You are on page 1of 71

MATRIKS

INVERS
24/03/15

Suatu bilangan jika dikalikan dengan kebalikannya,


maka hasilnya adalah 1. Misalkan 5.5 -1 atau 5-1.5 =
1, Demikian juga halnya dengan matrik A.A-1 = A-1.A
=I

2 -5
A

-1 3

Maka :

3 5
A
1 2

-1

1 0
AA A A

0 1
-1

-1

Jika tidak ditemukan matrik A-1, maka A disebut


matrik tunggal (singular)

Sifat-sifat matrik yang memiliki invers


(invertibel)
1 1
1). A
A

2). cA

1 1
A
c

3). AB B1A 1 , A dan B memiliki ordo yang sama


1

4). A
5).

A
A A
T 1

1 T

n 1

1 n

A n , n bilangan bulat positip

Sifat-sifat Matriks Invers


(1) Matriks invers (jika ada) adalah tunggal (uniqe)
Andaikan B dan C adalah invers dari matriks A, maka berlaku :
AB = BA = I, dan juga
AC = CA = I
Tetapi untuk : BAC = B(AC) = BI = B ....................(*)
BAC = (BA)C = IC = C .....................(**)
Dari (*) dan (**) haruslah B = C.
(2) Invers dari matriks invers adalah matriks itu sendiri.
Andaikan matriks C = A-1, berarti berlaku :
AC = CA = I
(*)
Tetapi juga berlaku C C-1 = C-1 C = I
(**)
Dari (*) dan (**) berarti :
C-1 = A
(A-1)-1 = A.

Sifat-sifat Matriks Invers


(3) Matriks invers bersifat nonsingular (determinannya tidak nol )
det (A A-1) = det (A) det (A-1)
det (I) = det (A) det (A-1)
1 = det (A) det (A-1) ; karena det (A) 0 , maka :

1
det (A ) =
det( A)
-1

ini berarti bahwa det (A-1) adalah tidak nol dan kebalikan dari det (A).
(4) Jika A dan B masing-masing adalah matriks persegi berdimensi n,
dan berturut-turut A-1 dan B-1 adalah invers dari A dan B,
maka berlaku hubungan : (AB)-1 = B-1 A-1
(AB) (AB)-1 = (AB)-1 (AB) = I
di sisi lain :
(AB) (B-1 A-1) = A(BB-1) A-1 = A I A-1 = A A-1 = I
(B-1 A-1) (AB) = B-1(A-1A) B = B-1 I B = B-1 B = I

(*)
(**)

Menurut sifat (1) di atas matriks invers bersifat uniqe (tunggal),


karena itu dari (*) dan (**) dapatlah disimpulkan bahwa (AB) -1 = B-1 A-1 .

Untuk A matriks persegi, A-1 adalah invers dari A jika berlaku :

A A-1 = A-1 A = I

Untuk mendapatkan A-1, dapat dilakukan dengan cara :


1. Metode matriks adjoint
2. Metode OBE dan/atau OKE

Mencari Invers dengan Matriks Adjoint


Ingat kembali sifat matriks adjoint, yaitu :

A adj(A) = adj(A) A = |A| I


Jika |A| 0, maka :

adj ( A)
| A|

adj ( A)
| A|

A= I

Menurut definisi matriks invers :

A A-1 = A-1 A = I
Ini berarti bahwa :

A =
-1

adj ( A)
| A|

dengan |A| 0

Matrik kofaktor dan matrik adjoint

a11 a12
A

a 21 a 22
Jika baris ke i dan kolom j dibuang,Amaka
ij
disebut minor ke ij dari matrik A.

M ij A ij
Kofaktor ke ij dari matrik A adalah :

K ij (1)

i+j

A ij

Matrik kofaktor dari A adalah :


a11 a12

K11 ( 1)11 a 22 a 22

a 21 a 22
a11 a12

K12 (1)1 2 a 21 a 21

a 21 a 22

a11 a12
a 21 a 22
a11 a12
a 21 a 22

K 21 (1) 21 a12 a12


K 22 (1) 2 2 a11 a11

Sehingga diperoleh matrik


kofaktor A :

a 22 -a 21
K

-a12 a11

Matrik adjoint merupakan matrik transpose


dari matrik kofaktor.

a 22 -a 21
adj (A) K

-a
a
12 11
T

a 22

-a

21

-a 12
a 11

Kesimpulan
:
a b
Matrik Adj (A) dari A2x2
=

c d
C11 = M11 = d

C21 = - M21 = - b

C12 = - M12 = - c

C22 = M22 = a

C11 C21
d b

=
adj(A) =

C12 C22
c a

Contoh soal :
1.Carilah matrik invers dari :
3 7
A

2 5
Jawab :
Cara 1) A.A 1 I
Misalkan :
A

b
d

3
2

7 a b
5 c d

1
0

0
1

a b

Carilah invers dari A =


c d
Solusi :
C11 = M11 = d

C21 = - M21 = - b

C12 = - M12 = - c

C22 = M22 = a

C11 C21

adj(A) =
C12 C22

=
c

| A | = ad bc

A-1 =

adj ( A)
| A|

1
ad bc

d b

c a

2 4 4

Carilah invers dari A = 1 3 2


1 2 3

Solusi :

C11 = M11 = - 5

C21 = - M21 = 4

C12 = - M12 = 1

C22 = M22 = - 2

C13 = M13 = 1

C23 = - M23 = 0

C11

adj(A) = C12
C
13

C21
C22
C23

C31

C32
C33

C31 = M31 = - 4
C32 = - M32 = 0
C33 = M33 = 2

5 4 4

= 1 2 0
1 0 2

|A| = a11C11 + a12C12 + a13C13 = (2)(-5) + (4)(1) + (4)(1) = - 2

A-1 =

adj ( A)
| A|

1
=
2

5 4 4

1 2 0
1 0 2

5
2

1
= 2

1
2

2 2

1 0
0 1

Mencari invers dengan OBE


Jika A matriks persegi non singular, dengan OBE terhadap A dapat
direduksi menjadi bentuk normal I sedemikian hingga :
PA= I
dengan P hasil penggandaan matriks elementer (baris).
Selanjutnya,
PA= I
P-1 P A = P-1 I
I A = P-1
A = P-1
Ini berarti

A-1 = P

Dengan demikian hasil penggandaan matriks elementer (baris) ini pada


hakekatnya adalah invers dari matriks A.
Teknis pencarian invers dengan OBE :
(A | I)

(I | A-1)

Invers matrik 2 x 2 :

a b
A
dapat di invers jika ad - bc 0

c d
Maka , A diperoleh
dengan rumus :
-1

1. A.A-1 = I
2.
3.

OBE
Jika ad bcA
= I0, maka matrik
Metode GaussI A -1A non-invertibel
Jordan

1
A
adj(A)
A
-1

Mencari invers dengan OKE


Jika A matriks persegi non singular, dengan OKE terhadap A dapat
direduksi menjadi bentuk normal I sedemikian hingga :
A Q=I
dengan Q hasil penggandaan matriks elementer (kolom).
Selanjutnya,
A Q=I
A Q Q-1 = I Q-1
A I = Q-1
A = Q-1
Ini berarti

A-1 = Q

Dengan demikian hasil penggandaan matriks elementer (kolom) ini pada


hakekatnya adalah invers dari matriks A.
Teknis pencarian invers dengan OKE :

A

I

I
1
A

1) Mencari invers dengan definisi


A A-1 = A-1 A = I
Langkah-langkahnya :
Dibuat suatu matrik invers dengan
elemen-elemen matrik permisalan
sehingga mendapatkan suatu
persamaan jika dilakukan perkalian
dengan matriknya.
Perkalian matrik dengan matrik
inversnya menghasilkan matrik
identitas
Dilakukan penyelesaian persamaan
melalui eliminasi ataupun substitusi

2) Mencari invers dengan OBE (Operasi Baris


Elementer)
OBE
-1

A I

I A

Langkah-langkah : A I
I A-1
Dilakukan OBE pada
hingga
diperoleh
bij menukar baris ke i dengan baris ke j
dengan memperhatikan definisi operasi
bi (p) mengalikan baris ke i dengan p 0
berikut:
bij (p) bi pb j

ganti baris ke i dengan baris baru yang


merupakan baris ke i ditambah dengan
baris ke j yang dikalikan dengan p.

2 4 4

Carilah invers dari B = 1 3 2 dengan melakukan OBE !


1 2 3

Solusi :
(B | I) =

1 0 0

0 1 0
0 0 1

1 2 3

0 0 1

1 2 3

0 1 1
0 0 1

0 1 1
12 0 1

1 2 3

H13
~ 1 3 2
2

Jadi B-1 =

5
2

12
1
2

H13(-3) 1 2 0

~
0 1 0
H23(1) 0 0 1

= (I | B-1)

2 2

1 0
0 1

0 0 1 H
21(1)

0 1 0
~
1 0 0 H31(2)
3
2

12
12

1 2 3

0 1 1
0 0 2

0 2 H12(-2)

1 0 ~
0 1

1 0 0

0 1 0
0 0 1

0 0 1 H1(-1)

0 1 1
~
1 0 2 H3(-1/2)
5
2

12
12

2 2

1 0
0 1

2 4 4

Carilah invers dari B = 1 3 2 dengan melakukan OKE !


1 2 3

Solusi :

B

I

4
3

1 2 3

1
0
0

0 1 0

K31(-2)

1 0

0 1

0 0 1
5

2
2

1 1 0
2

1
2

5
2

1
Jadi B = 2
-1

1
2

0
1

0 1 0

0 0 1
5

2
2
2

1 1 0
2

1
2

2 2

1 0
0 1

1 0 1

1 1 0
0

1 0 0

K3(-1)

K12(-1)

1 0 1

0 1 0

0 0 1

K21(-2)

I
=
1
B

2 0

0 1

K13(-1)

0 0 1

1 1 0

K1(1/2)
~

Sifat-sifat Matriks Invers


(5) Jika matriks persegi A berdimensi n adalah non singular,
maka berlaku (AT)-1 = (A-1)T .
Menurut sifat determinan : AT = A 0, oleh sebab itu (AT)-1 ada,
dan haruslah :
(AT)-1 AT = AT (AT)-1 = I
(*)
Di sisi lain menurut sifat transpose matriks :
(A A-1)T= (A-1)T AT
IT= (A-1)T AT
(A-1)T AT = I, hubungan ini berarti bahwa (A-1)T adalah juga invers dari AT.
Padahal invers matriks bersifat tunggal, oleh karena itu memperhatikan (*),
haruslah :
(A-1)T = (AT)-1 .

Matriks Elementer: (E)


Matriks A(nxn) disebut elementer bila dengan
sekali melakukan Operasi Baris Elementer (OBE)
terhadap matriks identitas In.
1 0 0
B2(5)

I3 0 1 0
0 0 1

1 0 0
0 5 0
E

0 0 1

1 0 0
I3 0 1 0
0 0 1

0 1 0
1 0 0
E

0 0 1

1 0 0
I3 0 1 0
0 0 1

B12

1 0 0
0 1 0
E

B = B + 4B
0 4 1
B32(4)
3

1 0 0

B2(1/5
1 0
I

0
)
3

0 0 1
1 0 0

I 3 0 1 0

0 0 1

B12

1 0 0

I 3 0 1 0
B = B +(- 4)B

0 0 1
B32(-4)
3

E = matrik elementer, maka EA = matrik


baru yang terjadi bila OBE tersebut
dilakukan
pada matrik A.
Notasi sebagai
OBE :
berikut
A

= EA

OB
I
=
E

Ek..E2E1A = In
A (E k .....E 2 E1 ) 1 I n
. (E
A k .....E 2 E1 ) 1
E11E 21.....E k1

Contoh :
1 2
A

3
4

1
I
0

B12

B12

3 4
1 2

0 1
E
1 0

0
E.
1

1 1 2
3 4
0 3 4 1 2

2
Tunjukkan bahwa matrik
A
1
perkalian

matrik elementer !
Jawab :
2
1

3
3

1 0
0 -3

B12

1 3
2 3

B2(-1/3)
1

0
0 1

B21(-2)

1 3
0 -3

3
3

adalah

B12(1)

I2

Dari penyelesaian dengan OBE yang


menghasilkan matrik identitas, maka matrik A
adalah matrik invertible
Dengan demikian, matrik A dapat dituliskan
sebagai hasil kali dari matrik elementer.

Kita memiliki E4E3E2E1A = I dengan :


0
E1
1

1
0 , E 2

1 0
1 0

1 1

2 1 , E 3 0 1 , E 4 0 1

Matrik elementer ini menyatakan operasi


baris elementer untuk membentuk matrik
A menjadi matrik identitas.
Dengan demikian :
A (E 4 E 3E 2 E1 ) 1
E11E 21E 31E 41
0 1

1
0

1 0 1 1 1 0

2 1 0 1 0 13

3) Mencari Invers dengan Matrik


1
Adjoint
-1
A
adj(A)
A
Langkah-langkah
|A| 0 :
Hitung
Cari matrik adjoint dengan terlebih
dahulu menentukan matrik kofaktor.
Matrik adjoint merupakan matrik
transpose dari matrik kofaktor.
Matrik invers diperoleh dengan

3a 7c 3b 7d
2a 5c 2b 5d

1 0

0 1

3a 7c 1 3b 7d 0
2a 5c 0 2b 5d 1
3a 7c 1 x 2 6a 14c 2
2a 5c 0 x 3 6a 15c 0
-c 2
c -2

2a 5c 0
2a 5c 10
a 5
3b 7d 0 x2 6b 14d 0
2b 5d 1 x3 6b 15d 3
d 3
d 3

2b 5d 1 b 7

a b
A

c
d

7
3

Cara 2)
OB
(A | I)
E
3 7 1
2 5 0

7
3

1
3

1
3

- 32

(I | A-1)
0
1

1 0 5 -7
0 1 -2 1

1
1 3

b( )

7
3

2 5 0 1

b 21 (2)

b 2 (3)

7
3

b12 ( 73 )

1
3

0 1 -2 1
1
3

5 -7
A

-2 1
-1

Cara 3) :

1
A
adj(A)
A
-1

a
Untuk matrik A
c
1 5
A
1 2
-1

7
3

b
d -b
d , maka adj(A)
-c a

7
3

2. Cari matrik invers dengan OBE dari matrik


berikut
1 2 :
A

3
4

OB
Jawab
(A | I) : (I | A-1)
E
1 2
3 4

1 0

0 1

1 2
0 1

Jadi A

1 12

-1

0
- 12

B21(-

3)

B12(-

2)

-2 1

1 1
1 2 - 2

1 2
0 -2

1 0
-3 1

1 0

-2 1
1 12 - 12

0 1

B2(1/2)

3. Tentukan A-1 dan B-1 pada matrik berikut


ini :
1
A
3

2
4

12 15
dan B

5
4

A 1(4) 2(3) 2 0, maka A memiliki invers


A

-1

adj(A)
A
4 2
1

1
2 3

1
2

3
1


2
2

B 12(5) ( 15)4 0, maka B tidak memiliki invers

3. Apakah matrik B merupakan matrik invers


dari matrik A?
dan
Jawab :
Harus dibuktikan apakah A.B = B.A = I

A.B = B.A
=I
Jadi matrik B merupakan invers
matrik A

Invers matrik 3 x 3
Sama seperti mencari invers matrik 2 x 2,
hanya diperlukan ketelitian yang lebih
dibandingkan mencari invers matrik 2 x 2.

a b c

A d e f
g h i

Contoh soal :
0 1
Tentukan invers matrik A 1 0
4 -3

2
3
8

Jawab:
A
-1

1
(0(1)11 (0 ( 9)) 1( 1)1 2 (8 12) 2( 1)13 ( 3 0))

(0 9) (8 6) (3 0)
x (8 12)
(0 8) (0 2)
( 3 0) (0 4) (0 1)

x
( 2)

A 2

3 2
-1

9
4
3

14
8
4

3
2
1

3
2

Carilah invers

2 4 4
dari A1 =3 2

1 2 3

Jawab : C11 = M11 = - 5

C31 = M31 = - 4

C12 = - M12 = 1

C32 = - M32 = 0

C13 = M13 = 1

C33 = M33 = 2

C21 = - M21 = 4
C22 = M22 = - 2
C23 = - M23 = 0

C11

adj(A) =
C12
C
13

C21
C22
C23

5 4 4

C32 = 1 2 0
1 0 2
C33

C31

|A| = a11C11 + a12C12 + a13C13 = (2)(-5) +


(4)(1) + (4)(1) = - 2
1
adj
(
A
)
A-1 =
=
2
| A|

5
2

= 12
1
2

2 2

1 0
0 1

5 4 4

1 2 0
1 0 2

Mencari invers dengan Operasi Kolom


Elementer (OKE)
Seperti halnya dengan OBE, OKE
mengabungkan matrik A di atas matrik
identitas, kemudian dilakukan operasi kolom
elementer sehingga matrik A bertransformasi
menjadi matrik identitas (I) dan matrik invers
berada
di bawahnya.
Notasi pencarian
invers dengan OKE :

A

I

OK
E

-1

4 4 dengan melakukan OK
Carilah invers dari 2B =

1 3 2
1 2 3

Jawab:

B

I

1
1
=
1
0

4
3
2
0
1
0

2
3

0
0

K21(-2)
~
K31(-2)

2 0 0

1 1 0
1 0 1

1 2 2
0 1 0

0 0 1

K12(-1)
~

0 1 0
1 0 1

3 2 2
1 1
0

1
0 0

K1(1/2)
~

1 0 0

0 1 0
0 0 1

5
2 2
2
12 1 0

1
2 0 1

K13(-1)
~

2 0

0 1 0
0 0 1

5 2 2
1 1
0

1
1 0

K3(-1)

1 0 0
0 1 0

0 0 1

5
2 2
2
12 1 0

1
2 0 1

1 0 0

0 1 0
0 0 1

5
2 2
2
12 1
0

12 0 1

= I
1
B

Jadi B-1 =

5
2

1
2
1
2

1
0

2 4 4
dengan melakukan OBE
Carilah invers dari 1B =
3 2
1 2 3

Jawab :

2
4
4

(B | I) =
1 3 2
1 2 3

1 0 0

1 2 3

1 3 2

0 0 1

0 1 0
1 0 0

0 1 0
0 0 1

B13
~

B21(1)
~
B31(2)

0 0 1 B1(-1)

~
0 1 1
B3(-1/2)

1 0 2

1 2 3
0 1 1
0 0 2

1 2 3

0 1 1
0 0 1

1 2 0

0 1 0
0 0 1

0 0 1

0 1 1
12 0 1
3
2

12
12

B13(-3)
~
B23(1)

0 2 B12(-2)

1 0 ~
0 1

1 0 0

0 1 0

2 2

5
2

12 1 0

1
2 0 1

0 0 1

= (I | B-1)

5
2

Jadi B-1 = 12

1
2

2 2
1
0

Cari matrik invers


dari
Jawab :

A I

OBE

I A -1

B21(2)
B31(1)

B32(1)

Karena elemen baris


ke 3 pada matrik kiri
semua nol, maka
matrik A tidak punya
invers (non-

Mencari nilai x dari persamaan linier


berikut ini:

Dalam bentuk matrik persamaan


tersebut ditulis menjadi : A x = b,
dengan :

Dengan menggunakan OBE diperoleh matrik


invers dari matrik A :

Sehingga nilai x dari persamaan di


atas adalah :

Faktorisasi Matrik
Faktorisasi suatu bilangan misalnya 30 =
2.3.5, juga berlaku pada matrik. Jadi sebuah
matrik dapat dituliskan dalam perkalian dua
atau lebih matrik yang disebut : faktorisasi
matrik.
Contoh :

3 1
9 5

1 0 3 1
3 1 0 2

Faktorisasi LU
Suatu matrik bujursangkar A dapat
difaktorisasi menjadi matrik L (matrik
segitiga bawah) dan matrik U (matrik
segitiga atas), sehingga A = LU
2 1
2 1: 3
2 1 3

Contoh
A 4 1
2 5

3
5

B21(2)
B (1)
31

0 3
0 6

3
8

B32(2)

0 3
0 0

3
3 U
2

Terdapat
elementer
0 0
1 0yang
1 0A 0
13 matrik

0 mereduksi

menjadi
matrik
E 2
1 0 U., E
0 1 0 , E 0 1 0

1 0 1

0 2

E3E
Oleh karena itu
: 2 E1A U

Sehingga diperoleh :
A E11E 2 1E 31U

1 0 0
2 1 0
0 0 1

1 0 0 1 0 0
0 1 0 0 1 0 U
1 0 1 0 2 1

1 0 0

2 1 0 U LU
1 2 1

A=
LU

Pemakaian faktorisasi LU pada sistem persamaan linier.

Jika didefinisikan y = Ux, maka x dapat diperoleh dengan


2 langkah yaitu :

Jika A = LU,

Ax =
b
LUx = atau L(Ux)
b
=b

1. Menyelesaikan persamaan
Ly = b
2. Menyelesaikan persamaan
Ux = y

Contoh soal :
Selesaikan persamaan Ax = b dengan menggunakan faktorisasi LU jika diketahui :

Jawab :

2 1
4 1
2 5

3 dan b

1
4

Langkah 1: menyelesaikan persamaan Ly = b.

1 0
A 2 1
1 2

0
0
1

2 1
0 3
0 0

3
3 LU

1 0 0 y1 1
2 1 0 y
4

2
1sistem
9sebagai berikut :
2 persamaan
1 y3 linier
Diperoleh
y1
=1
2y1 + y2
1
Sehingga : y 6
y1 2y2 +
y=
2 3

=4

Diperoleh nilai y1
=1, y2 = 6, y3 =
2

Langkah 2 : menyelesaikan persamaan Ux =


2 y 1 3 x1 1
0 3 3

0 0 2

x
2
x 3

Diperoleh sistem persamaan linier sebagai


2x1+ x2 + x3
Diperoleh nilai
berikut :
=1
x1=1/2, x2 = 3, x3
3x2 3x3 =
=1
1
6
2

3 akhir diperoleh : x
Oleh karena itu 2x
hasil
3

= 2
1

Contoh :
Cari faktorisasi matrik A dengan cara LU jika
matrik A :
3
6
A
3

-9

1 3 -4
4 8 -10
2 5 -1

5 -2 -4

Jawab :
Reduksi matrik A dalam bentuk eselon baris :
3
6
A
3

-9

1 3 -4
4 8 -10
2 5 -1

5 -2 -4

B21(-2)
B31(-1)
B41(3)

3
0

1 3 -4
2 2 -2
1 2 3

8 7 -16

3
0

1 3 -4
2 2 -2
1 2 3

8 7 -16

B32(-1/2)
B42(-4)

3
0

1
2
0
0

3
2
1
-1

-4
-2
4

-8

B43(1) 0
0

1 3 -4
2 2 -2
U
0 1 4

0 0 -4

Untuk mendapatkan matrik L, kita hanya


memasukkan nilai perkalian pada
subdiagonal matrik identitas.
Tiga nilai perkalian1 operasi
pertama yaitu 2,
0
0
0

2 1 0 0

1 dan 3 : L
1 * 1 0

-3 * * 1

Dua nilai perkalian operasi kedua yaitu 1/2


dan 4 :
1 0 0 0
2 1 0 0

L
1 1 2 1 0

-3 4 * 1
Nilai perkalian operasi terakhir yaitu 1:
1 0 0 0
2 1 0 0

L
1 1 2 1 0

-3 4 -1 1

Jadi hasil faktorisasi matrik A dengan


metode LU adalah
3
6
A
3

-9

LU

1 3 -4
1 0
2 1
4 8 -10

2 5 -1
1 12

5 -2 -4
-3 4

0
0
1
-1

0
0
0

-3
0

1 3 -4
2 2 -2
0 1 4

0 0 -4

Matrik permutasi (P)


Matrik permutasi diperoleh dari matrik
identitas yang elemennya berpindah
posisi/urutannya.
0 1 0 0
Contoh :
1 0 0

0
1

0 0 1 ,
,
1 0

0 1 0

0 0 0 1

1 0 0 0

0 0 1 0

Apabila matrik A adalah matrik bujursangkar,


maka faktorisasi matrik A dapat dituliskan :
A = PTLU = P-1LU

Contoh :
0 0 6
1 2 3
A TLU
Cari faktorisasi matrik A dengan cara P

2 1 4
jika
Jawab
:
Langkah pertama, kita harus mereduksi A
ke bentuk eselon baris. Minimal satu baris
yang tukar posisi.

0 0 6
A 1 2 3
2 1 4

B1

1 2 3
0 0 6
2 1 4

B31

1 2 3
(-2)
0 0 6
-2
0 -3

B23

1 2 3
0 -3 -2
0 0 6

Dalam kasus ini, terjadi 2 perubahan posisi


B1 baris
B2 yaitu
dan B2: B3
, maka
perlu
0 1
0
1 0 0 0 1 0
matrik
permutasi
P
PP 0
0 1 1 0 0: 0 0 1
2 1

0 1 0


0 0 1

1 0 0

1 2 3
1 2 3
0 1 0 0 0 6
B 21dari
(-2) PA
Selanjutnya
dicari
faktorisasi

PA 0 0 1 1 2 3 2 1 4
0 -3 -2 U
1 0 0 2 1 4
0 0 6
0 0 6

Jadi, L12 = 2 sehingga diperoleh


faktorisasinya adalah :
0 0 1
A P T LU 1 0 0
0 1 0

1 0 0
2 1 0
0 0 1

2 3
-3 -2
0 0
6

1
0

Invers matrik n x n (n > 3)


Untuk menyelesaikan invers matrik 2 x 2
dengan metode OBE diperlukan 4 persamaan,
sedangkan matrik 3 x 3 membutuhkan 9
persamaan dan jika diteruskan untuk matrik 4
x 4 membutuhkan 16 persamaan. Jadi untuk
matrik n x n membutuhkan n2 persamaan,
tentu saja memerlukan tingkat ketelitian yang
sangat rumit.

Oleh karena itu, matrik berukuran besar akan


lebih mudah dikerjakan secara bertahap yaitu
dengan membagi matrik menjadi submatrik.

You might also like