You are on page 1of 3

ANALISIS DIVERSITAS VERTEBRATA DI TAMAN HUTAN RAYA R.

SOERYO CANGAR
Kelompok 1.1A : Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya
.

ABSTRAK
Kelompok 1.1A : Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya
Struktur vegetasi yang terdapat di Hutan Wisata R. Soeryo, Cangar, Batu menjadikan kawasan tersebut sebagai habitat dari burung
dan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Kedua vertebrata tersebut mempunyai salah satu peran yang penting dalam habitatnya yakni
sebagai indikator bagi keanekaragaman hayati. Peran tersebut disebabkan oleh burung yang hidup tersebar hampir di seluruh bagian dunia dan
memiliki hampir seluruh tipe habitat diberbagai ketinggian tempat, peka terhadap perubahan lingkungan. Untuk itu dilakukan praktikum pada hari
Senin 2 Maret 2015 pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB di Hutan Wisata R. Soeryo Cangar, Batu. Metode yang digunakan yaitu metode jelajah.
Praktikum ini bertujuan menganalisis struktur diversitas burung dan vertebrata lain di Taman Hutan Raya R. Soeryo Cangar. Diketahui bahwa
vertebrata dengan jumlah terbanyak yaitu Lutung Jawa (Trachypitecus auratus) sebanyak 43 ekor dan spesies yang mendominasi di daerah
tersebut yaitu burung dengan jumlah 125 spesies. Adapun burung yang paling banyak ditemukan yaitu Walet sapi (Collocalia esculanta). Tinggi
pohon pohon di Cangar bervariasi antara 0-75 meter. Diketahui bahwa pohon dengan tinggi antara 31-45 meter didiami oleh jumlah vertebrata
yang terbanyak. Berdasarkan metode visual, diketahui bahwa spesies Lutung jawa lebih banyak jumlahnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Lutung jawa lebih banyak mendiami pohon dengan tinggi 31-45 meter. Jenis pohon dalam suatu daerah dapat mempengaruhi jumlah ataupun
spesies yang mendiami pohon tersebut. Vertebrata lebih banyak menempati pohon Trema orientalis. Hal tersebut dikarenakan pohon Trema
orientalis merupakan pohon yang sangat cocok untuk dijadikan habitat berbagai vertebrata. Pada peta persebaran, dapat diketahui bahwa
banyak dijumpai vertebrata di wilayah yang lebih banyak pepohonan.
Kata kunci : Keanekaragaman, distribusi, metode jelajah, pohon, vertebrata
HALAMAN PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
Laporan berjudul Analisis Diversitas Vertebrata di Taman Hutan Raya R. Soeryo Cangar
ini adalah asli hasil kerja kelompok 1.1A dan tidak mengandung sedikitpun unsur plagiarism (menyalin dari kelompok/subkelompok lain)
Moch. Shobirin
Jerry Fahmi Prasetyo
Yuga Gumilang P.W.

Adapun pembagian tugas adalah sebagai berikut :


: Latar belakang, tujuan dan daftar pustaka
: Abstrak, halaman pernyataan, dan metode
: Pembahasan, kesimpulan dan reviewer

Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, tidak terpaksa namun dengan kesadaran anggota tim;
Mochammad Shobirin, Yuga Gumilang Pambudi Wijaya, dan Jerry Fahmi Prasetyo
Malang, 23 Maret 2015

DAFTAR PUSTAKA
Bolen, EG., and Robinson, WL., 1995, Wildlife Ecology and Management, Third Edition, Prentice Hall, New Jersey, USA
Eckman, Karlyn; Hines, Deborah A. (1993). Trema orientalis. Indigenous multipurpose trees of Tanzania: uses and economic benefits for people.
FAO Forestry Department. Retrieved 2010-03-02.
Epilurahman Rury, Tony Febri Qurniawan, Trijoko. 2007.Mengungkap Keanekaragaman Herpetofauna di Kawasan Wisata Gua Kiskendo Sebagai
Upaya Pelestarian Fauna Indonesia. Departemen Penelitian dan Pengembangan. Jakarta

LATAR BELAKANG
Struktur vegetasi yang terdapat di sekitar Hutan Wisata R.
Soeryo, Cangar, Batu menjadikan kawasan tersebut sebagai habitat
dari burung dan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Kedua
vertebrata tersebut mempunyai salah satu peran yang penting
dalam habitatnya yakni sebagai indikator bagi keanekaragaman
hayati. Peran tersebut disebabkan oleh burung yang hidup tersebar
hampir di seluruh bagian dunia dan memiliki hampir seluruh tipe
habitat diberbagai ketinggian tempat, peka terhadap perubahan
lingkungan. Burung merupakan salah satu satwa yang dapat
dijadikan bioindikator kualitas lingkungan. Keanekaragaman jenis
burung yang ada dalam suatu kawasan dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan di mana dia tinggal (Epilurahman Rury, dkk., 2007.).
Satwa liar menempati habitat yang sesuai dengan lingkungan yang
diperlukan untuk mendukung kehidupannya, karena habitat
mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan pelindung. Habitat
yang sesuai untuk suatu jenis, belum tentu sesuai untuk jenis yang
lain, karena setiap satwa menghendaki kondisi habitat yang berbedabeda (Bolen,dkk.,1995).

(Trachypitecus auratus) sebanyak 43 ekor dan spesies yang


mendominasi di daerah tersebut yaitu burung dengan jumlah 125
spesies. Adapun burung yang paling banyak ditemukan yaitu Walet
sapi (Collocalia esculanta). Dari hal tersebut, dapat diketahui bahwa
dengan banyaknya jumlah burung di daerah tersebut maka dapat
diketahui juga bahwa di daerah tersebut banyak makanan dari
burung-burung tersebut. Selain makanan, dapat diketahui juga
bahwa di daerah tersebut banyak pohon-pohon yang tumbuh tinggi
yang berguna sebagai tempat sarang burung-burung tersebut.
Burung merupakan salah satu satwa yang dapat dijadikan
bioindikator kualitas lingkungan. Keanekaragaman jenis burung yang
ada dalam suatu kawasan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di
mana dia tinggal(Epilurahman Rury, dkk., 2007).

TUJUAN
Praktikum ini bertujuan menganalisis struktur diversitas
burung dan vertebrata lain di Taman Hutan Raya R. Soeryo Cangar..
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 2 Maret 2015
pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB di Hutan Wisata R. Soeryo
Cangar, Batu.
Cara Kerja
Dilakukan perjalanan menyusuri jalan setapak dan jungle track
Dilakukan pengamatan terhadap keberadaan jejak kaki, kotoran
vertebrata darat, serta suara kicauan burung
Dilakukan marking dengan GPS pada lokasi yang terdapat jejak
kaki, kotoran vertebrata darat, serta suara kicauan burung
Dilakukan dokumentasi terhadap sampel kotoran dan jejak kaki
vertebrata darat dan pengamatan burung dengan binokuler

Gambar 2. Grafik hubungan antara tinggi pohon dengan jumlah


vertebrata
Tinggi pohon pohon di Cangar bervariasi antara 0-75
meter. Berdasarkan data dari grafik hubungan tersebut, dapat
diketahui bahwa pohon dengan tinggi antara 31-45 meter didiami
oleh jumlah vertebrata yang terbanyak. Berdasarkan metode visual,
dapat diketahui bahwa spesies Lutung jawa lebih banyak jumlahnya,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Lutung jawa lebih banyak
mendiami pohon dengan tinggi 31-45 meter. Hal ini dikarenakan
pada ketinggian tersebut, Lutung jawa dapat beraktivitas dengan
normal. Bukan hanya Lutung jawa, pada ketinggian tersebut burungburung melakukan aktivitasnya seperti bertengger ataupun berkicau.
Selain hal tersebut, fungsi lain dari ketinggian pohon yaitu melindungi
vertebrata dari pemangsa, seperti halnya manusia, burung juga
membutuhkan tempat tinggi untuk membuat sarang agar telur-telur
yang berada di sarang tidak dapat diambil oleh pemangsa.

Ditulis hasil dari pengamatan meliputi aktivitas, jumlah, dan


dilakukan analisis data
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur komunitas vertebrata di taman
hutan raya cangar, batu diamati dengan metode
penjelajahan dan visualisasi. Metode yang
digunakan dapat diaplikasikan untuk mencari
keberadaan vertebrata.

Gambar 1. Diagram jumlah vertebrata di taman hutan raya cangar


Berdasarkan dari data dan diagram di atas, dapat diketahui
bahwa vertebrata dengan jumlah terbanyak yaitu Lutung Jawa

Gambar 3. Grafik hubungan antara jenis pohon dengan banyak


vertebrata
Jenis pohon dalam suatu daerah dapat mempengaruhi
jumlah ataupun spesies yang mendiami pohon tersebut. Dari data
grafik di atas, vertebrata lebih banyak menempati pohon Trema
orientalis. Hal tersebut dikarenakan pohon Trema orientalis
merupakan pohon yang sangat cocok untuk dijadikan habitat
berbagai vertebrata. Ketinggian pohon tersebut sangat ideal untuk
ditempati vertebrata. Selain itu keberadaan pohon Trema orientalis
sangat mendukung berbagai aktivitas vertebrata seperti bertengger,
berkicau dan mencari makan. Menurut Eckmann (1993), myatakan
bahwa terdapat 14 spesies kupu kupu bertelur di pohon tersebut.
Larva kupu kupu tersebut merupakan makanan berbagai jenis
burung. Hal inilah yang mengundang berbagai burung untuk datang
ke pohon Trema orientalis.

(a)

(b)

(c)
Gambar 4. Peta persebaran vertebrata di Taman Hutan Raya
Cangar, Batu
Berdasarkan gambar peta persebaran tersebut, dapat
diketahui bahwa banyak dijumpai vertebrata di wilayah yang lebih
banyak pepohonan. Pepohonan yang rimbun menjadi tempat tinggal
ataupun beraktivitas bagi vertebrata-vertebrata di daerah tersebut.
Ketika dijumpai di wilayah yang lebih sedikit pohonnya, vertebrata
yaitu burung lebih cenderung untuk terbang daripada berkicau
ataupun bertengger.
Kesimpulan
Adapun hasil yang diperoleh, vertebrata-vertebrata yang
muncul saat dilakukannya jelajah lebih cenderung untuk terlihat di
daerah pepohonan. Pohon yang lebih banyak dijumpai yaitu pohon
Trema orientalis sebagai tempat dilakukannya berbagai aktivitas di
pohon tersebut. Vertebrata yang lebih cenderung muncul di daerah
tersebut yaitu Lutung Jawa (Trachypitecus auratus).

You might also like