You are on page 1of 42

Semester 3, 2012-2013

GS3224 - 2 SKS teori

NIKOL SILANG

SIFAT OPTIK MINERAL

OPAK

SISTEM PENGAMATAN

TRANSPARAN
Warna Absorbsi
Pleokroisme
Belahan,Pecahan
Ukuran Butir
Relief

ISOTROPIS

ANISOTROPIS
Warna Interferensi
Bias rangkap
Orientasi Optik
Sudut Pemadaman
Kembaran

SISTEM KRISTAL

Isometrik

Tetragonal
Hexagonal
Trigonal

UNIAXIAL
Sumbu Optik
Tanda Optik

Ortorombik
Triklin
Monoklin

ORTOSKOP
NIKOL SEJAJAR

ORTOSKOP
NIKOL SILANG

BIAXIAL
Sumbu Optik
Tanda Optik
Sudut Sumbu Optik

NAMA MINERAL

KONOSKOP

CROSS POLARISED LIGHT (XPL)


NIKOL SILANG

NIKOL SILANG
Meliputi:
Warna Interferensi
Birefringence (bias rangkap)
Orientasi Optik
Sudut Pemadaman
Kembaran

Insert the upper polarizer


west (left)

east (right)

Now what happens?


What reaches your eye?
Komponen cahaya yang masuk melewati lensa
polarisator atas (analisator) pada nikol silang
bergetar tegak lurus terhadap arah sinar dari
polarisator bawah (south-north), light intensity
increases

Insert a thin section of a rock in XPL


west (left)

north

south

Unpolarized light
east (right)

Light vibrating E-W


Light vibrating in
many planes and
with many
wavelengths

Light and colors


reach eye!

Komponen cahaya yang masuk melewati lensa polarisator


atas (analisator) pada nikol silang bergetar tegak lurus
terhadap arah sinar dari polarisator bawah (southnorth), light intensity increases

Kesimpulannya bahwa terjadi reorientasi cahaya pada


bidang paralel yang kemudian dari beberapa cahaya tsb
melewati polarizer atas (ANALYSER)

plag
olivine

PPL

XPL

Tidak terjadi reorientasi cahaya pada


mineral tersebut

=>Merupakan warna sebagai akibat dari cahaya yang diteruskan


melalui analisator kepada mata si pengamat.
=>Rangkaian warna interferensi dibagi manjadi beberapa orde,
mulai dari orde pertama, kedua dan ketiga.
=>Makin tinggi ordenya, makin cerah (kuat) warnanya (ex:olivin =
hijau orde III).

Merupakan warna pada saat mineral menunjukkan terang maksimun, saat meja obyek diputar 90 o

Terang maksimum berselisih 90o dengan gelap maksimun.

Jadi untuk mendapatkan terang maksimun, dapat dibantu dengan mencari gelap maksimum
terlebih dahulu.

Kemudian diputar 90 derajat.

Warna interferensi

quartz

amphibole

white/grey/black

much brighter colours

in

of

quartz, microcline and


plagioclase

ferro-magnesian minerals
including amphibole,
pyroxene, olivine

calcite

pearly mutiara, grey


shades abu-abu
of
calcite

=>Cahaya yang masuk dalam media optis


anisotrop akan dibiaskan menjadi 2 sinar,
yang bergetar dalam dua bidang yang
saling tegak lurus.
=>Bias Rangkap Merupakan selisih
maksimum kedua indeks bias sinar yang
bergetar dalam media (mineral).

1. Menentukan warna interferensi maks.


Serta orde (pada tabel Michel Levy).
2. Potongkan dengan harga ketebalan
sayatan (0,03 mm), dan tentukan titik
potongnya.
3. Melalui titik tersebut, tarik garis miring
hingga memotong garis paling
atas/kanan, kemudian baca harga selisih
indeks biasnya.

BF=0,029

Kuning Orde 2

=>Merupakan hubungan antara sumbu


panjang kristalografi mineral (Umumnya
sumbu C ) dengan sumbu indikatrik
mineral (arah getar sinar).

=>Sb. indikatrik mineral merupakan sumbu


khayal.
Untuk menentukan kedudukan sumbu tersebut
dipakai komparator / kompensator (mis:keping
gips atau keping mika) yang sudah diketahui
kedudukan sumbu indikatriknya, yaitu :
sinar cepat (x) berkedudukan NW SE dan
sinar lambat (z) berkedudukan NE SW.

Addisi:
Gejala

yang terjadi apabila sb. Indikatrik sinar


z mineral sejajar dengan sumbu indikatrik
sinar z komparator. Gejala ini terlihat dengan
adanya penambahan warna interferensi
(karena bertambahnya retrardasi).

Subtraksi:
Gejala

yang terjadi apabila sb. Indikatrik sinar


z mineral tegak lurus dengan sumbu
indikatrik sinar z komparator. Gejala ini
terlihat dengan adanya pengurangan warna
interferensi (karena berkurangnya retrardasi).

1. Menentukan kedudukan sb. panjang mineral.


2. Menentukan kedudukan sb. indikatrik mineral
pada posisi diagional.
3.

Lihat apakah pada terang maks. kedudukan sb.


Panjang kristalografi ada disebelah kiri / kanan
dari kedudukan diagonal.

4. Masukkan komparator.

5. Bila ADDISI, langsung gambar ked. sb. indikatrik


mineral(sinar z sejajar sumbu indikatrik sinar
komparator).
6. Lihat posisi sumbu indikatrik mineral terhadap
sumbu indikatrik kristalografi mineral
7. Orientasi Optik Length Slow (LS) : sb.C sejajar /
berhimpit sumbu indikatrik sinar lambat.
Orientasi Optik Length Fast (LF) : sb.C sejajar /
berhimpit sumbu indikatrik sinar cepat

=>Dibentuk oleh sumbu panjang


krstalografi (sb. C) dengan sumbu
indikatrik mineral (baik sinar cepat /
lambat). Atau Sudut Pemadaman (SP) = c
^ x atau c ^ z.

3 MACAM SUDUT PEMADAMAN :


a.) Paralel : c ^ x ,z = 0 atau c ^ x ,z =
90
b.) Miring : c ^ x ,z =1 - 44
c.) Simetri : c ^ x ,z =45

1. Menentukan ked. sb. panjang mineral.


2. Menentukan ked. Mineral pada saat warna
interferensi maks.
3. Krn ked. sb. indikatrik diagonal maka kita hrs
mengetahui apakah sb. Panjang kristalografi
mineral pada saat interferensi maks kedudukan
kurang dari 45, agar bisa ditetntukan harga
sudut pemadamannya positif / negatif.

4. Masukkan keping komparator => apakah terjadi


gejala addisi / subtraksi (digambar pada posisi
ini).
5. Xo adalah sudut pemadaman c ^ z diukur
dengan meletakkan kedua garis yang
membatasinya pada salah satu benang silang.
6. Putar meja objek kekiri hingga sb. C berhimpit
dengan benang silang tegak, catat skala
noniusnya.

=>Terjadi akibat perbedaan orientasi kristal


(struktur atom) sehingga menghasilkan
sifat yang berbeda, baik dari kenampakan
warna interferensi maupun pemadaman.
Berdasarkan

genesa, kembaran pada


mineral dapar dibedakan menajdi 2 (dua)
yaitu :
A. Growth twinning>bid.batas lurus
B. Deformation twinning>bid.batas
melengkung

=>Pada kenampakan mikroskopis


kembaran nampak sebagai lembar-lembar
yang memperlihatkan warna interferensi
dan pemadaman yang berbeda.
=>Macam-macam kembaran :
Kalsbad, Albit, Kalsbad-Albit, Periklin /
polisintetik, Baveno.

Albit

Kalsbat

Periklin

Kalsbat-Albit

MENENTUKAN
MENENTUKAN JENIS
JENIS
PLAGIOKLAS
PLAGIOKLAS DENGAN
DENGAN
KEMBARAN
KEMBARAN ALBIT
ALBIT
DAN
DAN KARLBAD-ALBIT
KARLBAD-ALBIT

Mineral plagioklas terdiri dari


Anortit/An, Bitownit, Labradorit,
Andesin, Oligoklas dan Albit.

Sangat penting dalam penentuan


komposisi batuan beku dengan cara
mengetahui jenis plagioklas.

Menggunakan plagioklas
yang terpotong tegak lurus
bidang atau sejajar sumbu b
yang dicirikan oleh
Garis-garis

perpotongan
antara bidang komposisi
dengan bidang sayatan
(garis-garis kembaran)
nampak jelas
Bila

garis kembaran
diletakan sejajar dengan
benang silang tegak maka
semua lembar kembaran
memberikan warna
interferensi yang sama dan
merata.

Besarnya sudut pemadaman untuk lembar


kembaran yang menjadi gelap pada
pemutaran meja objek searah putaran jarum
jam ( I Xo X1I) = P ) adalah sama dengan
harga sudut pemadaman untuk lembaran
yang menjadi gelap bila meja objek di putar
berlawanan arah jarum jam ( I Xo X2 I ) = Q

Selisih antara kedua susdut pemadaman


tersebut tidak boleh lebih dari 60 ( I P Q I
60

Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi maka


harga sudut pemedamannya = (P+Q)/2 = Z 0

Xo X2 =
Q

Xo X1= P

Rumus :
(P+Q)/2 = Z0
Diket :
P = 40
Q = 35
Z = ???
Jawab :
(P+Q)/2 =
Z0
(40+35)/2 = 37,50

SYARAT :
( I P Q I 60 )

Jika harga harga sudut pemadaman kurang


dari 200 , maka diukur indeks biasnya.

Jika Nm < Nkb , maka gunakan kurva


bagian kiri. Dan jika Nm > Nkb maka
digunakan kurva bagian kanan.

Cara mencari sudut pada kembaran karlsbat


albit (sama seperti pada metode michel levy

pada kembaran karlsbat dengan cara :


IXo X1I + IXo X2I = S0
2

Pada kembaran albit pada karlsbat dengan cara :


IYo Y1I + IYo Y2I = T0
2

Selisih antara kedua susdut pemadaman


tersebut tidak boleh lebih dari 60 ( I P Q I 60

IXo X1I + IXo X2I= S0


2
P

IYo Y1I + IYo Y2I = T0


2

SYARAT :
( I P Q I 60 )

Diket :
S = 30
T = 25

Jika harga harga sudut pemadaman kurang


dari 200 , maka diukur indeks biasnya.

Jika Nm < Nkb , maka gunakan nilai ordinat


negativ dalam pengeplotan dan jika Nm >
Nkb maka digunakan ordinat positif.

U
O
K
Y
E
E
E
E
S TW
X
NE

You might also like