dibuat dengan perencanaan yang sangat baik dari segi teknis maupun
dari
segi
ekonomi
sehingga
akan
mempermudah
dalam
Modul : PTL.OPS.003(2).A
53
Modul : PTL.OPS.003(2).A
54
Modul : PTL.OPS.003(2).A
55
Modul : PTL.OPS.003(2).A
56
a. Of
generator set
b. Automatic
secara
c. Trial Service
beroperasi
d. Manual Service
e. Manual Starting
f. Manual stoping
manual
g. Signal Test
alat alat
h. Horn Of
alat
i. Release
indikator
j. Start
Tombol
Tombol
untuk
mengintruksikan
operasi
berhenti
: Tombol untuk mengintruksikan oeprasi bekerja
otomatis
: Tombol untuk perconaan unit Gen Set
Tanpa Beban
: Tombol untuk mesin beroperasi secara manual
: Tombol untuk start mesin secara manusia
: Tombol untuk isntruksi mesin ebrhenti secara
: Tombol untuk memeriksa lampu-lampu atau
indikator
: Tombol untuk menghentikan lampu-lampu atau
-alat indikator
: Tombol untuk
mematikan
lampu-lampu
yang menyala
: Tombol untuk mengoperasikan generator set.
ini bekerja jika tombol manual starting bekerja
: Tombol untuk mengetahui gangguan lewat
k. Start Fault
lampu
l. Engine Running : Tombol untuk mengaktifkan indikator Gen Set
m.
Supervicion On : Tombol untuk memindahkan suplai
beban, secara
otomatis berdasarkan waktu yang telah
ditentukan
n. Low Oil Pressure : Indikator minyak pendingin mesin bertekanan
rendah
o. Temperature To High
:
Indikator
mesin
diesel
telah
bertemperature
p. Generator Over Load : Indikator generator terbebani lebih.
Rangkuman
Rangkaian Penegndalian generator otomatis adalah merupakan
penggabungan antara sistem magnetik, sistem elektronik dan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
57
antara sistem
Modul : PTL.OPS.003(2).A
58
Modul : PTL.OPS.003(2).A
59
Kegiatan Belajar 4
a.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
60
b.
Uraian Materi
1. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah mengusahakan agar peralatan selalu dalam
keadaan siap dipakai, sehingga hasil kegiatan dapat memuaskan.
Pada umumnya kita membicarakan tentang 2 (dua) macam
pemeliharaan.
Pemeliharaan pencegahan
Corrective maintenance.
Pemeliharaan Pencegahan :
Modul : PTL.OPS.003(2).A
61
Modul : PTL.OPS.003(2).A
62
Modul : PTL.OPS.003(2).A
63
4. Lager-lager dilumasi
5. Mengganti saringan minyak pelumas
6. Pelindung seng diperiksa
7. Penggerak ban diperiksa dan pompa air diberipelumas
8. Setelan katup dicek / disesuaikan
9. Setelan putaran dan selenoid pemati dicek dan
dilumasi
10.
Accu diperiksa
Setelah beroperasi 2000 jam kerja :
1. Lager-lager pompa pendingin dan rol-rol penunjang
diperiksa atau diganti
2. Kopling elastis dan dudukan elastis diperiksa
3. Katup-katup penyemprotan diperiksa
4. Saringan bahan bakar diganti
5. Lubang napas rumah engkol dibersihkan
6. Pipa-pipa udara diperiksa / dibersihkan
7. Thermostat-thermostat diperiksa
8. Pendingin air bersih mesin dengan pendingin tidak
langsung dibersihkan
9. Fungsi dan system pengaman dicek kembali
10.
Ruang-ruang air pendingin diperiksa
11.
Kompensator getaran diganti
12.
Tekanan kompresi diperiksa
13.
Oil cooler dibersihkan / diganti
14.
Kalborstel starter diperiksa / diganti
Setelah mencapai 4000 sampai 5000 jam kerja perlu
diadakan perawatan atau service tambahan ( Top
Overhoul )
Setelah mencapai 9000 jam kerja supaya diadakan
General Overhoul
Bila ditinjau berdasarkan penggunaan waktu
Bahan bakar
1. Harus dijaga agar segala sesuatunya bersih.
2. Siapkan bahan bakar dan harus selalu menggunakan
bahan bakar dengan mutu yang baik.
3. Buka tutup tangki bahan bakar.
4. Tuangkan minyak bahan bakar, saringan jangan
diangkat (dilepas).
5. Jika perlu bersihkan saringan bahan bakar.
6. Tutup kembali tangki bahan bakar.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
64
Modul : PTL.OPS.003(2).A
65
Modul : PTL.OPS.003(2).A
66
Modul : PTL.OPS.003(2).A
67
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
68
Modul : PTL.OPS.003(2).A
69
3.
4.
5.
6.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
70
Gambar 1
1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by _pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10.
Lager poros engkol( lager duduk)
11.
Lager ujung besar (lager putar)
12.
Lager poros-bubungan
13.
Spruyer penyemprot untuk pendinginan piston
14.
Piston
15.
Pengetuk tangkai
16.
Tangkai penolak
17.
Ayunan
18.
Pemadat udara (sistem. Turbine gas)
19.
Pipa ke pipa penyemprot
20.
Saluran pengembalian
Modul : PTL.OPS.003(2).A
71
Gambar 2.
1. Pompa penyemperot bahan bakar
2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir.
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10.
Pipa bahan bakar
tekanan tinggi
11.
Pipa peluap
Sistim pendinginan
Modul : PTL.OPS.003(2).A
72
Gambar 3
Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 sirkuit)
1. Pompa air untuk pendingin mesin
2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah
dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas
Modul : PTL.OPS.003(2).A
73
Gambar 4
1. Stator
2. Rotor
3. Exciter Rotor
4. Exciter Stator
5. N.D.E. Bracket
6. Cover N.D.E
7. Bearing O Ring N.D.E
8. Bearing N.D.E
9. Bearing Circlip N.D.E
10.
D.E.Bracket?Engine Adaptor
11.
D.E.Screen
12.
Coupling Disc
13.
Coupling Bolt
14.
Foot
15.
Frame Cover Bottom
16.
Frame Cover Top
17.
Air Inlert Cover
18.
Terminal Box Lid
19.
Endpanel D.E
20.
Endpanel N.D.E
21.
AVR
22.
Side Panel
23.
AVR Mounting Bracket
24.
Main Rectifier Assembly Forward
25.
Main Rectifier Assembly Reverse
26.
Varistor
27.
Dioda Forward Polarity
28.
Dioda Reverse Polarity
29.
Lifting Lug D.E
30.
Lifting Lug N.D.E
31.
Frame to Endbracket Adaptor Ring
32.
Main Terminal Panel
33.
Terminal Link
34.
Edging Strip
35.
Fan
36.
Foot Mounting Spacer
37.
Cap Screw
38.
AVR Access Cover
39.
AVR Anti Vibration Mounting Assembly
40.
Auxiliary Terminal Assembly
Modul : PTL.OPS.003(2).A
74
Modul : PTL.OPS.003(2).A
75
Rangkuman
1. Pemeliharaan adalah: bentuk atau hal yang dikehendaki untuk
semua peralatan, baik disimpan di gudang, maupun yang
sedang beroperasi, atau dalam keadaan terpasang (stand by).
Pemeliharaan dikehendaki supaya semua peralatan siap dipakai
dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang murah, dan
kemungkinan kerusakannya seminimal mungkin.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
76
Tugas
Buatlah rangkuman atau ringkasan mengenai genset dengan cara :
1. Mencari Buku Petunjuk (Operatiing Instructions) cukup satu
merek
2. Melakukan kunjungan industri atau pabrik yang mempunyai
Power House sendiri yang berdekatan dengan sekolah Anda
e.
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat
1. Apakah yang dimaksud dengan pemeliharaan
2. Apakah akibatnya jika pemeliharaan tidak dilaksanakan dengan
baik
3. Jelaskan hubungan antara pemeliharaan dengan biaya
4. Jelaskan tujuan dari pemeliharaan
5. Jelaskan perbedaan antara pemeliharaan dengan perbaikan
6. Apakah yang dimaksud dengan genset
7. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara genset dengan
generator
8. Jelaskan prosedur pemeliharaan genset
9. Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dipelihara pada bagian
penggeraknya (diesel)
10.
Sebutkan 3 bagian pokok yang harus dirawat pada bagian
pembangkitnya (generator)
f.
Kunci Jawaban
Modul : PTL.OPS.003(2).A
77
Secara
berkala
yang
terutama
mencakup
pemeliharaan visual (misal ada yang retak, kendor
dsb) dan pemeriksaan dengan alat uji ( tahanan
isolasi dsb)
9. 3 hal pokok yang harus dipelihara pada bagian penggeraknya
(diesel) yaitu : pelumasnya, pendinginnya dan bahan bakarnya
10.
3 hal pokok yang ahrus dipelihara pada pembangkitnya
(generatornya) yaitu alur-alur lamel komutator dan cincin
seretnya, sikat-sikatnya dan kumparan stator dan rotornya.
Modul : PTL.OPS.003(2).A
78
g.
Lembar Kerja
1.
2.
3.
BAB III
EVALUASI
Modul : PTL.OPS.003(2).A
79
A. Test Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas
1. Sebutkan persyaratan mesin disel yang baik pada gen set
sebagai pengerak mula
2. Apa fungsi dari radiator dan kipas angin atau blower
3. Apa fungsi dari Voltage regulator dan governor
4. Sebutkan meter-meter pada panel genset
5. Bagaimana langkah-langkah menghidupkan generator set.
6. Bagaimana langkah-langkah mematikan generator set
7. Bagaimana syarat-syarat memparalelkan gen set
8. Apa keuntungan-keuntungan gen set diparalel
9. Apa yang anda lakukan dalam pemeliharaan gen set
10. Mengapa generator set kalau tidak dioperasikan perlu
dipanaskan atau dihidupkan tanpa beban beberapa saat ?
Pedoman Nilai Teori
No. Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Bobot
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1
Keterangan
B. Test Praktek
-
C. Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Satu unit generator set lengkap
2. Peralatan tangan
3. Multi meter
Keselamata kerja
Modul : PTL.OPS.003(2).A
80
PEDOMAN PENILAIAN
No.
I
Aspek Penilaian
Persiapan Peralatan
4. Persiapan alat
5. Persiapan
bahan
Sub Total
Modul : PTL.OPS.003(2).A
Skor
Max
Skor Paralel
Keterang
an
5
5
10
81
II
III
IV
VI
Persiapan awal
1.1. Pengecekan baterai
1.2. Pengecekan air
pendingin
1.3. Pengecekan oil
1.4. Pengecekan bahan
bakar
Sub Total
Proses ( Sistem atika &
Cara kerja )
3.1. Cara menghidupkan
gen set
3.2. Cara mematikan gen
set
3.3. Cara melakukan
perawatan
Sub total
Kualitas Produk Kerja
4.1.
Hasil tegangan gen
set
4.2. Hasil frekwensi gen
set
4.3. Hasil putaran gen set
4.4. Hubungan gen set
dengan beban
4.5. Kesepatan kerja
Sub Total
Sikap Kerja
5.1. Prosedur Kerja
5.2. Keselamatan kerja
Sub Total
Laporan
Total
5
5
5
5
20
10
10
5
25
5
5
5
5
5
25
5
5
10
10
100
BAB IV
PENUTUP
Modul : PTL.OPS.003(2).A
82
DAFTAR PUSTAKA
Modul : PTL.OPS.003(2).A
83
Modul : PTL.OPS.003(2).A
84