Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan apa yang sudah kita pelajari dalam modul 4 kegiatan belajar 1, maka dapat
kita simpulkan sebagai berikut : ruang Hilbert adalah ruang vektor linier dengan dimensi
tak hingga yang memiliki produk skalar dan bersifat lengkap. Elemen - elemen dari ruang
Hilbert ialah vektor ket dan vektor bra. Hubungan antara vektor ket dan vektor bra adalah
antilinier. Analogi ruang Hilbert dengan ruang fungsi gelombang adalah sebagai berikut
ruang gelombang
bila setiap
Suatu set U i
C i U i . Dua
dapat dijabarkan kedalam basis tersebut
i
hubungan antar basis dalam ruang adalah orthonormal dan relasi closure. Suatu
vektor dijabarkan ke dalam komponen. Suatu vektor dijabarkan kedalam komponen
komponen vektornya, sedangkan suatu operator dijabarkan oleh elemen- elemen
matriksnya. Representasi matriks suatu vektor ket ialah berupa matriks kolom, sedangkan
vektor bra berupa matriks baris. Berdasarkan haltersebuat maka perkalian sklar dua
vektor ket adalah berupa bilangan. Elemen elemen matriks suatu operator dalam basis
U
i
U
Ui A
Aij .
operator mempunyai sifat sifat diantaranya simetris, antisimetris, orthogonal dan lainlain. Representasi keadaan suatu sistem dalam ruang Hilbert menurut notasi dirac ini
umum digunakan dalam menjabarkan permasalahan- permasalahan mekanika kuantum.
I.
1.
2.
Pilihlah satu jawaban yang benar untuk soal soal dari no. 1 no. 4.
V W
Hermitian adjoint dari pernyataan berikut A
( dengan A
adalah operator dan bilangana kompleks) ialah
V W
A
A.
* V W A
B.
* W V A
C.
W V
A
D.
Manakah diantara matriks matriks dibawah ini yang hermitian
2i
A.
B.
3
2
i 3
i 3
6
27
1
i 2
i 2
3
3
2i
4 2i
C.
D.
3.
Manakah diantara operator- operator matriks dibawah ini yang bersifat uniter
hermitian
A.
T e iA , bila A
1 iA , bila
D
1 iA
i iA , bila
D
1 iA
i
A
T e , bila A
B.
C.
D.
4.
a11
berikut, dengan A a 21
Tarce dari operator A
a
31
hermitian
A
tak hermitian
a12 a13
a 22 a 23 ialah
a 32 a33
a11 a 22 a 33
a 21 a31 a32
a12 a13 a 23
a11 a22 a33
A.
B.
C.
D.
II.
tak hermitian
A
ESSAI
1.
keadaan
a) Hitunglah
U m, n
c) Buktikanlah U m, n U p, q nqU m, p
d) Misalkan
Amn m A
n
28
2.
Pilihan ganda
1.
C
penjelasan
2.
V W
A
V W
A
V W
A
V W
W V
2 i 3 2 i 3
i 3 6 i 3 6
3.
A A T * A
T*
*
A
* W V
B
Penjelasan
2 i 3 2 i 3
i 3 6 i 3 6
A
Penjelasan
Harus dibuktikan bahwa TT 1 atau D D 1 , untuk T e iA dengan
hermitian.
hermit maka A A
, sehingga
T e iA e iA karena A
T e iA e iA , maka
TT e iA e iA 1
tak hermitian. T e iA
bila anda memilih T e iA dengan A
tak hermit maka A A
, maka TT e iA e iA e iA iA 1
A
4.
D
Penjelasan
Lihat definisi trace suatu operator
Tr A
a
i
e iA , karena
29
yaitu trace dari suatu operator sama dengan jumlah dari elemen elemen
diagonalnya.
II. ESSAI
1. d
a)
b)
U m, n m n
n m
H ,U m, n H U m, n U m, n H
H ,U m, n H H dari
m
H m E m m
n H n E n
H ,U m, n E
H ,U m, n E E
H ,U m, n E E U m, n
m
c)
n En
U m, n U p, q m n
U m, n U p, q m n q
n q nq
d)
bukti
U m, n U p, q nq m
nqU m, p
30
A
mn
A
n
m n
m A
n
n
U m, n
m A
n n
n
1 A
1
A
A
2. H U i hi U i
produk skalarkan kedua ruas dengan basis
U
U h U
H
i
i
gunakan
Ui
U j H 1 U i hi U j U i
U j H U k U k U i hi U j U i
jk
a k i hi a ji
untuk i 4 maka
h11
0
0
0
...
0
h22
0
0
...
0
0
h33
0
...
0
0
0
h44
...
...
...
...
...
...
0 h
4
...
0
0
1
...
TRANSFORMASI UNITER
dari kiri
relasi
closure
31
2.1.
Transformasi Uniter
Transformasi Uniter ialah transformasi yang menghubungkan dari satu basis ke
basis lainya dalam ruang Hilbert
basis lama U i
basis baru t n
U i tn
S in t n U i
*
ni
U
i
t n t n 1
tn tn U i U i
i
t n S ni U i
i
Ui
tn
U i S in t n
i
tn
32
Jika
dan
dan
'
sebagai berikut
' S
' S
dengan transformasi seperti itu perkalian skalar kedua vektor tersebut tidak akan
berubah
' ' S S S 1 S
' ' 1
' '
' '
jadi dengan demikian Transformasi Uniter tidak mengubah panjang vektor dan
sudut antara kedua vektor tersebut.
Misalkan kita ingin mentransformasi komponen suatu Bra yang semula dalam
basis lama
Ui
tn
. Untuk
t n U i S in
i
dengan cara yang sama kebalikanya dapat dilakukan Transformasi Uniter sebagai
berikut :
U i 1 U i tn tn U i
U i tn S
ni
U
Ui A
t
elemen operator yang sama dalam basis baru t n A
m
menjadi elemen
33
t
1 t
tn A
tn 1 A
m
m
t
tn A
Anm
S
i
U
tn U i U i A
j
U j tm
ni
Aij S jm S AS nm
S
i
1
ni
Aij S jm
Anm S 1 AS nm
S
n
in
t
U i tn tn A
m
Anm S mj
SAS
tm U j
ij
atau
1
Aij S in Anm S mj
n
Aij SAS 1 ij
2.2.
Representasi Energi
h2
E1 n 2
2
32m0 L
2
nx
sin
L
L
34
2
x
2x
3x
, sin
, sin
,....
sin
L
L
L
L
E 0
H
1
0
...
...
...
...
....
...
...
...
...
n 2
n An n e
1
2
2
2
2
A11 , A2 2 ,....
1 , 2 , 3,...
2n 1
E n n
2
2
2
0
H
...
3
2
...
5
0
2
0 0. ...
...
...
... ... ... ... 2n 1
35
Sekarang marilah kita hitung representasi matriks dari operator posisi dan
operator momentum untuk osilator harmonik dalam representasi energi.
Hubungan antara observable atau besaran dinamis posisi dam momentum dengan
operator operatornya ialah
m
x
x
p
hubungan kedua operator tersebut dengan operator posisi dan momentum adalah
sebagai berikut
1
2
1
x ip
x ip
atau
x
2
i
Bila operator kreasi dan anihilasi itu dioperasikan pada sembarang vektor ket
maka
a n
a n
n 1 n 1
n n 1
Dapat kita lihat bahwa operator kreasi akan menaikan sedangkan operator
anihilasi menurunkan. Bila kedua operator itu di operasikan pada vektor bra maka
n a
n a
n n 1
n 1 n 1
36
x n
x n
m
x n
1
a a n
m 2
x n
a n a n
2m
x n
2m
n 1 n 1 n n 1
2 m
k x n
2 m
x kn
n 1 k n 1 n k n 1
n 1 k , n 1 n k , n 1
0
2m
0
...
...
...
2
0
0
3
3
0
...
...
...
...
...
...
m p n
p n
i
a a n
2
p n i
m
a n a n
2
p n i
m
2
n 1 n 1
n n 1
k p n i
p kn i
m
2
n 1 k n 1 n k n 1
n 1 k ,n 1 n k ,n 1
37
1
0
m
pi
2
0
0
...
0
2
0
0
...
...
...
...
...
3
0
...
...
...
n 1 n 1
kalikan dengan
k a n
a kn
n 1 k n 1
n 1 kn 1
matriksnya ialah
0
a 0
0
...
0
0
2
0
...
0
0
0
3
...
0
0
0
0
...
...
...
...
...
...
n n 1
k a n
a kn
n k n 1
n k , n 1
matriksnya adalah
1
0
0
2
0
0
...
...
0
...
0
...
0
...
3
...
...
n
kita dapat mempelajari lebih jauh bagaimana pengaruh operator kreasi dan
anihilasi terhadap fungsi eigen. Sudah kita pelajari sebelumnya bahwa fungsi
eigen fungsi eigen
kolom dengan elemen yang tak nol hanya pada baris ke n 1 seperti berikut
38
1
0
0 0
0
...
1
1 0
0
...
0
2 1
0
...
adalah
keadaan eigen bergantung waktu dari operator H
0 x , t e i0 t
0 x , t e i0 t
1
2 0
0
...
1 x, t e 3i t
0
1 x, t e 3i t
0
0
2 1
0
...
2 x, t e 5i t
2 x, t e 5 i t
0
2 0
1
...
Sekarang kita coba operasikan a dan a pada ket diatas misalkan pada
untuk operator anihilasi dapat diungkapkan sebagai berikut :
0
0
a 2 0
0
...
a 2
1
0
0
0
2
0
0
0
3
0
0
0
0
...
0
...
0
...
4
...
0
1
2 0
0
...
...
...
...
0
0
1
... 0
... ...
39
Dapatkah anda melihat bagaimana peranan a ? ternyata operator menurunkan
fungsi eigen yang asalnya
0
a 2 0
0
...
a 2
0
3 0
1
...
a 2
33
...
...
menjadi
...
0 ...
0 ...
0 ...
... ...
0
adalah
...
, hasil
operasinya mengakibatkan fungsi eigen menjadi bertambah atau naik yaitu jadi
. Dari kedua contoh itu anda dapat menyimpulkan bagaimana pengaruh kerja
LATIHAN
1.
S ni t n U i
adalah
uniter.
Dimana set basis t n
dan U i
2.
3.
'
Bnm
SB S 1
4.
basis
nm
t
n
dalam basis
adalah
U
i
adalah
'
t .
Bnm
tn B
m
U
Bij U i B
Tunjukan
bahwa
t n B t m
sebelumnya.
40
5.
komponen vektor
I ji S jn S 1
n
I ji S jn S in
Ui
. Nyatakanlah
ni
ni
2.
' '
3.
U
i
pada operator
'
nm
'
Bnm
t n B t m t n 1 B 1 t m
'
Bnm
t n U i U i B U j
U j tm
k x, p n
k xp px n k xp n k px n
gantikan
xp
px
m xp 2 xp
p x 2 p x
m
kemudian ganti
x
p
1
2
i
2
dan px
.
hitung xp
41
Hasilnya subtitusikan pada k
5.
xp n
dan k
px n
lau hitung.
RANGKUMAN
Kita dapat mengubah suatu basis lama ke basis baru dengan menggunakan
Transformasi Uniter . dengan Transformasi Uniter ini juga kita dapat menjabarkan
komponen suatu ket ke dalam basis baru dan sebaliknya. Selain itu kita juga dapat
mengubah elemen elemen matriks dari suatu operator dalam suatu basis menjadi
elemen elemen matriks dari suatu operator yang sama tapi dinyatakan dalam
basis lain dan sebaliknya.
Transformasi Uniter itu sendiri ialah transformasi yang menghubungkan dari
suatu basis ke basis lainyadalam ruang Hilbert. Perubahan basis didefinisikan oleh
komponen komponen spesifiknya, yaitu melalui matriks perubah basis. Matriks
perubah basis ini akan memproyeksikan dari suatubasis ke basis lain. Matriks
perubah basis itu bersifat uniter. Dalam kegiatan belajar ini juga kita sudah
mempelajari bagaimana menentukan elemen elemen matriks suatu operator
dalam representasi energi. Dalam representasi energi, Hamiltonian adalah
diagonal. Representasi ini mencakup basis beruopa fungsi fungsi eigen dari
operator Hamiltonian. Beberapa contoh sederhana seperti kotak satu dimensi dan
osilator harmonik telah kita tentukan basis basis nya dan representasi matriks
dari Hamiltonianya.
42
TES FORMATIF 2
1.
Set
U
i
t
n
adalah basis
baru. Komponen suatu vektor semula dinyatakan dalam basis lama sebagai berikut
Ui
2.
4.
5.
Bobot Soal
Soal no1 dan no3 masing masing bernilai 1
Soal no 2 diberi nilai 2
Soal no 4 dan 5 masing masing bernilai 3 jadi total nilai seluruh soal ialah 10.
43
: baik sekali
80% - 89%
: baik
70% - 79%
: cukup
... 69%
: kurang
kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Anda dapat meneruskan dengan
modul berikutnya Bagus !. tetapi kalau kurang dari 80% anda harus mengulangi kegiatan
belajar , terutama bagian yang belum anda kuasai.
44
1.
t k 1
tk tk U i U i
i
t k S ki U i
i
Ui
dengan
U
Ui A
1 U
U i 1 A
U
Ui A
j
Aij
Aij SAS
3.
ik
t
tk A
l
tl U j
Akl S lj
ij
1
0
a 3
0
0
...
a 3
U i tk
0
0
2
0
0
...
0
0
0
3
0
...
0
0
0
0
4
...
...
...
...
...
...
...
0
0
0
1
0
...
0
0
0
0
1
...
n 1 n 1
atau a 3 4 U 4
4.
45
m
x
: operator posisi
x
x : observable
hubungan antara operator posisi dengan operator kreasi dan anihilasi ialah
1
sedangkan bila operator kreasi dan anihilasi dioperasikan pada sembarang ket, maka
a n
a n
n 1 n 1
n n 1
a a
2m
x2
a a a a
2m
x2
a a a a aa aa
2m
2
x2
a a a aa a 2
2m
x
k a a a aa a 2 n
2m
2
k a n k a a n k aa n k a 2 n .
2m
n 1 n 2 k ,n 2 2n 1 kn n n 1 k ,n 2
2m
k x 2 n
k x 2 n
k x 2 n
x
2m
2
5.
3
0
6
0
...
0 0
5 0
0 7
0 0
... ...
0
12
0
9
...
...
...
...
...
...
1
m
46
dengan operator kreasi dan anihilasi ialah
hubungan antara operator p
i
2
m
a a
2
a a a a
2
m
2
p2
a a a aa a 2
2
p2
2
m
k a a a aa a 2 n
2
2
m
k a n k a a n k aa n k a 2 n
2
m
n 1 n 2 k , n 2 2n 1 kn n n 1 k , n 2
2
k p2 n
k p2 n
k p2 n
0
m
2
p
6
2
0
...
3
2
p m
6
2
5 0
0 7
0
0
...
...
0
5
2
7
2
...
... ...
...
12
0
9
...
...
...
...
...
...
3 ...
...
9
2
...
...
...
Daftar Pustaka
47
1.
2.
3.