You are on page 1of 12

Sistem saraf otonom

Fungsi
Fungsi visceral tubuh
Mengontrol tekanan arteri
Motilitas & sekresi GIT
Berkeringat
Pengaturan suhu tubuh dll
Semuanya involunter

Terdiri dari :
Sistem saraf simpatis
Sistem saraf parasimpatis

Sistem saraf simpatis


Neurotransmiter :
Preganglion : kolinergik (asetilkolin)
Postganglion : adrenergik
(norepinefrin)
Dimulai dari medulla spinalis T-1 dan
L-2

Sistem saraf parasimpatis


Neurotransmiter :
Preganglion : kolinergik (Ach)
Postganglion : kolinergik (Ach)
Berasal dari S2-S4

Transmisi neurohormonal
Pada keadaan istirahat, potensial membran :
-70mV ( karena kadar K di dalam sel >>>,
kadar Na dan Cl banyak di luar sel).
Keadaan istirahat ion Na tidak masuk ke sel
Bila ada depolarisasi yang mencapai ambang
rangsang permeabilitas ion Na Na
masuk ke dalam sel potensial istirahat
menjadi netral / positif
Diikuti repolarisasi, karena terhentinya
pemasukan ion Na dan keluarnya ion K.

Transmisi kolinergik
Enzim asetiltransferase
(kolinasetilase) : mengkatalisis
sintesis Ach
Kolinesterase : yang menghidrolisis
Ach menjadi kolin dan asam asetat.

2 macam reseptor kolinergik :


nikotinik dan muskarinik.
Aktivasi nikotinik menyebabkan
peningkatan permeabilitas ion Na
dan K sehingga terjadi depolarisasi.

Reseptor muskarinik ada 3 type : M1 di


ganglia, M2 di jantung, M3 di otot polos
dan kelenjar.
Reseptor M1 dan M3 menyebabkan
ion Ca intrasel kontraksi otot polos
dan sekresi kelenjar.
Aktivasi M2 hambatan adenil siklase
, aktivasi kanal K+ sebabkan efek
kronotropik dan inotropik negatif.

Transmisi adrenergik
Reseptornya : alfa dan beta.
Norepinefrin lebih merangsang alfa
daripada beta.
Epinefrin merangsang kedua reseptor
ini sama kuat.

Fungsi reseptor
Reseptor alfa :
Vasokonstriksi
Dilatasi iris
Kontraksi pilomotor
Relaksasi intestinal
Kontraksi intestinal sphincter
Kontraksi bladder sphincter

Reseptor beta :
Vasodilatasi
kontraksi miokardium
Relaksasi intestinal
Relaksasi uterus
bronkodilatasi

You might also like