You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PERIODE INTRANATAL

Disusun Oleh
Adela Yunica Crisandi
Alrinal Oktafiandi
Atika Syakdiah
Delfi Ratna Sari

Fitri Ayu
Hariswan
Kristina Apriani Sagala
Mutia Sari

Latar belakang

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang


normal, Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa di
mana ibu dan keluarga menantikannya , peran petugas
kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi
dini adanya komplikasi, di samping itu bersama keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
( Stoppard 2007 : 197 )
Sebelum tahun 1974 ikatan para ahli bidan dan ahli
kandungan dari Perguruan tinggi amerika bersepakat dan
mendukung kehadiran suami Pada waktu istrinya akan
melakukan persalinan , pada tahun 1980 , kira 80 % rumah
sakit di amerika serikat sudah memberlakukan peraturan ,
mengijinkan suami hadir di saat istrinya melakukan
persalinan. Suami tidak perlu duduk termenung di ruangan
tunggu lagi .

Pengertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil


konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan ( 37 42 minggu ), lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin.

Etiologi

Penyebab
pasti
partus
masih
merupakan teori yang kompleks
antara lain oleh factor hormonal
,pengaruh
prostaglandin,struktur
uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh
saraf dan nutrisi,perubahan biokimia
antara lain penurunan kadar hormone
estrogen dan progesteron

Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur


Kehamilan Dan Berat Janin Yang Dilahirkan

Abortus
Persalinan
Persalinan
Persalinan
Persalinan

prematuritas
Aterm
Serotinus
Presipitatus

Penyebab Mulainya Persalinan

Perubahan Kadar Hormon


Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :
Tekanan Janin

Bentuk Persalinan

Persalinan Spontan
: Persalinan yang
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan
melalui jalan lahir.
Persalinan Bantuan : Persalinan dengan
rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari
luar, ekstraksi dengan forcep atau dengan
dilakukan sectio sesario.
Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak
dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung
setelah pemecahan ketuban.

Tanda-Tanda Persalinan
1. Persalinan Palsu

Terjadi --- lightening


Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
yang disebabkan oleh Kontraksi Braxton hicks,Ketegangan dinding
perut, Ketegangan ligamentum rotandum, Gaya berat janin dimana
kepala kearah bawah
Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :

Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang

Dibagian bawah terasa sesak

Terjadi kesulitan saat berjalan

Sering miksi ( beser kencing )

..........

Terjadinya--- His permulaan


Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks
dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu
terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone,
dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone
makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi
yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )

Rasa nyeri ringan di bagian bawah

Datangnya tidak teratur

Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda

Durasinya pendek

Tidak bertambah bila beraktifitas

2. Persalinan Sejati

Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :

Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan

Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya


makin besar

Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks

Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah


Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his
persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :
Pendataran dan pembukaan
Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis
servikalis lepas
Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang
pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan
persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

Tahap-Tahap Persalinan
Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10
cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam)
serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks
membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering
selama fase aktif.

Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses
ini biasanya berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada
multi.

Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

Kala IV
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post
partum.

Faktor Yang Mempengaruhi


Persalinan

Power / Tenaga
Passages/Lintasan
Passanger
Psikologis

Langkah- Langkah Pertolongan Persalinan


Normal
1.

Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar
5 sampai 6 cm peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum
yang kaku dapat dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral.

2.

Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi


sakit,tujuan episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga
mudah mengait dan melakukan adaptasi.

3.

Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak


terjadi robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk
mengendalikan ekspulsi.

4.

Setelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan


hidung dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar
paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah punggung.

5.

Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam


kebawah untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan
bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan

1.

2.

3.
4.

Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan


menghisap lender sehingga bayi dapat bernafas dan menangis
dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan.
Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
1. Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru
bayi telah berkembang dengan sempurna
2. Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya
dilakukan pada bayi yang aterm sehingga peningkatan
jumlah darah sekitar 50 cc
3. Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan
segera sehingga darah yang masuk ke sirkulasi darah bayi
tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus
hemolitik dan kern ikterus
Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana
mestinya.
Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan.
1. Kateterisasi kandung kemih
2. Menjahit luka spontan atau luka episiotomi

Komplikasi dalam persalinan

Persalinan lama
Perdarahan pasca persalinan
Malpresentasi dan malposisi
Distosia bahu
Distensi uterus
Persalinan dengan parut uterus
Gawat janin
Prolapsus tali pusat
Demam dalam persalinan
Demam pasca persalinan

Penatalaksanaan

Kala I
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm
dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.

Kala II
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di
vulva dengan diameter 5 6 cm.

Kala III
Pemberian oksitosin dengan segera
Pengendalian tarikan tali pusat
Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir

Kala IV
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu
dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa
sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri
dari dalam perut ibu ke dunia luar.

Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


Kala I :

Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada


bagian presentasi,dilatasi/regangan, tegangan emosional.
Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan
asupan cairan
Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan
Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan dengan
pernapasan melalui mulut
Perubahan perfusi jaringan : plasenta yang berhubungan
dengan akibat sekunder dari posisi maternal
Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan
prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang.

Kala II :

Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada


presentasi, dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf,
pola kontraksi semakin intensif
Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan
kontraksi persalinan.
Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam
Proses persalinan.
Ketidakefektifan koping individu dsn keluarga berhubungan
dengan hospitalisasi selama menunggu persalinan.
Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan
dengan pencetusan persalinan, pola kontraksi
hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.
Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan
malpresentasi/posisi,pencetusan kelahiran disproporsi,
sefalopelvik ( CPD ).

Kala III :

Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi


uterus, luka episiotomi.
Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan ,
respons fisiologis setelah melahirkan
Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia
uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta.
Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka
episiotomi).
Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan
terjadinya transisi, krisis situasi.

Kala IV :

Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek-efek obat-obatan ,


trauma mekanis/ jaringan, edema jaringan, kelemahan fisik
dan psikologis, ansietas.
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan
transisi/peningkatan perkembangan anggota keluarga.
Prilaku sehat yang berhubungan dengan peran perawatan
bayi baru lahir, perilaku bayi baru lahir, peristiwa fisiologis
paca partum normal.

You might also like