You are on page 1of 29

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI KELURAHAN TUGUREJO RT 4 RW 3
TUGU SEMARANG

Disusun Oleh :
1. Achyat Nurqoriah W
(12.001)
2. Afifah Dyah Wulan P
(12.003)
3. Aini Yuniawati
(12.005)
4. Akhmad Priyantono
(12.007)
5. Ali Fuadi
(12.009)
6. Anik Eliyati
(12.011)
7. Ardans Yudha Irawan
(12.013)
8. Arif kurniawati
(12.015)
9. Arun Prastiyo
(12.017)
10. Chonid Ulfiana M
(12.019)
11. Dewi Utari
(12.021)
12. Dwi Mega
(12.023)
13. Dwi Teguh W
(12.025)
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/ DIPONEGORO
SEMARANG
2014
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................3
B. Tujuan .........................................................................................5
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Pengkajian Keperawatan Komunitas..........................................7
B. Diagnosa dan Prioritas Masalah..................................................18
C. Rencana Keperawatan Komunitas..............................................23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................26
B. Saran ...........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................28
LAMPIRAN............................................................................................29

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan

pembangunan

kesehatan

tidak

semata-mata

ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat


2

dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif dari berbagai
sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi
positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan
sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Tindakan lain untuk
terwujudnya INDONESIA SEHAT 2010, para penanggungjawab program
pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan
dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang
tidak

berkontribusi

positif

terhadap

kesehatan

seharusnya

tidak

diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang


berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti diatas, maka seluruh
elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak
utama pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan.
Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dilaksanakan oleh
pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara
mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai.
Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan. Salah satu upaya kesehatan pokok
atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.
Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI
menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu Masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat. Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan
dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dengan memfasilitasi
masyarakat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh
penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa yang
disebut dengan Desa Siaga.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara

mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar


mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat,
masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga,
ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan
masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses
pelayanan kesehatan dan lingkungan fisik dan nonfisik. Heredity
memegang peran dalam penentuan sifat dan karakteristik fisiologis
seorang individu, seperti postur tubuh, warna kulit dan golongan darah.
Lingkungan fisik meliputi lingkungan yang ada di sekitar manusia, seperti
udara yang kita hirup, darat dan laut sebagai sumber kehidupan, termasuk
rumah dan fasilitasnya serta ketersediaan pelayanan umum (air bersih,
listrik dan jalan raya). Sedangkan faktor budaya akan mempengaruhi sikap
masyarakat terhadap hidup sehat dan kesehatan secara keseluruhan.
Seiring dengan program Desa Siaga yang sudah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah
menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur
dan komponen seperti yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan
kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan
komprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan
kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan
holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan
dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan
remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia),maupun pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan
kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa


Program Studi DIII Keperawatan Kesdam IV/ Diponegoro 2014/2015
melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RT
04 RW 03 Desa Tugurejo Kecamatan Tugu dengan menggunakan dua
pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat dalam
rangka melakukan pengambilan data guna mengetahui masalah yang
terjadi pada desa tersebut, dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan
keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan
komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data,
analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana
sesuai peramasalahan yang ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang
terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang
telah dilakukan.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas,
mahasiswa akan dapat meningkatkan kemampuan komunitas dalam
mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan potensi dan sumber
daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapinya.

2. Khusus
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas di
Wilayah RT 04 RW 03 Desa Tugurejo Kecamatan Tugu, mahasiswa
mampu :

Membina hubungan baik dengan komunitas dan keluarga yang


dibina dengan mengenal wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta
masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

Bekerjasama dengan komunitas dan keluarga dalam melaksanakan


pendataan kesehatan.

Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik,


demografi dan epidemiologi guna mengidentifikasikan diagnosa
keperawatan komunitas serta faktor penyebab timbulnya masalah.

Memfasilitasi komunitas dan keluarga untuk mengungkapkan


masalah kesehatan yang terjadi.

Bekerjasama dengan tokoh-tokoh di komunitas, sektor yang terkait


dalam pengambilan data bagi masalah yang sedang dan akan
dihadapi.

Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan


keperawatan masyarakat.

Mendokumentasikan asuhan keperawatan masyarakat dengan


benar dan tepat.

BAB II
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Pengkajian Keperawatan Komunitas

I.

KEPENDUDUKAN
Demografi
1. Proporsi Jumlah Kepala Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala RT 4 RW 3 Kelurahan
Tugurejo, jumlah Kepala Keluarga RT 4/RW 3 Kelurahan Tugurejo
ada sebanyak 90 kepala keluarga, tetapi kami hanya mengambil
sampel sebanyak 20 kepala keluarga.
2. Proporsi Jumlah Warga
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala RT 4 RW 3 Kelurahan
Tugurejo, jumlah warga RT 4/RW 3 Kelurahan Tugurejo ada
sebanyak 379 warga
3. Proporsi Jenis Kelamin
Diagram 1.1
Jenis kelamin pada warga Dukuh Sekaran RT 4 RW 3 Kelurahan
Tugurejo bulan Desember 2014 (n= )

Proporsi Jenis Kelamin


40
39.8
39.6
39.4
39.2
39
38.8
38.6
38.4
Laki-laki

Perempuan

Berdasarkan diagram 1.1 didapatkan data jumlah warga terbanyak


memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 40 orang (51%). Data
ini menunjukkan bahwa warga berpotensi mengalami masalah

kesehatan yang didominasi jenis kelamin perempuan seperti


menstruasi, ibu hamil, ibu meneteki, dan wanita premenopause.
4. Pendidikan
Diagram 1.2
Pendidikan pada warga Dukuh Sekaran RT 4 RW 3 Kelurahan
Tugurejo bulan Desember 2014 (n= 79)

Tingkat Pendidikan
35
30
25
20
15
10
5
0

TK

SD

SMP

SMA Perguruan tinggi

Column1

Berdasarkan diagram 1.2 didapatkan data sebanyak 79 orang (42%)


hanya lulus Sekolah Menengah Atas. Data tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar warga memiliki tingkat pendidikan yang cukup
sehingga berpotensi memiliki pola pikir dan pola perilaku yang baik
dalam mendukung terciptanya pola hidup yang sehat.
5. Hasil wawancara dengan Ketua RT 4/ RW 3 Kelurahan Tugu,
didapatkan sejumlah data :
a. Terdapat 90 KK yang termasuk ke dalam wilayah RT 4/ RW 3
Kelurahan Tugu.

b. Wilayah RT 4/ RW 3 Kelurahan Tugu, batas wilayah RT 3 ini


adalah dari masjid Baitul Rahman sampai Gapura RT 5.
c. Mayoritas pekerjaan warga di RT 4 adalah sebagai buruh pabrik.
d. Mayoritas jenis bangunan di RT 4 adalah bangunan permanen.
e. Sebagian besar warga di RT 4 sudah mendapatkan kartu jaminan
kesehatan (BPJS, Non PBI).
f. Mayoritas sumber air yang dipakai oleh warga adalah air ledeng
yang berasal dari PDAM.
g. Prosedur pembuangan limbah di lingkungan warga RT 4 ini
dialirkan melalui selokan.
h. Prosedur pembuangan sampah di lingkungan RT 4 ini adalah tiap
warga membuang sampah pada tempat yang telah disediakan di
depan rumah, kemudian 1 kali dalam seminggu sampah tersebut
diambil oleh warga yang bertugas untuk mengumpulkan sampahsampah tersebut dan dibuang ke TPA, kemudian petugas dari
dinas pemerintah akan mengambil sampah-sampah yang telah
terkumpul di TPA.
i. Mayoritas warga di RT 4 memelihara ayam sebagai hewan ternak,
tempat memelihara ayam kebanyakan di depan rumah.
j. Tempat pembuangan tinja pada warga desa tersebut telah
dilengkapi dengan septitank.
k. Tidak
l. Tidak
m. Program 3M+
n. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga di wilayah ini dalam
rangka menjaga kesehatan adalah dengan mengadakan kerja bakti
2 minggu sekali dan menguras bak mandi 3x dalam seminggu
tetapi hanya beberapa saja yang melaksanakan.
6. Hasil wawancara dengan kader kesehatan di Desa Mranak
Kecamatan Wonosalam Kota Demak, didapatkan sejumlah data :

a)
b)
c)
d)

Ada.
Di RT 3 sudah ada Posyandu ibu hamil, balita, dan lansia masih
aktif, posyandu bernama Mekarsari II diadakan 1 bulan sekali tiap

tanggal 10.
e) Kegiatan yang dilakukan dalam memenuhi program kesehatan
diantaranya

penimbangan

anak,

PMT,

sosialisasi

garam

beryodium yang dilakukan oleh PUSKESMAS.


f) Repon warga kurang terhadap kegiatan yang sudah diprogramkan.
g) Tindakan yang sudah dilakukan supaya warga tetap berpartisipasi
dalam program kesehatan yaitu Dasawisma dilakukan 2x
pertemuan yaitu minggu pertama dan kedua, kegiatan PKK
dilakukan 1 bulan sekali pada minggu ke 4, pengajian 2 minggu
sekali tiap hari jumat.
h) Cara mengajak masyarakat agar sadar hidup sehat yaitu dengan
menguras bak mandi 3x dalam seminggu tetapi masih bebrapa
saja yang melaksanakan dan cara membuang limbah rumah
tangga masih di selokan sehingga rumah warga masih banyak

j)
k)
l)

terdapat nyamuk, program lainnya yang sudah di tentukan.


Ada.
Ada 2 orang ibu yang sedang hamil.
Ibu hamil rutin memeriksa kehamilannya ke bidan desa.

Ada senam hamil yang dilakukan di bidan desa tersebut setiap 1

m)
n)
o)
p)
q)

bulan sekali.
Ibu hamil sudah pernah diajarkan cara perawatan payudara.
Biasanya ibu-ibu melakukan persalinan di Bidan maupun rumah

i)

sakit..
r) s) t) Ibu menyusui sudah diberi pengetahuan tentang ASI eksklusif dan
manfaatnya.
u)

10

v) Mayoritas warga mengikuti program KB karena telah sadar akan


kebutuhan ekonomi yang meningkat jika mereka memiliki banyak
anak.
w) Jenis KB yang paling Banyak digunakan yaitu KB suntik.
x)
y) Warga memperoleh pelayanan KB di Bidan Desa, puskesmas atau
dokter spesialis kandungan.
z) Tidak banyak ada pasanngan PUS ( pasangan Usia Subur ).
aa) Masyarakat mendukung
ab) Warga aktif membawa banyinya ke POSYANDU 1 bulan sekali.
ac) ad) Semua bayi mempunyai KMS.
ae)

7. Hasil Observasi
a. Mayoritas warga sudah memiliki bangunan rumah yang permanen
b. Sebagian besar penerangan warga sudah menggunakan lampu
listrik
c. Sebagian besar lantai rumah sudah berupa ubin atau plester
d. Jarak antar rumah sangat sempit atau saling berdempetan
e. Binatang yang banyak di sekitar rumah adalah nyamuk
f. Sebagian besar bak mandi warga terdapat jentik-jentik
g. Sebagian besar sumber air yang digunakan warga untuk masak,
minum, dan MCK berasal dari air ledeng.
h. Kualitas sumber air di wilayah tersebut yang digunakan warga
tidak berbau, tak berasa, tak berwarna.
i. Sebagian besar warga memiliki sumber air yang terletak lebih
dari 10 meter dengan septitank.
j. Mayoritas rumah memiliki saluran pembuangan air limbah rumah
tangga dengan jenis selokan.

11

k. Kebanyakan kondisi pembuangan air limbah terbuka tergenang


l. Kebanyakan sampah menumpuk di depan rumah.
m. Mayoritas penyakit yang diderita anggota keluarga pada tiga
bulan terakhir adalah batuk pilek karena musim pancaroba.
n. Kebanyakan bila ada anggota keluarga yang sakit akan berobat ke
Puskesmas.
o. Pada warga yang memiliki anggota keluarga anak sekolah
didapatkan data mayoritas anak terbiasa cuci tangan sebelum
makan, anak dalam kondisi sehat.

HASIL TABULASI KUESIONER


Tabel 1.1
jendela dibuka sepanjang hari
No
1.
2.
3.

Jendela dibuka sepanjang


hari
Ya
Tidak
Kadang-kadang

Jumlah
12
2
4

Jendela dibuka sepanjang hari


Ya
Tidak

22%
11%

Kadang-kadang
67%

12

Tabel 1.2
letak kandang ternak
No
1.

Letak kandang ternak


Diuar

Jumlah
13

2.

Menempel

3.

Didalam

letak kandang ternak


Diuar
Menempel

35%

Didalam
65%

Tabel 1.3
pemanfaatan kotoran ternak
No
1.

Pemanfaatan kotoran ternak


Ditampung

Jumlah
1

2.

Ditimbun

3.

Sembarangan

4.

Lain-lain

13

pemanfaatan kotoran ternak


Ditampung
5%

Ditimbun

20%

Sembarangan

45%

Lain-lain
30%

tabel 1.4
Rumah terdapat jendela
No
1.
2.

Rumah terdapat jendela


Ya
Tidak

Jumlah
18
2

Rumah terdapat jendela


Ya

10%

Tidak
90%

14

tabel 1.5
Cahaya matahari dapat masuk rumah
No
1.
2.

Cahaya matahari dapat masuk rumah


Ya
Tidak

Jumlah
15
3

Cahaya matahari dapat masuk rumah


Ya

17%

Tidak
83%

Tabel 1.6
Binatang yang banyak di sekitar rumah
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Binatang yang banyak di sekitar rumah


Lalat
Nyamuk
Kecoa
Anjing
Burung
Kucing

15

Jumlah
4
10
2
1
2
1

Binatang yang banyak di sekitar rumah


Lalat
6%
12%
24%

Nyamuk
Kecoa
Anjing

59%

tabel 1.7
Kondisi tempat penyimpanan air
No.
Kondisi tempat penyimpanan air
1. Tertutup
2. Terbuka

jumlah
6
14

Kondisi tempat penyimpanan air


Tertutup
30%

Terbuka

70%

tabel 1.8
Pengurasan tempat penampungan air
No.
Kondisi tempat penampungan air
1. Tidak pernah dilakukan
2. Kurang dari 5 hari

jumlah
4
9

16

3. Lebih dari 5 hari

4. Lain-lain

pengurasan tempat penampungan air


Tidak pernah dilakukan
5%

Kurang dari 5 hari

20%

Lebih dari 5 hari

30%

Lain-lain
45%

tabel 1.9
Kondisi saluran pembuangan air limbah
No.
Kondisi saluran pembuangan air limbah
1. Tertutup lancer

jumlah
1

2. Terutup tergenang

3. Terbuka lancr

4. Terbuka tergenang

5. Lain-lain

17

Kondisi saluran pembuangan air limbah


Tertutup lancar

6%

Terutup tergenang

33%

Terbuka lancr
Terbuka tergenang

50%
11%

18

B. Diagnosa Dan Prioritas Keperawatan


HARI/TANGGAL
Selasa, 9-12-2014

DIAGNOSA

DATA FOKUS

KEPERAWATAN

Ds:

Resiko
-

DBD pada warga RT 04/RW03

kesehatan bahwa prosedur pembuangan limbah di

Kelurahan Tugu sehubungan

lingkungan warga RT 4 dialirkan melalui selokan


Hasil wawancara dengan warga dan kader

dengan

tangga dilakukan oleh petugas hanya dilakukan


1x seminggu
Hasil wawancara dengan warga dan kader
kesehatan bahwa kegiatan rutin yang dilakukan
oleh warga di wilayah ini dalam rangka menjaga
kesehatan adalah dengan mengadakan kerja bakti
2 minggu sekali dan menguras bak mandi 3x
dalam seminggu tetapi hanya beberapa saja yang
melaksanakan.
-

penyakit

Hasil wawancara dengan warga dan kader

kesehatan bahwa pengambilan sampah rumah

terjadinya

Hasil wawancara dengan kader kesehatan bahwa

19

nyamuk.

banyaknya

populasi

NAMA /TTD

cara membuang limbah rumah tangga masih di


selokan sehingga rumah warga masih banyak
terdapat nyamuk, program lainnya yang sudah di
tentukan.
DO:
-

Jarak antar rumah sangat sempit atau saling


berdempetan

Binatang yang banyak di sekitar rumah adalah


nyamuk (59%)

Sebagian besar bak mandi warga terdapat jentikjentik (70%)

Mayoritas rumah memiliki saluran pembuangan


air limbah rumah tangga dengan jenis selokan.

Selasa, 9-12-2014

Ds :
-

Tingginya kejadian

penyakit

Mayoritas warga di RT 4 memelihara ayam sebagai ISPA atau batuk pilek di RT


hewan

ternak,

tempat

memelihara

ayam 04/RW03

Kelurahan

Tugu

sehubungan dengan perubahan

kebanyakan di depan rumah.

20

musim atau pancaroba.


Do:
-

Jarak antar rumah sangat sempit atau saling


berdempetan

Kebanyakan sampah menumpuk di depan rumah.

Mayoritas

penyakit

yang

diderita

anggota

keluarga pada tiga bulan terakhir adalah batuk


pilek karena musim pancaroba.

21

DIAGNOSA

KOMPONEN
KRITERIA
KEPERAWATAN
Resiko terjadinya penyakit a. Ukuran masalah = %
DBD

pada

warga

RT b. Keseriusan

04/RW03 Kelurahan Tugu


sehubungan
banyaknya

SKOR
(A+2B)X C

PRIORITAS

DBD, terdapat saluran


=

pembuangan

serius

dengan c. Penilaian
populasi

masalah

SKOR

PEMBENARAN

air

limbah rumah tangga


keefektifan

yang tergenang, tim

intervensi = efektif

jumantik

nyamuk.

belum

berjalan, terdapat 70%


jentik-jentik

nyamuk

di penampungan air

22

Tingginya

kejadian a. Ukuran masalah = 80%

penyakit ISPA atau batuk b. Keseriusan


pilek

di

RT 04/RW03

kelurahan
sehubungan
perubahan

musim

banyak

yang

terserang batuk pilek

cukup serius

Tugu c. Penilaian
dengan

masalah

Anak
karena

keefektifan

pergantian

cuaca, sering terjadi

intervensi = cukup efektif

hujan,

atau

jarak

antara

rumah

pancaroba.

terdapat

sempit,
80%

anak

terserang batuk pilek,


terdapat 65% warga
memiliki

kandang

ayam yang ada diluar


(depan) rumah.

23

C. Intervensi Keperawatan
HARI/T

DIAGNOSA

TUJUAN DAN K.H

RENCANA TINDAKAN

NAMA/TTD

GL
Selasa,

KEPERAWATAN
Resiko terjadinya penyakit Tujuan

Jangka

9-12-

DBD pada warga RT 04/RW03 setelah

dilakukan

2014

kelurahan Tugu sehubungan keperawatan selama 6 bulan rutin setiap minimal 1 bulan sekali
dengan
nyamuk.

banyaknya

populasi diharapkan

Panjang

KEPERAWATAN
: Rencana jangka panjang :

tindakan Terlaksananya tim jumantik secara

terjadi

penyakit

Demam Berdarah (0%)

Rencana jangka menengah:


-

Tujuan

Jangka

Menengah

setelah

dilakukan

Anjurkan

warga

menggunakan

tindakan

untuk

lotion

anti

nyamuk

keperawatan selama 1 bulan


diharapkan terjadi perbaikan :
-

Pola

perilaku

Rencana jangka pendek :

untuk -

Kaji pengetahuan tentang DBD

menerapkan 3M minimal 3 -

Anjurkan melakukan 3M ++ (<5

hari sekali.

hari )
-

Anjurkan

pada

Tujuan Jangka Pendek :

kesehatan

setelah

pengasapan/ foging

dilakukan

24

tindakan

untuk

petugas
melakukan

keperawatan selama 1 minggu -

Ajarkan memberi bubuk abate

diharapkan warga mau :

pada bak mandi

Melakukan kerja bakti

Tahu tentang 3M

Peningkatan

kemampuan

untuk melaksanakan 3M
Selasa,

Tingginya kejadian

penyakit Tujuan

9-12-

ISPA atau batuk pilek di RT setelah

2014

04/RW03

kelurahan

Jangka

dilakukan

: Rencana jangka panjang :

tindakan -

Mengurangi kebiasaan merokok

tugu keperawatan selama 6 bulan

sehubungan dengan perubahan diharapkan


musim atau pancaroba.

Panjang

berkurangnya Rencana jangka menengah :

angka kejadian ISPA/ batuk -

Anjurkan membersihkan rumah

pilek kurang dari 80% (<80%)

minimal 2 kali sehari agar tidak


berdebu

Tujuan

Jangka

Menengah -

setelah

dilakukan

tindakan -

keperawatan selama 1 bulan

Jagalah kebersihan lingkungan


Buat

kandang

ternak

hewan diluar rumah (belakang)

diharapkan terjadi perbaikan :


-

Pola perilaku warga untuk Rencana jangka pendek :

25

untuk

memelihara hewan ternak -

Ajarkan

diluar rumah kurang lebih 5

membawakan

m.

anaknya.

Pola

perilaku

kebersihan

menjaga -

rumah

dalam

rumah kurang lebih 2 kali


sehari
-

Pola perilaku anak ditandai


dengan

tidak

jajan

sembarangan
Tujuan Jangka Pendek :
setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan selama 1 minggu


diharapkan terjadi :
-

Peningkatan

kemampuan

anak untuk memilih jajanan


yang sehat

26

pada

ibu

untuk

bekal

pada

Anjurkan penggunaan masker


untuk mencegah penularan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya
maka dapat kami menyimpulkan masalah keperawatan komunitas yang
muncul di wilayah kelurahan tugu RT 04/RW03 adalah Resiko terjadinya
penyakit DBD sehubungan dengan banyaknya populasi nyamuk dan
Tingginya kejadian penyakit ISPA atau batuk pilek sehubungan dengan
perubahan musim atau pancaroba.
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari
masyarakat dilingkungan kelurahan tugu RT 04/RW03, hal ini dapat dilihat
dari hasil wawancara dengan Ketua RT, kader kesehatan, warga serta hasil
observasi kelompok.

B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka disarankan untuk :
1. Kader Kesehatan
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti
posyandu balita hendaknya dapat dilaksanakan dengan secara bertahap
ditingkatkan, untuk posyandu balita dengan sistem 5 meja. Kegiatan
tersebut hendaknya dilaksanakan secara rutin dengan koordinasi pihak
puskesmas.

2. Masyarakat
Peran serta dari masyarakat, Ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat
dan pengurus RT perlu ditingkatkan terus dalam berbagai kegiatan
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin.

3. Puskesmas dan Desa

27

Diharapkan adanya bantuan dana dan prasarana, serta supervisi


dari pihak puskesmas dan Desa yang berkesinambungan untuk
memantau kegiatan kesehatan yang dilakukan oleh warga kelurahan
tugu RT 4/RW 3
4. Akademi Keperawatan Kesdam IV Diponegoro
Kegiatan praktek komunitas dan keluarga yang telah
dilaksanakan di kelurahan tugu RT 4/RW 3 perlu ditindaklanjuti oleh
mahasiswa

angkatan

berikutnya

untuk

mempertahankan

dan

mengoptimalkan hal-hal yang telah dicapai serta menindak lanjuti halhal yang belum tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori
dan Praktik, edisi 3. Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta
: Sagung Seto
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta :
Gosyen Publishing
Gunawijaya, J. 2010. Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif
Transkultural dalam Keperawatan Mata Ajar KDK II 2010.

28

LAMPIRAN

29

You might also like