You are on page 1of 1

ANALISIS DISKRIMINAN

Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, jika variabel tak bebas
(criterion) merupakan kategori (non-metrik, nominal atau ordinal, bersifat kualitatif)
sedangkan variabel bebas sebagai prediktor merupakan metrik (interval atau rasio,
bersifat kuantitatif) (Supranto, 2004). Pada dasarnya analisis diskriminan (discriminant
analysis) dapat dipergunakan untuk mengetahui variabel-variabel penciri yang
membedakan kelompok populasi yang ada juga dapat dipergunakan sebagai kriteria
pengelompokkan. Analisis diskriminan dilakukan berdasarkan perhitungan statistik
terhadap kelompok yang terlebih dahulu diketahui secara jelas dan mantap
pengelompokkannya. Metode fungsi diskriminan pada awalnya dikembangkan oleh
Ronald A. Fisher pada tahun 1936, sehingga fungsi diskriminan yang dibangun itu sering
pula disebut sebagai fungsi diskriminan linier Fisher. Dalam sebuah paper yang berjudul:
The Use of Multiple Measurements in Taxonomic Problems, Fisher menyatakan bahwa
apabila dua atau lebih populasi diukur dalam beberapa karakter X1, X2, ..., Xp, maka dapat
dibangun fungsi linier tertentu dari pengukuran itu dimana fungsi itu merupakan fungsi
pembeda (pemisah) terbaik bagi populasi-polulasi yang dipelajari. Fungsi linier yang
dibangun itu disebut sebagai fungsi diskriminan (discriminant function) (Gaspersz,
1995). Pembahasan mengenai analisis diskriminan ini dibahas lebih lanjut dalam Hair,
Anderson, Tatham, dan Black (2006).

You might also like