You are on page 1of 4

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


Penggunaan Air Bersih

dr. Mariyah Qibtiyah

Dokter Internsip Angkatan XII


Periode 16 April 2014 15 April 2015
Puskesmas Karanganyar RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan
Kabupaten Pekalongan
Jawa Tengah

Latar Belakang
Akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu fondasi inti dari
masyarakat yang sehat, sejahtera dan damai. Hampir 50 persen rumah tangga di wilayah
perkotaan dan pedesaan di Indonesia kekurangan layanan-layanan dasar seperti ini. Sistem air
bersih dari sanitasi yang baik akan menghasilkan manfaat ekonomi, melindungi lingkungan
hidup dan vital bagi kesehatan manusia.
Masyarakat tidak selalu menyadari pentingnya kebersihan. Praktik-praktik kebersihan
yang ada seringkali tidak kondusif bagi kesehatan yang baik. Tingginya angka kejadian diare,
penyakit kulit, penyakit usus dan penyakit-penyakit lain yang berasal dari air dikalangan
masyarakat berpenghasilan rendah tetap menjadi halangan yang seringkali terjadi dalam
upaya meningkatkan kesehatan secara umum. Selain akses yang buruk terhadapa air bersih,
kegagalan untuk mendorong perubahan perilaku - khususnya dikalangan keluarga
berpenghasilan rendah dan penduduk di daerah kumuh telah memperburuk situasi air bersih
dan sanitasi di Indonesia. Sanitasi yang buruk juga menjadi penyumbang signifikan dari
polusi air-yang menambah biaya air yang aman bagi rumah tangga.
Permasalahan
Banyak penyakit yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi air yang mengandung
banyak bakteri terutama bakteri E-coli , dari sakit perut ringan hingga diare, disentri,kolera,
penyakit kulit seperti jerawat, gatal-gatal yang disebabkan air yang tidak bersih.Banyak kasus
kematian yang diakibatkan mengkonsumsi air yang tidak bersih, terutama pada bayi , anakanak dan para ibu.Dalam simposium internasional "Safe Dringking in Indonesia-Challanges
for 21th Century" , dinyatakan bahwa penyakit yang disebarkan melalui air menempati
peringkat ke tiga menurut statistik kesehatan. Hal itu terjadi karena kualitas air minum yang
masih buruk.Tercatat, 39 persen air minum perkotaan tercemar bakteri coli tinja. Akibatnya,
setiap tahun dilaporkan 100 ribu kejadian akibat penyakit yang disebabkan bakteri dan kuman
air. Apalagi, suhu udara di Indonesia yang relatif tinggi menyebabkan pertumbuhan bakteri
lebih cepat dibanding daerah dengan iklim sedang.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Bentuk kegiatan

: Penyuluhan

Tema

: Penggunaan Air Bersih

Sasaran

: warga desa Pedawang, Karanganyar

Tujuan

Mengetahui gambaran mengenai air bersih.


Mengetahui syarat-syarat air bersih, sumber dan cara memperoleh air bersih

Pelaksanaan
Bentuk kegiatan

: Penyuluhan

Tema

: Penggunaan Air Bersih

Hari/Tanggal

: Selasa, 18 November 2014

Waktu

: Pukul 09.00 11.00 WIB

Jumlah peserta

: 15 peserta

Monitoring dan Evaluasi

Pemberian materi berjalan dengan baik dan tertib


Peserta memperhatikan pemberian materi dengan baik
Peserta kurang aktif bertanya setelah sesi pemberian materi
Pekalongan, Desember 2014
Peserta

Pendamping

(dr. Mariyah Qibtiyah)

(dr. Suryadi)

Komentar / umpan balik dari pendamping :

LAPORAN PENYULUHAN
Nama Peserta

: dr. Mariyah Qibtiyah

Tanda tangan :

Nama Pendamping

: dr. Suryadi

Tanda tangan :

Nama Wahana

: Puskesmas Karanganyar

Tema Penyuluhan

: Penggunaan Air Bersih

Tujuan Penyuluhan

Mengetahui gambaran mengenai air bersih.


Mengetahui syarat-syarat air bersih, sumber dan cara

Hari/Tanggal

memperoleh air bersih


: Selasa, 18 November 2014

Waktu

: Pukul 09.00 11.00 WIB

Tempat

: Rumah Kader desa Pedawang, Kecamatan Karanganyar

Jumlah Peserta

: 15 peserta

Dokumentasi Kegiatan:

You might also like