Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi
Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer menyatakan bahwa:
Sistem adalah kumpulan/ group dari sub sistem/ bagian/ komponen
apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu
sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan tertentu.
(2004:24)
Menurut West Chruchman yang dikutip oleh Krismiaji dalam bukunya
Sistem Informasi Akuntansi mengemukakan pengertian sistem yaitu:
Serangkaian
komponen
yang
dikoordinasi
untuk
mencapai
serangkaian tujuan.
(2002:2)
Dari pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa sebuah sistem
memiliki tiga karakteristik yaitu:
1. Komponen, yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan.
2.
3.
Tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi
komponen tersebut.
15
Sistem Tertutup
Sistem Relatif Tertutup
Sistem Terbuka
sistem Umpan Balik
(2002:4)
Keempat macam sistem tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Sistem Tertutup
Yaitu sistem secara total terisolisasi dari lingkunganya, tidak ada hubungan
dengan
16
2.2 Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi bersumber dari sebuah data, dimana data merupakan fakta yang
dimasukan kedalam, disimpan dan diproses oleh sebuah sistem informasi, dimana
informasi merupakan data yang telah terorganisir dan telah memiliki kegunaan
dan manfaat.
Menurut Barry E. Chusing yang dialihbahasakan oleh Lamidjan dalam
bukunya Sistem Informasi Akuntansi I Pendekatan Manual Penyusunan
Metode dan Prosedur yaitu:
Informasi diartikan sebagai keluaran (output) dari suatu pengolahan
data yang telah diorganisir dan berguna bagi orang yang menerima.
(2000:28)
Informasi merupakan hal yang sangat bernilai dan nilai suatu informasi
ditentukan oleh kualitas data yang ada. Jogiyanto Hartono dalam bukunya
Pengenalan Komputer, Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem
Informasi, dan Intelegensi Buatan, mendefinisikan bahwa:
Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang
digunakan untuk mengambil keputusan.
(2000:692)
17
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah
sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output yang bermanfaat bagi
pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.
berikut:
Relevan
Dapat dipercaya
Lengkap
Tepat waktu
Mudah dipahami
Dapat diuji kebenarannya
(2004
:46)
Karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
18
Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi
proses pembuatan keputusan.
peningkatan
efektifitas kerja. Seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam suatu organisasi
sistem informasi
19
20
21
komputer, sistem informasi dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan
lebih akuarat, meskipun investasi awal (jangka pendek) lebih besar.
Tujuan
Input
Output
Pengamanan dan Pengawasan
Pemrosesan
Insruksi dan Prosedur
Pemakai
Penyimpanan Data
(2000:67)
22
4. Penyimpanan Data
Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang akan datang. Data
yang disimpan ini harus diperbaharui
keterkiniannya.
5. Pemrosesan
Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan
komponen proses. Saat ini sebagian besar perusahaan mengelola datanya
dengan menggunakan komputer, agar dapat menghasilkan informasi secara
cepat dan akurat.
6. Insruksi dan Prosedur
Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan
informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak ( program )
komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan
data.
7. Pemakai
Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang
dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai.
8. Pengamanan dan Pengawasan
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat,
bebas dari berbagai kesalahan dan terlindungi dari akses tidak sah. Untuk
mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan
pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.
23
2.4 Akuntansi
2.4.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah bahasa bisnis, setiap organisasi menggunakannya
sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis, seperti saat pertukaran barang dengan
sejumlah uang dalam akuntansi dapat diistilahkan sebagai menjual atau membeli.
Karena akuntansi berfungsi sebagai bahasa bisnis maka masyarakat menganggap
menerapkan akuntansi dalam satu organisasi perusahaan merupakan keharusan.
24
Kegiatan Akuntansi
Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi,
pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.
25
Kegunaan Akuntansi
Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan
berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan
usaha yang bersangkutan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan
26
2. Auditing
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang
dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
3. Akuntansi Manajemen
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen
perusahaan.
4. Akuntansi Biaya
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya-biaya yang
dikeluarkan.
5. Akuntansi Perpajakan
Konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur
dan melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak.
6. Sistem Informasi
Bidang ini menyediakan inormasi keuangan maupun non keuangan yang
diperlikan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif.
7. Penganggaran
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu serta analisis dan
pengontrolan.
27
8. Akuntansi Pemerintahan
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksitransaksi yang terjadi dalam badan pemerintahan.
sistem
yang
memproses
data
dan
transaksi
guna
untuk
28
Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data yang terstruktur yaitu data
yang memenuhi fungsi sebagai berikut:
1. Keabsahan Formil yaitu telah melalui prosedur pembuatan data yang benar
yaitu jelas otorisasinya dan secara yuridis sah.
2. Keabsahan Materil, dalam arti data tersebut telah mewakili suatu transaksi
yang terjadi secara benar.
29
30
31
menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai. Ada
tiga fungsi atau peran SIA yang digunakan untuk mencapai tujuan utama tersebut
di atas. Seperti diungkapkan oleh Azhar Susanto dalam bukunya Sistem
Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer yaitu:
1. Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan
2. Mendukung proses pengambilan keputusan
3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung
jawabnya kepada pihak eksternal,
(2004:9)
Fungsi atau peranan SIA tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan. Suatu perusahaan agar dapat
tetap eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan
sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi.
2) Mendukung proses pengambilan keputusan, tujuan yang sama pentingnya dari
sistem informasi akuntansi adalah untuk memberi informasi yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan.
3) Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada
pihak eksternal, setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum.
Salah satu tanggung jawabnya adalah keharusannya memberi informasi
kepada pemakai yang berada di luar perusahaan atau stakeholder
yang
32
33
4)
Akurat
Relevan
Tepat waktu
Lengkap
(2004:14)
34
35
siklus
pemrosesan
transaksi
disarankan
bahwa
arus
transaksi
operasi
Siklus Pendapatan
Siklus pengeluaran
Siklus Keuangan
Siklus Produksi
(2003:136)
36
37
dan
perubahan
dalam
sumber
daya
tersebut.
SPK
Masukan
Pemrosesan
Penyimpanan
Keluaran
(2003:137)
38
Menangkap data
Menstandarkan
operasi
dengan
menunjukan
data
apa
yang
39
3) Penyimpanan
Buku besar dan berkas-berkas menyediakan penyimpanan data baik dalam
sistem manual maupun terkomputerisasi. Buku besar hutang dan buku besar
piutang adalah catatan nilai terakhir yang merupakan ikhtisar-ikhtisar
transaksi akuntansi-akuntansi keuangan perusahaan. Ayat debit-kredit adalah
masukan bagi setiap transaksi yang biasa disebut posting.
Berkas adalah kumpulan data yang terorganisasi. Terdapat beberapa jenis
berkas. Berkas transaksi adalah kumpulan data masukan transaksi, biasanya
memuat data yang lebih bersifat sementara dari pada permanen. Sebaliknya,
berkas master memuat data permanen atau yang akan digunakan secara terus
menerus. Pemrosesan mengubah data menjadi informasi. Manajemen lebih
tertarik pada ikhtisar data seperti total penjualan dan total saldo piutang
dagang dari pada rincian
40
Informasi Akuntansi
Konsep
dan
Pengembangan
Berbasis
41
42
(2003:8)
2.6 Efektivitas
Arens dan Lobbecke dalam bukunya Auditing An Integrated
Approach, menjelaskan mengenai pengertian efektivitas yaitu:
Efficiency and effectiveness of operations controls within an
organization are meant to encourage efficient and effective use of its
resources, including personnel, to optimize the company's goals. An
important part of these controls is accurate information for internal
decision making
(2003:289)
43
sebuah struktur
44
seluruh aspek kegiatan pada semua tingkatan wewenang yang ada pada
perusahaan.
Pengendalian (control) juga meliputi semua metode, kebijakan dan semua
prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan,
akurasi, dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya
Pengendalian Intern menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam bukunya
Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu:
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang di desain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan yaitu : keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan
efesiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
(2004:319.2)
Ikatan Akuntan Indonesia dalam
Intern
dapat
juga
disebut
sebagai
struktur
pengendalian intern.
(2004:319.1)
Maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan rangkaian
seluruh aktivitas yang telah terstruktur
melaksanakan
pengendalian
intern
ini
dewan
komisaris,
manajemen, dan personel lainnya harus mempunyai pandangan dan sikap yang
professional untuk memajukan atau meningkatkan hasil-hasil yang telah
dicapainya, dengan pemeriksaan berkesinambungan dan melakukan analisa atas
45
Sistem
46
sebagai alat bantu bagi manajemen dalam melindungi harta kekayaan perusahaan
dari segala bentuk kolusi dan pemborosan.
Suatu organisasi memiliki dua proses (aktivitas/sistem) utama, yaitu:
aktivitas/sistem operasi dan aktivitas/sistem informasi yang dikombinasikan
menjadi aktivitas/sistem bisnis. Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi
Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, mengemukakan
alasan utama melakukan pengendalian terhadap aktivitas bisnis adalah:
1) Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan dari
setiap aktivitas akan dicapai
2) Untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan
karena kejahatan, bahaya, atau kerugian yang disebabkan oleh
penipuan, kecurangan, atau penggelapan
3) Untuk meberikan jaminan yang meyakinkan dan dapat dipercaya
bahwa semua tanggung jawab hukum telah dipenuhi
(2004:98)
Jadi dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa alasan utama
digunakannya sistem pengendalian adalah untuk membantu mencapai tujuan dan
alasan lainnya untuk mengurangi resiko.
Berdasarkan laporan COSO yang dikutip oleh Sunarto dalam bukunya
Auditing, tujuan dari pengendalian internal yaitu:
1. Keandalan Laporan Keuangan
2. Kesesuaian dengan Undang-Undang dan Peraturan Yang Berlaku
3. Efektivitas dan Efisiensi Operasi
(2003:137)
47
Lingkungan Pengendalian
Penaksiran Resiko
Aktivitas Pengandalian
Informasi dan Komunikasi
Pemantauan
(2000:183)
48
pengendalian
merupakan
landasan
untuk
semua
unsur
Struktur organisasi
2. Penaksiran resiko
Penaksiran resiko untuk tujuan laporan keuagan adalah identitas, analisis dan
pengelolaan resiko entitas yang berkaitan dengan penyusutan laporan, sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap
resiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti:
a.
b.
c.
49
d.
e.
3. Aktivitas pengandalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk
memberiakan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen
dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan.
4. Informasi dan komunikasi
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan,
menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi suatu entitas serta
menyelenggarakan pertanggung jawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
Sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai bahwa
transaksi yang dicatat atau terjadi adalah :
a. Sah
b. Telah diotorisasi
c. Telah dicatat
d. Telah dinilai secara wajar
e. Telah digolongkan secara wajar
f. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya
50
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengandalian
internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang
semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain, maupun
pengoperasian pengandalain pada waktu yang tepat, untuk menentukan apakah
struktur pengendalian internal tersebut telah berjalan.
51
2. Gangguan
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena
personel secara keliru memenuhi perintah atau membuat kesalahan karena
kelalaian, tidak adanya perhatian, atau karena kelelahan. Perubahan yang
bersifat semantara atau permanen dalam personel dapat pula mengakibatkan
gangguan.
3. Kolusi
Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengandalian internal yang dibangun
untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidak beresan
atau tidak terditeksinya kecurangan oleh struktur pengendalian yang
dirancang.
4. Pengabaian oleh manajemen
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan
untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi manajemen, penyajian
keuangan yang berlebihan atau kepatuhan semu.
5. Biaya lawan manfaat
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian internal
tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian internal
tersebut. Karena pengukuran secara tepat baik biaya maupaun manfaat tidak
mungkin
dilakukan,
manajeman
harus
memperkirakan
dan
52
Pengendalian intern tidak dapat berfungsi dengan baik karena ada Ada
beberapa keterbatasan dari pengendalian internal seperti diungkapakan oleh Azhar
Susanto
dalam
bukunya
Sistem
Informasi
Akuntansi
Konsep
dan
Kesalahan (Error)
Kolusi (Collusion)
Penyimpangan Manajemen
Manfaat dan biaya,
(2004:117)
(Error),
Kesalahan
timbul
ketika
karyawan
melakukan
53
2.8 Pendapatan
Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan
yang dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti Penjualan, penghasilan jasa,
bunga, royalti dan sewa. Maksud dari pernyataan ini adalah mengatur perlakuan
akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi
tertentu. Pendapatan adalah sumber kehidupan dari suatu perusahaan, tanpa
adanya pendapatan maka kegiatan operasi perusahaan tidak bisa berjalan.
adalah
penghasilan
yang
timbul
dari
aktivitas
54
(2002:24)
55
2.8.3
berdasarkan jumlah yang dibebankan kepada konsumen atas barang dan jasa yang
diserahkan kepada mereka. Selain itu yang termasuk pendapatan adalah hasil
penjualan atau pertukaran selain barang dan jasa yang dihasilkan, misalnya
pendapatan bunga deposito serta deviden.
Menurut M.M Hanafi dan Abdul Halim dalam bukunya Analisis
Laporan Keuangan, mengemungkakan bahwa:
56
Penjualan kotor
Penjualan kotor adalah penjualan sebagaimana tercantum dalam faktur atau
jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan return dan potongan
penjualan.
Penjualan bersih
Penjualan bersih adalah penjualan yang diperoleh dari penjualan kotor
dikurangi return penjualan ditambah dengan potongan penjualan lain- lain.
Pendapatan bunga
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena telah
meminjamkan uangnya kepada pihak lain.
57
Pendapatan sewa
Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima perusahaan karena telah
menyewakan aktiva untuk perusahaan lain.
Menurut M.M Hanafi dan Abdul Halim dalam bukunya Analisis
58
non
operasi,
misalnya
sumbangan-
sumbangan,
subsidi
2.8.5
pendapatan
yang
memadai
akan
memungkinkan
59
Peyelesaian transaksi dan pencatatan tidak boleh dilakukan oleh satu orang
untuk mencegah terjadinya pelaksanaan pekarjaan yang ceroboh.
Bernomor urut untuk mencegah adanya dokumen yang hilang dan sebagai
alat bantu menemukan dokumen pada saat dibutuhkan dikemudian hari
60
61
62
George
H.
Bodnar
dan
William
S.
Hopwood
yang
Sistem Operasi
Sistem operasi dapat berjalan secara efektif
Sumber daya digunakan secara efisien
Dapat mengamankan sumber daya
63
2.
Sistem Informasi
Data yang dimasukan telah sah
Data yang dimasukan telah lengkap
Data yang dimasukan telah akurat
Data telah diupdate dengan lengkap
Data telah diupdate dengan akurat
(2004:99)
64