You are on page 1of 9

BAB I DEFINISI

Pelayanan kode biru di RS.. adalah Pelayanan memberikan pertolongan


segera pada pasien dengan kegawatdaruratan sebelum dan saat
henti napas dan atau henti jantung (pre-arrest dan arrest)
denganresusitasi seragam melalui sistim pemanggilan kegawatdaruratan di lingkungan
RS.. melalui operator dengan kode 1111dan di laksanakan oleh tim kode biru.
Kode Biruadalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa pasien dalam kondisi gawat darurat
yang memerlukan bantuan hidup segera, yaitu suatu tindakan
resusitasi, terutama oleh karena henti jantung dan henti nafas baik
pasien anak maupun dewasadi RS..,
Tim Kode biru adalah Tim reaksi cepat yang terdiri dari dokter jaga IGD dan perawat terlatih
IGD yang melakukan tindakan resusitasi seragam di lingkungan rumah sakit ..... bila terjadi
kondisi gawat darurat pada pasien anak maupun dewasa
Pasien gawatadalah pasien anak maupun dewasa yang terancam jiwanya tetapi belum
memerlukan pertolongan RJP
Pasien gawat darurat adalah pasien anak maupun dewasa yang berada dalam ancaman
kematian dan memerlukan resusitasi jantung paru (RJP) segera
Perawat terlatihadalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan RJP /Tim Biru sehingga memiliki
keterampilan khusus untuk melakukan proses asuhan
Dokter jaga IGD adalah Residen chief Anastesi FKUI yang secara bekerja paruh waktu untuk jaga di IGD
RS.. berdasarkan perjanjian kerjasama dengan SMF Anastesi FKUI Jakarta
Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dan diberikan
wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau
ruang dia bekerja.

BAB III RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan ini meliputi tatacara melakukan resusitasi secara seragam di seluruh
lingkungan rumah sakit .....bila terjadi kegawat daruratan, baik pasien anak maupun dewasa.

Tim KODE BIRU ini terdiri dari :


Koordinator Team
Penanggungjawab Medis
Perawat Terlatih
Perawat pelaksana
Tim resusitasi

B. Uraian tugas
a. Koordinator Team
Dijabat oleh Ka IGD
Bertugas:
Mengkoordinir segenap anggota tim kode biru RS...
B e k e r j a s a m a d e n g a n d i k l a t m e m b u a t p e l a t i h a n kegawatandaru
ratan yang dibutuhkan oleh anggota tim.
Memastikan bahwa setiap shift harus ada Dokter dan perawat yang terlatih
b. Penanggungjawab Medis
Dokter Jaga IGD
Bertugas :
Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan
Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat darurat di seluruh unit
RS.. baik pasien anak maupun dewasa
Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di seluruh unit RS..
baik pasien anak maupun dewasa
Menentukan sikap selanjutnya.
c. Perawat Terlatih
Bertugas :
Perawat terlatih Bersama dokter penanggungjawab medis mengidentifikasi/triage?
pasien di ruangperawatan.

Membantu dokter penanggungjawab medis menangani pasien gawat dan gawatdarurat


di seluruh unit RS.. .
d. Tim Resusitasi
Terdiri diri Perawat terlatih dan dokter jaga.
Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat darurat di seluruh unit
RS.. baik pasien anak maupun dewasa
Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di seluruh unit RS..
baik pasien anak maupun dewasa
Secara rutin mengecek kelengkapan troly emergency dan peralatan resusitasi
berfungsi baik dan siap pakai

Perencanaan Sumber Daya Manusia


Dalam satu shift harus ada 2 - 3 orang perawat terlatih yang bertugas. Perencanaan
SDMditentukan berdasarkan kondisi kegawatdaruratan pasien, sebagai berikut :
Melakukan penanggulangan pasien gawat di ruang perawatan :
Dokter jaga IGD
Perawat Terlatih 1 orang
Perawat Pelaksana
Melakukan RJP
Dokter jaga IGD
Perawat Terlatih 2 - 3 orang
Perawat Pelaksana

Kualifikasi Dokter chif residen Anastesi yang dapat melaksanakan pertolongan Kode
Biru :
Demi menyeragamkan pelayanan resusitasi, dokter residen anestesi
yang memberikan layanan resusitasi harus telah mengikuti
pelatihan ATLS, ACLS, PALS, .
Kualifikasi Perawat yang tergabung dalam Kode Biru :
1. Perawat yang memberikan layanan resusitasi harus telah
mengikuti peatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD/BLS).
2. Perawat anggota TMRC harus telah mengikuti Pelatihan
Bantuan Hidup Lanjut (BHL/ALS)
Perawat anggota TMRC harus telah mengikuti Pelatihan TMRC

Pelatihan dan Peningkatan SDM


Guna menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim, maka dibuatkansuatu
pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan praktek sesuai kebutuhan tim,sebagai berikut :

No
1

2
3

Jenis Diklat
Mengenal
tanda
Jegawatdaruratan
Sistim SSP
Sistim Pernafasan
Sistim metabolik
Keseimbangan Cairan
dan elektrolit
Obat dan Alat resusitasi
Resusitasi Jantung,Paru &
Otak
Simulasi

Frekuensi
3x
setahun

Waktu
Februari,juni,Oktob
er

4
x Januari,Mei,Septem
setahun
ber,Desember
2
x April,November
setahun

BAB VI TATALAKSANA
Pelayanan Kesehatan gawat darurat sehari hari merupakan hak asasi manusia dan
merupakan kewajiban yang harus di miliki oleh rumah sakit sebagi penyelenggara
pelayanana kesehatan.
Keadaan gawat darurat medik merupakan peristiwa yang dapat menimpa seseorang atau
sekelompok
orang
dengan
tiba-tiba
yang
dapat
membahayakan
jiwa
sehinggamemerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar dapat meminimalkan angka
kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu.
Konsep ini disebut dengan KODE BIRU merupakan suatu konsep Penanganan gawat darurat
yang dapat diterapkan secara terpadu dengan pengaturan dalam satu sistim dan kontinum
Sistim Komunikasi Kode Biru
Komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit merupakan hal yangsangat
penting, untuk itu ada hal hal yang harus dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu :
Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan benar.
Menggunakan kata sandi Kode Biru dan menyebutkan lokasi ruangan dan
nomorkamar pasien.

Alat alat komunikasi yang dapat digunakan sebagai standar :


Interkom
Pagging
Alur Komunikasi

Kegawat
Daruratan
di
lingkunga
n RS..

Petugas .....
yang
pertama
kali
mengetahu
i kasus

Aktifasi
KODE
BIRU
melalui
Ext 1111

TIM
KODE
BIRU

MEKANISME
KERJA TIMKODE BIRU
Bilamana ditemukan adapasien dengan kondisi gawat darurat di lingkungan RS.. baik pasien
anak maupun dewasa, maka petugas ..... yang pertama kali mengetahui kasus kegawat
daruratan untuk mengaktifkan KODE BIRU melalui operator dengan menghubungi ext. 1111
yang kemudian mengaktifkan sistem paging dengan menyebutkan KODE BIRU yang diulang
3 kali dan menyebutkan lokasi ruangan terjadinya KODE BIRU .
Bila ada panggilan dengan Kode Biru, Tim resusitasi KODE BIRU yang berdinas saat itu
wajibmenghentikan kegiatan tugasnya dansegera menuju lokasi Kode Biru yang dimaksudkan.
Dokter jaga bersama sama perawat terlatih melakukan tindakan penanggulangan kegawatan
sesuai yang dibutuhkan pasien. Bilatindakan berhasil maka dilakukan penilaian untuk tindakan
atau perawatan selanjutnya.Tetapi bila setelah dilakukan tindakan penanggulangan
kegawatan, pasien mengalamiperburukan maka dilakukan tindakan sesuai penanganan pasien
dalam kondisi Gawat Darurat,dengan sebelumnya memberikan informasi mengenai tindakan
yang akan dilakukan termasuk di dalamnya persetujuan untuk memakai alat bantu pernafasan
bila di perlukan dan resiko tindakan yang mungkin terjadi kepada pasien/pihak keluarga
pasien
Semua dokter yang berada disekitar lokasi KODE BIRU wajib , menuju lokasi ketika
mendengarkan panggilan KODE BIRUdan melakukan penanganan medis awal sebelum Tim
Resusitasi KODE BIRU datang.
Siapa yang menghubungi DPJP melaoprkan kondisi pasien setelah penanganan ?

Secara ringkas dapat dilihat dalam alur sebagai


Pasien
Gawat
dan
Gawat
Darurat

Penanggula
ngan
Kegawatdar
uratan

Inform
consent
kepada
pasien/kel
uarga
pasien

berikut :

Tindak
lanjut
Perawatan

KEGIATANPelayanan Kegawatdaruratan TIM BIRU


Kegiatan di Program kerja bukan di Panduan
Perencanaan kegiatan Tim BIRU meliputi :
Pelayanan Kegawatdaruratan Pasien Di Ruangan
Merupakan kegiatan pelayanan dalam menangani pasien gawat darurat denganmemberikan
pertolongan bantuan hidup dasar dan resusitasi jantung, paru dan otak (RJP).
Kriteria pasien yang membutuhkan tindakan resusitasi ?
Pasien anak ?......

Pasien dewasa ? .
Peralatan yang di butuhkan

1.
2.
3.
4.

Personal Kit
Thermometer 1 buah
Stetoskope 1 buah
Tensimeter 1 buah
Senter Genggam 1 buah

Emergency Medical Kit


Airway and Breathing Management Support
1. Intubasi set lengkap (untuk bayi, anak, dewasa)
2. 1 setSuction
3. 1 bhBVM Resusitation
4. 1 set (bayi, anak, dewasa)Endotracheal Tube
5. 1 set (bayi, anak, dewasa)Stylet ukuran besar kecil
6. 1 setMagyl forcep
7. 1 setCirculation Support
8. Set infus mikro 1 buah
9. Set infus makro 1 buah
10.
Needle intraosseus 1 buah
11.
Venocath 1 buah

Minor Surgery Set


1 set lengkap Obat obatan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.

Lidokain inj. 1 buah


Adrenalin inj. 1 buah
Nalokson inj. 1 buah
Phenobarbital inj. 1 buah
Sibital inj. 1 buah
Sulfas Atropin inj. 1 buah
Diltiazem inj. 1 buah
MgSO4 inj. 1 buah
Evaluasi dan Kendali Mutu

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan pasien gawat / gawatdarurat oleh


KODE BIRU RS.. harus dapat dievaluasi dan kendali mutu agarkesempurnaan kegiatan
menjadi lebih baik.Oleh karena itulah Tim Pengendalian Mutu rumah sakit diharapkan dapat
turutberperan dalam hal evaluasi dan kendali mutuTim KODE BIRU

BAB IV DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Seluruh kegiatan tim BIRU RS.. dalam melakukan tindakan resusitasi pada pasien kegawat
daruratan baik anak maupun dewasa di lingkungan RS.. di dokumentasikan pada rekam
medis pasien.

Buat satu form laporan pelaksanaan tindakan dalam form Laporan Kode Biru. Taruh di
lampiran.
Form ini dilaporkan ke Koordinator Tim Kode Biru : Ka IGD setiap bulan.

FORM LAPORAN KODE BIRU


Tanggal : Jam terima panggilan :
Nama Pasien
Tgl Lahir
No MR

Airway
Ancaman gangguan jalan
nafas
Breathing
Henti nafas
SaO2 <90% dengan
suplementasi oksigen
Perubahan laju nafas :
0-3 bulan
> 60
x/mnt
4-12 bulan
x/mnt

> 50

1- 4 tahun
40x/mnt

>

5-12 tahun
x/mnt

> 30

>12 tahun
x/mnt

> 30

Neurologi
Penurunan kesadaran tiba
tiba
(penurunan GCS > 2
poin)
Kejang berulang atau
lama
Keadaan umumnya
memburuk
dan
mencemaskan
yang tidak sesuai kriteria di
atas
Intervensi oleh
Tim
Suplemen
tasi O2
................
....
Intubasi
Ventilasi
mekanik

Waktu kedatangan alat :


Sirkulasi
Infus perifer/sentral
Dopamin/Dobutamin
Norephinephire

Suction

Amiodaron
Atropin
Nitrogliserine
Naloxon
Bolus dekstrosa 40%

IV bolus cairan
Catatan kemajuan:
_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________
____________________________________________________________________________
____________
____________________________________________________________________________
____________
TMRC Respon Time: _____
menit
(Diukur dari pemanggilan sampai tim datang)
Outcome pasien
Distabilkan
oleh tim
Tetap di
Ruang:.............
....
Transfer
ICU/HCU
Status DNR
Pasien
meninggal
Pasien ke OK

Ketua TMRC

Tanda
tangan

DOKUMENTASI TIM

Tanda
tangan

Anggota

LABEL TIM

You might also like